Anda di halaman 1dari 8

DAFTAR ISI

Contents
DAFTAR ISI...................................................................................................................................1
Bab 1................................................................................................................................................2
A. Latar Belakang......................................................................................................................2
B. Tujuan...................................................................................................................................2
BAB 2..............................................................................................................................................3
A. Klasifikasi Hasil Ikutan Ternak............................................................................................3
B. Pemanfaatan dan Penanganan Hasil Ikutan Ternak..............................................................3
Bab 3................................................................................................................................................8
A. kesimpulan............................................................................................................................8
BAB 1
Pendahuluan
A. Latar Belakang

Ternak ungags setelah pemotongan dan diambil hasil utamanya yaitu karkas (hasil
utama ternak yang sudah dihilangkan bagian kepala, kaki, dan jeroan), ada bagian lain
yang masih bisa di gunakan yaitu hasil ikutannya atau hasil sampingannya.
Masing-masing hasil ikutan ternak mempunyai sifat yang khas.  Apabila sifat-sifat
tersebut telah diketahui, maka pengolahan atau pengawetan lebih lanjut dapat dipilih
dengan tepat sehingga dapat diproses lebih lanjut.  Hasil ikutan tersebut sangat beragam
dan bergantung pada jenis ternak dan proses pengolahannya.  Beberapa hasil ikutan
dimaksud antara lain berupa rumen, kulit, bulu, tulang, tanduk, lemak, darah dan hasil
ikutan lainnya.
Hasil ikutannya masih dapat diolah menjadi berbagai jenis produk non pangan
yang mempunyai potensi dari aspek nilai jualnya.  Bahkan mampu memberikan nilai
tambah yang dapat dinikmati pelaku usahanya.   Produk hasil ikutan ternak dapat
mendatangkan nilai ekonomis, oleh karena itu sangat penting dipelajari cara
pemanfaatannya yang tepat.

B. Tujuan

penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa mengetahui:


1.      Pengertian hasil ikutan ternak;
2.      Macam-macam klasifikasi dan jenis hasil ikutan ternak;
3.      Pemanfaatan hasil ikutan ternak yang tepat dilakukan.
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Klasifikasi Hasil Ikutan Ternak

Hasil-hasil peternakan khususnya ternak setelah pemotongan mempunyai produk


utama (main product) dan hasil ikutan (side product).  Hasil ikutan ternak merupakan
produk sampingan yang masih dapat dimanfaatkan dan berguna untuk kepentingan
manusia.  Usaha memanfaatkan hasil ikutan ternak memberikan beberapa kontribusi
keuntungan, antara lain yaitu:

1.      Meningkatkan higiene dan sanitasi lingkungan, misalkan dengan pemberdayaan


limbah pemotongan ternak;
2.      Menimbulkan industri baru;
3.      Meningkatkan nilai ekonomis hasil ternak karena penjualan hasil ikutan ternak akan
meningkatkan pendapatan peternak/produsen daging.

Berdasarkan layak dan tidaknya dikonsumsi, hasil ikutan ternak unggas diklasifikasikan
menjadi:

1. Ceker
2. Usus
3. Kulit ayam

B.      Pemanfaatan dan Penanganan Hasil Ikutan Ternak

1. Ceker

Ceker ayam merupakan bagian dari tubuh ayam yang, terdiri atas komponen
kulit, tulang, otot, dan kolagen. Kolagen dalam ceker ayam adalah 9,07%. Komposisi
asam amino dari ceker ayam ditemukan 30% dari total asam amino residu yang terdiri
30,17% glycine, 11,7% proline dan 10-12,7% alanine dan glutamic acid (Liu et al.,
2001), Kandungan kolagen yang terkandung dalam ceker ayam memiliki potensi
untuk menjadi gelatin.

a. Pembuatan gelatin

Pada  prinsipnya gelatin dapat diproduksi dari bahan yang kaya akan
kolagen seperti ceker ayam.  Proses produksi utama gelatin dibagi tiga tahap
yaitu 1) rebus ceker ayam di air mendidih selama 5 menit. 2) buang ari yang
mengandung biuh dan lemak3) rebus kembali ceker ayam menggunakan air
bersih selama 3 jam atau hingga air mengental menjadi gel. 
b. Pembuatan makan dari ceker ayama

eker ayam merupakan sumber protein, kalsium, dan kolagen yang sangat


baik untuk menjaga kesehatan tulang.

1. Besihkan ceker ayam, buang kulit ari dan bagian bawah kaki ayam yang
tebal, potong kuku ayam dan cuci bersih.
2. Larutkan sedikit air dengan soda kue. Campurkan ke ceker ayam, aduk-
aduk hingga rata. Diamkan selama 15 menit.
3. Goreng sebentar ceker ayam dalam minyak panas hingga agak kering
lalu angkat dan tiriskan.
4. Tumis bawang putih, jahe dan daun bawang hingga harum. Angkat,
tuang ke dalam panci.
5. Tambahkan ceker ayam, kecap manis, kecap asin, pekak, saus tiram,
merica dan garam serta air.
6. Masak dengan api kecil hingga bumbu meresap dan ceker benar-benar
empuk. Angkat.
2. Usus

Usus unggas memanjang dari mulut hingga sekum, makanan yang masuk


melewati saluran tersebut dan mengalami pencernaan dan penyerapan sampai
akhirnya keluar berupa feses. Gizzard merupakan organ fundamental dalam
sistem pencernaan ternak unggas, yang memiliki fungsi mencerna makanan yang
masuk. Kalori rendah memang terkandung pada bagian usus ayam, jika dibandingkan
dengan bagian jeroan yang lain. Tak hanya rendah kalori, bagian usus yang juga
mengandung zat penting lainnya, seperti zat besi, vitamin A, fosfor, vitamin B dan
kalsium.
a. Produk keripik usus

Keripik usus adalah keripik temuan terbaru yang terbuat dari bahan


baku usus ayam pilihan yang berkualitas. sehingga
menghasilkan keripik yang gurih, lezat, empuk, renyah tidak seperti
biasanya. Komposisi : Usus Ayam, Tepung, Bawang, Garam, Bumbu
Rempah-Rempah.

1. Cuci bersih usus ayam, potong potong kira kira 5cm. Usahakan di peras saat
abis di cuci atau di tiriskan jangan sampai terlalu banyak air terbawa.

2. Ulek bawang putih,kunyit bersama sedikit saja garam dan penyedap rasa.
Saya tidak memakai ketumbar di sini karena pernah pakai tapi yang pesan
malah ga suka, katanya rasanya jadi aneh.

3. Lumuri usus yang sudah di cuci bersih dengan bumbu yang sudah di ulek, 2
bungkus masako dan 2 bungkus merica bubuk.

4. Ayak semua tepung,2 bungkus masako, 2 bungkus merica bubuk sampai


tercampur rata.

5. Panaskan minyak di wajan.


b. Produk sate usus

Sate usus ayam biasanya disajikan sebagai pendamping di warung bubur


ayam, soto, dan tentu saja angkringan. Usus ayam dimasak bersama bumbu
kuning sampai matang dan meresap, sehingga rasanya nikmat. Selanjutnya, usus
ditusuk dengan tusukan sate

1. Panaskan minyak, tumis bumbu halus dan daun salam hingga harum.
2. Masukkan usus, aduk hingga terbalut bumbu. Tambahkan gula pasir
dan garam, aduk rata. Tuang air, masak hingga bumbu meresap dan
air berkurang.
3. Tambahkan daun jeruk, aduk hingga layu. Angkat usus, tiriskan.
Tusuk-tusuk usus ayam dengan tusuk sate. 

3. Kulit ayam

Kulit unggas berfungsi melindungi permukaan tubuh secara mekanik terdapat


kemungkinan memasukan zat-zatnya, mengatur temperatur tubuh, sebagai kelenjar
sekresi yaitu keluarnya keringat, tempat berlangsungnya respirasi. Kulit
mempunyai kelenjar minyak yang terdapat pada pangkal ekor (Koswara, 2009).
Struktur dan komposisi kimia kulit unggas secara histologis, kulit hewan pada
umumnya dapat dibagi menjadi tiga yaitu lapisan epidermis, dermis (korium) dan
hipodermis (subkutis). Lapisan epidermis adalah lapisan luar kulit yang tersusun
dari lapisan epitel. Sel-sel epitel ini tidak hanya tumbuh menjadi epidermis, tetapi
juga merupakan protein yang disebut keratin. Lapisan dermis terdiri dari jaringan
serat kolagen yang dibangun oleh tenunan pengikat. Lapisan hipodermis
berfungsi pokok sebagai batas antara tenunan kulit dan tenunan daging. Lapisan
kulit unggas umumnya bersifat longgar, terdapat banyak tenunan lemak dan
pembuluh-pembuluh darah (Judoamidjoyo, 1981)
Lemak pada ayam menyebar dibawah kulit, hanya sedikit yang terdapat
dibawah daging (Wahyu 1997). Pembentukan lemak kulit terjadi adanya kandungan
energi yang digunakan dalam tubuh berasal dari karbohidrat dan cadangan lemak
(Meliandasari, 2013).

a. Produk kripik kulit ayam


Kulit ayam yang digoreng tanpa tepung teksturnya cenderung kenyal.
Tapi kulit ayam yang dilapis tepung dan digoreng teksturnya jadi renyah.
Karenanya orang cenderung lebih suka kulit ayam dengan tepung yang
umum disebut keripik kulit ayam. ... Keripik kulit ayam goreng dengan
balutan saus telur asin.
1. Langkah pertama cuci kulit ayam hingga benar-benar bersih
dengan menggunakan air, kemudian tiriskan.
2. Ambil sebuah wadah kemudian masukkan tepung terigu, tepung
beras, bawang putih bubuk, merica bubuk dan penyedap rasa
ayam aduk hingga tercampur rata lalu sisihkan dahulu.
3. Siapkan kulit ayam yang telah dibersihkan kemudian beri olesan
dengan garam dapur, jahe yang telah di parut dan air perasan
jeruk nipis.
4. mDiamkan selama kurang lebih 30 menit sampai bumbu
menyerap dan bau amis hilang.
5. Jika sudah, masukkan kulit ayam kedalam wadah yang berisi
kocokan telur ayam, kemudian guling-guling-kan di dalam
wadah yang berisi campuran tepung.
6. Guling-guling hingga terlumuri sempurna oleh tepung.
7. Lakukan hal yang sama hingga kulit ayam habis tak tersisa.
8. Panaskan minyak goreng didalam wajan kemudian masukkan
kulit ayam dan goreng sampai berubah warna menjadi kuning
keemasan dan matang.
9. Angkat, tiriskan dan siap untuk dihidangkan ditemani dengan
saus sambal agar lebih nikmat.
BAB 3
Penutup
A. kesimpulan
Keimpulan yang diperoleh dari penulisan makalah ini adalah:
1.   Hasil ikutan (side product) ternak merupakan produk sampingan ternak setelah pemotongan
yang masih dapat dimanfaatkan dan berguna untuk kepentingan manusia.
2.   Hasil ikutan ternak berdasarkan layak dan tidaknya dikonsumsi diklasifikasikan menjadi hasil
ikutan yang dapat dimakan (edible), dan tidak dapat dimakan (inedible), secara ekonomis hasil
ikutan ternak diklasifikasikan menjadi hasil ikutan dasar dan terolah.
3. Hasil ikutan ternak yang dapat dimanfaatin diantaranya adalah ceker, kulit dan usus.

Anda mungkin juga menyukai