Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENGOLAHAN MAKANAN AWETAN

DARI BAHAN HEWANI

DISUSUN OLEH

Nama : Putu Calista Arthanti Dewi

No : 34

Kelas : X MIPA 2

SMA NEGERI 1 GIANYAR

TAHUN AJARAN 2020/2021


KATA PENGANTAR

Om Swastyastu,

Puji syukur saya ucapkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas
asung kerta wara nugraha-Nya lah saya dapat menyelesaikan laporan pengolahan makanan
awetan dari bahan hewani ini dengan tepat waktu.

Demikian penyusunan laporan ini dan saya yakin bahwa masih banyak kekurangan
didalamnya. Untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para
pembaca demi sempurnanya laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat dan dapat
menambah wawasan bagi kita semua.

Om Shanti, Shanti, Shanti Om.

Gianyar, 12 Mei 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………. i

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………… ii

PENDAHULUAN

2.1. Latar Belakang …………………………………………………………………….…1


2.2. Tujuan Pembuatan ….………………………………………………………………. 1

PEMBAHASAN

3.1. Pengenalan Produk …………………………………………………………………. 2


3.2. Alat dan Bahan ……………………………………………………………………… 2
3.3. Tahap Pembuatan …………………………………………………………………… 3

KESIMPULAN

4.1. Kesimpulan …………………………………………………………………………. 6


4.2. Saran …………………………………………………………………………………6

ii
PENDAHULUAN

2.1. Latar Belakang


Makanan awetan hewani dapat dengan mudah kita jumpai dimana-mana.
Makanan awetan hewani ini diproses melalui suatu proses yang disebut sebagai
pengawetan. Pengawetan makanan merupakan cara yang digunakan untuk membuat
makanan memiliki daya simpan yang lebih lama serta mempertahankan sifat-sifat fisik
dan kimia makanan. Dalam mengawetkan makanan awetan hewani, tentu harus
diperhatikan beberapa hal seperti jenis-jenis bahan makanan yang hendak diawetkan,
keadaan bahan makanan, cara pengawetan, dan daya tarik produk pengawetan
makanan. Cara pengawetan bahan makanan awetan hewani dapat disesuaikan dengan
keadaan bahan makanan, komposisi bahan makanan, dan tujuan dari pengawetan itu
sendiri. Secara garis besar, terdapat dua cara dalam mengawetkan makanan yaitu fisik
serta biologi dan kimia. Adapun prinsip pengawetan makanan awetan hewani antara
lain untuk mencegah atau memperlambat laju proses dekomposisi (autolisis) bahan
pangan, mencegah kerusakan yang disebabkan oleh faktor lingkungan termasuk
serangan hama, dan mencegah atau memperlambat kerusakan mikrobial.

2.2. Tujuan Pembuatan


Tujuan pembuatan makanan awetan dari bahan hewani ini adalah untuk
meningkatan kualitas dan memperpanjang masa simpan. Tujuan lainnya adalah agar
makanan mudah dicerna oleh tubuh, karena tidak semua bahan paangan bisa di
konsumsi dalam keadaan mentah, serta memperbaiki aroma, warna, bentuk, dan tekstur
bahan makanan.

1
PEMBAHASAN

3.1. Pengenalan Produk

Nama Produk : Abon Ayam


Deskripsi : Abon ayam adalah makanan awetan yang terbuat dari serat atau
suwir-suwiran daging ayam. Pengolahan abon ayam
menggunakan teknik sangrai hingga daging menjadi kering.
Karena kering dan nyaris tak memiliki sisa kadar air, abon
biasanya awet disimpan berminggu-minggu hingga berbulan-
bulan dalam kemasan yang kedap udara.

3.2. Alat dan Bahan


Berikut adalah alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat abon ayam.

 Bahan :
- 500 gr dada ayam atau daging ayam fillet tanpa kulit dan tulang
- 3 lembar daun salam
- 3 lembar daun jeruk
- 2 ruas lengkuas digeprek
- 1 batang serai digeprek
- 250 ml air santan dari 1/2 butir kelapa
- Garam secukupnya

2
- Gula merah secukupnya disisir
- Minyak goreng secukupnya untuk menumis

 Bumbu halus
- 5 siung bawang merah
- 4 siung bawang putih
- 3 butir kemiri disangrai sebentar
- 1 cm kunyit
- 1 sendok teh ketumbar butir atau bubuk
- 1 sendok teh merica butir atau bubuk

 Alat :
- Panci
- Wajan
- Spatula

3.3. Tahap Pembuatan


Berikut adalah tahapan-tahapan membuat abon ayam.
1) Cuci daging dada ayam hingga benar-benar bersih. Lalu rebus atau kukus daging
hingga matang dan empuk.

2) Setelah matang, angkat dan tiriskan daging hingga dingin. Lalu pukul-pukul daging
dan suwir-suwir daging setipis dan sehalus mungkin. Sisihkan suwiran daging.

3
3) Panaskan minyak secukupnya untuk menumis. Tumis bumbu halus hingga wangi.

4) Masukkan daun jeruk, daun salam, lengkuas, dan serai. Aduk bumbu hingga rata.

5) Kemudian tambahkan air santan dan bumbui dengan gula merah yang sudah disisir,
garam, dan kaldu bubuk secukupnya.

6) Masak kuah santan hingga mendidih. Setelah mendidih baru masukkan daging
ayam yang telah disuwir lembut sebelumnya.

7) Masak ayam hingga kuah santan habis dan kering.

4
8) Setelah kering, kecilkan api dan masak abon terus sampai benar-benar kering
(seperti disangrai) dan aduk terus agar tidak hangus.

9) Jika dagingnya sudah kering dan berwarna kecoklatan, angkat abon dan tiriskan.

10) Abon ayam siap disajikan. Bisa juga disimpan di dalam toples agar lebih tahan
lama.

5
KESIMPULAN

4.1. Kesimpulan
Kesimpulannya adalah bahan-bahan makanan dari pangan hewani dapat diolah
menjadi produk makanan yang awet atau tahan lama. Teknik yang digunakan pun
bermacam-macam, seperti pendinginan, pengeringan, pemanasan, pengasinan, dan lain
lain. Teknik yang digunakan disesuaikan dengan bahan yang akan diawetkan. Dengan
menggunakan teknik pengawetan makanan, makanan dapat disimpan dalam jangka
waktu lama, dapat mencegah rusaknya makanan, mempertahankan kualitas makanan,
serta mencegah makanan cepat busuk.

4.2. Saran
Beberapa saran yang dapat saya berikan adalah berhati-hatilah saat melakukan
proses sangrai agar tangan tidak terkena wajan yang panas, suwiran ayam usahakan
jangan terlalu kecil, juga jangan terlalu besar, sangrai ayam hingga benar benar kering
agar lebih enak dan dapat disimpan lebih lama.

Anda mungkin juga menyukai