Anda di halaman 1dari 3

PENJELASAN ISI DARI VIDEO

TENTANG TUMPEK LANDEP

DISUSUN OLEH

Nama : Putu Calista Arthanti Dewi

No : 35

Kelas : XI MIPA 2

SMA NEGERI 1 GIANYAR

TAHUN AJARAN 2021/2022


Penjelasan isi dari video “Tumpek Landep”

➢ Apa itu Tumpek Landep?


Tumpek dalam bahasa jawa kuno, berarti “Tumampa” atau “Tampa”, di Bali diartikan
sebagai tampek, dan dalam Bahasa Indonesia berarti dekat/mendekati. Sedangkan Landep
bisa diartikan tajam/runcing. Maka Tumpek Landep artinya mendekatkan sifat ketajaman
di dalam diri, khususnya dalam pengetahuan.

➢ Pustaka apa yang memuat tentang Tumpek Landep?


Pustaka yang memuat tentang Tumpek Landep ada di Lontar Sunari Gama. Tumpek
landep jatuh setiap 6 bulan sekali pada Saniscara Kliwon wuku Landep (Sabtu Kliwon
wuku Landep).

➢ Dimanakah diadakan ritual Tumpek Landep?


Upacara Tumpek Landep dilaksanakan di Merajan, di depan Pelinggih Kemulan. Tidak di
tempat yang lainnya. Di Kemulan bagian tengah, dihaturkan Pejati. Di depan Pejati
dihaturkan banten Tumpeng Lima, banten Tebasan Pasupati, serta dibuatkan banten
pembersihan dua jenis, yaitu banten Biakaon dan Prasista. Setelah itu haturkan Segehan
satu buah. Letakkan sebuah keris di atas Tebasan Pasupati, sebagai simbol Sang Hyang
Pasupati.

➢ Mengapa ornamen keris menjadi sangat penting di dalam ritual tersebut?


Yang dipuja saat Tumpek Landep adalah Ida Batara Sang Hyang Pasupati. Keris dalam
Bhuana Agung sebagai lambang Tri Bhuana (Bhur, Bvah, Svah), dan dalam Angga Sarira
(diri) sebagai lambang Tri Pramana (Bayu, Sabda, Idep). Jika diibaratkan dalam tubuh
manusia, sebelah kanan terdapat Brahma Angga, begitu juga ada di sisi keris sebelah
kanan. Pada bagian kiri manusia terdapat Wisnu Angga, begitu juga pada sisi keris sebelah
kiri. Sedangkan di atas atau dikepala manusia terdapat Siwa Angga, yaitu ada pada ujung
keris. Begitu juga pada tubuh kita dan pada keris, terdapat unsur air, api, dan angin. Tri
Pramana dalam keris yaitu Bayu, Sabda, dan Idep, merupakan Sakti, Siddhi, dan Mandi
dalam tubuh manusia. Sakti yaitu pekerjaan apapun yang kita ambil akan membuahkan
hasil yang baik, Siddhi yaitu apa yang kita ucapkan akan dipercaya oleh masyarakat, dan
Mandi yaitu apa yang kita pikirkan menjadi sebuah kenyataan. Itu sebabnya para leluhur
menggunakan keris sebagai lambang Tri Pramana karena memiliki dua sisi dan satu ujung
yang ketiganya tajam. Kalau tidak ada keris bisa diganti dengan tombak. Masyarakat
Hindu Bali tidak bisa lepas dari keris dalam setiap upacara, contohnya dalam mendem
pependeman dalam bangunan dipakai keris sebagai lambang Baba Akasa, pada acara
pernikahan juga keris dijadikan lambang Sang Hyang Purusa (laki-laki).

➢ Bagaimana pelaksanaan upacara Tumpek Landep yang biasa dilakukan dan


perbandingannya dengan penjelasan pada video?
Saat upacara Tumpek Landep, kita sering menemukan orang-orang (bahkan kita sendiri)
yang melaksanakannya di atas kendaraan mereka atau di garase rumahnya. Menurut video
tersebut, melakukan persembahyangan atau meletakkan banten diatas mobil, motor, dan
alat elektronik lainnya sebenarnya tidak tepat. Banten dan upakara lainnya tetap
dipersembahkan di Kemulan, dan tirtanya bisa di percikkan ke mobil, motor ataupun alat
elektronik lainnya sebagai wujud rasa syukur karena kita mendapatkan barang barang
tersebut dari kerja keras dan ketajaman pikiran dalam diri kita sesuai dengan pengertian
dari Tumpek Landep.

➢ Apa pesan untuk generasi muda?


Para generasi muda harus tetap melestarikan warisan leluhur. Bakti kepada leluhur dan
Kawitan adalah sebuah kewajiban. Generasi muda jangan takut berubah ke arah yang lebih
baik. Bacalah banyak sastra-sastra Hindu agar kita tidak kalah dengan dagang banten dan
jangan takut bertanya pada orang yang lebih tahu.

Anda mungkin juga menyukai