Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PROSES PEMBUATAN TELUR ASIN

Pembuatan Telur Asin Menggunakan Telur Bebek

NAMA : - Fachrul Shihab Al Qardhawi

- Obi Luter Shiombing

KELAS : XII IPA 5

NIS/NISN : - 7231/0039132277 (Fachrul)

- 7305/0034690149 (Obi)

TAHUN AJARAN : 2020/2021

SMA NEGERI 4 TANJUNGPINANG

JL PEMUDA NO 30 KOTA TANJUNGPINANG

PROVINSI KEPULAUANRIAU
ii
KATA PENGANTAR

Atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa marilah kita panjatkan puji dan
syukur, dan tak lupa juga kita sampaikan shalawat beserta salam tak henti
hentinya kita curahkan kepada nabi besar Muhammad SAW. Dan saya ingin
berterima kasih kepada orangtua saya yang telah mendukung saya dan kepada Bu
Evie Mufril yang memberi arahan kepada saya sehingga dapat membuat makalah
ini. Makalah ini berisi mengenai tentang proses pembuatan telur asin, sebagai
penulis saya menyadari bahwa makalah saya ini masih banyak kesalahan dan saya
mengharapkan saran dan kritik bu guru untuk memperbaiki bagian yang salah dari
makalah ini.

Tanjungpinang, 23 Maret 2021

Penulis

Fachrul Shihab Al Qardhawi

NIS : 7231

Obi Luter Shiombing

NIS : 7305

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang.......................................................................................1
2. Rumusan Masalah..................................................................................2
3. Tujuan ...................................................................................................2
4. Manfaat..................................................................................................2

BAB II ANALISIS PROSES ..................................................................................3

BAB III METODE PEMBUATAN TELUR ASIN ............................................4-5

1. Alat dan bahan........................................................................................4


2. Waktu dan tempat pelaksanaan..............................................................4
3. Langkah kerja ....................................................................................4-5

BAB IV PENUTUP................................................................................................6

1. Kesimpulan ..........................................................................................6
2. Saran ......................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................7

LAMPIRAN .......................................................................................................8-10

1. FOTO PELAKSANAAN...................................................................8-10

ii
BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Telur merupakan hasil ternak yang bernilai gizi tinggi dan mengandung
zat gizi yang diperlukan tubuh. Zat gizi pada telur sangat mudah untuk
dicerna dan dimanfaatkan oleh tubuh. Telur cocok dikonsumsi semua usia
dan telur ayam, telur itik, telur puyuh paling banyak dikonsumsi (Astawan,
2008). Telur mengandung protein sebanyak 13%, lemak 12%, serta vitamin
dan mineral. Nilai tertinggi telur pada bagian kuningnya karena
mengandung asam amino esensial dan mineral besi, fosfor, sedikit kalsium,
serta vitamin B kompleks. Sebagian protein (50%) dan semua lemak
terdapat pada kuning telur. Jumlah putih telur sekitar 60% dari seluruh
bulatan telur mengandung protein dan sedikit karbohidrat (Ginting, 2007).

Telur asin umumnya dibuat dari telur itik karena memiliki cangkang
yang lebih tebal dan rasanya lebih enak. Telur itik memiliki kandungan
protein 13,1%, lemak 14,3%-17%, vitamin, dan mineral. Permintaan telur
asin secara nasional masih tinggi sedangkan produksi telur asin masih
rendah. Produksi telur asin di daerah Brebes merasa kewalahan memasok
kebutuhan telur asin nasional (Alex, 2011). Astawan (2008) menambahkan
bahwa pembuatan telur asin dari telur itik karena mempunyai bau yang lebih
amis dan memiliki pori-pori yang lebih besar.

Telur asin dapat dibuat dengan cara merendam menggunakan media


garam. Media garam merupakan campuran antara garam, serbuk batu bata
merah, sedikit kapur dan air. Garam berfungsi sebagai pencipta rasa asin
sekaligus sebagai bahan pengawet karena garam mampu menyerap air dari
dalam telur. Garam akan masuk ke dalam telur melalui pori-pori kulit telur
menuju ke putih telur, lalu ke kuning telur. Garam akan menarik air yang
dikandung telur. Garam juga terdapat ion chlor yang berperan sebagai
penghambat pertumbuhan bakteri dalam telur, sehingga menyebabkan telur
menjadi awet karena bakteri yang terkandung dalam telur mati.

1
2. Rumusan Masalah

 Bagaimana proses pembuatan telur asin pada telur bebek?

3. Tujuan

 Untuk mengetahui proses pembuatan telur asin pada telur bebek.

4.Manfaat

 Dapat mengetahui proses pembuatan telur asin

2
BAB II ANALISIS PROSES

Kegiatan ini bertujuan untuk membuat telur asin, telur asin ini
bertujuan untuk meningkatkan daya simpan telur. Secara tradisional telur
asin biasanya dibuat dari telur itik dan memiliki daya simpan antara 1-3
minggu. Ketahanan simpan ini dikarenakan kadar garam yang tinggi. Dalam
pembuatan telur asin ini, yang digunakan adalah garam. Garam berfungsi
sebagai pencipta rasa asin dan sekaligus bahan pengawet karena dapat
mengurangi kelarutan oksigen (oksigen diperlukan oleh bakteri),
menghambat kerja enzim proteolitik (enzim perusak protein), dan menyerap
air dari dalam telur.

Kebanyakan telur asin dibuat dari telur bebek, bukan dari telur ayam
atau telur yang lain. Ada beberapa alasan mengapa telur asin dibuat dari
telur bebek yaitu, cangkang telur bebek lebih tebal, sehingga telur bebek
tidak mudah retak atau pecah, ini akan berpengaruh pada saat proses
pengasinan yaitu pada saat telur direndam, pori-pori telur bebek lebih besar,
pori-pori ini akan sangat berpengaruh pada saat proses pengasinan karena
garam akan lebih mudah berpenetrasi ke dalam telur bebek, nilai gizi telur
bebek lebih tinggi di dalam telur bebek, banyak terkandung protein, protein
telur ini mengandung asam amino esensial yang diperlukan tubuh untuk
hidup sehat, masa simpan telur bebek lebih lama, dan yang terakhir masa
simpan telur bebek relatif lebih lama hal ini dipengaruhi oleh ketebalan
cangkang yang mampu melindungi telur.

Pada kegiatan pembuatan telur asin ini metode yang digunakan yaitu
perendaman telur bebek dengan garam, bawang putih, dan cabai selama 10
hari ±. Dengan bahan bahan tersebut dapat membuat telur bebek menjadi
asin, dan mampu menciptakan rasa yang enak. Dengan metode ini,
memudahkan untuk kita membuat telur asin dibandingkan metode lainnya.

3
BAB III METODE PEMBUATAN TELUR ASIN

1. Alat Dan Bahan

1) Alat :
• Wajan
• Pisau
 Toples
 Talenan
 Kompor
 Pelastik

2) Bahan :
• 4 Telur Bebek
• Cabe Merah Keriting (Secukupnya )
• Cabai Setan ( Secukupnya )
 Cabai Merah besar ( Secukupnya )
 Bawang Putih ( Secukupnya )
 Garam ( Secukupnya )

2. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan


Percobaan dilaksanaakan selama waktu yang dibutuhkan sekitar 10
hari ±, tempat dilaksanakannya pembuatan telur asin yaitu dirumah
penluis makalah.
3. Cara Pembuatan (Langkah Kerja)

1. Potong bahan-bahan yang telah disediakan (cabai merah keriting,


cabai setan, cabai merah besar, bawang putih).
2. Cuci telur bebek hingga bersih.
3. Sediakan wajan dan air secukupnya.
4. Tambahkan garam pada wajan yang berisi air kemudian letakan di
kompor.
5. Hidupkan api pada kompor hingga air mendidih dan garam sudah
larut.
6. Setelah air mendidih dan garam telah larut, matikan kompor dan
tunggu air di wajan tidak panas lagi.
7. Masukan bahan-bahan yang telah dipotong ke dalam larutan garam
yang telah dingin dan aduk hingga merata.
8. Sediakan toples dan masukan telur yang telah di cuci ke dalam
toples.

4
9. Masukan larutan garam yang sudah di campur dengan bahan-bahan
tersebut.
10. Isi air pada pelastik kemudian letakkan di bagian atas telur agar
dapat menahan telur yang mengapung di dalam toples.
11. Tutup toples tersebut.
12. Diamkan telur yang terendam tersebut selama 10 hari.
13. Setelah 10 hari perendaman, rebus telur tersebut dengan air yang
digunakan pada saat perendaman telur selama 30 menit ±.

5
BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Rasa yang dihasilkan telur bebek tersebut asin.

2. Dengan pengasinan rasa amis telur akan berkurang tidak berbau


busuk, dan rasanya enak.

3. Garam yang diberikan. Semakin tinggi kadar garam, akan semakin


awet telur yang diasinkan, tetapi rasanya akan semakin asin.

4. Proses pengasinan telur bertujuan agar membuat telur menjadi lebih


awet.

B. Saran

1. Sebaiknya dalam melakukan pembuatan telur asin, kita harus


melakukannya sesuai prosedur pembuatan agar telur asin tersebut
berkualitas.
2. Dianjurkan perendaman telur dilakukan selama 10 hari agar telur
terasa asin.
3. Pada saat perebusan telur bebek, dianjurkan agak lama agar telur
matang.

6
DAFTAR PUSTAKA

 Nisluf Blog. 2015, makalah percobaan telur asin,


https://annisawally0208.blogspot.com/2018/10/contoh-tugas-
biologi-tentang-pembuatan.html.
 Fulan, 2018, pembuatan telur asin,
https://bloginibaru21.blogspot.com/2018/02/contoh-makalah-
pembuatan-telur-asin.html.
 Anonim, makala percobaan telur asin,
http://eprints.ums.ac.id/24645/2/BAB_I.pdf.
 Wikipedia, telur asin, https://id.wikipedia.org/wiki/Telur_asin.

7
LAMPIRAN

FOTO KEGIATAN PEMBUATAN TELUR ASIN

Ket : Alat dan bahan yang digunakan selama melakukan pembuatan telur asin

Ket : Proses memotong bahan-bahan yang digunakan untuk merendam telur

8
Ket : Proses merebus garam dan bahan-bahan untuk perendaman telur bebek

Ket: Proses memasukkan air rebusan pada toples yang berisi telur bebek

Ket : Proses merebus telur bebek dengan air rendaman

9
Ket : Proses memasukan air hangat ke botol 1 serta foto hasil mengguncangkan botol
terseb

10

Anda mungkin juga menyukai