Kelas : X-6
B. Tujuan
Tujuan pembuatan kompos organik ini adalah untuk membantu para petani memilih
kompos yang ramah lingkungan sehingga tidak merusak lingkungan dan kompos organik ini
memiliki banyak manfaat untuk tanaman maupun tanah. Pembuatan kompos organik ini juga
adalah proses awal atau pembelajaran menjadi wirausaha dan untuk mendapatkan keuntungan
dari penjualan kompos organik yang telah dibuat. Dan juga memberikan petani pilihan
kompos organik dengan harga terjangkau.
C. Manfaat
Kompos organik ini bermanfaat untuk memberikan nutrisi pada tanaman, memperbaiki
struktur tanah, meningkatkan kapasitas tukar kation, mampu meningkatkan pH tanah, dan
meningkatkan ketersediaan unsur. Kompos organik menjadi pilihan terbaik untuk para petani
karena kompos ini membuat tanaman menjadi subur dan tidak merusak lingkungan sekitar.
Kompos organik juga dapat dibuat menggunakan bahan-bahan di sekitar kita sehingga
pembuatan kompos organik bisa dilakukan oleh banyak orang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Sucipto ,kompos adalah dekomposisi bahan organik yang tidak terpakai lagi.
Bahan organik itu dapat berupa tumbuhan, hewan, dan unsur-unsur kehidupan lainnya.
Kompos memiliki manfaat sebagai pupuk karena kompos tersusun atas bahan-bahan organik
kehidupan (2012). Menurut Soeryoko , kompos ialah bahan organik yang terurai, membusuk,
dan lapuk, misalnya tubuh hewan, tanaman, daun, kotoran hewan, dan sebagainya yang
berasal dari alam (2011). Selanjutnya, definisi kompos juga di sampaikan oleh Firmansyah,
bahwa kompos ialah sisa bahan kehidupan yang lapuk dan berubah menjadi bentuk baru yang
mengandung humus (2010). Menurut Ida kompos merupakan bahan organik yang terdiri dari
sisa-sisa tanaman, hewan, ataupun sampah-sampah kota yang telah mengalami proses
dekomposisi atau pelapukan sebelum bahan tersebut ditambahkan ke dalam tanah. Bahan
utama kompos dapat berupa sampah rumah tangga, daun-daunan, jerami alang-alang,
rumput-rumputan, sekam, batang jagung, kotoran hewan, dan bahan lainya terutama yang
mudah busuk. Kandungan unsur hara dalam pupuk organik tidak terlalu tinggi tapi jenis
pupuk ini memiliki keistimewaan lain yaitu dapat memperbaiki sifat tanah, struktur tanah,
daya menahan air dan kation-kation tanah (2013 ). Standar kualitas kompos menurut SNI 19-
7030-2004 yaitu di mana C Organik 30,90 %, Nitrogen 3,07 %, Fosfor sebagai P2O5 0,33 %
dan Kalium sebagai K2O 2,54 %, (BSN, 2004). Pengomposan merupakan metode yang aman
bagi daur ulang bahan organik yang ditambahkan ke dalam tanah akan diubah dalam bentuk
yang dapat digunakan tanaman (menjadi tersedia) hanya melalui pelapukan. Pengaruh
penggunaan kompos terhadap sifat kimiawi tanah terutama adalah kandungan humus dalam
kompos adalah yang mengandung unsur-unsur makro bagi tanah seperti N, P, dan K serta
unsur-unsur mikro seperti Ca, Mg, Mn, Cu, Fe, Na, dan Zn. Humus yang menjadi asam
humat atau asam-asam lainnya dapat melarutkan Fe dan Al sehingga fosfat tersedia dalam
keadaan bebas. Selain itu humus merupakan penyangga kation yang dapat mempertahankan
unsur-unsur Hara sebagai bahan makanan untuk tanaman. Kompos juga berfungsi sebagai
pemasok makan untuk mikroorganisme seperti bakteri, kapang, Actinomycetes dan protozoa,
sehingga dapat meningkatkan dan mempercepat dekomposisi bahan organik. Pengomposan
merupakan suatu proses biooksidasi yang menghasilkan produk organik yang stabil, yang
dapat dikontribusikan secara langsung ke tanah dan digunakan sebagai sebagai pupuk.
Produk dari pengomposan berupa kompos apabila diberikan ke tanah akan mempengaruhi
sifat fisik, kimia maupun biologis tanah, Irvan (2013).
BAB III
PROSEDUR KERJA
Alat :
sekop kecil
ember
parang
Bahan :
daun kering
tanah gembur
kotoran sapi
sekam
cairan EM4
gula merah
air
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada hari pertama proses pembuatan kompos kami menyiapkan semua bahan dan alat untuk
memulai pembuatan kompos. Langkah pertama yang kami lakukan adalah
mencacah/merobek daun menggunakan tangan secara manual, karena kekurangan daun kami
pun mengambil daun di bank sampah di belakang perpustakaan, setelah itu kami
menambahkan tanah yang di ambil di belakang lab kimia, selanjutnya kami mencampurkan
daun kering dan tanah hingga tercampur rata, lalu setelah tanah dan daun kering sudah
tercampur kami memasukkan campuran tersebut ke ember dan menutupnya menggunakan
karung yang diikat dengan tali.
Pada minggu kedua kami melanjutkan proses pembuatan kompos hal yang kami lakukan
kali ini adalah mencampur campuran tanah dan daun dengan sekam, nasi kering dan cairan
em4. Kami mulai menggelar karung untuk mencampur semua bahan, setelah itu kami
menumpahkan campuran tanah dan daun kering lalu kami menambahkan sekam dan nasi
kering lalu di aduk hingga tercampur semua, selanjutnya kami mencampurkan cairan em4
yang sudah di fermentasi dengan cairan gula merah selama 24 jam, setelah itu semua bahan
kami aduk kembali hingga tercampur rata, lalu kami memasukkan semua bahan tersebut ke
dalam ember dan menutupnya menggunakan karung dan tali.
Pada minggu ketiga kami melakukan pengecekan dan melihat apa saja perubahan yang
terjadi pada kompos yang telah kami buat. Kompos mengalami penambahan volume, warna
kompos menjadi sedikit gelap, suhu kompos meningkat dan tekstur kompos lembut dan
terurai. Setelah itu kami mengaduk kompos di ember tidak menggumpal dan bisa tercampur.
Setelah melakukan pengecekan kompos kemudian kami melakukan pengambilan video untuk
mengenalkan produk kompos kami walaupun belum jadi sepenuhnya. Pada pengambilan
video yang menjadi aktor adalah Muhammad Lintar dan dia menjelaskan segala sesuatu
tentang kompos kami. Pada minggu keempat kami hanya melakukan kegiatan yang sama
yaitu pengecekan kompos.
Pada minggu kelima kompos kami mendapatkan pengecekan dan penilaian dari guru dan
hasilnya adalah kompos kami sudah baik namun hanya kurang terurai dan kurang kering, jadi
kami menggelar kompos kami lalu mengaduk dan menghancur-hancurkan tanah yang belum
terurai, lalu kami menjemur kompos kami di tengah lapangan agar kompos kami kering dan
bisa digunakan untuk tanaman.
Pada minggu keenam kami melakukan penguraian atau pengayaan agar kompos kami
menjadi halus dan terpisah dari bahan yang belum halus. Setelah melakukan pengayaan, kami
melakukan pengemasan kompos dengan berat 1 kemasan 2kg dan kami mendapatkan 3
kemasan berisi kompos.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Pembuatan kompos organik ini sangat bermanfaat bagi kami dan juga para penanam
tanaman, karena kami jadi belajar untuk berjualan, menjadi wirausahawan dan kami juga bisa
membuat kompos sendiri dari bahan-bahan yang tersedia, untuk para penanam tanaman atau
petani mereka jadi bisa mendapatkan kompos yang berkualitas dan ramah lingkungan dari
kompos yang telah kami buat. Projek ini membantu para siswa-siswi untuk belajar menjadi
wirausahawan yang baik dan mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan kompos. Projek
pembuatan kompos ini juga memberi kami pengalaman menjadi wirausahawan dan tata cara
membuat kompos yang bermanfaat serta mengajari kami untuk selalu peduli terhadap alam
dan lingkungan sekitar.
B. Saran
Pada projek berikutnya kami harap dibimbing dan diajari hingga kami bisa agar
meminimalisir kegagalan pada saat praktek. Kami juga berharap agar projek selanjutnya bisa
menambah wawasan dan memberikan kami manfaat untuk kehidupan kami kedepannya.
Kedepannya berikan kami pilihan untuk memilih projek apa yang ingin dilakukan sehingga
kami bisa lebih senang untuk melakukan kegiatan projek
Daftar Pustaka
Kompos menurut Sucipto (2012), sumber: https://repository.unja.ac.id/25970/6/BAB
%20II.pdf, diunduh pada tanggal 26 Januari 2023