Anda di halaman 1dari 8

Laporan Pembuatan Pupuk Organik Cair Dan

Pupuk Organik Padat

Penyusun:
1. Afif Adinoro (01)
2. Aulia Yuliyana R (05)
3. Aura Gladys C (06)
4. Briyan Hilma M (09)
5. Frilika Nasywa C (13)
6. Malva Azalia S (18)
7. Meika Vira A (19)
8. Tantya Salmalisa (31)
9. Yanuar Pradito (34)

X.E-8
SMA Negeri 1 Jeruklegi
2023

Bab I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Pupuk organic merupakan pupuk yang berasal dari berbagai bahan


pembuat pupuk alami seperti kotoran hewan,bagian tubuh hewan,
tumbuhan, yang kaya akan mineral serta baik untuk pemanfaatan
penyuburan tanah. Berdasarkan bentuknya, pupuk oraganik dibedakan
menjadi padat dan cair.
Pupuk cair adala larutan yang mengandung satu atau lebih
pembawa unsur yang dibutukan tanaman yang muda larut. Sedangkan
pupuk organic padat adalah pupuk yang Sebagian besar atau
keseluruhannya terisi atas bahan organic yang berasal dari sisa tanaman
atau kotoran hewan yang berbentuk padat.
Kotoran hewan dan sisa sayuran atau limbah dapur yang
menumpuk merupakan bahan yang menghasilkan gas metana yang dapat
merusak lapisan ozon dan juga penyumbang emisi efek rumah kaca yang
dapat menyebabkan Global Warming. Oleh karena itu, untuk
menyelamatkan bumi kita, kita dapat memanfaatkan limbah dapur dan
kotoran hewan untuk dijadikan pupuk organic yang ramah lingkungan.

1.2 Tujuan
Tujuan kami membuat pupuk organic cair dan padat ini adalah
1. Memanfaatkan limbah organic agar tidak menghasilkan gas metana
2. Untuk mengurangi tumpukan sampah dan memperbaiki struktur tanah,
memperkuat daya ikat agregat (zat hara)tanah berpasir
3. Meningkatkan daya tahan dan daya serap air ,memprbaiki drainase
dan pori pori dalam tanah sehingga dibuatlah pupuk organic cair dan
padat ini.
4. Mengurangi penggunaan pupuk kimia yang lebih ramah lingkungan.

Bab II
Landasan Teori

A. Pengertian Pupuk Organik


Pupuk organic merupakan hasil dekomposisi bahan-bahan organic baik
tumbuhan kering (humus) maupun limbah dari kotoran ternak yang di urai
(dirombak) oleh mikroba hingga dapat menyediakan unsur hara yang
dibutuhkan tanaman pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pupuk organic
sangat penting artinya sebagai penyangga sifat fisik, kimia, dan biologi tanah
sehingga dapat meingkatkan efisien pupuk dan produktifitas lahan (suprapta,
2012). Sususan kimia pupuk kendang berbeda tergantung dari jenis ternak,
umur ternak,macam pakan, jumlah amparan, cara penanganan dan penyimpanan
pupuk yang berpengaruh positif terhadap sifat fisik dan kimiawi tanah,
mendorong kehidupan mikroba tanah yang mengubah berbagai faktor dalam
tanah sehingga menjamin kesuburan tanah (sajimin, 2011).
B. Macam – macam Pupuk Organik
C. Cara membuat pupuk Organik
D. Manfaat Pupuk Organik
Bab III
Pembahasan

1.1 Metode
Alat dan Bahan
Alat
1. Ember
2. Kran
3. Kawat strimin
4. Sarung tangan
5. Solder
6. Pisau
7. Gunting
8. Lem
9. Botol
Bahan
1. Limbah rumah tangga
2. Kotoran hewan
3. Air rendaman beras
4. Em4 50ml
5. Gula pasir/gula merah 100gr
6. Sekam/arang
7. Tanah
8. Biofaktor 50ml
9. Serabut kelapa

Langkah kerja dan dokumentasi

KOMPOS CAIR
Langkah-langkah
1. Siapkan alat berupa ember cat bekas dan lubangi bagian bawah ember
untuk dipasang kran
2. Masukan kawat strimin sebesar diameter ember untuk menyaring kotoran
atau ampas supaya kotorannya tidak ikut terbawa
3. Potong semua sayuran atau limbah rumah tangga kecil kecil lalu masukan
cangkang telur dan pelepah pisang yang dipotong kecil kecil
4. Lalu masukan air cucian beras kira kira sebanyak 600ml x 8 botol air
mineral
5. Masukan campuran EM4 dan gula merah yang sudah dilarutkan
6. Lalu masukan air sumur hingga memenuhi isi ember
7. Lalu aduk perlahan hingga tercampur sempurna
8. Lalu tutup rapat ember dan diamkan hingga 3 minggu dan setiap dua hari
sekali diaduk.

KOMPOS PADAT
Langkah Langkah
1. Siapkan alat dan bahan
2. Potong kecil kecil pelepah pisang, daun kering, sayuran sisa, serabut
kelapa
3. Masukaan daun kering yang sudah dipotong kecil kecil lalu pelepah
pisangnya dan kotoran hewan secara bertahap secara terus menerus
sampai ember terisi penuh
4. Masukan serabut kelapa yang sudah dipotong kecil kecil
5. Larutkan cairan EM4 dan gula merah yang sudah dihaluskan
6. Masukkan air sumur secukpnya ke cairan tersebut lalu diaduk hingga
merata dan diamkan selama 5 menit
7. Setelah itu masukan cairan tersebut ke dalam ember lalu aduk hingga
merata dan tutup ember hingga rapat
8. Diamkan selama 3 minggu dan tutupnya dibuka setiap 2 hari sekali tanpa
diaduk.

DAFTAR HARGA
No Nama Bahan/ Barang Harga
1. Kran Rp.12.000,-
2. Sarung tangan Rp.45.000,-
3. Masker Rp.15.000,-
4. EM.4 Rp.25.000,-
5. Strimin Rp.4.000,-
6. Gula merah Rp.3.000,-
7. Lem/solasi kran Rp.13.000,-
8. Kemasan POC 10 pcs Rp.10.000,-
9. Kemasan POP 10 pcs Rp.10.000,-
10. Label POC dan POP Rp.25.000,-

Total Belanjaan : Rp.162.000,-

PENENTUAN HARGA PRODUK KEMASAN


Kompos cair
> botol kemasan Rp.1.000/botol
> lebel kemasan Rp.3.000/lembar
Jadi perbotol kisaran Rp.2.000/botol
Kompos Padat
>plastic kemasan Rp.10.000/pack
>label kemasan Rp.3.000/lembar
Jadi perbungkus kisaran Rp.3.000/bungkus

PENENTUAN LABA / KEUNTUNGAN


Total pengeluaran : Rp.162.000,-
Maka keuntungan yang didapatkan pada kompos cair adalah Rp.3.000,- per
botol
Dan keuntungan yang didapatkan pada kompos padat adalah Rp.2.000,- per
bungkus

PENENTUAN HARGA JUAL


Pupuk cair Rp.5.000,-
Pupuk padat Rp.5.000,-

1.2 Hasil

BAB IV Penutup
Demikian laporan kami mengenai PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK
ORGANIK PADAT dengan kegiatan ini kami harap bisa mengurangi
limbah rumah tangga dan cara pemanfaatannya.

1.1 Kesimpulan
Dari hasil yang kami lakukan dapat diambil bahwa Kompos adalah hasil
penguraian dari campuran bahan organic yang dapat dipercepat secara
artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan
yang hangat, lembab, dan aerob atau anaerob.

1.2 Saran
Selanjutnya untuk melakukan perbandingan activator yang lain agar
dihasilkan pupuk yang lebih berkualitas dan perlu dilanjutkan penelitian
untuk aplikasi pupuk ke tanaman sayuran dan buah buahan

1.3 Daftar Pustaka


Bab I Pendahuluan
1.1 Latar belakang
1.2 Tujuan
Bab II Landasan Teori
Bab III Pembahasan
1.3 Metode
- Alat dan Bahan
- Langkah kerja dan dokumentasi
- Daftar harga bahan produk
- Penentuan harga produk kemasan
- Penentuan laba/ keuntungan
- Penentuan harga jual
1.3 Hasil
Bab IV Penutup
1.1 Kesimpulan
1.2 Saran
1.3 Daftar pustaka

Anda mungkin juga menyukai