Oleh : Nama : Adrian Okta Syaputra NIM : 26010316140054 Jurusan : Perikanan Tangkap
KKN TIM I UNIVERSITAS DIPONEGORO
KECAMATAN SUMOWONO 2020 A. Pengelolaan Dan Pengolahan Limbah Pengelolaan dan pengolahan limbah adalah semua kegiatan terkait dengan pengendalian, pengumpulan, pengolahan dan pemrosesan akhir dari limbah, dengan mempertimbangkan faktor kesehatan lingkungan, ekonomi, teknologi, konservasi, estetika, dan faktor- faktor lingkungan lainnya yang erat kaitannya dengan respons masyarakat. Berdasarkan karakteristik dan jenisnya, limbah dapat digolongkan menjadi 4 macam yaitu : 1. Limbah cair 2. Limbah padat 3. Limbah gas dan partikel 4. Limbah B3 B. Pengolahan Limbah Cair Limbah Tahu Menjadi Pupuk Organik Cair 1. Latar Belakang Setiap kegiatan industri termasuk industri tahu pastinya akan menghasilkan limbah yang apabila tidak ditangani secara tepat akan menyebabkan pencemaran terhadap lingkungan, namun jika dikelola dengan baik akan menguntungkan. Dari proses produksi tahu menghasilkan residu berupa limbah cair dan padat. Limbah cair sama sekali belum dimanfaatkan. Padahal limbah cair yang akan dihasilkan dalam proses produksi tahu sangatlah besar karena setiap tahapan produksi tahu menggunakan air, mulai dari pencucian, perendaman, pemasakan, dan pada proses terakhir sebelum dicetak ada pembuangan cairan. Saat ini industri tahu di Desa Mendongan belum memiliki manajemen pengelolaan limbah akibatnya berdampak negatif bagi lingkungan misalnya bau busuk dari degradasi sisa-sisa protein menjadi amoniak, dapat menyebar ke seluruh penjuru hingga mencapai radius beberapa kilometer, air limbah yang meresap ke dalam tanah dapat mencemari sumur-sumur di sekitarnya, dan air limbah yang dibuang ke selokan secara langsung dapat mencemari sungai, saluran irigasi maupun air untuk keperluan yang lain. 2. Pupuk Cair Dari Limbah Cair Tahu Limbah cair tahu memiliki manfaat yang baik untuk tanaman. Penggunaan limbah cair tahu sebagai pupuk organik merupakan salah satu alternatif. Limbah cair tahu didapat dari hasil samping pembuatan tahu. Home industry pembuatan tahu menghasilkan limbah tahu yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik untuk budidaya pertanian. Jumlah kebutuhan air proses pembuatan tahu dan jumlah limbah cair yang dihasilkan dilaporkan sebesar 43,5 – 45 liter untuk tiap kilogram bahan baku kacang kedelai (Lisnasari, 1995). Limbah tahu mengandung unsur hara N 1,24%, P2O5 5.54 %, K2O 1,34% dan C-Organik 5,803% JOM FAPERTA Vol. 4 No. 2 Oktober 2017 3 yang merupakan unsur hara essensial yang dibutuhkan tanaman (Asmoro, 2008). Unsur hara yang ada, tidak hanya unsur hara makro dan mikro, namun juga mengandung sejumlah zat yang dapat merangsang pertumbuhan tanaman. Dalam air cucian beras terkandung zat- zat penting yang ikut terlarut ketika proses pencucian beras, antara lain seperti protein, lemak, karbohidrat, selulosa, vitamin B1 dan mineral seperti nitrogen, phosfor, kalium, kalsium, magnesium, sulfur, dan juga besi. 3. Manfaat Limbah Cair Tahu Untuk Tanaman Manfaat limbah cair tahu sebagai pupuk organik cair dapat bermanfaat untuk tanaman, baik tanaman hias, sayuran maupun buah. Manfaat limbah cair tahu untuk tanaman antara lain : Dapat merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman seperti daun, tunas dan cabang Dapat membantu pembentukan klorofil dan membuat daun tampak lebih hijau Dapat merangsang pertumbuhan akar tanaman karena adanya vitamin B1 Dapat mempercepat adaptasi pada saat tanaman baru dipindahkan atau tanaman tidak mudah stres Dapat meningkatkan daya tahan terhadap serangan penyakit Penyerapan unsur hara menjadi lebih optimal Dapat meningkatkan metabolisme tanaman Dapat merangsang pembungaan, dan pembentukan biji dan buah Meningkatkan kualitas hasil panen baik. Selain manfaat untuk tanaman secara langsung, air cucian beras juga dapat bermanfaat untuk tanah, antara lain: Dapat memperbaiki sifat fisika, kimia dan biologis media tumbuh Membuat struktur tanah lebih gembur karena adanya bahan-bahan organik dalam media tumbuh Membuat media tumbuh semakin baik dalam hal kapasitas tukar kation Bahan organik dalam media tumbuh akan selalu terurai dan tersedianya hara tanaman karena adanya mikroorganisme dekomposer C. Proses Pembuatan Pupuk Cair Organik Dari Limbah Cair Tahu 1. Alat Dan Bahan Yang Digunakan
Gambar 1. Alat dan Bahan
(Sumber Gambar : google.com) Alat dan bahan yang digunakan yaitu: Derigen. Sebagai tempat proses fermentasi aerob sehingga dapat berproses dengan baik Selang. Untuk mengalirkan pergantian udara dari derigen Plastik. Sebagai penutup derigen Gunting/ pisau. Untuk melubangi tutup derigen agar dapat dimasukkan selang Corong. Sebagai alat untuk membantu mengalirkan air cucian beras kedalam derigen Ember. Sebagai tempat menghomogenkan larutan air cucian beras, EM4 dan gula merah Pengaduk/sendok. Untuk meghomogenkan larutan EM4, gula merah dan air cucian beras Limbah cair tahu, Sebagai bahan utama yang akan dijadikan pupuk Air gula merah/ gula pasir. Sebagai makanan dari bakteri EM4 EM4. Berfungsi untuk membantu proses fermentasi.
2. Tahapan Pembuatan Pupuk Cair Organik Dari
Limbah Cair Tahu Siapkan Bahan – Bahan Dan Alat – Alat Yang Akan Digunakan Cuci Bersih Derigen Yang Akan Dipakai Kemudian Dikeringkan Sampai Benar – Benar Kering Siapkan Gula Merah 2 Sendok Makan Dan EM4 10 Sendok Makan Untuk Setiap 1 Liter Air Cucian Beras Masukkan Limbah Cair Tahu Kedalam Ember Sebanyak 1 Liter Kemudian Tambahkan Gula Merah Kedalam Ember Dan Aduk Menggunakan Pengaduk Sampai Terlarut Kemudian Tambahkan EM4 Sebanyak 10 Sendok Makan, Kemudian Aduk Hingga Tercampur Rata Masukkan Limbah Cair Tahu Yang Telah Ditambahkan Gula Merah Dan EM4 Kedalam Derigen Yang Telah Dikeringkan Tutup Derigen Dengan Rapat Dan Simpan Ditempat Yang Tidak Terkena Matahari Langsung Pada Hari Ke-2, Buka Penutupnya Sebentar Dan Aduk- Aduk Agar Gas Yang Terbentuk Dapat Keluar, Kemudian Tutup Kembali. Lakukan Langkah Yang Sama Hingga Hari Ke 13 Pupuk Organik Cair Dari Limbah Cair Tahu Akan Dapat Digunakan Apabila Sudah Terfermentasi Minimal 14 Hari Dengan Ditandai Bau Fermentasi Yang Menyengat
3. Merakit Derigen Untuk Membuat Pupuk Cair
Organik Limbah Cair Tahu Siapkan selang, kemudian lubangi bagian tengah tutup derigen Kemudian hubungkan dengan tutup derigen, kemudian tutup dengan lem atau lakban hitam agar tidak ada rongga udara pada sekeliling selang Siapkan botol mineral bekas ukuran 1,5 liter, kemudian isi dengan air sebanyak 2/3 Apabila derigen sudah dimasukkan limbah cair tahu dan bahan-bahan fermentasi lainnya, tutup derigen dengan penutup yang telah diberi selang udara. Kemudian arahkan ujung selang kedalam botol mineral yang tidak tertutup hingga ujung selang tercelup kedalam air D. Pengaplikasian Pupuk Cair Organik Limbah Cair Tahu Untuk Tanaman Untuk Pupuk Daun : Ambil 10 ml pupuk cair organik air cucian beras Larutkan kedalam 1 liter air, kemudian semprot ke seluruh bagian bawah daun hingga sekedar basah saja Lakukan penyemprotan setiap seminggu dua kali Untuk Pupuk Akar Ambil 10 ml pupuk cair organik air cucian beras Larutkan kedalam 5 liter air Siram ke tanah dimana tanaman tersebut tumbuh sebanyak 250 ml atau secukupnya Lakukan penyiraman dengan menggunakan pupuk cair organik setiap seminggu satu kali