Anda di halaman 1dari 6

Membuat Pupuk Cair Limbah Sabut Kelapa

(Pupuk Organik Cair)


I. Tujuan

Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa membuat pupuk cair dari limbah
pertanian yang selama ini belum termanfaatkan untuk melestarikan tanah serta membuaat
tanaman menjadi subur.

II. Alat dan Bahan

 Wadah (Ember/ Baskom/Jerigen)


 Pisau/Parang
 Sabut kelapa kering 1 kg
 Gula merah 100 gram
 EM4 100 ml
 Air 10 ltr

III. Dasar Teori

Seperti yang sudah kita ketahui, kelapa merupakan tanaman tropis yang sudah
dikenal lama oleh masyarakat Indonesia. Hal ini terlihat dari penyebaran tanaman kelapa
di hampir seluruh wilayah Nusantara. Tapi, industri pengolahan buah kelapa saat ini
umumnya masih terfokus pada pengolahan hasil daging buah sebagai hasil utama,
sedangkan untuk industri yang mengolah hasil samping buah seperti air, sabut, dan
tempurung kelapa masih secara tradisional dan berskala kecil.

Limbah sabut kelapa itu merupakan sisa buah kelapa yang sudah tidak terpakai
yaitu bagian terluar buah kelapa yang membungkus tempurung kelapa yang tidak atau
belum mempunyai nilai ekonomis. Padahal jika Anda tahu, sabut kelapa yang merupakan
hasil samping dari buah kelapa ini, dan ternyata merupakan bagian terbesar dari buah
kelapa yaitu sekitar 35 % dari bobot buah kelapa. Potensi produksi sabut kelapa yang
sedemikian besar belum dimanfaatkan sepenuhnya untuk kegiatan produktif yang dapat
meningkatkan nilai tambahnya. Pemanfaatan sabut kelapa sebagian besar adalah pada
sabut kelapa yang sudah kering misalnya untuk pembuatan kerajinan, atau sebagai bahan
bakar, sedangkan untuk sabut kelapa yang masih basah masih jarang dimanfaatkan.

Jika Anda memiliki kebun atau lahan pertanian sendiri, pertanian organik menjadi
pilihan tepat dalam upaya perbaikan kualitas kesuburan tanah. Pertanian organik modern
didefinisikan sebagai sistem budidaya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami
tanpa menggunakan bahan kimia sintetis. Pemupukan menjadi salah satu unsur usaha tani
yang mendukung peningkatan hasil produktivitas tanaman, terlebih jika Anda memiliki
kebun atau lahan pertanian sendiri, tentunya ini sangat berguna bagi Anda dan
menghasilkan produktivitas yang lebih tinggi karena penggunaan pupuk organik dirasakan
lebih murah dan mudah didapatkan. Pupuk organik berdasarkan bentuknya, dibedakan
menjadi dua macam yaitu pupuk organik padat dan pupuk organik cair. Tapi pada artikel
kali ini akan kami bahas bagaimana cara membuat pupuk organik cair dari sabut
kelapa.

Ini yang perlu diketahui, di dalam sabut kelapa itu terkandung unsur-unsur hara
dari alam yang sangat dibutuhkan tanaman yaitu berupa Kalium (K). Disamping
kandungan unsur-unsur lain seperti Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Natrium (Na) dan
Fospor (P).  Kalium ini merupakan salah satu unsur yang diperlukan bagi tanaman
golongan umbi-umbian, karena salah satu sifat positif dari kalium yaitu mendorong
produksi hidrat arang. Sehingga tanaman yang banyak mengandung komponen ini seperti
tanaman bengkoang membutuhkan banyak pupuk kalium. Sabut kelapa dimana di
dalamnya terkandung unsur kalium, apabila direndam maka kalium dalam sabut tersebut
dapat larut dalam air, sehingga menghasilkan air rendaman yang mengandung unsur
kalium. Air hasil rendaman yang mengandung unsur Kalium tersebut sangat baik jika
diberikan sebagai pupuk untuk tanaman seperti buah dan sayuran guna mendukung
pertumbuhan dan perkembangannya.
Pupuk organik cair selain dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah,
juga membantu meningkatkan produksi tanaman, meningkatkan kualitas produk tanaman,
mengurangi penggunaan pupuk anorganik dan sebagai alternatif pengganti pupuk
kandang. Pupuk organik cair mempunyai beberapa manfaat diantaranya adalah:

1. Dapat mendorong dan meningkatkan pembentukan klorofil daun dan pembentukan


bintil akar pada tanaman leguminosae sehingga meningkatkan kemampuan
fotosintesis tanaman dan penyerapan nitrogen dari udara
2. Dapat meningkatkan vigor tanaman sehingga tanaman menjadi kokoh dan kuat,
meningkatkan daya tahan tanaman terhadap kekeringan, cekaman cuaca dan
serangan patogen penyebab penyakit.
3. Merangsang pertumbuhan cabang produktif
4. Meningkatkan pembentukan bunga dan bakal buah
5. Mengurangi gugurnya daun, bunga, dan bakal buah

Tapi perlu Anda perhatikan, dalam pemberian pupuk organik cair harus
memperhatikan konsentrasi atau dosis yang diaplikasikan terhadap tanaman. Berdasarkan
beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik cair melalui daun
memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman yang lebih baik dari pada pemberian melalui
tanah. Semakin tinggi dosis pupuk yang diberikan maka kandungan unsur hara yang
diterima oleh tanaman akan semakin tinggi, begitu pula dengan semakin seringnya
frekuensi aplikasi pupuk daun yang dilakukan pada tanaman, maka kandungan unsur hara
juga semakin tinggi. Namun pemberian dalam dosis berlebihan justru akan
mengakibatkan timbulnya gejala kelayuan pada tanaman.

Keuntungan lahan yang menggunakan pupuk cair sabut kelapa itu biaya produksi
lebih sedikit karena tidak perlu keluar uang membeli pupuk KCl. Oleh karena itu, pada
artikel kali ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang pengaruh pemberian pupuk
organik cair dari rendaman sabut kelapa terhadap pertumbuhan tanama, serta Anda akan
mengetahui komposisi dalam pembuatan pupuk organik cair dari rendaman sabut kelapa
IV. Prosedur Kerja

1. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah melalukan pemotongan dan


penguraian sabut kelapa, pemotongan bisa dilakukan dengan mesin pengurai sabut
kelapa. Kemudian masukkan ke dalam wadah.
2. Larutkan gula merah dengan 10 liter air.
3. Kemudian campurkan larutan gula merah tadi dengan EM4.
4. Tuangkan larutan tersebut ke dalam jerigen/ember yang berisi potongan sabut
kelapa, lalu ditutup rapat.
5. Buka tutup jerigen/ember setiap pagi selama beberapa detik untuk membuang gas
yang timbul.
6. Simpan pada tempat yang tidak terpapar sinar matahari langsung dan biarkan
selama 2 minggu.

Cara Menggunakan Pupuk Organik Sabut Kelapa

– Aplikasi pada akar: Campurkan 1 bagian pupuk organik cair sabut kelapa
dengan 3 bagian air bersih. Lalu kucurkan pada tanaman dengan dosis
2ml/tanaman. Pengaplikasian ini dilakukan satu minggu sekali
– Aplikasi pada daun: Campurkan 1 bagian pupuk organik cair sabut kelapa
dengan 5 bagian air bersih. Lalu semprotkan pada daun dan batang tanaman satu
minggu sekali

VI . Tugas

1. Jelaskan macam-macam pupuk yang saudara ketahui!

2. Unsur apa saja yang terkandung didalam pupuk cair?

3. Apa yang dimaksud dengan fermentasi aerobic?

4. Apa manfaat sabut kelapa selain untuk dimanfaatkan sebagai pupuk cair?
DAFTAR PUSTAKA

Dewi Yuanita Lestari. 2012. Diakses dari:


http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/dewi-yuanita-lestari-ssi-msc/cara-
pembuatan-pupuk-organik-cair.pdf pada tanggal 19 Juni 2013 jam 11.32 WIB

Hanolo, W. 1997. Tanggapan tanaman selada dan sawi terhadap dosis dan cara pemberian
pupuk cair stimulan. Jurnal Agrotropika 1(1):25-29.

Harjadi, M.M. Sri Setyati. 1991. Pengantar Agronomi. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.

Hendrinova. 1990. Pengaruh Berbagai Pupuk Organik dan Pupuk Daun terhadap
Pertumbuhan dan Hasil Rimpang jahe. Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian
IPB. Bogor.

Indriani, Y.H. 2003. Membuat Kompos Secara Kilat. PT. Penebar Swadaya. Jakarta.

Marpaung, A.E., Karo, B., dan Tarigan, R. 2014. Pemanfaatan Pupuk Organik Cair dan
Teknik Penanaman Dalam Peningkatan pertumbuhan dan Hasil Kentang. Jurnal
Hortiultura Vol 24 No.1 :49-55

Parman, S. 2007. Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair Supra Terhadap Pertumbuhan
dan Produksi Kentang (Solanum tuberosum L.) Buletin Anatomi dan Fisiologi Vol. XV, 2

Zainal, M. 2005. Prospek Pengolahan Hasil Samping Buah Kelapa. Bogor: Perspektiv
http://mitalom.com/cara-membuat-poc-sabut-kelapa/ pada tanggal 23 Mei 2016

Anda mungkin juga menyukai