Anda di halaman 1dari 12

Hari ke - : 1

Jum’at, 3 Januari 2020

Diary Kegiatan Desa Mendongan

DARI ASING MENJADI TEAM

Hari keberangkatan tiba!! Hari ini adalah hari dimana kami dari
berbagai fakultas yang sama sekali tidak mengenal satu sama
lain akan menjadi satu team membantu warga di Desa
Mendongan, Kecamatan Sumowono. Kami tidak tahu
bagaimana desanya, bagaimana masyarakatnya dan
sebagainya. Takut? Gugup? Tentu iya, terlebih akan bekerja
sama dengan orang yang baru dikenal dan butuh beradaptasi.
Pukul 06.30 kami semua harus sudah ada di Gedung
Soedarto untuk keberangkatan, dan sekitar pukul 07.00 pagi
kami berangkat menuju Kecamatan Sumowono dengan
menggunakan elf yang dapat menampung 16 orang tapi
hanya diisi oleh 6 orang mahasiswa. Sebelum langsung
menuju desa, kami menuju ke Kabupaten Semarang untuk
melakukan upacara penyambutan oleh Bupati Semarang, tapi
ternyata yang menyambut adalah Wakil Bupati. Setelah dari
Kabupaten Semarang kami langsung menuju kecamatan
untuk penyambutan dengan Camat dari Kecamatan
Sumowono. Penyambutan dilakukan pukul 13.00 setelah
sholat jum’at. Jujur kami lelah dan lapar, terlebih belum
sarapan dan hanya memakan snack pagi. Acara berlangsung
sampai pukul 14.00 dan kami baru sampai posko pukul 14.25.
saat kami sampai, kami disambut oleh ibu dan bapak posko
kami, orang-orangnya sangat ramah serta tetangga sekitar
yang juga menyambut hangat kami dengan senyuman.
Setelah bersih –bersih dan menata barang dan koper kami
berkumpul untuk makan sore, ternyata hari itu ibu special
memasak soto untuk kami. Sembari makan, kami mengobrol
tentang keuangan dan jadwal serta rencana kegiatan untuk
satu minggu kedepan. Sejujurnya saat itu atmosfir diantara
kami masih sangat – sangat canggung. Tapi semoga
kedepannya tidak. Pukul 21.00 kami sudah terlelap hingga
pagi
Hari ke - : 2

Sabtu, 4 Januari 2020

Diary Kegiatan Desa Mendongan

MENGENAL LEBIH DEKAT

Pagi – pagi sekali kami sudah bangun, pukul 05.00 WIB kami
sudah mandi dan membantu ibu memasak di dapur sembari
mengenal anggota keluarga di rumah ini. Dirumah ini selain
kami ber 6, ada anak ibu dan menantunya serta cucu ibu yang
berusia mungkin 1 tahun lebih. Setelah masakan selesai, kami
sarapan bersama sama, dan membersihkan posko dengan
menyapu dan mengepel. Sekitar pukul 08.00 WIB kami pergi
berkeliling desa, ternyata desa kami tidak terlalu luas juga
tidak terlalu kecil. Banyak sekali sawah perkebunan yang
membentang, kami menemui banyak warga, dan hal itu
membuat kami sedikit kaget, karna diantara kami tidak ada
yang bisa bahasa jawa halus, tapi ternyata sambutan hangat
mereka tidak mempermasalahkan kami menggunakan bahasa
Indonesia. kami berkeliling desa mencari permasalahan-
permasalahan yang mungkin terjadi di desa. Setelah puas
berkeliling desa, kami memutuskan untuk mengunjungi SD
disana yaitu SDN Mendongan yang letaknya ternyata
sangaaat dekat dengan posko kami. Di SD kami bertemu
dengan kepala sekolah, sambutan hangat lagi-lagi kami
dapatkan, kami berbincang dan meminta izin jika kedepan
nanti kami akan mengadakan kegiatan dengan anak-anak SD.
Anak – anak disini juga sangat aktif, mereka tidak malu-malu
terhadap orang asing, jadi kami rasa kami bisa beradaptasi
dengan cepat dan baik.
Sore harinya, kami diajak ibu pergi ke pengajian, disanalah
kami berkenalan secara panjang mengenai siapa kami dan
tujuan kami. Pengajiannya tidak lama, dan sangat hangat.
Sekitar pukul 21.00 kami selesai dan tiba diposko. Sebelum
memutuskan untuk tidur, kami menyempatkan untuk
mengevaluasi kegiatan hari ini dan agenda selanjutnya.
Hari ke - :3

Minggu, 5 Januari 2020

Diary Kegiatan Desa Mendongan

ADAT DESA

Ini adalah minggu pertama kami di desa ini,sangat berbeda


ketika kami di kos atau di Tembalang. Hari minggu disini kami
tidak bisa bermalas-malasan. Pukul 5 pagi kami sudah bangun
dan beribadah, serta membantu ibu mengurus dapur dan
bersih-bersih rumah. Setelah sarapan, kami berangkat menuju
rumah kepala desa, kami bermaksud mengenalkan diri tanpa
terasa formal, sekitar pukul 8.30 kami pergi dan disambut
hangat dirumah beliau. Kami berbincang-bincang mengenai
banyak hal tentang desa, banyak wejangan dan saran-saran
kegiatan dari beliau untuk kami selama kami disini.

Menjelang siang kami pulang ke posko dan membantu ibu


memasak makan siang, kali ini kami berbagi tugas, ada yang
memasak dan ada yang menjaga cucu ibu yang masih batita.
Setelah makan siang dan beribadah, ternyata ada kabar duka.
Salah satu warga di Desa kami wafat, dan kami memutuskan
untuk ikut takziah bersama bapak. Dari sini kami mengetahui
hal baru tentang desa ini, ketika ada seseorang meninggal,
semua masyarakat akan menghentikan aktifitasnya, baik yang
sedang di sawah, dirumah ataupun yang sedang mencari
rumput, mereka beramai-ramai pergi ke rumah duka, dan
membantu memasang tenda, mengeluarkan kursi dan
sebagainya. Suasana gotong-royong disini sangat terasa.
Sore harinya kami berkeliling menikmati keindahan dari desa,
udara sore hari yang sejuk dan ada sunset yang indah
membuat kami nyaman untuk berjalan-jalan sore. Hingga
hampir magrib kami memutuskan pulang dan bersiap-siap
untuk tahlilan dan yasinan di tempat warga yang berduka tadi.
Selesai pengajian kami keposko dan bermain UNO sebentar
sembari berdiskusi ringan tentang kegiatan hari ini dan
rencana untuk besok.
Hari ke - : 4

Senin, 6 Januari 2020

Diary Kegiatan Desa Mendongan

POTENSI DESA

Hari ini kegiatan tidak terlalu padat, setelah sarapan dan


merapikan posko kami pergi ke balai desa untuk
memperkenalkan diri dan berdiskusi terkait permasalahan dan
potensi-potensi yang ada di desa ini. Ternyata di desa ini
terdapat 2 UMKM yang berhasil yaitu tahu bakso dan
BOLANG (Bolu Pisang) kedepannya kami akan coba untuk
survei kesana dan melihat proses pembuatannya. Selain
membahas mengenai potensi desa, ternyata dari diskusi
dengan perangkat desa kami mengetahui permasalahan yang
ada yaitu permasalahan sampah dan karang taruna yang
kurang aktif, sehingga perlu pembaharuan. Ternyata didesa
kami BUMDES nya sudah berjalan cukup baik, sehingga
masyarakat menjadi mudah dalam mendapatkan barang-
barang yang diperlukan.

Setelah berdiskusi dengan perangkat desa kami kembali


keposko untuk membahas terkait administrasi KKN seperti
logbook, LPK, LRK dan lainnya. Setelah magrib, kami pergi ke
pengajian karena adat didesa kami apabila ada yang
meninggal pasti akan diadakan acara tahlilan selama 7 hari
berturut-turut dan 100 hari kemudian 1000 hari. Jadi selama 7
hari kedepan kami kemungkinan akan selalu ikut pengajian.
Hari ke - : 5

Selasa, 7 Januari 2020

Diary Kegiatan Desa Mendongan

KUNJUNGAN DUSUN

Kegiatan hari ini hanya berkunjung ke Dusun-dusun yang ada


di desa kami, di Desa Mendongan ada 3 dusun, yaitu Dusun
Setro, Dusun Gondang Sari dan Dusun Mendongan. Dusun
yang paling jauh ialah Dusun Setro, karena terpisah dengan
pesawat dan area pemakaman umum.

Kami mulai keluar dari posko pukul 09.00, sebelum ke dusun-


dusun kami pergi ke balai desa untuk meminta beberapa
berkas informasi terkait desa mendongan, disana kami juga
bertemu kepala dusun, sehingga kami bisa meminta izin untuk
berkunjung, dan ternyata kami bisa berkunjung jika waktu
sudah sore. Karena tidak ada kegiatan yang terlalu berat, kami
pergi memutari desa, menghafal jalan, berfoto dan
mengabadikan setiap momen kebersamaan kami, karena
waktu masih cukup panjang kami memutuskan untuk pulang
terlebih dulu dan bermain bersama anak-anak serta cucu ibu
di posko, serta menonton film hehe. Sekitar pukul 16.00 kami
pergi mengunjungi kepala dusun Gondangsari, sambutan
hangat kami dapatkan dari beliau, usia beliau yang tidak jauh
berbeda dengan kami membuat kami merasa akrab, sehingga
perbincangan kami tidak terasa sangat lama. Setelah dari
kepala dusun kami kembali ke posko untuk tahlilan dan
mengerjakan LRK bersama-sama
Hari ke - : 6

Rabu, 8 Januari 2020

Diary Kegiatan Desa Mendongan

PENGALAMAN PERTAMA

Hari ini menjadi hari yang menarik, karena apa? Karena hari
ini adalah hari dimana kami pertama kalinya ikut terlibat dalam
kegiatan desa. Hari ini didesa kami ada pelaksanaan
Posyandu Balita dan lansia yang dilaksanakan di Dusun
Mendongan. Kami pertama kali melakukan pengukuran berat
badan anak dan tinggi badan anak. Awalnya sangat sulit,
anak-anak terlebih bayi sering menangis dan membuat kami
merasa canggung. Tapi berkat bimbingan dari bu bidan dan
kader-kader posyandu kami dapat melakukan dengan baik.
Dari hasil perbincangan dengan kader kami mengetahui
bahwa permasalahan disini ialah stunting atau bentuk tubuh
yang pendek.

Selain membantu di posyandu, kami juga melakukan


kunjungan ke kepala dusun di Dusun Setro, disana kami tahu
bahwa di dusun itu terdapat banyak sekali peternakan sapi
dan kambing.selain itu kami juga bertanya mengenai
permasalahan dan kebiasaan dari warga disana. Kepala
dusun memberikan informasi terkait kebiasaan warga yaitu
mengaji dan untuk permasalahannya adalah sampah. Karena
di Desa Mendongan hanya ada 1 TPS dan kesadaran warga
dalam membuang sampah masih minim sekali.
Hari ke - : 7

Kamis, 9 Januari 2020

Diary Kegiatan Desa Mendongan

UMKM DESA & BUMDES

Hari ini kami mengunjungi UMKM Tahu Bakso, disana kami


melihat bagaimana proses pembuatan tahu sampai menjadi
tahu bakso. UMKM ini memiliki brand Tahu Bakso Al-Faruk,
pemasarannya disekitaran Pasar Sumowono dan Bandungan.
Rasanya cukup enak, metode yang digunakan juga masih
manual dari penyaringan kedelai sampai ke pencetakan dan
pemotongan tahu. Hanya saja, limbah dari air pembuatan tahu
bakso langsung di alirkan ke sungai yang terletak di belakang
rumah tanpa ada pemrosesan lebih lanjut hal itu membuat
sungai di belakang rumah UMKM ini menjadi tercemar dan
berbau tidak sedap. Kami kemudian menawarkan beberapa
cara untuk mengolah limbah cair tersebut kepada pemilik
UMKM itu, dan beliau sangat terbuka akan saran –saran yang
kami ajukan

Setelah ke UMKM Tahu Bakso, kami berkunjung ke BUMDES.


Kami terkejut ternyata BUMDES juga sudah bekerja sama
dengan toko pedia, sehingga dalam hal pemasaran menjadi
lebih mudah. Hal itu mendorong kami untuk bertanya
mengenai kolaborasi antara BUMDES dan UMKM Desa.
.

Anda mungkin juga menyukai