Anda di halaman 1dari 19

Nama : Nur’aini Umasugi

Nim : 19137003
Prodi : Tadris Biologi

KKN’s Daily Story In The Village Of Susupu

“ WAKTU YANG SINGKAT UNTUK KENANGAN TERHEBAT ”

MINGGU I
Senin 03 OKTOBER 2022
Senin pagi di Minggu awal pada bulan Oktober merupakan waktu terbaik dimana
sebagian mahasiswa yang berstatus sebagai peserta KKN akan di berangkatkan khususnya yang
ditempatkan di Kabupaten HALBAR. Kami yang ber- KKN di desa susupu pun diberangkatkan
pada waktu itu. Waktu keberangkatan Merupakan waktu yang lama telah di nanti-nanti, yang
mengantarkan mahasiswa pada rasa deg-degan dan rasa senang. Mengapa demikian?? Setiap
orang akan merasa cemas  ketika akan diperhadapkan dengan situasi dimana semua terasa asing
dimatanya, dimulai dari daerahnya, warga, adat istiadat, dan lain sebagainya.
        Rasa deg-degan hadir karena kurang percaya diri dan tidak mudah dalam beradaptasi.
Tetapi harus bagaimana? KKN mewajibkan untuk kita turut serta menjalani kehidupan bersama
dengan orang-orang yang berada didesa tersebut.
Saya yang kurang dalam hal beradaptasi dengan lingkungan baru sangat merasa cemas. Jikalau
hal2 yang akan saya lakukan malah memperburuk nama institusi.
         Sedangkan yang kedua adalah rasa senang, tidak bisa dipungkiri bahwa selain rasa cemas
yang besar dirasakan, begitu juga dengan rasa senang. Pengumuman Waktu keberangkatan KKN
adalah pengumuman yang di harapkan segera didengar  oleh seluruh peserta KKN, terutama
mahasiswa yang ngekos, takut-takut jika uang hasil kiriman dari orang tua untuk keperluan KKN
terpakai.
        Dengan menggunakan speed boat kami di berangkatkan pagi hari sekitar jam 9, padahal
waktu yang ditentukan adalah 7:30. Demikianlah manusia khususnya orang-orang Indonesia
yang telah dilabeli dengan jam karet. Selain kami dari desa susupu yang berangkat, teman-teman
dari kelompok lain pun diberangkatkan pada hari itu juga seperti desa Tacim, Taruba, RTB,
Lako, Payo, Payo Tengah dan lainnya.
    Keberangkatan memakan waktu sekitar 1 jam lebih, dan tibalah kami di pelabuhan speed boat
Jailolo. selanjutnya adalah kami di berangkatkan ke desa masing-masing karena bukan hanya
kami dari desa susupu yang berada di pelabuhan tersebut. Pick Up adalah kendaraan yang dipilih
oleh BP untuk kami gunakan, alhamdulillah kami sampai dilokasi dengan selamat, tapi tunggu
dulu karena adanya sedikit masalah yang terjadi. Kami yang semuanya belum pernah sampai
didesa tersebut tiba-tiba ditanyai oleh si pak supir :
Pak Supir : sebenarnya kalian di susupu apa ? respon pertama yang kami keluarkan adalah hah !
Kami : bukankah susupu hanyalah satu desa ? kami balik bertanya ke pak supir,
Pak Supir : Pak supir pun menjawab bahwa di kecamatan sahu khususnya didesa susupu terdiri
dari beberapa desa adanya susupu sangadji, jarakore, lako dan RTB. Kami semua menjawab
bahwa dilokasi KKN yang tertulis bahwa kami di tempatkan didesa susupu saja tidak ada
keterangan lain yang menjelaskan tentang desa tersebut. Kordes pun menelepon DPL, namun
DPL pun tidak mengetahui mengenai dengan lokasi KKN kami karena itu bagiannya BP. Ketika
kami mencoba untuk menghubungi BP beliau juga seperti kebingungan karena katanya waktu
observasi lokasi beliau tidak didesa susupu. Beliau menyarankan untuk ke kantor desa saja,
bagaimana kami mau ke kantor desa sedangkan desa yang menjadi lokasi KKN saja tidak ada
titik benarnya. Astagfirullah apakah kami semua tersesat ? lantas jika DPL dan BP tidak
mengetahui kejelasaan dari tempat KKN kami lalu siapa yang harus kami tanyakan lagi ?.
Selang beberapa menit, kami kedatangan seoran bapak-bapak dengan stelan seperti orang
kantoran. Beliau menanyakan mengapa kami di pinggir jalan. Lalu pak supir menjelaskan
tentang masalah yang sama-masa belum terpecah ini. Dengan baik hatinya, bapak tersebut
berkata kepada pak supir untuk mengantar kammi ke kantor desa tempat kami singgah tersebut.
Katanya kasihan kami terlihat sangat lelah. Kami semua tidak mau karena takutnya para
PEMDES didesa tersebut marah karena kami ada di kantor desa dengan tidak ada warga dari
desa tersebut yang mendampingi. Sekedar informasi bahwa bapak tadi adalah warga dari desa
tetangga yaitu Jarakore. Namun beliau berkata bahwa tidak apa-apa ia akan pergi ke rumah
Kepala Desa dan SEKDES untuk meminta izin.
Keluhan-keluhan sudah mulai terucap, ternyata awal KKN kami tak semanis awal yang
dirasakan teman-teman kami, karena mereka lansung di sambut dengan hangat oleh warga dan
seluruh aparat desa ketika tiba di lokasi KKN. Namun kami, sudah lapar dan juga bingung mau
kemanakah kami ini. Selang beberapa menit ada seorang ibu-ibu alhamdulillah nya beliau
merupakan tante dari salah seorang teman kam, namanya Mama Ni beliau juga merupakan warga
desa Jarakore beliau menanyakan nama desa yang menjadi tempat KKN kami setelah diketahui
beliau berucap bahwa inilah desa tersebut. Beliau memutuskan untuk pergi ke rumah KADES
dan SEKDES untuk memberitahukan kedatangan kami.
Dan kemudian datanglah beliau dengan pak SEKDES, pak sekdes berkata bahwa tidak adanya
pemberitahuan bahwa hari ini ada mahasiswa yang akan datang.
Beliau menawarkan untuk membeli kami makanan, sambil menunggu kedatangan beliau,
kami memutuskan untuk sholat dzuhur terlebih dahulu. Selesai makan, ibu bendahara atau biasa
kami sapa Mama Fat, datang dan membawa kami untuk nantinya pergi ke rumah ibu asuh kami
masing-masing. Katanya Mama Fat bukan tidak ada surat masuk tentang kedatangan mahasiswa
KKN namun, karena sudah sebulan namun kami tidak datang-datang juga makanya mereka
berpikir bahwa mungkin tidak jadi.
Pembagian ibu asuh pun berlansung, saya tidak mau berpisah dari teman saya karena takut tidak
nyaman dengan oranr rumah, namun Mama Fat berkata bahwa semua dibagi sesuai dengan
banyaknya rumah yang telah disepakati untuk mengambil anak asuh. Dan saya mendapatkan ibu
asuh yang namanya mama ia dan beliau pun orang yang ramah.
Hari Selasa, 04 Oktober 2022
Pada hari ke dua, kegiatan yang saya lakukan adalah membantu untuk membersihkan
rumah sebelum nantinya akan pergi ke rumah Mama Fat untuk berkumpul membahas langkah
berikutnya. Setelah itu, sekitar jam setengah 9 kami semua berkumpul di rumah ibu bendahara
untuk bersilaturahmi dengan masyarakat untuk melaksanakan tahap KKN ABCD yaitu
inkulturasi dan juga observasi. Sebelum melakukan tahap awal inkulurasi kami sudah membagi
per bidang ada yang di pemetaan aset, dan observasi aset-aset ada yang di aset alam, individual,
dll.
Semalam, ba’da isya kami juga telah betemu dengan bapak RT 4 tempat kami tinggal.
Kami bertemu dengan pak RT 04. Namanya Abdurahman biasa dipangil pak Man, setelah
perkenalan dari masing-masing mahasiswa kelihatan dari raut wajah beliau, beliau sangat Exited
dengan kedatangan kami, setelah itu kami menyampaikan tujuan dan maksud kedatangan kami
sebagai mahasiswa KKN ABCD tahap II di Desa Susupu. Beliau menawarkan untuk membuat
acara bersama-sama ibu-ibu yang ada di RT 04 untuk bersilaturahmi. Kami juga mendapatkan
informasi mengenai asset alam di desa Susupu yaitu banyaknya petani kelapa sebesar 90%,
kelapa tersebut dapat dibuat berupa kopra . respon yang diberikan bapak RT sangatlah positif
dan itu yang kami harapkan bahwa semua masyarakat tidak merasa risih dengan kedatangan
kami di awal pertemuan ini.
Setelah kami berkumpul, kami semua menuju ke kantor desa sambil berjalan kami
memperkenalkan diri saat bertemu dengan masyarakat. Setelah sampai di kantor desa ada
posyandu yang dilakukan oleh pihak kesehatan, setelah dari kantor desa kami berjalan menuju
RT 04. Disepanjang perjalanan kami bersilaturami dengan masyarakat yang ada.

Hari Rabu, 05 Oktober 2022


Setelah 2 hari terlewati, rasa nyaman mulai menggerogoti entahlah namun rasanya seperti di
kampung sendiri. Dengan orang-orang yang ramah, lingkungan yang adem jauh dari hiruk pikuk
kota kehidupan disini sangatlah asri belum tertangkap oleh tangan-tangan nakal pertambangan.

Budaya dan adat yang masih dipertahankan, sebagaiman budaya dan adat yang ada di kota
Ternate. Namun, sebagian orang mengatakan bahwa tidak banyak budaya yang sudah
ditinggalkan. Berjalan dari lorong ke lorong menapaki jejak dimana kaki membawa diri untuk
bersilaturahmi dengan para masyarakat didesa susupu. Masyarakat yang tinggi keramahan nya
membuat hati tenang untuk tetap berbincang banyak hal.

Mengenai tentang budaya Desa Susupu tidak memiliki satu budaya yang menjadi cirri
khas dari desa tersebut. Karena budaya yang dianut saat ini kebanyakan masih mengunakan
budaya Ternate, seperti tarian soya-soya, konon katanya itu berasal dari para kesultanan ternate
hingga saat ini. Adapun budaya tersebut adalah masih dilakukannya tahlilan. Tahlilan merupakan
salah satu kebiasaan yang dilakukan setiap orang meninggal yang berupa mengirimkan shalawat
kepada orang yang telah maninggal dunia. Didesa Susupu khususnya untuk orang meninggal,
dari dina ke-1 atau disebut dengan buka tampa selama 12 hari dari hari pertama orang meninggal
sampai hari ke-12 biasanya tahlilan dilakukan setelah sholat isya. Makanan yang dimakan pada
saat tahlilan dari hari ke-1 sampai hari ke-8, yaitu seperti makanan pada umumnya seperti; nasi
putih, ikan, dan lauk lainnya. Pada malam ke-9 ada makanan khusus yaitu; babakar nasi jaha
(nasi yang dibakar dalam bambu). Nasi Jaha merupakan salah satu makanan adat yang terkenal
di Desa Susupu. Babakar nasi saja dilakukan tidak hanya pada saat orang meninggal saja tetapi
itu juga dilakukan pada saat orang kaweng (menikah), ini sudah menjadi kebiasaan masyarakat
Susupu. Nasi Jaha yang dibakar pada saat orang kaweng yaitu nasi jaha kembar, itu
melambangkan cinta antara dua sejoli yang disatukan dalam sebuah ikatan pernikahan dan tidak
dapat dipisahkan. Nasi Jaha yang dibakar terdiri dari 5 bulu dalam satu roas sesuai dengan
jumlah orang yang datang tahlilan sebanyak 50 orang. Pada saat dina ke-9 biasanya ada sesajian
atau hidangan pinang dan sirih yang ditaruh didalam tempat khusus yang terdiri dari 24 buah
sirih, dan 24 buah pinang serta beberapa bungkus rokok. Konon katanya itu harus 24 buah,
karena berasal dari nenek moyang mereka pada zaman dulu setiap orang meninggal di hari
pertama sampai 24 hari tepat pada hari pergantian paesa dari 24-36 hari dihitung sampai satu
tahun. Pinang, sirih, dan rokok, serta sejumlah uang yang akan disajiakan dimeja pada saat
tahlilan. Uang tersebut akan diberikan kepada orang yang tidak mampu, serta pinang dan
sirihnya akan diletakan diatas mejah untuk diberikan kepada para modim atau tokoh agama
untuk dimakan atau dibawah pulang kerumah. Selesai buka tampa pada hari ke-12 keluarga dari
si almarhum dan para tetangga akan melakukan mandi bersama dipantai atau disungai. Sebelum
mandi meraka akan mengoles arang, (bekas kayu bakar) ke seluruh muka. Ini sebagai “arti” di
dalam tasawuf bahwa seseorang selama hidupnya memiliki banyak dosa seperti arang yang
hitam, ketika dia mati dia akan dibakar didalam api. Di Desa Susupu tidak ada adat istiadat yang
khusus karena kesultanan Jailolo masih dibawah pemerintah kesultanan Ternate. Bahasa yang
digunakan juga masih menggunakan bahasa Ternate.

Sama halnya dengan hari kemarin, kegiatan yang direncanakan akan dilakukan adalah
melakukan inkulturasi. Bersilaturahmi dengan memperkenalkan diri serta tujuan bertandang ke
desa ini tidak lain dan tidak bukan adalah untuk menyelesaikan salah satu tugas dari kampus.
Untuk turun dan hidup bersama masyarakat.

Beberapa menit perjalanan sampailah momen dimana bertemu nya kami dengan bapak
camat SAHU. Sosok yang masih terbilang muda dengan kewibawaan yang terpancar, dan yang
terpenting adalah respon yang ditunjukkan kepada kami sangatlah menyenangkan.

Selain melakukan inkulturasi atau komunikasi dengan masyarakat dengan niat untuk
bersilaturahmi kami pun paketkan dengan mengobservasi potensi-potensi yang ada di
masyarakat dengan mengajukan pertanyaan kepada bapak ibu tanpa menimbulkan suasana yang
canggung dan risih. Semua orang tentu tahu bahwa pertemuan pertama adalah pertemuan yang
menentukan kesan orang tentang kita.

Pertemuan dengan pak camat membawa kami untuk bertemu dengan masyarakat di kantor
camat dalam rangka kegiatan serah terima kepala desa. Tidak tahu untuk desa yang manakah?
Mengingat kecamatan SAHU adalah kecamatan dengan jumlah desa sebanyak 19 desa dan
SUSUPU adalah salah satunya.

Salim adalah budaya yang menjadi ciri khas masyarakat Indonesia, sebagai bentuk
kesopanan dan kehormatan seseorang tak perduli dia siapa yang terpenting adalah menunjukkan
sikap yang baik terlebih di desa yang akan menjadi tempat untuk dilakukannya kegiatan
pengabdian untuk masyarakat.

Tanpa membedakan ia beragama Nasrani atau Islam perlakuan yang setara kami lakukan.
Karena ketika tiba di kantor camat banyak sekali orang yang tidak mengenakan hijab. Setelah
Salim di barengi dengan senyum, bukan untuk memikat lawan jenis tetapi untuk meninggalkan
kesan yang baik.

Kami di minta untuk turut menyaksikan kegiatan serah terima tersebut, namun perlu kalian
ketahui bahwa pertemuan tanpa perencanaan tersebut membuat kami kelimpungan karena tidak
adanya persiapan jas almamater sebagai tanda bahwa kami adalah mahasiswa KKN tenang
karena itu bukanlah untuk memberikan sekat diantara kami dan masyarakat.

2 teman kami di tugaskan oleh KORDES untuk balik ke rumah mengambil jas almamater
kami, mengapa bukan kami sendiri yang balik untuk mengambil jas almamater masing-masing
karena jarak antara rumah yang kami tempati dengan kantor camat cukup jauh.

Gazebo adalah tempat yang kami pilih untuk duduk dan menunggu kedatangan teman kami
yang balik untuk mengambil jas almamater tersebut. Ketika mereka sampai ternyata kami telah
di arahkan oleh pak kades untuk pergi ke kantor desa. Uhh pasti mereka sangat kesal😁

Pembicaraan mengalir antara kami dengan pak kades walaupun masih adanya
kecanggungan tetapi pak kades adalah sosok yang dapat mencairkan suasana maka tak timbul
rasa risih diantara kami. Pak kades dengan sifatnya yang humble dan friendly tak terasa waktu
telah menunjukkan 13:32, kabar baiknya dari pembicaraan kami adalah pak kades telah
mendapatkan tempat untuk kami jadikan posko. Tempat yang di dapat berada di RT 01 yang
berhadapan langsung dengan kantor camat dan tidak begitu jauh dengan kantor desa serta
musholla.

Dalam bincang-bincang tersebut pak kades sempat singgung tentang sejarah desa yang
awalnya satu tetapi kemudian terbagi menjadi beberapa desa di kecamatan SAHU. Aset yang ada
di desa susupu cukup banyak dan yang paling melimpah yaitu pada aset pertanian dan perairan.
Didesa susupu, petani adalah mata pencaharian terbanyak dan beberapa hasil pertanian yang
lebih dominan adalah kelapa dari beberapa jenis pertanian seperti pala, cengkeh dll.
Kamis, 6 Oktober 2022

Pada hari Kamis, dihari ke-4 ini kami sepakat membantu di rumah duka karena yang
berduka tersebut pun merukapakan ibu asuh dari 2 orang teman kami Zaki dan Fik. Sekalian kita
melaksanakan tahap inkulturasi dan observasi dalam adat atau kebiasaan masyarakat Maluku
utara salah satunya di desa yang kami tempatkan yaitu desa Susupu Kec, Sahu. Kami telah
bersepakat untuk berkumpul pada waktu 7;30 tetapi teman-teman yang lain masih teledor dengan
waktu samapai puku 8;45 kami berkumpul semuanya.
Sampai pada tempat tujuan kami disambut dengan baik oleh warga yang berada di rumah
duka untuk laki-laki mereka bantu dalam membuat nasi jaha. Untuk kami perempuan, kami
membantu mama-mama di dapur, teman saya 3 orang membantu potong sayur, 2 orag teman
saya memeras santan, 2 orang lagi mengeringkan piring untuk makan siang, saya dan 3 teman
lainya kami membantu menaruh waji ke wadah di taruh dalam dos untuk pengajian yang
dilakukan sore hari nanti.
Setelah selesai membantu mama-mama kami dipanggil untuk makan siang . selesai makan
kami membantu mencuci piring, setelah selesai cuci piring saya gabung bersama nenek-nenek
yang sedang duduk sambil bercerita dan makan pinang, saya bertanya pada nenek-nenek “ kalau
untuk tahlilan malam ke-9 ada makanan khusus untuk tahlilan ?” kata nenek ‘ untuk malam ke 9
ada makanan khusus yang disediakan untuk tahlilan yaitu nasi jaha kambar dan nasi kuning, ada
juga disediakan pinang dan sirih di tempat khusus yang dinamakan Bakubun, guna pinang dan
sirih tersebut sebagai manis mulut setelah orang yang tahlilan makan”
Seharian kami membantu dirumah duka, Pada malam Jumat kami mengadakan pertemuan
dengan pemuda desa susupu guna menjalin tali silaturahmi dan mempererat kedekatan antara
pemuda dan mahasiswa. Setelah perbincangan tersebut, kami semua pamit untuk pulang ke
rumah masing-masing. Ada beberapa teman saya yang pergi ke pantai, saya dan teman-teman
yang lain pulang ke rumah. Setelah sholat magrib kami semua menuju kantor desa untuk
mengadakan pertemuan bersama pemuda-pemuda desa susup tetapi diadakan setelah tahlilan di
rumah duka. Setelah selesai pertemuan kita semua berkumpul di posko untuk membahas jadwal
dan sebagainya.

Jum’at, 7 Oktober 2022


Yang kami rencanakan semalam bersama pemuda adalah akan dilaksanakan kerja bakti
bersama antara masyarakat, pemuda dan mahasiswa di masjid AN-NUR yang juga merupakan
masjid raya di desa tersebut. Setelah dari rumah, kami berkumpul untuk menuju ka masjid dalam
rangka kerja bakti bersama dengan masyarakat dan pemuda-pemuda. Saat kami sudah di
lingkungan masjid, kami tidak melihat pemuda ataupun masyarakat di lingkungan masjid, kami
membagi tugas untuk membersihkan halaman masjid, yang perempuan menyapu halaman dan
laki-laki memotong rumput. Tidak lama kemudian para pemuda datang dan membawa mesin
paras berjumlah 5-6 mesin, mereka membagi tempat ada yang di dalam lingkungan masjid dan
ada yang di luar lingkungan masjid sampai kantor desa. Ada seorang bapak-bapak memotong
pohon yang ada di samping pagar masjid, teman-teman dan pemuda menarik tali yang di ikat di
pohon agar saat roboh pohon tersebut tidak kena warung orang. Setelah mereka memotong
rumput saya dan teman-teman menyapu dan mengangkat rumput yang telah dikumpulkan . pak
kades mendatangkan mobil Pick Up 2 dan 1 kaisar untuk menmbuang rumput ke tempat
pembuangan sampah yang ada di susupu.
Ditengah-tengah aktivitas membersihkan masjid pak kades dan pemuda menyiapkan
konsumsi berupa air es dan orson, ada juga kelapa muda yang diambil di depan rumah orang.
Kami semua istirahat dan minum kelapa muda yang telah disiapkan, karena kelapa muda tidak
cukup untuk semua orang, maka diambillah inisiatif untuk membagi menjadi 2 orang 1 kelapa
muda. Setelah selesai minum kami melanjutkan pekerjaan kami sampai jam 11:10 kami pun
selesai membersihkan lingkungan masjid dan pulang menuju rumah masing-masing untuk
istrahat karena mengingat hari ini hari jum’at pekerjaan kami percepatkan. Sore hari kami
menuju posko untuk melakukan evaluasi, mengatur jadwal, mencari produk yang akan kami
tawarkan kepada masyarakat setelah FGD nanti. Kami pulang dan melaksanakan sholat magrib,
setelah selesai sholat magrib kami menuju posko untuk melanjutkan pembahasan yang belum
selesai di bahas. Jarak yang cukup jauh antara rumah dengan posko tak membuat kami
mengeluh, semua dijalankan dengan ikhlas.

Sabtu, 8 Oktober 2022


Hari ini merupakan hari ke enam kami datang ke desa Susupu. Yang direncanakan akan
kami lakukan yaitu mengadakan pertemuan guna untuk membahas terkait dengan produk VCO
sebagai produk yang kami tawarkan bersama dengan beberapa saran dari ibu-ibu asuh kami
mengenai dengan produk yang bagus untuk dibuat. VCO awalnya sudah pernah diproduksi oleh
beberapa ibu- ibu didesa Susupu, namun karena beberapa problem yang hanya mereka yang
mengetahui maka sudah tidak berjalan lagi. Oleh karena itu produksi VCO vakum. Jum’at
malam tepatnya kami membuat sampel VCO yang nantinya akan kami perkenalkan kepada
masyarakat tentang VCO di FGD nanti. Rumahnya Mama Fat memanglah tempat yang sangatlah
strategis untuk kami lakukan segala hal. Pembuatan sampel VCO pun kami lakukan dirumahnya
Mama Fat. Sesampainya dirumah Mama Fat sudah berkumpul beberapa teman kami yang
bertugas mencari buah kelapa bersama pemuda. 11 buah kelapa yang didapatkan telah dikupas
habis dan dicukur menggunakan cara yang alami yaitu menggunakan kukuran bukan mesin
parut. Selanjutnya adalah melakukan VCO, santan yang telah dihasilkan didiamkan didalam
wadah tertutup, wadah yang kami gunakan adalah kertas es.

Sabtu pagi, kami pergi ke posko untuk rapat mengenai sejauh mana tahapan KKN yang
telah kami laksanakan, data yang dibutuhkan serta apa yang akan dilakukan besoknya. Sorenya
kami memindahkan santan yang telah didiamkan dan jika telah terpisah antara santan dan air
maka digantilah wadah yang baru. Berikutnya didiamkan lagi sampai santan telah berubah
menjadi minyak dan disitulah minyak dan juga roroba dan santan kelapa terpisah. Maka
miyaknya yang diambil. Bukan berarti roroba atau tai minyaknya dibuang tentu tidak karena bisa
digunakan untuk lainnya.
Berdasarkan hasil kesepakatan bahwa sabtu malam atau di malam minggu akan
diadakannya FGD ( Bacarita Warga ), tapi begitulah rencana belum tentu terjadi. Kembali lagi
bahwa segala yang kami jadwalkan jika melibatkan KADES dan warganya makan harus kami
sesuaikan dengan waktu dari mereka.

Minggu, 9 Oktober 2022


Karena semalam tidak bisa kami melakukan FGD, maka kami rubah jadwalnya di malam
senin. Semoga besok malam bisa terlaksana itulah harapan kami. Di hari minggu ini, kami
berencana untuk pergi ke sungai Gurutu. Air Gurutu terdiri dari 2 bagian yaitu Gurutu besar dan
kecil. Gurutu besar di manfaatkan oleh pemerntah kabupaten sebagai sumber air (PAM).
Informasi ini kami peroleh dari pak KADES serta beberapa warga. Sedangkan gurutu kecil
digunakan oleh masyarakat sebagai tempat mencuci, mandi dan lainnya.

Letaknya yang tidak terlalu jauh dari perkampungan, membuat beberapa anak kecil pun
dengan beraninya pergi ke sana untuk bermain dan mandi. Kemistisan pun diceriatakan oleh
beberapa orang dari air gurutu tersebut. Bagaimana pamali-pamali yang disebutkan dan tidak
boleh di langgar. Saya selalu berpegang bahwa tak adanya kewajiban mempercayai hal-hal
tersebut karena itu merupakan keyakinan setiap orang, namun kita memiliki kewajiban untuk
menghargai setiap adat dan budaya dari desa atau tempat tersebut dimana pun kita berada. Air
Gurutu adalah asalah satu aset yang dari pak kades dan masyarakat dipikirkan untuk nantinya
akan dijadikan sebagai tempat wisata desa susupu, terkait dengan lokasi sungai gurutu menurut
kami sangat menarik.

Namun begitulah rencana, hanyalah wacana jika tidak pernah dijalankan, banyak hal
yang dipertimbangkan dalam rencana ini, yang paling membuat mereka belum mau untuk
mewujudkan rencana tersebut adalah karena kurang pahamnya mereka tentang desain untuk
tempat wisata khususnya untuk perairan.
Setelah dari tempat lokasi sungai gurutu, kami berkunjung di rumah tokoh agama, beliau
bernama Hi. Abdul Kahar Bin Mahani. Tujuan kami berkunjung di rumah pak iman yaitu
bersilaturahmai dengan beliau sekalian dengan menanyakan persoalan desa susupu, baik itu dari
sejarah desa susupu dan banyak hal lainnya. Dan Alhamdulillah beliau dengan senang hati
menceritahan hal-hal yang ditanyakan dan juga merespon kedatangan kami dengan baik.
Kunjungan atau silaturahmi seperti ini sangat membantu kami dalam mendapatkan data-data
yang kami butuhkan.

Sekembalinya dari rumah pak imam beberapa teman saya membantu ibu bendahara desa
susupu membuat katupat karena akan adanya babaca atau tahlilan dirumah ibu bendahara (Mama
Fat). Setelah selesai membantu ibu bendahara kami mempersiapkan hasil minyak percobaan
VCO untuk memperkenalkan ke masyarakat karena malamnya kami akan mengadakan rapat
bersama masyarakat dalam tahapan FGD ke2, dan tiba pada malam harinya setelah selesai ba`da
isya kami seluruhnya berkumpul di kantor desa susupu untuk bagaimana melanjutakan tahapan
FGD yang telah di rencanakan sebelumnya. Namun, sepertinya malam ini FGD tersebut batal
kerena ada kendala hujan dan masyarakat tidak bisa berkumpul di kantor desa susupu tersebut
jadi, pak kades desa susupu mmengarahkan untuk agenda pada malam ini di tunda dan
dilanjutkan besok malam saja kerana cuaca tidak mendukung.

Senin, 10 Oktober 2022


Kegiatan dipagi hari tetaplah sama yaitu membersihkan rumah dan sarapan pagi bersama
keluarga asuh. Setelah itu kami mendapatkan informasi dari pak DPL bahwa hari ini akan
diadakan kunjungan pertama dari beliau. Semua berkumpul dan bergerak menuju posko yang
ada di RT 01 untuk mempersiapkan kedatangan DPL di desa susupu, setelah sampai diposko dan
karena menunggu yang sudah terlalu lama tanpa ada hal yang bermanfaat yang dilakukan, maka
dari itu, saya dan abri berinisiatif untuk pergi ke rumah ibu ketua majelis ta'lim. Sebelum pergi
kami menuju ke rumah tokoh adat yang berada di belakang kantor camat, tokoh adat tersebut
bernama pak adjam Mando. Ketika kami sampai di rumah bapak adjam kami bertemu dengan
istri bapak adjam, kami berbincang-bincang dengan ibu, kami bertanya mengenai adat-adat yang
ada di susupu dan kami bertanya tentang potensi alam yang ada di desa susupu, saat kami ingin
bertanya bertanya lansung kepada pak adjam, kata ibu nanti bertanya tentang adat istiadat itu di
bapak Hj Salim saja soalnya karena faktor usia, kesehatan yang sudah menurun membuaut Pak
adjam sudah mulai lupa dan indera pendengaran dan penglihatan sudah mulai menurun.
Setelah itu kami berencana untuk berjalan sembari bertanya mengenai komunitas yang
bergerak dibidang agama dan sosial seperti ibu-ibu majelis ta’lim, dll. di jalan kami singgah di
warung dekat Madrasah Aliyah dan bertanya kepada ibu penjual, abri bertanya “maaf mama mo
tanya sadiki, rumah ibu Hj Nya di mana?”. Ibu penjual itu langsung memberitahu rumah Hj
Nya, setelah tahu kami lansung menuju ke rumah Hj Nya. Sesampainya dirumah salah satu
warga yang bernama Mama Lela, kami duduk dan berbincang-bincang dengan ibu-ibu tersebut
sekalian kami mengajak agar sebentar malam kami adakan FGD walaupun sudah ada surat yang
diedarkan. Bincang-bincang dengan beliau banyak hal yang kami dapatkan. Beliaupun
mengarahkan kami untuk pergi ke rumah ibu Hj Nya yang ada di RT 01. Sebelum itu Mama
Lela juga mengundang kami mahasiswa untuk nantinya datang ke acara Maulid Nabi
Muhammad SAW, yang diadakan di Musholah RT 01 yang dirayakan oleh ibu-ibu majelis ta ’lim
RaudatunNisa.
Setelah itu kami berdua berpamitan pergi ke rumah Hj Nya, sampai di rumah Hj Nya, kami
bertemu dengan ponakan Hj Nya, ponakan Hj Nya langsung memanggil ibu Hj Nya. Kami
datangnya pas jam 12 siang jadi ibu Hj Nya sedang masak, setelah itu ibu Hj Nya langsung
bertemu kami berdua dan dipersilahkan untuk duduk. Di situ kami menyampaikan maksud dan
tujuan kedatangan kami, kami pun bertanya-tanya tentang Majelis Ta’lim yang ada di desa
Susupu, PKK, dan sebagainya. Waktu menunjukan pukul 12:20 WIT, adzan dzuhur pun
berkumandang. Setelah itu kami mau berpamitan untuk pulang tapi ibu Hj Nya memangil kami
untuk makan tetapi kami menolak karena teman-teman kami sedang menunggu kami di posko.
Ibu Hj Nya menyampaikan kalau ada yang ingin ditanyakan maka beliau selalu siap.
Kebetulan Ibu Hj Nya adalah ketua Majelis Ta’lim di RT 1 dan Wakil ketua PKK di desa
Susupu. Setelah kami kembali ke posko, kami mempersiapkan kedatangan DPL, kami menunggu
dari pagi sampai sore, baru DPL datang ke Posko. Setelah itu kami balik ke rumah untuk
membersihkan diri dan kembali lagi ke kantor desa untuk mempersiapkan FGD, tetapi terjadi
lagi bahwa pada malam itu belum jadi dilaksanakan karena ada acara perkawinan di desa
tetangga jadi semua ibu-ibu sedang sibuk lilian.

Selasa, 11 Oktober 2022


Yang akan kami lakukan hari ini adalah pergi ke ketua PKK. Ketua PKK di desa Susupu
adalah istri Pak Kades. Sebelum itu kami semua pergi menuju ke rumah ibu Hj Nya untuk
bersilahturahmi, karena kemarin yang datang saya dengan aini. Saya tidak cukup terlibat dalam
kegiatan hari ini karena kondisi yang kurang vit. Kondisi tubuh yang lemas membuat saya herus
meminta izin agar bisa beristirahat.
Disore hari, sekitar jam 17:35 teman-teman datang menjenguk saya, dan mereka
ceritakan tentang hal apa saja yang telah mereka lakukan seharian ini. Disampaikan juga oleh
mereka bahwa malam nanti akan dilakukan FGD.

Rabu, 12 Oktober 2022


Sesuai dengan hasil rapat beberapa hari kemarin bahwa kami akan melakukan bakti di
musholla mengingat kami pun memiliki program tambahan yaitu mengajarkan anak-anak untuk
mengaji. Sebelum agenda tersebut dilaksanakan, alangkah baiknya dibersihkan terlebih dahulu
tempatmya. Halaman musholla yang tidak terlalu besar namun tidak dengan rumput-rumput liar
yang tumbuh disekitarnya. Di mulai dari jam 9 pagi karena cuaca yang kurang baik, pekerjaan
kami lakukan hingga jam 11. Ibu-ibu yang menyiapkan minuman untuk kami minum. Setelah
selesai membersihkan mushollah, kami balik ke rumah masing-masing untuk beristirahat, namun
saya tidak. Karena saya lebih memilih pergi ke rumah juna. Sesampainya di rumah juna, kami
bercerita tentang salah seorang teman kami yang sedang sakit yaitu Zaki, kami berdua sepakat
untuk mengantarkan obat kepadanya.
Sekembalinya dari rumah zaki, kami memutuskan untuk beristirahat, karena sekitar jam
14:00 kami akan ke RT 01 untuk turut menghadiri undangan maulid nabi dari ibu-ibu majelis
ta’lim Raudatun Nisa. Tidak berapa lama kami memutuskan untuk bersiap-siap untuk pergi ke
RT 01. Cuaca yang sangat panas tak membuat kami menyerah, semoga dengan menghadiri
perayaan Maulid Nabi ini kecintaan kepada san baginda semakin kuat.
Setelah perayaan maulid nabi selesai, kami pun meminta perhatian serta sedikit waktu
dari ibu-ibu untu menyampaikan mengenai dengan maksud kedatangan kami, serta tahapan-
tahapan KKN yaitu fokusnya ke pemberdayaan masyarakat. Maka dari itu, kehadiran dari ibu-
ibu sangat penting. Saran yang dikemukakan dari ibu-ibu yang telah memiliki usaha kue kering
yaitu tentang sistem pemasarannya. Dimulai dari logo, target pasar dan lain sebagainya.

Kamis, 13 Oktober 2022


Seperti biasa kami berkumpul di posko untuk membuat desain produk terlihat bagus dan
menarik, waktu menunjukan pukul 12:00 kami memutuskan untuk pulang ke rumah dan makan
siang. Sebelum pulang kami membagi tugas ada yang pergi ke jailolo untuk membeli plastic
tempat produk, yang pergi ke jaololo ialah kordes dan salah satu teman kami. Sore hari beberapa
diantara kami pergi ke tempat wisata di desa Lako Akelamo kec sahu tepatnya di pantai lapasi,
karena kekurangan motor akhirnya ada 2 orang pemuda yang kami ajak untuk mengantar kami
ke sana. Kami pun sampai di tempat wisata tersebut kami pun ada yang memesan kelapa muda
gula merah, pisang goreng, mie kuah dan ada yang berfoto-foto. Karena sudah hampir magrib,
kami memutuskan untuk pulang mengingat malam ini juga malam jumat. Setelah Sholat magrib
kami mengajarkan anak-anak mengaji sampai sholat isya. Malam itu kami kembali ke posko
untuk mendesain logo.

Jumat 14 Oktober

Hidup tanpa masalah tentu tidak mungkin. Untuk menuju ke derajat yang lebih tinggi
maka seorang muslim akan diuji dengan berbagai ujian untuk menambah kadar keimanan dan
ketaqwaan nya. Jumat dikaitkan dengan hari yang memiliki waktu tersingkat, namun nyatanya
semua hari sama saja. Yang membuat waktu itu singkat atau tidaknya terletak pada orang-orang
yang menggunakan waktu itu untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat ataukah tidak.

Proker yang belum juga selesai, proses pelatihan bersama ibu-ibu juga belum dilaksanakan
sekiranya ini semakin rumit. Teman-teman yang sudah mulai tidak teratur, antara sadar dan tidak
waktu semakin cepat tak terasa kita hampir masuk pada Minggu ke-3 tetapi belum ada tanda-
tanda keberhasilan dari proker setelah dilakukan FGD.

Memang benar yang dikatakan sebagian orang bahwa segala perencanaan dan yang akan
terjadi di lapangan tak selamanya sejalan, belum lagi telah timbulnya problem baru antara
beberapa orang diantara kami dan juga kordes, mirisnya beberapa orang tersebut saya pun ada
didalamnya, huffftttt. Pemahaman yang belum tentu tetap sejalan, kordes yang mengetahui kami
pergi ke pantai Lapasi tiba-tiba marah, anehnya kami memang telah meminta izin kepada dia.
Lalu apa yang membuatnya marah? Dasar aneh.

Sabtu, 15 Oktober 2022

Pada hari ini, tidak banyak hal yang kami lakukan yaitu hanya sekedar berkumpul untuk
mendesain ulang logo karena adanya kritikan dan masukan dari ibu-ibu mengenai stiker/logo
yang telah kami desain. Paginya sembari menunggu teman-teman dirumah ummi dan abah,
beberapa teman-teman ikut serta dengan adek-adek komplek untuk bermain lompat-lompat
(cenge-cenge) dan juga benteng. Saya hanya duduk dan memperhatikan tanpa memiliki
keinginan untuk bermain bersama. Setelah semuanya berkumpul, kami memutuskan ke posko
dengan berjalan kaki ramai-ramai. Sesampainya di posko kami lanjutkan mengerjakan desain
logo hingga waktu masuk dzuhur. Ada yang pulang untuk makan dan nantinya balik lagi dan
yang lain bertahan di posko. Setelah itu, kami bersepakat bahwa harus ada yang pergi ke jailolo
untuk mencari kertas stiker dan plastik. Fina dan abri yang bertugas untuk pergi, membeli nya.
Ketika mereka pergi kami yang tersisa menyelesaikan mendesain logo, hari ini cukup
menguras keteguhan iman, karena sedari pagi hingga waktu hampir memasukki waktu magrib
lampu listrik (PLN) sedang terjadi pemadaman. Saat sudah hampir jam 4 sore ada teman-teman
yang pulang untuk mengajar mengaji. Tersisa saya, fikram, juna dan suri yang akan melanjutkan
untuk mendesai. Keadaan listrik yang padam cukup mengganggu kerja kami. Disamping
mendesain sticker, kami juga membahas hal-hal yang kiranya dapat kita lakukan besok, kami
bersepakat untuk membagi beberapa kelompok ada yang bertugas untuk pemasaran,
membersihkan gudang atau rumah produksi VCO yang berada di RT 4, dan ada yang pergi untuk
mendata ibu-ibu yang memiliki usaha. Seperti kue kering dll. Beberapa saat kemudian, kami
kedatangan teman-teman KKN yang berasal dari desa tetangga yaitu desa Lako Akediri. Kami
bertukar cerita selama beberapa hari didesa masing-masing. ketika mereka datang, abri dan fina
belum juga kembali dari jailolo. Setelah mereka kembali kami menyiapkan tentang FGD KE-3
bersama ibu-ibu tentang pembuatan core grup dan penentuan waktu untuk melakukan latihan
pembuatan produk.

Minggu, 16 Oktober 2022


Malam ini kami rencanakan untuk melakukan FGD Ke-3 dengan ibu-ibu yang akan
menjadi core grup. Namun, karena keadaan yang memang tidak bisa kami tebak akan seperti apa
kedepannya. FGD yang yang telah kami sampaikan dari jauh hari namun begitulah semuanya
kembali lagi bahwa segala agenda kami harus disesuaikan dengan waktu dari masyarakat. FGD
yang tidak bisa dilaksanakan dan karena adanya masukan dari beberapa orang mengharuskan
kami untuk merubah atau mendesain ulang sticker yang telah kami buat.
Keesokan harinya di hari minggu pagi teman-teman yang bertugas membersihkan rumah
produk pergi ke tempatnya, namun karena adanya info dari pak kades bahwa tidak bisa makanya
yang lainnya melakukan hal lain yaitu membuat surat untuk kunjungan ke sekolah-sekolah. Dan
kami yang bertugas untuk pemasaran pergi untuk tugas kami. Kami singgah ke semua tokoh-
tokoh, dari tokoh kecil samapi tokoh besar, dan Alhamdulillah kami membawa hasil yang tidak
sia-sia ada 5 tokoh yang mau menerima VCO tersebut.
Setelah keliling-keliling kami pun pulang sekitar jam 4 sore. Setelah sampai kami
langsung pulang ke rumah masing-masing untuk membantu orang rumah membersihkan rumah
dari menyapu, cuci piring, masak air maupun masak nasi. Setelah membersihkan rumah saya pun
mandi dan pergi sholat magrib, setelah selesai sholat magrib kami berkumpul dan pergi ke posko
untuk evaluasi apa yang kami temukan tadi bersam teman-teman.
MINGGU KE III

Senin, 17 Oktober 2022


Hari senin kegiatan yang kami lakukan yaitu yang kemarin bertugas membuat surat
kunjungan segera diantarkan ke sekolah-sekolah yang berada di desa susupu. Dan kami yang
kemarin bertugas di pemasaran melanjutkan tugas kami yang berkaitan dengan pemasaran. saya
dan teman-teman yang lain pergi ke posko untuk membuat laporan mingguan dan perbaikan
stiker yang telah dibuat, sampai siang hari kami pulang ke rumah masing-masing. Rencana kami
setelah istirahat kami dan para pemuda-pemuda pergi mengmbil kelapa untuk membuat VCO
bersama mama-mama, tetapi hujan turun saya pun ketiduran karna terlalu lama menunggu.
Setelah hujan redah sampai sore hari saya pergi ke rumah umi yang ada teman-teman saya.
Ternyata fikram dan pemuda-pemuda yang lain sudah mengambil kelapa dan menaruhnya di
rumah ibu bendahara. Malam harinya kami berkumpul untuk mengumpulkan data-data yang
masih kurang dan kami pun membagi kelompok 6 orang pergi ke sekolah bagian RT 04 dan 6
orang lagi di bagian RT 3-1. Setelah selesai kami pun pulang ke rumah masing-masing.

Selasa, 18 Oktober 2022


Hari ini kami akan kunjungan ke sekolah-sekolah, pagi yang dimulai dengan membantu
mengerjakan pekerjaan rumah dan sarapan pagi. Setelah selesai kami semua berkumpul di rumah
ummi dan setelah semua berkumpul kami pun berrangkat ke sekolah. Karena di desa susupu
terdiri dari beberapa sekolah juga, olehnya itu kami pun membagi 2 kelompok ada yang
dikomplek sangadji dan saya dan beberapa teman saya mendapat di komplek perjan. Sekolah
pertama yang kami kunjungi ialah SD Inpres, kami pun menyampaikan maksud dan tujuan kami
sebagai mahasiswa yang sedang KKN. Kami juga berinteraksi dengan anak-anak SD, di SD
tersebut muridnya sangat sedikit, kelas 1 ada 2 orang. Kelas 2 hanya 1 orang. Kekurangan murid
di SD tersebut karena dalam satu desa tersebut ada 2 SD jadi banyak yang ke SD yang banyak
muridnya. Saat berkunjung di SD ini respon dari guru-guru sangatlah baik kepada kami.
Setelah itu kami semua menuju ke SMA 3, kami pun disambut dengan baik. Kami
diarahkan oleh bapak WAKASEK Kurikulum. Yang menuju ke kelas-kelas kami masuk pertama
di kelas XI-IPA 2 kami menyampaikan maksud dan tujuan kami datang di sekolah ini.
Selanjutnya kami langsung menuju ke XI-IPA 1 sama seperti IPA 2 kami menyampaikan tujuan
kami, tidak lupa juga kami melakukan foto bersama-sama dengan siswa-siswa. Setelah itu kami
langsung lanjut ke SMP 6, karena sedang momennya Maulid Nabi maka siswa di SMP 6
khusunya yang beragama muslim sedang melakukan persiapan dan latihan-latihan untuk
memperingati Hari Kelahiran Trasulullah tersebut. kami datang para siswa yang muslim sedang
berada di aula sekolah dalam rangka melakukan persiapan Maulid Nabi , jadi hanya anak-anak
yang non muslim dan sebagian kecil anak-anak islam. Setelah dari SMP 6, kami pun pulang ke
rumah.
Rabu, 19 Oktober 2022
Dihari rabu ini kami akan membuat VCO bersama-sama dengan ibu-ibu yang tergabung
dengan kelompok inti, Siang hari kami semua langsung berkumpul di rumah produksi yaitu
rumah ibu bendahara, di sana semua orang telah berkumpul. Kemudian mulailah semua orang
bekerja yang dibagian mencungkil dan membelah melakukan pekerjaan mereka.
Setelah selesai mencungkil kelapa dari tempurung kelapa, kami langsung membersihkan
daging kelapa yang kotor-kotor. Setelah selesai saya dan beberapa teman saya pergi mengikuti
pak ben dan 1 pemuda untuk memarut kelapa di RT 2. Setelah sampai kami pun membantu pak
ben memarut kelapa, pada saat memarut hujan pun turun dan kami langung memindahkan
parutan dan kelapa ke tempat yang tidak terkena hujan. Setelah selesai saya dan teman-teman
maupun pak ben langsung menuju ke rumah produksi untuk memberikan parutan kelapa itu
kepada mama-mama.
Saat sampai ibu-ibu sudah menyiapakan bokor-bokor untuk memeras santan dari parutan
kelapa tersebut. Setelah itu saya dan suri berinisiatif untuk membeli pisang dan tomat maupun
rica untuk mengoreng pisang, da nada dua tean saya lagi pergi mencari roti. Pada saat itu hujan
belum redah, saya dan suri berjalan menuju tempat penjual pisang tepatnya di depan SMP 6, pas
kami kesana ada beberap ibu-ibu yang baru selesai potong pisang, kami langsung membeli
pisang tersebut ibu-ibu melebihkan kami pisang 1 sika, saat itu kami membawa uang hanya 37
ribuh. 30 ribu kami telah membeli pisang dan 7 ribunya saya dan suri membeli tahu isi karena
kami kelaparan, canda kelaparan. Kami pun duduk di depan kios tersebut dan makan tahu isi
tampa minum air dalam keadaan kedinginan karna kami basah-basah. Setelah selesai makan saya
dan suri pergi ke rumah suri untuk mengambil uang, karena tomat dan cabe belum sempat di
beli, setelah suru mengambil uang kami berdua langsung balik ke tokoh tadi dan membeli cabe
dan tomat. Setelah selesai kami langsung pulang menuju ke rumah ibu bendahara. Saat sampai
bebrapa teman-teman saya langsung membersihkan pisang dan mengoreng pisang.

Kamis, 20 Oktober 2022


Pada hari ini saya dan abri pergi ke rumah ibu bendahara untuk memeriksa VCO yang
kemarin sudah di peras, apakah tahi minyak, minyak dan airnya sudah terpisah atau belum.
Setelah selesai periksa, siang harinya saya dan beberapa teman lainnya pergi ke jailolo untuk
mencari pasar dari VCO. Ada beberapa toko yang sudah kami dapatkan yang bisa menjadi pasar
sementara untuk penjualan VCO. Sore harinya kami pulang dan memriksa lagi VCO nya, sudah
bisa di ambil minyaknya atau belum.
Malam harinya kami semua di undang di acara maulid Nabi yang di laksanakan oleh
mahasiswa KKN di desa Taruba, tetapi saya dan abri bersepakat untuk tidak ikut karena kami
akan mengambil minyak VCO yang telah jadi. Setelah selesai mengangkat tahi minyak nya kami
membiarkan minyak di dalam ember tersebut.

Jumat, 21 Oktober 2022


Pada malam harinya kami semua berkumpul di rumah ibu bendahara bersama pemuda-
pemuda dan bapak-bapak guna membicarakan kegiatan tambahan yang akan kita lakukan yaitu
hari sumpah pemuda, kami bersepakat untuk membuat di RT 4, kami juga meminta tolong
kepada bapak-bapak dan pemuda-pemuda untuk membantu membuat panggung untuk kegiatan
tersebut. Di dalam pertemuan tersebut ada bapak RT 4. Pak RT langsung membuat pengumuman
agar besok pagi semua orang membantu membersihkan lokasi acara dan membuat panggung.
Setelah selesai kami rapat bersama pemuda dan bapak-bapak kami langsung menuju ke ruang
tamu ibu bendahara guna kami evaluasi sampai selesa. Kami semua pun pulang ke rumah
masing-masing dan istirahat.

Sabtu 22 Oktober
Pagi ini kami membuat rencana untuk mencari dana berupa bazar yaitu bazar es buah,
dalam rangka menyelenggarakan hari sumpah pemuda. Tetapi sebelum itu kami semua membagi
tugas ada yang pergi mengambil buah kelapa dan buah pepayah, saya dan suri pergi membeli
plastic untuk tempat es buah dan membeli semangka. Kami mengajak Bun dan Afgan untuk ikut
kami pergi belanja. Saat kami semua telah berkumpul di rumah suri kami sedang menunggu Bun,
karena Bun di suruh Umi pergi membeli minyak tanah. Selang beberapa saat Bun pun sampai di
tempat kumpul kami yaitu di rumah suri. Setelah itu kami pun pergi ke jailolo, tidak lupa kami
berpamitan dengan orang rumah.
Kami pun sampai ke tokoh plastic, tetapi tokoh plastic tersebut telah tutup. Kami pun
masuk di dalam pasar untuk mencari plastic sekalian membeli semangka. Saya dan Bun pergi
melihat plastic, ukuran plastic berbeda-beda kami saya bingung mau membeli yang mana saya
menelpon aini untuk menanyakan beli ukuran 12 atau 14. Aini bilang sesuaikan saja, saya pun
memutuskan untuk membeli ukuran 14 karena ukuran 12 terlalu kecil. Setelah itu kami berempat
berkumpul di satu tempat. Yahhh dan kami pun bingung mau membeli buah semangka berapa,
setelah berbincang-bincang kami pun memutuskan untuk membeli 1 saja. Saya dan Bun
langsung pergi ke tempat jualan semangka dan membeli 1 buah semangka. Setelah selesai kami
langsung keluar dari pasar dan lanjut pulang karena sudah tidak ada lagi yang mau di beli, kami
pulang sekitar pukul 13:14.
Setelah pulang dari pasar saya langsung ke rumah makan, dan istrahat sebentar. Siang ini
pak kades mengajak kita semua untuk mengambil kelapa muda dan buah pepayah. Pak kades
membawa motor dan istrinya sedangkan yang lain naik mobil open cap. Siang itu saya, aini, fina,
fera, nisa dan fik, sedang menunggu mobil open cap untuk ikut mereka ke kebun, kata mereka
nanti mereka singgah karena ada beberapa teman saya sudah naik ke moil open cap. Tapi
nyatanya mereka tidak singgah ke kita. Kami semua yang menunggu sangat kesal, karna terlalu
lama menunggu, kami merencanakan untuk membuat browser untuk kami membagikan ke
masyarakat bahwa kami akan membuka lomba-lomba untuk memperingati hari sumpah pemuda.
Setelah itu saya dan aini meminjam motor fik untuk pergi ke Indomaret yang berada di kampung
tetangga yang non muslim. Pas di jalan kami bertemu dengan pak kades dan ibu kades yang baru
pulang dari kebun, pak kades pun bilang katanya teman-teman kita ada di belakang dengan
mobil open cap, pak lades juga bilang kalau mau bikin bazar es buah nanti buatnya di rumah
mama mantu dari pak kades. Kami pun mengiyakan dan melanjutkan perjalanan kita ke
Indomaret.
Setelah belanja beberapa keperluan kami, saya dan aini pun balik ke rumah. Setelah balik
saya aini, fik, fina dna nisa pergi ke posko untuk membuat brousur yang akan kita bagi nanti,
karena motor hanya 2 jadi fik dan fina satu motor dan saya dengan Bun. Sampai di posko, saya
langsung balik ambil aini dan nisa, seperti biasa kami goncengan 3 orang, di sepanjang
perjalanan kami rasa lucu dan tertawa bersama-sama. Setelah sampai saya balik lagi mengambil
suri di rummah. Saat sampai di rumah mama piara dari suri menawarkan saya untuk menyicipi
pisang ijo yang dibuat mama, saya pun makan sambil menunggu suri cuci muka. Setelah selesai
kami pun langsung menuju ke posko.
Setelah selesai mendesain brousur kami langsung ke kantor desa untu ngeprint beberapa
brousur dan langung menempelkan di beberapa tembok di samping jalan. Setelah selesai kami
langsung pulang ke rumah. Sore hari saya melakukan kegiatan seperti biasa menyapu di dalam
rumah dan cuci piring setelah selesai saya langsung mandi.
Malam harinya kami berencana untuk langsung mengupas buah pepaya tetapi karna buah
pepaya belum matang betul kami pun menaruhnya di rumah umi. Malam itu kami lupa bahwa
kami ada air kelapa muda yang belum di minum, saya, juna dan Bun pergi membeli susu sama
kue untuk minum dengan kelapa muda, rumah kita agak jauh dari tokoh jadi kami bertiga
berjalan pelan-pelan. Setelah membeli kami bertiga pun pulang. Kami langsung membuat kelapa
muda susu dan makan bersama kue. Kami semua pun makan bersama-sama.

Minggu 23 Oktober
Hari ini kami berencana akan membuat es buah tetapi karena hujan kami semua
berencana untk membuat besok pagi saja. Kami mahasiswa KKN berkumpul di rumah pak kades
untuk membuat bazar es buat tersebut namun batal karena cuaca tidak mendukung. Terjadi hujan
deras sampai sore jadi kami menunda pembuatan bazar tersebut. Karena tidak ada agenda di hari
ini dikarenakan hujan jadi, pak kades berinisiatif untuk buat makan-makan untuk makan bersama
pemuda dan mahasiswa.

Minggu ke IV
Senin 24 Oktober
Hari Senin pagi ini kami di suruh berkumpul di rumah namanya pak kades untuk
membuat es buah yang kemarin kami tunda karena cuaca. Alhmdulillah hari ini cuaca panas pagi
itu saya tidak langsung ke lokasi karena masih belum ada yg berkumpul. Saya ingin mandi bersih
makannya saya agak terlambat. Dan karena saya suda ijin ke kordes untuk ke atm di Jailolo sya
pun mengajak adik sya yaitu dwi untuk ke Jailolo. Jam 10 lewat Kami berdua pun pergi, sebelum
ke atm kami ke pasar untuk liat-liat jilbab tapi Karen yg saya cari tidak ada mkannha saya
beralih ke kameja, saya membeli satu kameja warna hijau wardah, setelah itu ke atm dan
kemudian pulang tapi kami mampir di Indomaret untuk kembali es crime. Setelah itu langsung
ke rumah tapi karna Nisa suda ke lokasi saya pun menusul dia. Ternyata dimna mereka masih
mencampuri bahan-bahan es buah, saya pun mampir di rumah umi dan bersama Nisa ke lokasi.
Setelah es nya suda jadi kami pun mulai berpencar untuk menjual bazar kami. Alhmdulillah laris
manis. Karna suda sore kamipun bergegas pulang dan kembali lagi selesai sholat isya. Kata
kordes pak kades membawa ikan hasil pancing beliau untuk di bakar dan makn bersama. Pemuda
yg bertugas membakar sedangkan kami menggoreng pisang dan membuat Dabu dabu manta.
Setelah smua tersaji kami makan bersama kemudian mengevaluasi hasil penjualan bazar kami
alhamdulillah lumayan banyak, dan menentukan apa yg akan kami buat pada besok hari.
Kesepakatan bersama kami membuat pisang coe, setelah semuanya selesai kami pun bergegas
pulang karna suda jm 12 malam saya dan Nisa di antar teman-teman. Sampai di rumah saya
mkan dan kemudian beristirahat.

Selasa 25 Oktober
Hari Selasa dimna pembuatan bazar ke dua yaitu pisang coe kami berkumpul di rumah
ibu ben untuk sama-sama membuat pisang coe di bantu ibu-ibu dari pagi sampai siang selesai
setelah itu mulai menjual seloyang 50 ribu alhamdulillah terjual habis, pada sorenya sebagian
berkumpul di rumah umi bercerita dan bercanda bersama aba dan umi, dan karena suda sore saya
bergegas pulang kemudian mandi dan balik lagi ke rumah ibu ben untuk rapat tentang kegiatan
yg akan kami buat serta pembuatan bazar bada Rabu besok yaitu buat cingkaro. di rapat semua
sepakat biaya mata lomba adzan dan puisi untuk anak-anak di hapus dan di gratiskan, kemudian
perencanaan pembuatan panggung kegiatan berlokasi di depan musollah RT4. Setelah rapat kami
mahasiswa melakukan evaluasi tentang proker kami, di ruang tamu ibu ben. Setelah itu saya di
antar pulang oleh teman-teman, sayapun istrhat.

Rabu 26 Oktober
Hari Rabu pembuata bazar ke 3, bajar yang kami rencanakan untuk dibuatkan adalah
jagung urap atau yang biasanya di susupu mereka sering menyebutnya cingkarong. Nama yang
unik begitulah setiap penyebutan yang berbeda untuk suatu hal bagi setiap daerah. Pembuatan
cingkarong merupakan saran yang diajukan oleh mama-mama piara kami katanya di susupu
banyak yang sangat menyukai cingkarong tersebut baik dari kalangan orang tua hingga anak-
anak. Penjualan kami fokuskan di desa susupu namun ternyata harapan tak selamanya sejalan
dengan yang terjadi. Ketika sudah berkeliling didalam desa tersebut namun cingkarong masih
banyak yang belum laris terjual. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk menjualnya di desa
tetangga RTB namanya. Di RTB pun tidak semuanya laku habis. Karena waktu menunjukkan
hampir memasuki waktu magrib maka kami memutuskan untuk pulang ke ruman masing-
masing.

Kamis 27 Oktober
Kamis persiapan dekorasi panggung dan lain-lain. Dekorasi panggung dilakukan oleh
pemuda, orang-oran tua dan kami mahasiswa. Bukan hanya kami para mahasiswa yang bekerja
dalam mendekor panggung. Semuanya kebagian tugas, ada yang ditugaskan untuk pergi
membeli perlengapan desain, ada yang dibagian administrasi dan sebagainya.

Jumat 28 Oktober
Malam ini merupakan malam pembukaan mata lomba dalam memperingati hari sumpah
pemuda. Karena bukan hanya perlombaan mengenai dengan kesenian tetapi juga lomba domino
bagi orang dewasa untuk itu kami membagi ada yang di pentas seni dan ada yang bertugas
mengawal lomba domino, dengan lokasi yang berbeda untuk keduannya makanya perlunya
untuk dibagi beberapa tim. Sedangkan disiangnya pada hari Jumat perlombaan gigi leper dan lari
karung. Lomba-lomba untuk memeriahkan hari sumpah pemuda di lakukan berlokasi di RT 02.
Alhamdulillah semuanya berjalan lancar.

Sabtu, 29 Oktober 2022


Hari ini akan diadakan evaluasi mengenai dengan kegiatan memperingati hari sumpah
pemuda, namun karena akan ada kunjungan dari DPL maka kami memutuskan untuk ke kantor
desa. Ternyata kedatangan DPL tidaklah sendiri namun bersama dengan 2 orang dosen, kami
mempresentasikan tahapan-tahapan KKN yang telah kami lakukan, juga menunjukan produk
kami, ada beberapa saran yang diberikan oleh dosen dan setelah itu, pak DPL beserta dosen pun
pergi.
Seperti biasanya pada malam hari kami akan melanjutkan dengan lomba-lomba, setelah
melaksanakan lomba-lomba adzan dan lain sebagainya, setelah lomba dibidang kesenian dan
keagamaan selesai kami langsung menuju ke kantor desa untuk melanjutkan perlombaan
domino.

Minggu, 30 Oktober 2022


Di hari minggu ini tidak banyak hal yang kami lakukan, hanya kami lewatkan dengan
duduk-duduk manis dirumah. Setelah itu pada malam hari kami melakukan rapat mengenai
pembagian hadiah.

Senin, 31 Oktober 2022


Pagi hari ini, masih dalam momen memperingati hari sumpah pemuda, setelah melewati
malam-malam dan hari-hari perlombaan. Tibalah kami dipuncak acaranya yaitu pada malam
nantinya. Sesuai kesepakatan bersama semalam, fera dan bun adalah yang akan pergi untuk
berbelanja hal-hal yang berkaitan dengan hadiah perlombaan. Embari menunggu kedatangan dari
keduanya, kami memeriksa perlengkapan panggung yang harus diperbaiki.
Sekitar jam 3 sore saya dan abri ikut bersama dengan pemuda untuk pergi mengambil
pisang yang akan di konsumsi saat malam penutupan nanti. Malam pembagian hadiah diwarnai
dengan senyum bahagia bagi mereka yang berkesempatan mendapatkan kejuaraan di perlombaan
ini.

SELASA, 1 NOVEMBER 2022


RABU, 2 OKTOBER 2022
KAMIS, 3 OKTOBER 2022

Anda mungkin juga menyukai