Anda di halaman 1dari 3

ASAL USUL DESA KEDUNGUDI

Dahulu desa ini bernama Desa Kedungrejo. Pada suatu hari ada seorang wali yang
menyamar sebagai kakek kakek berpenampilan buruk rupa. Kakek tersebut meminta minum
segelas air kepada penduduk desa, tetapi penduduk tidak mau memberikan minum kepada kakek
tersebut . sampai akhirnya kakek tersebut marah dan menyumbat saluran air yang menuju curah
desa. Kakek tersebut sangat marah dan bersumpah bahwa tidak akan ada air yang mengalir
melalui curah desa selamanya. Dan hingga saat ini curah desa kering kerontang , tidak ada air
yang menggenang kecuali hanya pada saat hujan saja. Oleh karena itu , desa ini kemudian diberi
nama Desa Kedungudi.

KEGIATAN SELAMA BERADA DI DESA KEDUNGUDI


Tanggal 21 Desember 2014, pukul 08.00 WIB saya berangkat dari SMA Negeri 1 Bangil
menuju Desa Kedungudi, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Pukul 10.00 WIB saya dan
seluruh siswa kelas X dari SMA Negeri 1 Bangil tiba di Desa Kedungudi, sebelum menuju
rumah orang tua asuh, kami semua berkumpul di SD Kedungudi untuk menentukan pembagian
kelompok serta rumah orang tua asuh. Saya bertempat tinggal dengan 4 teman saya di rumah
Bapak M. Toha.

Bapak Toha adalah seorang petani , memiliki istri bernama ibu Warmi dan 2 orang anak.
Kegiatan sehari-hari bapak Toha adalah bertani di ladang yang berada di kaki gunung. Bapak
Toha bertani bersama Ibu Warmi.

Hari pertama kami berada di Desa Kedungudi adalah melakukan kegiatan pengenalan
lingkungan sekitar desa. Sebelumnya kami semua berkumpul di rumah kepala RT masing-
masing. Saya dan teman-teman berkeliling desa bersama kakak-kakak karang taruna dari Desa
Kedungudi. Kami berkeliling desa melewati hutan, sawah, dan sungai. Pemandangan di desa ini
sangat indah dan berhawa sejuk. Setelah selesai berkeliling desa, saya dan teman-teman satu
rumah kembali pulang menuju rumah orang tua asuh untuk istirahat dan merapikan diri.

Pada malam harinya saya dan teman-teman dalam satu rumah melakukan kegiatan ramah tamah
dengan orang tua asuh kami.
Hari kedua saya dan teman-teman satu rumah melakukan kegiatan bersama orang tua
asuh kami. Kami melakukan aktifitas yang biasa dilakukan oleh orang tua asuh kami, yaitu
bertani. Setelah sarapan pagi saya dan teman-teman ikut dengan ibu Warmi ke ladang atau
kontrak. Sebelum menuju ladang kami diajak ibu Warmi untuk memetik kacang panjang yang
ditanam ibu di sawah. Setelah selesai memetik kacang panjang kami kembali kke rumah terlebih
dahulu untuk menyiapkan peralatan yang akan digunakan untuk bertani. Jalan menuju ladang
adalah hutan-hutan yang berada di kaki gunung. Di ladang bawah saya dan teman-teman
membantu ibu Warmi menanam bawang merah. Setelah selesai menanam bawang merah, kami
melanjutkan perjalanan memnuju ladang atas. Di ladang atas kami membantu bapak Toha
memanen ketela pohon atau kaspe. Setelah selesai, kami pulang dan beristirahat di rumah.

Pukul 13.00 WIB, kami melakukan kegiatan penanaman tanaman organik di rumah kepala RT
masing masing. Setelah selesai menanam, saya dan teman-teman kembali ke rumah orang tua
asuh untuk beristirahat.

Pukul 16.00 WIB, kami melakukan kegiatan nobar di balai desa. Sebelumnya, seluruh siswa di
bagi menjadi 2 gelombang. Saya dan teman-teman satu kelas mendapatkan bagian gelombang
pertama pada sore hari, sedangkan gelombang kedua pada malam hari. Setelah selesai, saya dan
teman-teman kembali ke rumah orang tua asuh masing-masing.

Hari ketiga kami semua melakukan kegiatan outbond di SDN Kedungudi, lokasi outbond
dibagi menjadi 3 area, pertama saya dan teman-teman satu kelas berangkat mmenuju area
pertama, yaitu hutan. Di sini kami dibagi sesuai kelas masing-masing, setelah itu saya dan teman
teman melakukan permainan yang dipersiapkan, satu kelas dibagi menjadi 2 kelompok yang
diberi nama cabe dan terong. Di hutan saya dan teman-teman harus menyelesaikan 4 permainan
yang telah disiapkan. Setelah selesai, kami menuju ke lokasi kedua, yaitu sawah. Di sini kami
dibagi menjadi 2 kelompok, yakni kelompok laki-laki dan perempuan. Kelompok perempuan
bertugas untuk menanam bibit padi di area sawah yang telah disediakan, sedangkan kelompok
laki-laki bertugas untuk membajak sawah. Setelah selesai, saya dan teman-teman menuju ke
lokasi ketiga, yaitu SDN Kedungudi. Di sini kami berkumpul sesuai kelas masing-masing. Kami
ditugaskan untuk saling kompak dan bersama-sama. Kami menari dan bermain bersama. Setelah
selesai, kami semua pulang ke rumah orang tua asuh masing-masing.

Pada sore harinya, saya dan teman-teman membuat makanan khas Desa Kedungudi untuk nanti
malam kami bawa dalam acara Pentas Seni di Balai Desa Kedungudi. Setelah selesai membuat
makanan, saya dan teman-teman satu kelas berkumpul untuk mempersiapkan penampilan yang
akan kami tampilkan saat pentas seni.

Malam harinya, saya dan teman-teman berangkat menuju Balai Desa Kedungudi sambil
membawa makanan khas yang telah kami buat tadi siang. Acara berlangsung sampai larut
malam. Setelah selesai, saya dan teman-teman kembali ke rumah orang tua asuh masing-masing
untuk beristirahat.
Hari keempat, saya dan teman-teman melakukan bakti sosial. Kegiatan dalam bakti sosial
adalah pembagian pakaian dan buku bekas layak pakai serta kerja bakti membersihkan
lingkungan desa. Setelah selesai, saya dan teman-teman bergegas kembali ke rumah orang tua
asuh masing-masing untuk beristirahat dan merapikan barang-barang. Pukul 12.00 saya dan
teman-teman pamit kepada kedua orang tua asuh kami untuk pulang, sebelumnya kami memberi
cinderamata dan berfoto bersama bapak dan ibu asuh kami sebagai kenang-kenangan. Akhirnya
saya dan teman-teman berangkat menuju Balai Desa Kedungudi untuk berkumpul dan pulang ke
SMA Negeri 1 Bangil.

Anda mungkin juga menyukai