METABOLISME
Setiap rekasi yang terjadi pada proses metabolisme selalu memiliki nilai ∆G
(energy bebas) positif maupun negative. ∆G memperkirakan reaksi berlangsung
secara spontan, kesetimbangan, atau harus ditambahkan energy.
Proses metabolisme dalam tubuh saling berkaitan satu sama lain dan
didasari oleh fosforilasi oksidatif. Pada proses metabolisme, akan menghasilkan zat
antara dari hasil metabolisme, salah satunya ialah siklus krebs. Siklus krebs
menghasilkan energy yang paling tinggi dibandingkan dengan zat antara hasil
metabolisme yang lainnya. Senyawa awal pada siklus krebs adalah Asetil-CoA
yang mana senyawa ini merupakan potongan terakhir dari asam lemak.
Pada siklus krebs terjadi proses glikolisis, yaitu proses perubahan glukosaa
menjadi piruvat. Tahapan yang terjadi ialah:
Sedangkan apabila pada tubuh tidak terdapat glukosa, maka akan proses
yang akan berlangsung adalah proses glukonegenesis, di mana pada proses ini
piruvat dari sel-sel tubuh akan diubah menjadi glukosa.
BIOENERGETIKA DAN FOSFORILASI OKSIDATIF.
Peran ATP pada proses metabolisme ialah digunakan pada saat proses
anabolisme yang mana pada proses ini energy dibutuhkan untuk mensintesis
senyawa organic, selain itu juga digunakan untuk transport membrane, pergerakan
sel/jaringan, dan regulasi proses metabolisme. Senyawa fosfat berenergi tinggi,
artinya bahwa ATP jika dihidrolisis menghasilkan energy yang tinggi.
ATP yang dihasilkan melalui NADH = 3 ATP, dan ATP yang dihasilkan
melalui FADH2 = 2 ATP. ATP merupakan simpanan energy yang digunakan untuk
memenuhi energy pada tubuh.