Anda di halaman 1dari 15

karya : WS.

RENDRA

UNSUR FISIK DAN UNSUR BATIN PUISI SAJAK SEBATANG LISONG

A.UNSUR BATIN

1.TEMA : KEMANUSIAAN

Dalam puisi diatas penyair mencerikan tentang kehidupan atau kondisi dari rakyat indonesia pada
saat itu, mengenai kesenjangan sosial yang terjadi di masyarakatnya, serta ketidakadilan yang dialami
oleh orang-orang lemah atau rakyat-rakyat miskin.

Misalnya pada bait pertama :

menghisap sebatang lisong

melihat Indonesia Raya

mendengar 130 juta rakyat

dan di langit

dua tiga cukung mengangkang

berak di atas kepala mereka

dari kutipan diatas, penyair menyampaikan tentang kondisi rakyat indonesia, serta tindakan semena-
mena yang dilakukan oleh para penguasa terhadap kaum lemah.

Bait yang kedua :

matahari terbit

fajar tiba

dan aku melihat delapan juta kanak - kanak

tanpa pendidikan

dari kutipan diatas,memiliki makna bawha generasi kita masih banyak yang belum mengenyam
pendidikan dengan baik.

Bait ke tiga :

aku bertanya

tetapi pertanyaan - pertanyaanku

membentur meja kekuasaan yang macet


dan papantulis - papantulis para pendidik

yang terlepas dari persoalan kehidupan

dari kutipan diatas, penyair megungkapkan tentang keinginan untuk memperbaiki kondisi bangsa
ini, tapi semuanya sia-sia. karena setiap usaha yang dilakukanya selalu mendapatkan halang.

Bait ke empat :

delapan juta kanak - kanak

menghadapi satu jalan panjang

tanpa pilihan

tanpa pepohonan

tanpa dangau persinggahan

tanpa ada bayangan ujungnya

dari kutipan diatas penyair, menjelaskan tentang nasib yang dihadapi oleh generasi muda kita
yang masih kebingungan kepada siapa mereka harus mengadu

mengenai persoalan-persoalan yang dihadapinya.

Bait ke lima :

menghisap udara

yang disemprot deodorant

maksudnya menghirup udara yang tidak baik,yang sudah tercampur dengan berbagai macam zat
yang dapat mengganggu kesehatan.

aku melihat sarjana - sarjana menganggur

berpeluh di jalan raya

aku melihat wanita bunting

antri uang pensiun

dari kutipan diatas. Penyair ingin menunjukan tentang kenyataan pahit yang dialami oleh para
sarjana-sarjana yang ada dinegeri kita ini, Para sarjana kita masih harus bersusah payah, mencari
pekerjaan. dan nasib para wanita yang sudah tidak mempunyai suami dan masih mempunyai beban
untuk menghidupi anak yang dikandungnya

dan di langit
para teknokrat berkata :

bahwa bangsa kita adalah malas

bahwa bangsa mesti dibangun

mesti di up-grade

disesuaikan dengan teknologi yang diimpor

dari kutipan diatas, penyair ingin mengatakan bahwa para pemimpin-pemimpin kita hanya bisa
berkata bahwa bangsa kita ini masih tertinggal jauh oleh bangsa-bangsa lain, tanpa mereka melihat
kenyatan yang terjadi dimasyarakat itu sendiri.

gunung - gunung menjulang

langit pesta warna di dalam senjakala

kutipan diatas memiliki makna bawha para penguasa masih bisa bersenang, sementara rakyang
masih banyak yang menderita karena kemiskinan, kelaparan,kebodohan.

dan aku melihat

protes - protes yang terpendam

terhimpit di bawah tilam

kutipan diatas memiliki makna, bahwa rakyat kita hanya bisa terdiam menghadapi kenyataan yang
terjadi pada dirinya, karena jika kita protespun tidak ada gunanya, karena tidak akan ada orang mau
mendengarkan kegelisahan kita.

aku bertanya

tetapi pertanyaanku

membentur jidat penyair - penyair salon

yang bersajak tentang anggur dan rembulan

sementara ketidak adilan terjadi disampingnya

dari kutipan diatas, penyair kembali mempertanyakan nasib bangsa ini, tapi kenyataannya ditemui
selalu sama, ada saja hambatanya.

dan delapan juta kanak - kanak tanpa pendidikan

termangu - mangu di kaki dewi kesenian


dari kutipan diatas, memiliki makna generasi muda kita hanya bisa terdiam menyaksikan
kehidapan orang-orang kaya yang kehidupan begitu senang,berbeda sekali dengan nasib yang mereka
alami.

bunga - bunga bangsa tahun depan

berkunang - kunang pandang matanya

di bawah iklan berlampu neon

dari kutipan diatas,memiliki makna,bahwa nasib generasi kita kedepannya itu masih belum jelas,
belum pasti.

berjuta - juta harapan ibu dan bapak

menjadi gemalau suara yang kacau

menjadi karang di bawah muka samodra

dari kutipan diatas, memiliki makna, bahwa keinginan orang tua kita untuk melihat dan menyaksikan
aanaknya menjadi orang sukses hanyalah sekedar khayalan yang tidak akan pernah terwujud.

kita mesti berhenti membeli rumus - rumus asing

dari kutipan puisi diatas,memiliki makna bahka kita harus berhenti untuk bergantung kepada
orang lain, dan kita harus bangkit dan berbenah diri.

diktat - diktat hanya boleh memberi metode

tetapi kita sendiri mesti merumuskan keadaan

kita mesti keluar ke jalan raya

keluar ke desa - desa

mencatat sendiri semua gejala

dan menghayati persoalan yang nyata

dari kutipan diatas,memiliki makna, bahwa inilah kenyataan yang mesti kita hadapi, bahwa negeri
kita ini sedang kacau dan perlu diperbaiki, dan yang bisa memperbaiki hal ini adalah kita sendiri bukan
orang lain.

inilah sajakku

pamplet masa darurat


dari kutipan diatas, penyair mengatakan bahwa inilah negeriku, inilah bangsaku yang masih
berantakan, yang masih kacau, dan perlu dibenahi, perlu diperbaiki, dan mesti dibangun dengan
pondasi-pondasi yang kokoh agar bisa menjadi bangsa yang maju dan sejahtera.

apakah artinya kesenian

bila terpisah dari derita lingkungan

dari kutipan diatas ,penyair ingin menyampaikan untuk apa hidup dengan kemewahan tetapa
masih kita tidak bisa melihat bahwa masih banyak orang yang miskin dan menderita.

apakah artinya berpikir

bila terpisah dari masalah kehidupan

dari kutipan diatas, penyair ingin menyampaikan untuk apa kita cerdas, berpendidikan tinggi,
tetapi kita tidak bisa memberi solusi terhadap masalah-masalah yang terjadi dalam kehidupan ini.

B.PERASAAN PENYAIR

Perasaan penyair yang terdapat pada puisi diatas adalah sedih, marah, kecewa, melihat keadaan
rakyat indonesia ,yang masih kacau. masih banyak rakyat indonesia yang kelaparan karena miskin, yang
bodoh karena tidak bersekolah , yang mati karena sakit dan tidak bisa berobat, yang menganggur karena
tidak mempunyai pekerjaan.

1.Perasaan sedih yang dirasakan penyair,terlihat pada larik ;

Ø dan aku melihat delapan juta kanak – kanak, tanpa pendidikan

Ø aku melihat sarjana - sarjana menganggur, berpeluh di jalan raya

Ø aku melihat wanita bunting, antri uang pensiun

2.Perasaan marah yang dirasakan penyair, melihat ketidakadialn yang dilakukan oleh para penguasa atau
orang-oranhg kaya.

Hal ini telihat pada larik :

Ø dan di langit

dua tiga cukung mengangkang

berak di atas kepala mereka

Ø dan di langit

para teknokrat berkata :

bahwa bangsa kita adalah malas


bahwa bangsa mesti dibangun

mesti di up-grade

disesuaikan dengan teknologi yang diimpor

Disini terlihat bahwa penyair marah terhadap para penguasa, para pemimpin, orang-orang kaya, yang
kerjanya hanya sibuk mengurus urusannya sendiri, dan sibuk mengejar ketertinggalan dalam hal
teknologi, tanpa pernah melihat bahwa rakyat kita itu masih banyak yang belum tersentuh pendidikan,
masij jauh dari kata sejahtera.

3.Perasaan Kecewa penyair terhadap sikap para penguasa dan pejabat tinggi pada saat itu.

Hal ini tampak pada larik :

Ø aku bertanya

tetapi pertanyaan - pertanyaanku

membentur meja kekuasaan yang macet

Ø aku bertanya

tetapi pertanyaanku

membentur jidat penyair - penyair salon

yang bersajak tentang anggur dan rembulan

sementara ketidaik adilan terjadi disampingnya

disini penyair merasa kecewa terhadap sikap para penguasa yang tidak pernah mau
mendengarkan pendapatnya. penyair kecewa karena aspirasinya tidak mendapatkan respon, danselalu
diabaikan atau bahkan ditentang, karena tindakan dianggap sebagai bentuk pemberontakan karena
menentang aturan yag ada.

C.Nada Dan Suasana

1.Nada

Nada adalah sikap penyair terhadap pembaca, sedangkan suasana adalah efek dari sikap penyair
tersebut.

1.Nada Menyindir, misalnya pada larik :

Ø dan aku melihat delapan juta kanak – kanak, tanpa pendidikan

Ø aku melihat sarjana - sarjana menganggur, berpeluh dijalan raya


Dari kutipan diatas , penyair menyindir para pejabat dan penguasa mengenai nasib para sarjananya yang
masih kebingungan dan harus bersusah payah mencari pekerjaan yang layak.

2.Nada Kritik, misalnya pada larik :

Ø aku melihat protes-protes yang terpendam

Ø tetapi pertanyaan-pertanyaanku membentur meja kekuasaan yang macet

disini penyair ingin mengkritik tentang betapa sulitnya mencari keadilan dinegeri ini.dan kita tidak
diberikan kebebasan untuk berpendapat.

3.Nada Menasehati, misalnya pada larik :

Ø apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan

Ø apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan

disini penyair ingin memberikan nasehat baik itu penguasa, pengusaha, orang-orang biasa, maupun
pembaca puisi ini, jangan jadi orang yang sombong, yang tidak perduli terhadap sesama, percuma kita
memiliki kekayaan yang berlimpah, memiliki pendidikan yang tinggi, jabatan yang tinggi, bila kita tidak
bisa membantu dan member solusi untuk mengentaskan masalah-masalah yang terjadi dan dihadapi
oleh orang-orang yang ada disekitar kita.

4.Nada Tegas, misalnya pada larik :

Ø kita mesti berhenti membeli rumus - rumus asing

disini penyair dengan tegas ingin mengatakan bahwa Negara kita adalah Negara yang kaya, lalu untuk
apa kita harus mengimpor barang dari luar. yang harus kita lakukan adalah mengelolah sumber daya
yang ada tersebut dengan baik agar rakyat kita bisa maju dan sejahtera.

2.Suasana

Dari penjelasan diatas, maka akan menimbulkan suasana pemberontak dari pembaca.misalnya
pada larik :

Ø dan aku melihat delapan juta kanak – kanak, tanpa pendidikan

Ø dan aku melihat, protes - protes yang terpendamaku melihat sarjana - sarjana menganggur, berpeluh
di jalan raya

suasana pemberontakan dari pembaca, mempertanyakan mengapa hal-hal ini bisa terjadi, kemana saja
para petinggi-petinggi negeri kita selama ini, bukankah mereka yang harusnya bertanggung jawab untuk
mencari solusi dan kemudian menyelesaikan semua persoalan ini, serta memberikan kehidupan yang
layak untuk rakyatnya.
D.AMANAT

Adapun pesan yang ingin disampaikan penyair kepada pembaca, diantaranya :

1.Jangan suka bersenang-senang diatas penderitaan orang lain.

2.jangan suka bertindak sewenang-wenang terhadap orang yang lemah, hanya karena kita memiliki
jabatan atau kedudukan yang tinggi.

3.jangan jadi manusia yang egois yang hanya mementingkan diri sendiri dan tidak mau mendengarkan
pendapat orang lain.

4.Sebagai manusia kita harus saling membantu, bekerja sama dalam menyelesaikan suatu masalah.

5.Sebagai manusia kita harus berani mengeluarkan pendapat, untuk menentang segala bentuk ketidak
adilan yang terjadi disekitar kita.

6.Sebagai manusia kita harus saling menghargai satu sama lain, dan jangan suka membeda-bedakana
antara satu sama lain.

B.UNSUR FISIK

1.DIKSI (Pilihan Kata)

1.menghisap sebatang lisong (baris pertama)

Kata lisong merupakan kata ganti dari sebuah benda yang terbuat dari kayu, yang digunakan untuk
merokok.

2.dan di langit

Kata langit merupakan kata yang digunakan untuk menggambarkan orang-orang memiliki
kedudukan tinggi serta kekuasaan,seperti penguasa, pejabat tinggi, konglomerat.

3.dua tiga cukong mengangkang

Ø Kata cukong merupakan kata ganti bos, atau orang-orang memiliki kekayaan berlimpah.

Ø Kata mengangkang merupakan kata ganti dari tindakan merendahkan.

4.berak di atas kepala mereka

Kalimat diatas memiliki makna sebuah tindakan tidak menyenagkan dan semena-mena yang
dilakukan dengan sengaja.

5.membentur meja kekuasaan yang macet

memiliki arti mendapatkan hambatan dari aturan-aturan yang ada.


6.tanpa dangau persinggahan

Kata dangau merupakan kata ganti tempat,jadi maknanya tidak ada tempat yang pasti yang dapat
digunakan untuk berlindung dari segala gangguan.

7.tanpa ada bayangan ujungnya

Memiliki arti tanpa tujuan yang pasti.

8.menghisap udara

memiliki arti bengambil udara untuk bernafas

9.yang disemprot deodorant

Memiliki arti sesuatu yang berbau.

10.aku melihat sarjana - sarjana menganggur

Memiliki arti tidak bekerja karena tidak memiliki pekerjaan.

11.berpeluh di jalan raya

Kata berpeluh merupakan kata ganti dari berkeringat, karena berjalan kesana-kemari melamar
pekerjaan.

12.aku melihat wanita bunting

Kata bunting merupakan kata ganti dari hamil,atau orang yang sedang mengandung

13.para teknokrat berkata

Kata teknokrat merupakan kata ganti dari pejabat,penguasa.

14.mesti di up-grade

Kata up-grade merupakan kata ganti dari diangkat

15.langit pesta warna di dalam senjakala

Ø Kata pesta warna memiliki arti bersenang-senang.

Ø Senjakala memiliki arti kepedihan.

Maksudnya pejabat yang bersenang-senang ketika rakyatnya masih miskin dan menderita.

16.protes - protes yang terpendam


Kata terpendam memiliki arti atau tidak tersampaikan

17.terhimpit di bawah tilam

Memiliki makna tersimpan didalam hati

18.termangu - mangu di kaki dewi kesenian

Kata termangu-mangu memiliki arti terdiam, menyaksikan kehidupan yang sangat gemerlap.

19.bunga - bunga bangsa tahun depan

Kata bunga-bunga merupakan kata ganti anak-anak, atau generasi bangsa.

20.berkunang - kunang pandang matanya

Kata berkunang-kunang memiliki makna sesuatu yang tidak dapat dilihat dengan jelas atau samar-
samar.

21.berjuta - juta harapan ibu dan bapak

Kata berjuta-juta memiliki makna sesuatau yang bernilai banyak,atau keinginan yang begitu besar

22.kita mesti berhenti membeli rumus - rumus asing

Memiliki makna untuk tidak mengimpor barang dari luar.

2.PENGIMAJAIAN

menghisap sebatang lisong (imaji visual), penyair melihat orang yang sedang merokok dengan yang
terbuat dari kayu.

melihat Indonesia Raya (Imaji Visual),

mendengar 130 juta rakyat (imaji auditif)

dan di langit (imaji visual), melihat ke langit

dua tiga cukung mengangkang (imaji visual)

berak di atas kepala mereka (imaji visual)

matahari terbit (imaji visual)

fajar tiba (imaji visual)


dan aku melihat delapan juta kanak – kanak (imaji visual)

tanpa pendidikan (imaji taktil)

aku bertanya (imaji taktil)

tetapi pertanyaan – pertanyaanku (imaji taktil)

membentur meja kekuasaan yang macet (imaji taktil)

dan papantulis - papantulis para pendidik (imaji visual)

yang terlepas dari persoalan kehidupan (imaji taktil)

delapan juta kanak – kanak (imaji visual)

menghadapi satu jalan panjang (imaji taktil)

tanpa pilihan (imaji taktil)

tanpa pepohonan (imaji taktil)

tanpa dangau persinggahan (imaji taktil)

tanpa ada bayangan ujungnya (imaji taktil)

menghisap udara (imaji visual)

yang disemprot deodorant (imaji visual)

aku melihat sarjana - sarjana menganggur (imaji visual)

berpeluh di jalan raya (imaji taktil)

aku melihat wanita bunting (imaji visual)

antri uang pensiunan(imaji visual)

dan di langit(imaji visual)

para teknokrat berkata (imaji visual)

bahwa bangsa kita adalah malas (imaji taktil)

bahwa bangsa mesti dibangun(imaji taktil)

mesti di up-grade(imaji taktil)

disesuaikan dengan teknologi yang diimpor(imaji taktil)


gunung - gunung menjulang (imaji visual)

langit pesta warna di dalam senjakala (imaji taktil)

dan aku melihat (imaji visual)

protes - protes yang terpendam(imaji taktil)

terhimpit di bawah tilam (imaji taktil)

aku bertanya (imaji taktil)

tetapi pertanyaanku (imaji taktil)

membentur jidat penyair - penyair salon (imaji taktil)

yang bersajak tentang anggur dan rembulan (imaji taktil)

sementara ketidak adilan terjadi disampingnya (imaji taktil)

dan delapan juta kanak - kanak tanpa pendidikan (imaji taktil)

termangu - mangu di kaki dewi kesenian (imaji visual)

bunga - bunga bangsa tahun depan(imaji taktil)

berkunang - kunang pandang matanya(imaji visual)

di bawah iklan berlampu neon (imaji visual)

berjuta - juta harapan ibu dan bapak (imaji taktil)

menjadi gemalau suara yang kacau (imaji audio)

menjadi karang di bawah muka samudra (imaji visual)

kita mesti berhenti membeli rumus - rumus asing(iilmaji taktil)

diktat - diktat hanya boleh memberi metode(imaji taktil)

tetapi kita sendiri mesti merumuskan keadaan(imaji taktil)

kita mesti keluar ke jalan raya (imaji visual)

keluar ke desa – desa (imaji gerak)

mencatat sendiri semua gejala (imaji visual)

dan menghayati persoalan yang nyata (imaji taktil)


inilah sajakku (imaji taktil)

pamplet masa darurat (imaji taktil)

apakah artinya kesenian (imaji taktil)

bila terpisah dari derita lingkungan (imaji taktil)

apakah artinya berpikir (imaji taktil)

bila terpisah dari masalah kehidupan(imaji taktil)

3.KATA KONKRET

1.melihat Indonesia Raya, kata indonesia menunjukan sebuah Negara yang sudah merdeka dan termasuk
dalam negara berkembang.

2.matahari terbit , menyatakan kebenarN bahwa matahari itu selalu terbit dipagi hari, dan terbenam
disore hari.

3.dan aku melihat delapan juta kanak – kanak, tanpa pendidikan

Disini penyair ingin mengatakan bahwa banyak sekali anak-anak yang belum bersekolah

4.menghisap udara, penyair megatakan aku bernafas

5.aku melihat sarjana - sarjana menganggur, berpeluh di jalan raya

Disini penyair seakan-akan melihat para sarjana yang tubuhnya yang basah karena keringat-keringat yang
mengalir akibat kelelahan dan kepanasan berjalan melamar mencari pekerjaan.

6.aku melihat wanita bunting, antri uang pensiun

Disini penyair seakan-akan melihat wanita-wanita yang sedang hamil harus mengantri berlelah-lelah
untuk mangamil uang pensiuanan suaminya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan anak yang
dikandungnya.

7.dan di langit, kata langit menunjukkan sesuatu yang nyata, ada dan dapat dilihat.

8.gunung - gunung menjulang, penyair sakan-akan melihat gunung-gunung yang tinggi yang ada dialam
sekitarnya.

4.BAHASA FIGURATIF

menghisap sebatang lisong (majas metonemia)


tanpa dangau persinggahan (majas personifikasi)

terhimpit di bawah tilam ( majas personifikasi)

langit pesta warna di dalam senjakala (majas personifikasi)

termangu - mangu di kaki dewi kesenian ( Majas Metafora)

bunga - bunga bangsa tahun depan (majas personifikasi)

berkunang - kunang pandang matanya (majas metafora)

di bawah iklan berlampu neon (majas personifikasi)

menjadi gemalau suara yang kacau (majas personifikasi)

menjadi karang di bawah muka samudra (majas personifikasi)

aku melihat sarjana - sarjana menganggur, berpeluh di jalan raya

(majas hiperbola)

aku melihat wanita bunting, antri uang pensiunan (majas hiperbola)

5.VERSIFIKASI

1.repetisi

aku bertanya

tetapi pertanyaan - pertanyaanku

membentur meja kekuasaan yang macet

2.aku bertanya

tetapi pertanyaanku

membentur jidat penyair - penyair salon

yang bersajak tentang anggur dan rembulan

3. persamaan bunyi diawal

tanpa pilihan

tanpa pepohonan

tanpa dangau persinggahan


tanpa ada bayangan ujungnya

4. persamaan bunyi diawal

aku melihat sarjana - sarjana menganggur

berpeluh di jalan raya

aku melihat wanita bunting

antri uang pensiunan

6.TIPOGRAFI

Perwajahan yang terdapat pada puisi diatas, menggunakan rata tengah,karena semua tulisan
ditengahkan.

Anda mungkin juga menyukai