Disusun Oleh :
RABIAH ALWAHHAB
XI M.I.A 1
SMA NEGERI 4 KENDARI
TP.2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah
Biologi ini tepat pada waktunya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Makalah Biologi ini
masih banyak kekurangan yang disebabkan karenan keterbatasan waktu,pengetahuan dan
kemampuan penulis. sehingga kritik dan saran dari semua pihak sangat diharapkan oleh
penulis demi kesempurnaan Makalah Biologi ini.
Harapan penulis semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan Rahmat-Nya kepada kita
semua. Akhir kata semoga Makalah Biologi ini dapat berguna bagi yang membutuhkan.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR………………………………………………………………………………………………………. ii
DAFTAR
ISI…………………………………………………………………………………………………………………… iii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG……………………………………………………………………………………………. 1
B. RUMUSAN MASALAH………………………………………………………………………………………. 2
C. TUJUAN…………………………………………………………………………………………………………… 2
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PENCEMARAN UDARA………………………………………………………………. 3
B. JENIS PENCEMARAN UDARA…………………………………………………………………………… 3
C. PENGARUH PENCEMARAN UDARA
TERHADAP ALAT-ALAT PERNAPASAN MANUSIA…………………………………………… 5
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Udara dimana di dalamnya terkandung sejumlah oksigen, merupakan komponen esensial
bagi kehidupan, baik manusia maupun makhluk hidup lainnya. Udara merupakan campuran
dari gas, yang terdiri dari sekitar 78 % Nitrogen, 20 % Oksigen; 0,93 % Argon; 0,03 % Karbon
Dioksida (CO2) dan sisanya terdiri dari Neon (Ne), Helium (He), Metan (CH4)
dan Hidrogen (H2). Udara dikatakan "Normal" dan dapat mendukung kehidupan manusia
apabila komposisinya seperti tersebut diatas. Sedangkan apabila terjadi penambahan gas-gas
lain yang menimbulkan gangguan serta perubahan komposisi tersebut, maka dikatakan udara
sudah tercemar/terpolusi.
Dalam Diktum yang digunakan sebagai dasar perkembangan untuk peraturan pemerintah
republik Indonesia Nomor 41 tahun 1999 tentang pengendalian pencemaran udara di sebutkan :
1. Bahwa udara sebagai sumber daya alam yang mempengaruhi kehidupan manusia serta
makhluk hidup lainnya harus di jaga dan di pelihara kelestarian fungsinya untuk pemeliharaan
kesehatan dan kesejahteraan manusi serta perlindungan bagi makhluk hidup lainnya.
2. Bahwa agar udara dapat bermanfaat sebesar-besarnya bagi pelestarian fungsi lingkungan
hidup,maka udara perlu dipelihara, di jaga dan dijamin mutunya melalui pengendalian
pencemaran udara
Setiap waktu kita bernafas, seorang dewasa rata-rata menghirup lebih dari 3.000 gallon
(11,4 m3) udara setiap hari. Udara yang kita hirup, jika tercemar oleh bahan berbahaya dan
beracun, akan berdampak serius pada kesehatan kita, terutama anak-anak yang lebih banyak
bermain di udara terbuka dan lebih rentan daya tahan tubuhnya. Walaupun tidak terlihat oleh
kasat mata, pencemaran diudara mengancam kehidupan kita dan makhluk hidup lainnya.
Organisasi kesehatan dunia (WHO) memperkirakan bahwa 70% penduduk kota di dunia
pernah sesekali menghirup udara yang tidak sehat, sedangkan 10% lainnya menghirup udara
yang bersifat “Marjinal”. Bahwa di AS, yang tingkat pencemaran udaranya cenderung lebih
rendah dari pada di kota-kota di Negara berkembang, studi oleh para peneliti di Universitas
Harvard menunjukkan bahwa kematian akibat pencemaran udara berjumlah antara 50.000 dan
100.000 per tahun.
B. Rumusan Masalah
Setelah melihat pemaparan latar belakang diatas, dapat dirumuskan beberapa hal yang
dijadikan rumusan masalah dalam makalah ini antara lain :
C. Tujuan
Dalam penulisan suatu makalah tentunya harus memiliki beberapa hal yang direncanakan
sebagai tujuan penulisan. Adapun tujuan penulisan makalah ini ialah :
Pencemaran udara diartikan sebagai adanya bahan - bahan atau zat - zat asing di dalam
udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari keadaan normalnya.
Kehadiran bahan atau zat asing di dalam udara dalam jumlah tertentu serta dalam waktu
yang cukup lama, akan dapat mengganggu kehidupan manusia, hewan dan binatang. Bila
keadaan seperti tersebut terjadi, maka udara dikatakan telah tercemar.
Udara merupakan campuran beberapa macam gas yang perbandingannya tidak tetap,
tergantung pada keadaan suhu udara, tekanan udara dan lingkungannya. Udara adalah juga
atmosfir yang berada disekeliling bumi yang fungsinya sangat penting bagi kehidupan di dunia
ini. Dalam udara terdapat oksigen (O2) untuk bernafas, karbondioksida (CO2) untuk proses
fotosintesis oleh khlorofil daun dan ozone (O3) untuk menahan sinar ultra-violet.
B. Jenis Pencemaran Udara
1. Menurut Bentuk
a. Gas
Pencemaran udara berbentuk gas dapat dibedakan menjadi :
1. Golongan belerang terdiri dari Sulfur Dioksida (SO2), Hidrogen Sulfida (H2S) dan Sulfat
Aerosol.
2. Golongan Nitrogen terdiri dari Nitrogen Oksida (N2O), Nitrogen
Monoksida(NO), Amoniak (NH3) dan Nitrogen Dioksida (NO2).
3. Golongan Karbon terdiri dari Karbon Dioksida (CO2), Karbon Monoksida(CO), Hidrokarbon
.
4. Golongan gas yang berbahaya terdiri dari Benzen, Vinyl Klorida, air raksa uap.
b. Pertikel
1. Mineral (anorganik) dapat berupa racun seperti air raksa dan timah.
2. Bahan organik terdiri dari ikatan hidrokarbon, klorinasi alkan, Benzen.
3. Makhluk hidup terdiri dari bakteri, virus, telur cacing.
2. Menurut tempat dan sumbernya
a. Ruangan (indoor)
Pencemaran udara ruangan (In door air pollution), berupa pencemaran udara didalam ru-a-
ngan yang berasal dari pemukiman, perkantoran ataupun gedung tinggi.
Biasanya polutan ini bersifat korosif. Merangsang proses peradangan hanya pada saluran
pernapasan bagian atas, yaitu saluran pernapasan mulai dari hidung hingga tenggorokkan.
Misalnya Sulfur Dioksida, Sulfur Trioksida, Amoniak, debu. Iritasi terjadi pada saluran
pernapasan bagian atas dan juga dapat mengenai paru-paru sendiri.
b. Asfiksia
c. Anestesia
Bersifat menekan susunan syaraf pusat sehingga kehilangan kesadaran, misalnya aeter,
aetilene, propane dan alkohol alifatis.
d. Toksis
Titik tangkap terjadinya toksis berbagai jenis, yaitu :
3. Menurut asal
a. Pencemar primer
Polutan yang bentuk dan komposisinya sama dengan ketika dipancarkan, lazim disebut
sebagai pencemar primer, antara lain CO, CO2, hidrokarbon, SO, Nitrogen Oksida, Ozon serta
berbagai partikel.
b. Pencemar Sekunder
Berbagai bahan pencemar kadangkala bereaksi satu sama lain menghasilkan jenis pencemar
baru, yang justru lebih membahayakan kehidupan. Reaksi ini dapat terjadi secara otomatis
ataupun dengan cara bantuan katalisator, seperti sinar matahari. Pencemar hasil reaksi disebut
sebagai pencemar sekunder. Contoh pencemar sekunder adalah Ozon, formal
dehida, dan Peroxy Acyl Nitrate (PAN).
Pencemaran udara pada dasarnya berbentuk partikel (debu, gas, timah hitam) dan gas
(Karbon Monoksida (CO), Nitrogen Oksida (NOx) , Sulfur Oksida (SOx), Hidrogen Sulfida
(H2S), hidrokarbon). Udara yang tercemar dengan partikel dan gas ini dapat menyebabkan
gangguan kesehatan yang berbeda tingkatan dan jenisnya tergantung dari macam, ukuran dan
komposisi kimiawinya.
Secara umum efek pencemaran udara terhadap saluran pernafasan dapat menyebabkan
terjadinya:
1. Iritasi pada saluran pernafasan. Hal ini dapat menyebabkan pergerakan silia menjadi lambat,
bahkan dapat terhenti sehingga tidak dapat membersihkan saluran pernafasan.
2. Peningkatan produksi lendir akibat iritasi oleh bahan pencemar.
3. Produksi lendir dapat menyebabkan penyempitan saluran pernafasan.
4. Rusaknya sel pembunuh bakteri di saluran pernafasan.
5. Pembengkakan saluran pernafasan dan merangsang pertumbuhan sel, sehingga saluran
pernafasan menjadi menyempit.
6. Lepasnya silia dan lapisan sel selaput lendir.
Akibat dari hal tersebut di atas, akan menyebabkan terjadinya kesulitan bernafas
sehingga benda asing termasuk bakteri/mikroorganisme lain tidak dapat dikeluarkan dari
saluran pernafasan dan hal ini akan memudahkan terjadinya infeksi saluran pernafasan.
Dampak terhadap kesehatan yang disebabkan oleh pencemaran udara akan
terakumulasi dari hari ke hari. Pemaparan dalam jangka waktu lama akan berakibat pada
berbagai gangguan kesehatan, seperti bronchitis, emphysema, dan kanker paru-paru. Dampak
kesehatan yang diakibatkan oleh pencemaran udara berbeda-beda antar individu. Populasi yang
paling rentan adalah kelompok individu berusia lanjut dan balita. Menurut penelitian di
Amerika Serikat, kelompok balita mempunyai kerentanan enam kali lebih besar jika
dibandingkan dengan orang dewasa. Kelompok balita lebih rentan karena mereka lebih aktif,
dengan demikian menghirup udara lebih banyak, sehingga mereka lebih banyak menghirup zat-
zat pencemar.
Pencemaran udara bisa mempengaruhi makhluk hidup baik secara langsung maupun
tidak langsung. Dampak pencemaran udara terhadap kesehatan secara tidak langsung,
contohnya efek SO2 terhadap vegetasi yaitu dapat menimbulkan pemucatan pada bagian antara
tulang atau tepi daun. Emisi oleh fluor (F), sulfur dioksida (SO2) dan ozon (O3) mengakibatkan
gangguan proses asimilasi pada tumbuhan.
D. Cara mengatasi pencemaran Udara
Adapun cara yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
http://chemstlink-chasandah.blogspot.com/2010/12/pencemaran-udara-dan-dampaknya-
terhadap.html
http://syuekri.blogspot.com/2012/09/dampak-polusi-udara-terhadap-kesehatan.html
https://putraprabu.wordpress.com/2008/12/27/dampak-pencemaran-udara-terhadap-
kesehatan/
http://ridwanaz.com/kesehatan/bahaya-gas-karbon-monoksida-bagi-manusia/
http://htotechno.blogspot.com/2014/06/makalah-pencemaran-udara-lengkap.html
http://mohammadqadarusman.blogspot.com/2013/06/makalah-pencemaran-udara.html
http://chemstlink-chasandah.blogspot.com/2010/12/pencemaran-udara-dan-dampaknya-
terhadap.html
http://syuekri.blogspot.com/2012/09/dampak-polusi-udara-terhadap-kesehatan.html