0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
25 tayangan4 halaman
Dokumen ini menceritakan pengalaman mahasiswa bernama Fikrus Sholihin selama melaksanakan KKN di Desa Sempolan, Jember. Ia dan teman-temannya mendapat sambutan hangat dari warga dan kepala desa. Mereka tinggal di balai desa dan belajar mengenal masyarakat desa. Hari raya Idul Adha dirayakan bersama warga dengan penuh keramahan.
Dokumen ini menceritakan pengalaman mahasiswa bernama Fikrus Sholihin selama melaksanakan KKN di Desa Sempolan, Jember. Ia dan teman-temannya mendapat sambutan hangat dari warga dan kepala desa. Mereka tinggal di balai desa dan belajar mengenal masyarakat desa. Hari raya Idul Adha dirayakan bersama warga dengan penuh keramahan.
Dokumen ini menceritakan pengalaman mahasiswa bernama Fikrus Sholihin selama melaksanakan KKN di Desa Sempolan, Jember. Ia dan teman-temannya mendapat sambutan hangat dari warga dan kepala desa. Mereka tinggal di balai desa dan belajar mengenal masyarakat desa. Hari raya Idul Adha dirayakan bersama warga dengan penuh keramahan.
Saat sudah mengetahui tentang adanya pemberitahuan tentang adanya KKN (Kuliah Kerja Nyata) suatu bentuk pengabdian kepada masyarakat yang dibimbing langsung oleh pihak Kampus UIN KHAS (Universitas Islam Negeri KH. Ahmad Shiddiq), serangkaian acara mulai dari pembagian kelompok, lokasi, pembekalan kepada mahasiswa pun kami taati dan ikuti, setelahnya kami ditugaskan untuk menyurvei lokasi terlebih dahulu guna mengetahui dan mendapat informasi dimana nantinya kami akan bertempat tinggal dan melakukan aktivitas selama KKN berlangsung. Tepatnya Balai Desa Sempolan tempat pertama kali yang kami pijak di Desa Sempolan dan tempat yang menjadi sumber utama informasi bagi kami, sesampainya disana kami pun disambut oleh salah satu perangkat Desa tersebut. Obrolan demi obrolan pun kami lalui kurang lebih dalam kurun waktu 2 jam berlangsung, dan hasilnya kami bersyukur atas diterimanya izin untuk melakukan KKN di Desa Sempolan, tak hanya itu kami juga bersyukur karena kami telah disediakan tempat untuk beristirahat selama aktivitas KKN berlangsung selama 40 hari kedepan. Tempat itu terletak di lantai dua diatas ruang para perangkat Desa Sempolan berkerja. Mulai dari air, listrik, bahkan kasur pun sudah disediakan oleh Bapak Muhammad Fadli selaku Kepala Desa Sempolan, beliau berkata bahwa semuanya ini beliau sediakan tak mengharap sepeser pun uang atau balasan dari adik adik KKN, beliau cuma bahwa semoga adik adik KKN yang bertempat di Desa Sempolan ini bisa betah dan nantinya dapat menjaga nilai moral mahasiswa yakni berprilaku dan bertutur kata yang baik kepada masyarakat sekitar Desa Sempolan selama singgah di Balai Desa Sempolan ini.
STRATEGI MENGENAL MASYARAKAT DESA SEMPOLAN
Di Desa Sempolan sendiri terdapat tiga Dusun yang sudah dikenal banyak orang yakni Dusun Krajan, Onjur dan Plalanga.masing masing darinya memiliki kelebihan dan kekurangan dari aspek manapun. Disini kami menggunakan metode par atau singkatan dari bahasa inggris participation yang secara arti memiliki arti partisipasi dalam metode ini para mahasiswa terkhusus kami dituntut untuk mengidentifikasi suatu masalah yang terjadi pada Desa yang dikediami kemudian mahasiswa ditugaskan untuk berpartisipasi/membantu permasalahan yang dialami oleh warga/masyarakat supaya bisa sedikit meringankan beban permasalahan lebih-lebih menyelesaikan permasalahan yang terjadi. Pada Hari pertama kami berusaha menggali informasi lebih detail seperti berapa jumlah Dusun di Desa Sempolan, Siapa nama masing-masing Kasun (Kepala Dusun) di Desa Sempolan, dimana rumah Kasun tersebut dsb. Setelah mendapatkan informasi lebih lanjut esoknya pun kami bergegas untuk berkunjung ke rumah masing-masing ksun tersebut tujuan kami tak lain pertama ingin mengenal satu sama lain, silaturahmi mempererat tali persaudaraan dan mendapatkan informasi terkait masalah atau aset di Dusun itu. Setelah berbincang lama disana kami tak hanya saling mengenal satu sama lain bahkan darinya banyak sekali informasi-informasi lebnih dalam tentang keaadan dan kondisi masyarakat di Desa Sempolan sejak perintis awal sampai sekarang, Adapun informasi permaslahan yang kami dapati setelah berkunjung ke rumah Kepala Dusun sangat bermacam-macam yakni jarang orang mengetahui nama-nama jalan di desanya sendiri, masih ada sebagian orang yang mandi disungai seperti yang terjadi di Dusun Plalangan, kurangnya produktivitas atau masih adanya pengangguran yang terjadi di Dusun Onjur dsb. Kami pun senang dapat berbincang dan mengenal dengan merekan karena mereka menyambut kami dengan baik dan memberikan informasi secara gamblang dan rinci, juga diakhir obrolann kami mendapat saran dan nasihat supaya selama berada di Desa Sempolan kami dapat menjalankan amanah dengan lancar, baik diawal sampai akhir sesuai dengan harapan.
TEMAN BARU DARI BERBAGAI PENJURU
Tepatnya pada Hari Rabu saat saya dan rekan-rekan KKN UIN KHAS mngerjakan salah satu proker (program kerja) di Balai Desa Sempolan yakni membuat pembatas nama-nama jalan dan nama gang yang ada di Desa Sempolan, terlihat sekumpulan pemuda pemudi mengenakan jas almamater yang berbeda dan berwarna-warni datang mengunjungi ruangan kantor Balai Desa, setelah mereka menemui dan berbincang dengan dengan perangkat desa kemudian sekumpulan pemuda pemudi tadi menghampiri kami mengenalkan diri akhirnya kami pun menghentikan sejenak proyek yang kami kerjakan. Kami menjawab pertanyaan sebisa kami tak lama dari itu mereka memberitahu maksud dan tujuan kedatangan mereka datang ke Desa Sempolan ini, tanpa diduga ternyata mereka juga ditugaskan untuk melaksanakan KKN di Desa Sempolan sama sepeti kami mahasiswa dari UIN KHAS, kami pun menyambut hangat kedatangan mereka dan saling mengenalkan diri. Berbeda dengan kami yang berjumlah 14 orang dari satu almamater mereka langsung diamanahi pihak kampus dan pemkab (Pemerintahan Kabupaten) Jember untuk melakukan KKN lintas kampus maksudnya dari berbagai kampus gabung menjadi satu kelompok, tercatat ada 11 kampus Jember yang berkecimpung dalam KKN collab atau gabungan tersebut terkecuali kampus kami. Sedangkan KKN gabungan yang ditugaskan di Desa Sempolan ini terdiri dari 10 orang dari 4 kampus Jember yakni Universitas Jember, Universitas Muhammadiyah Jember, Univeersitas Soebandi dan Universitas Islam Jember. Setelah mereka berbincang dengan kami mereka pamit untuk kembali ke Kampus guna melapor bahwasannya sudah mendapati izin dari pihak Balai Desa soal lokasi penempatan yang akan mereka lakukan di Desa Sempolan. Dua Hari setelahnya mereka datang kembali menaruh barang,peralatan, dan pakaian yang akan mereka gunakan selama 35 hari kedepan. Mereka ditempatkan persis seatap dan selantai dengan kami yakni lantai dua Kantor Balai Desa Sempolan, selama kurang lebih 14 hari lamanya kami dan KKN gabungan bertemu dan hidup bersama banyak sekali kenangan yang tak terlupakan meskipun berbeda kampus, suku bahkan agama, kami hidup akur dengan mereka seperti saling bertukar cerita, pikiran, saling berbagi makanan, minuman, bernyanyi bersama, senam bersama, membantu menyukseskan program desa bersama dan masih banyak lagi yang tak dapat di rinci satu persatu.
HARI RAYA IDUL ADHA DI DESA ORANG
Idul Adha merupakan Hari Raya kedua bagi umat muslim, bagi saya pribadi Hari Raya Idul Adha kali ini berbeda jauh dengan Hari Raya sebelumnya dimana kami merayakannya di rumah kami sendiri bersama sanak family/keluarga sebaliknya, dengan Hari Raya kali ini yang mana kami rayakan di Desa tempat kami melaksanakan KKN. Malam harinya pada tanggal 9 Dzulhijjah kami berkumpul di msuhola seraya mengikuti tradisi yanga ada di Desa yaitu membaca tahlil kemudian dlianjut do’a yang harapannya semoga diberi keridlo’an, kesehatan, keselamatan oleh Allah SWT. Setelah itu kami diberi nasi kotak/berkat atau jika dipadankan dengan bahasa arab menjadi kata “barokah” yang bermakna manfaat jadi intinya nasi yang bermanfaat, sama seperti umumnya di desa desa yang lain nasi berkat ini dikumpulkan menjadi satu ditengah kami dan warga sekitar. Pada malam itu kami tidak membawa nasi berkat satu pun karna sebelumnya kami diberi pesan oleh salah satu warga supaya tidak membawa apapun kecuali membawa niat yang baik, kami pun terharu mendengarnya, disamping itu warga sekitar juga telah menyiapkan nasi berkat dan jajanan untuk kami, hal itu terlihat dari masing-masing warga yang membawa dua sampai tiga nasi berkat.\ Pagi harinya pada tanggal 10 Dzulhijjah kami melaksanakan ibadah sholat Idul Adha di masjid terdekat selepas sholat ied kami kembali ke Balai Desa untuk mengabadikan momen fot bersama dan silaturahmi ke rumah-rumah warga sekitar. Senang campur sedih rasanya bagi saya pribadi kerika mengalami hal yang tak biasa terjadi yang mana rasanya teringat tahun lalu merayakan Hari Raya bersama keluarga, foto bersama keluarga, silaturahmi ker umah tetangga dan sanak saudara, akan tetapi sedikit demi sedikit sedih itu terurai karna senyuman dari teman-teman KKN dan senyuman warga sekitar yang ahdir menyambut hangat kehadiran kami. Setelah keliling ke Rumah sekitar Balai Desa kami ditelfon oleh Bapak Kepala Desa (Kades) Muhammad Fadli untuk datang berkunjung ke rumahnya, kami pun membagi tugas bagian pertama membantu menyembelih hewan qurban di masjid dan bagian kedua berkunjung ke rumah Pak Kades. Setelah bagian pertama yang bertugas membantu penyembelihan qurban di masjid selesai kemudian bagian pertama pun langsung bergegas ke rumah Bapak Kades sambil membawa 2 kantong daging pemberian panitia qurban kepada kami. Sesampainya di Rumah Bapak Kades kami berkumpul dan sedikit bercerita pengalaman kami selama 3 minggu yang telah kami lalui di Desa Sempolan. Tak lama kemudian makanan ala Hari Raya dihidangkan oleh Bapak Kades, lagi-lagi hal baik hadir kepada kami. Saya pribadi bahkan teman-teman pu merasa tak sadar diri dan bersyukur di Desa Sempolan ini khusunya dapat bertemu bahkan mengenal dengan orang-orang yang baik bagi kami meskipun semua ini tak mewah tapi hal seperti ini sangatlah langka dan istimewa.