Anda di halaman 1dari 9

KISAH SINGKAT YANG SENANTIASA MELEKAT

Indri Alviatus Azizah

Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) adalah suatu kegiatan perkuliahan yang dilakukan
diluar kampus dengan sistem pengabdian mahasiswa dalam bentuk belajar, meneliti, dan bekerja
bersama dengan masyarakat. Kegiatan KPM ini merupakan kegiatan perkuliahan yang wajib
diikuti oleh seluruh mahasiswa semester 7, sebagai salah satu bagian penting dari kegiatan
pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi (Pendidikan, Penelitian, dan Pengandian Kepada
Masyarakat). Mahasiswa pada kegiatan KPM ini diberikan wadah atau kesempatan untuk belajar
bersama masyarakat dengan luwes, melakukan pencarian (research) serta bekerjasama dalam
membangun dan mengembangkan

Teknik yang digunakan dalam KPM tahun ini adalah pendekatan ABCD (Ased Based
Community Develoment). ABCD sendiri merupakan sebuah pendekatan dalam pengembangan
masyarakat dalam suatu komunitas yang mengupayakan terwujudnya sebuah tatanan kehidupan
sosial dimana masyarakat menjadi pelaku dan penentu upaya pembangunan di lingkungannya.
Terdapat beberapa metode dan teknik yang bisa digunakan untuk menggali potensi masyarakat
yang sesuai dengan situasi serta kondisi lingkungan tersebut.

KPM IAIN Ponorogo Tahun 2022 mengambil tema “Literasi, Mengabdi dengan Spirit
Moderasi Beragama dalam Mengembangkan Potensi dan Aset Masyarakat Desa”. Pelaksanaan
KPM dimulai tanggal 03 Juli – 09 Agustus 2023, kurang lebih selama 40 hari. Kami mendapati
kelompok 72 yang ditempatkan di Desa Tumpakpelem Dukuh Jabag Kecamatan Sawoo. Dengan
dibimbing oleh dosen Bapak Ahmad Sulthon. M. Pd. Di desa Tumpakpelem terdapat 2 kelompok
KPM, yaitu kelompok kami multi disiplin 72 yang terletak di Dukuh Jabag dan kelompok multi
disiplin 71 yang berada di Krajan. Dengan jumlah anggota 19 orang, 5 laki-laki dan 14
perempuan. Kami berasal dari jurusan yang berbeda-beda karena memang mengambil KPM
dengan jenis multi disiplin, mulai dari jurusan Hukum Ekonomi Syariah, Ekonomi Syariah,
Perbankan Syariah, Pendidikan Agama Islam , Tadris Bahasa Inggris, Tadris Ilmu Pengetahuan
Sosial, PGMI dan Pendidikan Bahasa Arab.
Sebelum kami benar-benar menjalankan KPM dan terjun di masyarakat, kami melakukan
3 kali pertemuan untuk perkenalan sesama kelompok yang mungkin sama sekali tidak kenal,
meskipun ada beberapa yang sudah saling mengenal, sekaligus membentuk struktur kepanitiaan,
membentuk jadwal piket harian dan piket memasak, dan membahas semua keperluan/kebutuhan
yang diperlukan saat KPM, baik keperluan pribadi maupun individu. Selanjutnya kami
melakukan beberapa kali survei tempat tinggal selama KPM untuk melihat kondisi rumah di sana
dan kami menempati rumah Bapak Suratno di Dukuh Jabag Desa Tumpakpelem. Untuk
pemberangkatan kami laksanakan pada Hari Senin, 3 Juli 2023 dan besoknya melakukan
Pembukaan KPM di Desa bersama kelompok 71.

Pada minggu pertama kami melakukan inkulturasi (pengenalan) di Dukuh Jabag Desa
Tumpakpelem Kecamatan Sawo, dengan mendatangi rumah ketua RT, ketua RW, bapak
Kamituwo, Bapak Sekertaris Desa dan tokoh masyarakat lainnya untuk memberitahu keberadaan
kami, serta meminta bimbingan dan arahan selama kami Mengabdi disana. Selain itu kami juga
mengungkapkan maksud dan tujuan keberadaan kami beserta kegiatan yang akan kami lakukan
selama kurang lebih 40 hari ke depan. Inkulturasi kami lakukan dengan mengikuti kegiatan yang
melekat pada masyarakat Dukuh Jabag seperti sholat berjama’ah di masjid, rutinan yasinan RT,
mengajar di madin/TPQ, mengajar les, mengikuti kegiatan posyandu, dan jum’at bersih masjid.

Setelah melakukan proses inkulturasi, tahap selanjutnya adalah pemetaan aset. Pada
minggu berikutnya kami mulai menjalankan program kerja yang telah kami rencanakan yang
terdiri dari 4 bidang, yaitu pendidikan, keagamaan, ekonomi, dan kepemudaan yang mana kami
mengambil program kerja inti dari bidang Ekonomi, sedangkan yang lain sebagai program kerja
penunjang. Dari bidang keagamaan, kami mengadakan Kegiatan belajar mengajar di Madrasah
Diniyah, lomba antar TPA/TPQ / Madin se-Tumpekpelem, kegiatan khotmil qur’an dalam
rangka peringatan hari besar islam 1 muharram 1445 hijriyah, yang bertempat di masjid Ibnu
Hasan dan masjid Al- Muttaqin di Dukuh Jabag. Kami berkoordinasi dengan masyarakat Dukuh
Jabag untuk melaksanakan khotmil Qur’an.

Dari bidang ekonomi kami melakukan program kerja pelatihan Bisnis dan
kewirausahaan “ Pembuatan Pupuk Organik dari Kotoran Kambing”. Sementara berbicara
mengenai UMKM di Dukuh Jabag, terdapat Pembuatan kerajinan anyaman tas dari plastik. Di
bidang pendidikan kami menjalankan Program Kerja berupa mengajar Les dan juga mengajar di
Sekolah Dasar. Kami mengajar di dua Sekolah, yakni SDN 3 Tumpakpelem dan SDN 4
Tumpakpelem. Dan terakhir dari bidang kepemudaan, kami memiliki program kerja berupa
Kegiatan sosialisi literasi di Sekolah Dasar, open donasi buku, Jabag bersholawat dan lomba
outbound antar TPA/TPQ / Madin se-Tumpekpelem.

Satu hal yang mengiringi kami di minggu pertama berada di Dukuh Jabag, yakni kabut
tebal yang setia menemani aktivitas kami. Dan hal itu menjadikan kami sedikit berat untuk
melaksanakan program kerja, mengingat masih dalam tahap adaptasi juga, baik dengan
lingkungan maupun medan. Rutinitas yang kami lakukan adalah jama’ah sholat di masjid dan
mengajar mengaji ba’da magrib di masjid. Perlu diingat, hidup bersama dengan orang-orang
baru memang tidak mudah, terkadang banyak yang masih memenangkan ego masing-masing.
Akan tetapi seiring dengan berjalannya waktu kami mulai bisa memahami karakter masing-
masing kelompok kami. Hari demi hari dilalui bersama-sama dengan beragam cerita dan sejak
saat itu kami mulai menemukan kenyamanan dan merasakan kebersamaan, karena kami adalah
keluarga baru tanpa KK.

Minggu kedua kami mulai melaksanakan program kerja dari Bidang Keagamaan yakni
mengajar di Madrasah Diniyah Sabilul Hidayah di Dukuh Jabag. Yang sebelumya kami sudah
berkoordinasi dengan kepala Madin, yaitu Bapak Agus Riyanto. Di Hari Senin, 10 Juli 2023
kami melaksanakan survey sekaligus perkenalan dengan adik-adik Madin dan alhamdulilillah
disambut antusias oleh mereka. Jumlah Santri Madin kurang lebih sekitar 50-an orang dengan
pembagian empat kelas, mulai dari kelas 1-4 dari jenjang TK sampai SMP. Kami hanya
mengambil tiga hari hari saja di Madin, dikarenakan banyaknya aktivitas lain. Yaitu hari Senin
sampai rabu dengan pembagian 6-7 orang per harinya. Di hari pertama mengajar, ternyata tidak
sesuai dengan ekspektasi kami, yakni kurangnya pemahaman mendasar mengenai ibadah
amaliyah dan kelancaran membaca Al-Quran. Sehingga kita merubah rencana awal kita untuk
memasukkan pembelajaran qiro’ah, kaligrafi dan muhadhoroh menjadi pembelajaran biasa,
seperti setoran mengaji Al-Qur’an, berlatih menulis kalimat Arab dan dasar-dasar ibadah
amaliyah (sholat, wudhu, dsb). Masih di hari yang sama, saya dan tiga orang teman ditempatkan
di Kantor Desa Tumpakpelem untuk ikut serta membantu perangkat Desa disana. Tentunya ini
menambah pengalaman saya. Desa Tumpakpelem sudah bisa dibilang Maju, karena sudah
memiliki website data penduduk Desa secara lengkap serta bisa diakses secara online dan
tentunya kami diajarkan bagaimana cara meng-input data ke website tersebut.

Di hari selanjutnya kami memutuskan untuk me-refresh pikiran kami dengan


mengunjungi tempat wisata Coban Pelangi yang bertempat tidak jauh dari posko. Coban Pelangi
adalah air terjun alami yang terletak di Dukuh Krajan Desa Tumpakpelem. Sebenarnya tempat
ini sempat menjadi aset bagi masyrakat Desa, namun adanya sengketa dengan pihak Perhutani
membuat Coban Pelangi sudah tidak menjadi objek wisata lagi.

Kegiatan kami di minggu ketiga, tepatnya pada hari Rabu, 19 Juli 2023 adalah simaan
dan khataman Al-Quran di mushola Ibnu Hasan yang diikuti oleh seluruh teman-teman KPM.
Dimulai dari ba’da subuh sampai ba’da ashar, dilanjutkan khataman bersama warga sesuai
dengan adat kebiasaan yang ada. Yakni bapak-bapak membawa ingkung (dalam bahasa jawa)
masing-masing yang dibawa ke Mushola, kemudian di bacakan do’a bersama-sama. Dilanjutkan
besoknya simaan dan khataman di Masjid Al-Muttaqin. Untuk penutupan khataman tidak jauh
berbeda dengan hari sebelumya. Bedanya kita dipersilahkan makan bersama-sama di masjid,
sedangkan hari sebelumya kami dipersilahkan untuk membawa pulang. Acara khataman kami
berjalan lancar dan menuai tanggapan positif dari Bapak Ketua RT beserta masyarakat setempat.
Beliau mengucapkan terimakasih karena rekan-rekan KPM mengadakan kegiatan semacam ini,
karena adanya kegiatan ini dapat memupuk rasa kekeluargaan antar lingkungan masyarakat serta
meningkatkan nilai religius dalam diri seseorang. Kami berharap kegiatan semacam ini juga
dapat berlangsung ketika peringatan hari-hari besar islam ataupun selainnya. Kesan saya secara
pribadi saya bangga bisa melangsungkan kegiatan khataman ditempat KPM bahkan dalam dua
hari berturut-turut, mengingat masyarakat setempat bisa dibilang awam dalam hal keagamaan.
Terlebih lagi ketika do'a Khotmul Qur’an dibacakan, membuat saya terharu dan meneteskan air
mata, karena mengingatkan saya pada rumah kedua dan membuat hati saya selalu tersentuh
ketika do’a Khotmul Qur’an dilantunkan.

Tepat di minggu ke-empat kami melaksanakan program kerja utama dari bidang
Ekonomi, yaitu Pelatihan Bisnis dan kewirausahaan “ Pembuatan Pupuk Organik dari hewan
ternak ” dengan tema “Oprimalisasi Pupuk organik menjadi peluang bisnis sebagai upaya
peningkatan sturuktur tanah”. Untuk melaksanakan proker ini kami bekerjasama dengan
kelompok Gapoktan yang ada di desa Tumpakpelem dan berkoordinasi langsung dengan Ketua
Gapoktan yaitu Bapak Wahyu Pribadi. Kami meminta Bapak Budi Kurniawan untuk menjadi
pemateri pada pelatihan kali ini, karena pada prakteknya beliau sudah berpengalaman dalam hal
tersebut. Pelatihan ini kami laksanakan di rumah Bapak Yateni Dukuh Krajan Desa
Tumpakpelem pada pukul 13.00. Setelah Ibu Kepala Desa dan Bapak Budi memberikan
sambutan dan materi, kami langsung mempraktikkan bagaimana cara membuat Pupuk, kemudian
dilanjutkan dengan pemberian pupuk organik yang sudah siap dalam kemasan secara gratis
kepada bapak-bapak undangan. Alhamdulilillah acara dari awal hingga akhir berjalan dengan
lancar serta mendapatkan sambutan baik dari Ibu Kepala Desa dan masyarakat setempat.

Sebulan sudah kami menginjakkan kaki dan hidup berbaur dengan masyarakat
Tumpakpelem. Itu tandanya tinggal dua minggu lagi durasi kami untuk mengabdikan diri.
Terbayang sudah bagaimana jika kami berpisah, mengingat mulai dari bangun tidur sampai tidur
kembali selalu wajah-wajah tidak asing yang menyapa mata selama sebulan terakhir. Sungguh
saya benar-benar memiliki keluarga baru ditempat yang baru, memiliki teman diskusi dan deep
talk tengah malam serta kebiasaan berulang yang terjadi setiap hari.

Minggu ke-lima, kami dipersilahkan untuk mengikuti khataman Al-Qur’an di Madrasah


Diniyah Sabilul Hidayah yang dimulai pagi hari dan selesai pada siang hari. Dilanjutkan dengan
sholat dhuhur berjama’ah dan do’a khotmil Qur’an dibacakan oleh Bapak Agus Rianto. Lagi-lagi
ketika mendengar beberapa surat terakhir yang biasa dibaca ketika khotmil Qur’an juga do’a
khotmil Qur’an, mata ini tanpa sengaja meneteskan air mata. Jujur, fikiran dan hati saya selalu
tertuju kepada orang tua kedua dan rumah kedua saya. Saya bersyukur meski dalam tempat yang
baru pun, kegiatan seperti ini masih bisa dilaksanakan. Semoga kami senantiasa mendapatkan
barokah-ipun Al Qur’anul karim. Aamiin..

Siang harinya, kami menghadiri “Tasyakuran Gebyak Reog Singo Budoyo” pada pukul
13.00 yang bertempat di Dukuh Jabag sekitar lima menit dari posko kami. Kesenian ini banyak
dihadiri oleh masyarakat Desa bahkan diluar Desa Tumpakpelem. Sebenarnya saya pernah
melihat kesenian semacam ini, namun baru kali ini saya melihat dari awal hingga akhir acara,
maka dari itu acara ini sedikit berkesan karena berada di tempat yang penuh kesan dan bersama
orang yang mengesankan juga.

Besoknya, kebetulan di Kantor Desa terdapat kegiatan “Pelatihan Pembuatan Gizi”,


seperti biasa saya dan satu teman saya bertugas sebagaimana biasa. Kami dipersilahkan
mengikuti acara oleh Ibu Kepala Desa dan kami membantu jalannya acara, saya diberi tugas
sebagai Notulen jadi banyak sedikit saya mengetahui apa yang disampaikan oleh pemateri.
Kegiatan pelatihan ini sangat bermanfaat bagi para ibu yang memiliki anak untuk menjaga
keseimbangan gizi anaknya terutama dalam kasus stunting. Bagi saya sendiri juga bermanfaat
sebagai bekal kelak ketika sudah membina rumah tangga.

Di minggu terakhir atau Minggu ke-enam, kami mulai menyiapkan acara yang sebelumya
sudah kami diskusikan jauh-jauh hari dengan masyarakat setempat, yang bertujuan untuk
memperingati tahun baru Muharram, Penutupan KPM 2023 dan memperingati hari
Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Serangkaian acara ini terdiri dari lomba Madrasah Diniyah,
lomba outbound dan pengajian umum. Sasaran lomba Madin dan Outbound adalah seluruh
Santri TPA/TPQ/Madin se-Desa Tumpakpelem yang terdiri dari dari Dukuh Jabag, Krajan dan
Wates. Selain itu kegiatan ini termasuk program kerja kami dari bidang keagamaan. Langkah
awal kami adalah berkoordinasi dengan Ketua Madin Sabilul Hidayah, Jabag, Bapak Agus
Rianto kemudian dibantu berkoordinasi dengan tenaga pengajar TPA/TPQ/Madin dari seluruh
Desa Tumpakpelem. Rencana kami disambut dengan baik oleh Bapak Agus Rianto dan beliau
mendukung serta bersedia membantu berjalannya kegiatan kami. Selanjutnya, untuk pengajian
Umum kami bekerja sama dengan Karang Taruna Dukuh Jabag, seluruh perangkat Dusun Jabag
dan masyarakat setempat, rencana kami diterima dengan baik dan mulai didiskusikan untuk
tahap kedepannya. Selanjutnya kelompok kami mengadakan rapat pada malam harinya untuk
mempersiapkan acara, termasuk membentuk kepanitiaan khusus serta membicarakan hal-hal
yang diperlukan termasuk rundown acara. Persiapan kami dari hari ke hari mulai matang, mulai
dari persiapan keperluan lomba, pembelanjaan hadiah, persiapan lokasi acara untuk pengajian
umum dan eskpedisi surat undangan. Berbicara keuangan, kami dibantu dengan mengajukan
proposal kepada Ibu Kepala Desa serta masyarakat Desa Tumpakpelem dan kami benar-benar
berterimakasih kepada beliau-beliau yang telah membantu secara materi dalam jumlah yang
tidak sedikit.

Tiba di hari-H, tepatnya hari Sabtu, 5 Agustus 2023 terlaksanalah acara hari pertama
kami yakni Lomba Madrasah Diniyah se-Tumpakpelem dengan Tema “GEMAS” (Gebyar
Muharram Anak Santri Se-Tumpakpelem. Acara ini diikuti oleh sejumlah 53 Santri dan
bertempat di Madrasah Diniyah Sabilul Hidayah. Dimulai siang pada pukul 13.00 dan dibuka
langsung oleh Kepala Madin Sabilul Hidayah, Bapak Agus Rianto. Dilanjutkan dengan
pelaksanan lomba yang terdiri dari lomba Adzan, lomba mewarnai kaligrafi, lomba Cerdas
Cermat dan lomba hafalan surat pendek. Acara ini disambut antusias oleh para wali santri, yakni
dibuktikan dengan mereka mengantar dan menunggu anaknya dari awal hingaa akhir acara,
mengingat medan yang ditempuh sulit dan cukup jauh. Seluruh kegiatan berjalan dengan lancar,
hanya saja ada beberapa kendala seperti adanya peserta yang datang mengikuti lomba tanpa
mendaftar terlebih dahulu, namun hal itu bisa kita atasi dengan baik. Setelah selesai mengikuti
lomba, kami mengadakan foto bersama Kepala Madin, tenaga pengajar dan seluruh peserta
lomba untuk dijadikan bahan laporan dan sebagai bentuk kenang-kenangan.

Kabut pagi menyelimuti di keesokan hari dibarengi dengan rintikan hujan tipis,
sementara kami harus tetap melaksanakan serangkaian acara penutupan, yaitu lomba Outbound
yang mayoritas diikuti oleh peserta lomba madin pada hari sebelumya. Seluruh peserta mulai
mendatangi tempat perlombaan yang kami adakan di Lapangan Bola Volly Dukuh Jabag.
Seluruh persiapan sudah dilakukan dan kami langsung membuka perlombaan dengan
membacakan peraturan lomba terlebih dulu. Adapun lomba yang berlangsung antara lain estafet
karet, estafet kelereng, sarung berantai dan transfer air. Gelak tawa para peserta dan panitia
senatiasa mengiringi lomba dari awal hingga akhir. Sementara terlintas dalam pikiran, momen-
momen seperti ini tidak akan terulang kembali di lain hari. Meskipun dalam acara dan tempat
yang sama namun orang dan momennya tidak akan pernah sama. Jadi nikmatilah segala hal yang
kalian lalui, entah dalam keadaan senang, lelah maupun susah.

Persis di hari Senin 07 Agustus 2023, kami melangsungkan acara puncak yakni
“Pengajian Umum dan Jabag Bersholawat” dalam rangka Penutupan KPM, Peringatan 1
Muhararram dan Peringatan HUT RI KE-78. Seluruh persiapan dilakukan oleh kami panitia dari
seluruh anggota kelompok KPM, anggota Karang Taruna Dukuh Jabag dan tokoh masyarakat
setempat. Lantunan sholawat menggema, para tamu undangan beradatangan dan panitia hilir
mudik memperlancar memperlancar jalannya acara. Pra-acara pengajian diiringi lantunan
sholawat dari grup Roudhotul Huda dilanjutkan dengan pembacaan hadiah lomba madin dan
lomba outbound. Acara ini dibuka dengan sambutan oleh Ketua Panitia dilanjutkan sambutan
oleh Ibu Kepala Desa, sekaligus beliau menyampaikan bahwa kegiatan keagamaan seperti ini
bagus dan memberi dampak positif bagi masyarakat sekitar. Pengajian pada malam hari ini,
diisi oleh Gus Fadhil Mubarok dari Pondok Pesantren Annajiyah Lengkong Ponorogo.
Menariknya beliau adalah Mahasiswa IAIN Ponorogo yang sedang melangsungkan KPM tahun
ini, yang mana itu tandanya beliau satu angkatan dengan kami. Alhamdulilillah, acara puncak
kami berjalan dengan lancar serta mendapat tanggapan positif dari banyak pihak, bahkan lebih
dari ekspektasi kami.

Tiga hari terakhir di minggu terakhir, kami gunakan untuk berpamitan kepada tokoh
masyarakat Desa Tumpakpelem seperti, Bapak Rt, Bapak Rw, Bapak Kepala Dukuh, Bapak
Sekertaris Desa, Ibu Lurah, Kepala Madin, Bapak Ibu Guru Sekolah dan Bapak Ibuk Perangkat
Desa serta masyarakat sekitar posko kami. Hari Rabu, 9 Agustus kami bersama kelompok 71
melakukan penutupan KPM secara resmi di balai desa. Berat hati, untuk meninggal beliau-beliau
yang sudah seperti keluarga sendiri. Terlebih banyak pihak yang menyampaikan bahwa acara
pengajian kami berjalan sukses dan sejauh selama menjadi tempat untuk pengabdian KPM,
kegiatan kami di Desa Tumpakpelem kemarin termasuk besar dan berkesan. Pesan beliau-beliau
terutama Bapak Ibu tuan rumah, selesai KPM ini semoga silaturahmi masih terus berlanjut
karena tempat ini akan selalu terbuka lebar bagi kami. Banyak kisah yang sebenarnya tidak bisa
dituliskan pada essay ini. Sekali lagi, memang terasa singkat namun akan selalu melekat.

Hasil pengabdian yang kami lakukan nampak dari respon anak-anak dan masyarakat atas
semua kegiatan yang kami lakukan. Mereka merasa mendapatkan hal baru yang sebelumnya
belum pernah didapatkan. Kerjasama mereka dalam setiap kegiatan nampak erat, dari kalangan
muda maupun tua. Memang tujuan kami dari setiap kegiatan yang kami laksanakan dapat
memberikan dampak positif bagi masyarakat. Tidak hanya itu, ketika berada pada suatu forum
yang membahas mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan bersama masyarakat, masyarakat
masih menggunakan mufakat sebagai keputusan akhir. Ketika salah satu dari kami memberikan
masukan, masyarakat juga menerimanya dengan baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa apa
yang kami berikan mendapatkan feedback positif dari mereka. Selain itu hasil dari pengabdian
kami memberikan pengalaman dan pengetahuan tersendiri untuk saya pribadi. Terlebih bagi
kamj generasi muda, seperti pepatah “Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung”. Apapun
yang kita miliki, entah dari kemampuan, pengalaman dan pengetahuan. Dimana kita berada
ditempat yang mungkin bisa dikatakan asing, kita dapat mengeksplore diri, memberikan apa
yang kita bisa.
Kesan saya pribadi dari kegiatan KPM ini, saya sangat merasakan hal baru yang
sebelumnya belum pernah saya rasakan. Saya mendapatkan teman-teman baru, mendapatkan
keluarga, ilmu baru, dan tentunya pengalaman baru. Banyak yang saya dapatkan disini, terutama
dalam hal simpati, empati, dan toleransi. Dari banyaknya karakter, saya dapat belajar mengenai
arti menghargai, mengendalikan ego, dan kepedulian. Dilingkup masyarakat, saya mendapatkan
ilmu yang tidak mungkin saya dapatkan di bangku perkuliahan. Belajar akan menyesuaikan diri
dimasyarakat, memahami setiap adat atau kebiasan yang mungkin berbeda dengan lingkungan
tempat tinggal saya. Perlu memahami betul, dari setiap kondisi masyarakat di setiap daerah yang
berbeda. Kebersamaan yang terjalin singkat, menumbuhkan rasa memiliki sehingga ingin
kembali. Saya sangat beruntung bisa mengikuti kegiatan KPM tahun ini, sebuah momen mahal
yang tidak bisa dibeli dengan apapun.

Pesan untuk semua yang terlibat dalam KPM ini, terkhusus teman-teman. Tetaplah
menjadi keluarga walaupun kita tidak sedarah. Kelak jika kalian semua sudah menemukan titik
kesuksesan masing-masing, saya harap kalian tidak mengabaikan semua kebersamaan dan
hubungan yang terjalin. Segudang ilmu yang kita punya tidak akan berarti apa-apa ketika akhlak
hanya sebagai pelengkap. Dan untuk masyarakat Tumpakpelem, semoga menjadi desa yang
maju, makmur dan sejahtera kehidupannya. Semoga segala hal baik yang kami berikan bisa
diterapkan dan menjadi kebiasaan.

Terimakasih masyarakat Desa Tumpakpelem.

Terimakasih teman-teman KPM Muldisiplin kelompok 72.

Anda mungkin juga menyukai