Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN INDIVIDU ESSAY

KULIAH KERJA NYATA(KKN)

DI DESA SUNGSUM BALANGAN

15 OKTOBER 2022- 15 NOEMBER 2022

NOOR KHOLISYAH

190103020208

UNIVESITAS ISLAM NEGERI ANTASARI

FAKULTAS USHULUDDIN DAN HUMANIORA

JURUSAN ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

BANJARMASIN

2022
Assalamualaikum wr.wb

Ini cerita saya selama saya KKN (Kuliah Kerja Nyata), sebelumnya izinkan saya
memperkenalkan diri terlebih dahulu,nama saya Noor Kholisyah, biasa dipanggil Kholis, saya berasal
dari Martapura. Saat ini saya berumur 22 tahun. Sedikit cerita tentang saya sebelum saya beranjak
tentang pengalaman KKN saya, saya menempuh perguruan tinggi di Universitas Islam Negeri Antasari
Banjarmasin dan mengambil jurusan S1 Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) ialah suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan
pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup ditengah masyarakat di luar kampus, dan secara
langsung mengidentifikasi serta menangani masalah-masalah pembanguunan yang dihadapi.

KKN dilaksanakan dalam masyarakat di luar kampus dengan maksud meningkatkan relevensi
pendidikan tinggi dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat akan ilmu pengetahuan, teknologi,
serta seni untuk melaksanakan pembangunan yang semakin meningkat serta meningkatkan persepsi
mahasiswa tentang relevensi antara materi kurikulum dengan realita pembangunan dalam masyarakat.

UIN sebagai lembaga perguruan tinggi keagamaan Islam yang harus aktif dalam proses
pembangunan menyadari dengan penuh rasa tanggung jawab bahwa tenaga agama yang terdidik dan
terlatih masih kurang di dalam masyarakat. Oleh karena itu, UIN harus menerjunkan mahasiswanya
secara langsung ke tengah-tengah masyarakat yang sedang membangun agar gerak pembangunan
menjadi lebih cepat serta dapat mencapai sasaran dan tujuan yang tepat, baik dalam bidang fisik-
material maupun di bidang mental spiritual keagamaan.

Tujuan utama dari Kuliah Kerja Nyata adalah memberi kesempatan kepada mahaswa untuk
belajar dan berlatih memecahkan berbagai masalah kemasyarakatan secara langsung dan praktis,
khususnya dalam masalah yang berhubungan dengan pengembangan disiplin ilmu yang ditekuninya.
Tujuan utama lainnya adalah menjadikan lebih dewasanya kepribadian mahasiswa bertambah luasnya
wawasan mahasiswa. Berdasarkan hal diatas, Kuliah Kerja Nyata UIN Antasari 2022 sebagai bentuk
aolikasi keilmuan yang dimiliki mahasiswa terhadap masyarakat dalam mengembangkan
kompetensinya, diharapkan sudah selayaknya siap untuk menghadapi tantangan yang sedang
berkembang pada era globalisasi seperti sekarang ini.

Desa Sungsum adalah salah satu desa di wilayah kecamatan Tebing Tinggi, kabupaten
Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, Indnesia. Yang mana di Kecamatan Tebing Tinggi ini terdiri
dari 13 desa yaitu: Auh, Ajung, Dayak Pitap, Gunung Batu, Juuh, Kambiyan, Langkap, Mayanau,
Simpang Bumbuan, Simpang Nadong, Sungsum, dan Tebing Tinggi. Mayoritas warga Desa Sungsum
semua beragama islam, penduduk Desa Sungsung rata-rata bekerja sebagai petani, hasil tani Desa terdiri
diantaranya adalah padi, jagung. Untuk perekonomian sebagian besar penduduk Desa Sungsum ragam
dari menengah kebawah hingga ke atas. Untuk pendidikan di Desa Sungsum banyak institusi
pendidikan mulai dari PAUd TK SD SMP DAN SMA.

Dalam menjalani Kuliah Kerja Nyata selama sebulan ini, kami mahasiswa Universitas Islam
Negeri Antasari tinggal di sebuah rumah yang kami kontrak selama sebulan. Pada waktu kami tiba di
desa Sungsum, sambutan dari kepala desa dan warga sangat baik dan menyenangkan atas kedatangan
kami mahasiswa KKN. Kami pun mengunjungi rumah rumah warga untuk silaturahmi sekaligus
memperkenalkan kami para mahasiswa dan memohon bantuan apabila nantinya kami akan
melaksanakan kegiatan yang membutuhkan dan mengikut sertakan warga di dalam kegiatan tersebut.
Tanggapan warga atas kunjungan kami sangat baik dan mereka tertarik untuk ikut berpartisipasi dalam
kegiatan kami dan dengan tangan terbuka akan membantu kami apabila sewaktu waktu kami
membutuhkan bantuan dari warga.

Seiring berjalannya waktu dan kegiatan yang kami laksanakan baik di dalam maupun diluar
rumah, banyak sekali informasi dan pengalaman baru yang kami dapatkan diantaranya adalah
menemukan budaya multikulturalisme dalam satu kecamatan.

Untuk Proker yang kami kerjakan di Desa ini adalah untuk memperbaiki jembatan di Goa
Sungsum yang mana itu sarana menyebrang untuk menuju wisata dan para ziarah ke kubur habaib yang
ada disana. Kami melakukan pengecatan ulang terhadap jembatan tersebut sekaligus membersihkan dan
menyikat jembatan karena banyak sekali tumbuhan liar yang mengerayangi jembatan.

Di Desa Sungsum ini ada satu pembelajaran yang mana diadakan oleh Yayasan Fathurrahim
yaitu tempat pembelajaran membaca Al-Qur’an atau disebut TPA, selain TPA juga ada pembelajaran
Tahfidz yang mana itu diadakan setiap hari Rabu-Minggu yang berdurasi kurang lebih dari 1 jam
pembelajaran. Karena minimnya tenaga kerja guru ditempat tersebut hal ini membuat kami ikut serta
membantu mengajar para santri dan santriwati yang mana disetiap kelompok mengaji ini di adakan
dirumah warga sekitar, terhitung ada 5 rumah warga yang digunakan sebagai sarana pembelajaran
tahfidz.

Pada akhir akhir minggu kami di Desa Sungsum, kami ingin mempersembahkan sebuah acara
sebagai ucapan terima kasih kami kepada pihak desa, sekaligus mengucapkan perpisahan karena kami
akan kembali pulang dan berpisah dengan warga desa. Oleh karena itu kami dengan kelompok KKN
Posko RT 01 serta pihak dari Yayasan Fathurrahim bekerja sama untuk mengadakan Pawai Ta’aruf
dengan tema “ PAWAI TA’ARUF DALAM RANGKA PENGENALAN TPA dan TAHFIDZ DESA
SUNGSUM SERTA PERPISAHAN MAHASISWA/I KKN UIN ANTASARI TAHAP 3” acara ini
merupakan pagelaran yang dibarengi dengan undian kupon.
Dan pada malam terakhir kami di Desa Sungsum kami mengadakan BBQ bersama istri Ustadz
Supriadi dan anak-anak di Desa Sungsum setelah itu kami nonton bareng sekaligus anak-anak warga
menginap di posko KKN untuk menguatkan tali silaturahmi.

Dari keseluruhan cerita kami selama 1 bulan melaksanakan KKN di Desa Sungsum, saya
mendapat begitu banyak pelajaran dan pengalaman luar biasa yang sebelumnya belum pernah saya
lakukan. Banyak sekali yang sudah kami lalui bersama di dalam kami mengikuti kegiatan KKN ini,
banyak suka duka yang kami alami. Terdapat konflik yang terjadi diantara kami baik karena adanya
perbedaan pendapat. Akan tetapi itu tidak menjadikan kami untuk terus berseteru. Kami menjadikan
itu semua pengalaman yang sangat berarti dan menjadikannya pembelajaran hidup untuk kedepannya
agar lebih mengerti lagi bagaimana bersosialisasi di lingkungan luar dan bagaimana cara kita
menyesuaikan diri di lingkungan yang baru. Mudah-mudahan kelompok KKN Tahap 3 Posko RT 03
terus kompak meskipun KKN sudah selesai.

Diharapkan mahasiswa KKN Universitas Islam Negeri Antasari selanjunya yang akan ber-
KKN di Desa Sungsum ini pada tahun berikutnya dapat menyiapkan program khusus sesuai kebutuhan
yang telah di paparkan dan dapat memberikan bakti pada masyarakat sesuai bidang ilmu masing-
masing. Serta dapat memberikan manfaat yang lebih baik dibandingkan kelompok sebelumnya.
Aamminnn.

BEBERAPA DOKUMENTASI WAKTU KKN DI DESA SUNGSUM

Anda mungkin juga menyukai