Anda di halaman 1dari 19

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BACA MASYARAKAT GUNA

MENJADI MASYARAKAT YANG AKTIF DAN KOMPETITIF

Makalah Disajikan pada Mata Kuliah


MANAJEMEN KELEMBAGAAN PERPUSTAKAAN INFORMASI
Oleh:
KELOMPOK 5

Khairani Nispy Saputra 180101120867


Rahmat Fauzi 180101120903
Nur Amalia Husan 180101121092
Rahmatul Jannah 180101120870
Abna Nur Salsabila 180101120886

Dosen Pengampu:
Ana Rizka Mashud, M. IP

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

PRODI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI ISLAM

BANJARMASIN

2021 M/ 1442 H
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha pengasih lagi Maha penyayang.
Segala puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT. yang telah memberikan
limpahan rahmat dan anugrah-Nya kepada kami, sehingga kami mendapatkan
kemudahan untuk menyelesaikan tugas makalah yang telah diberikan dengan
judul “Upaya Meningkatkan Minat Baca Masyarakat Guna Manjadi Masyarakat
yang Aktif dan Kompetetif”. Salawat serta salam tidak lupa kami haturkan kepada
junjungan besar Nabi Muhammad SAW. yang telah menyampaikan petunjuk dan
menjadi suri tauladan bagi umat manusia.

Terima kasih yang sebesar-besarnya kami ucapkan kepada semua pihak


yang telah memberikan bantuan maupun dukungan selama proses penyelesaian
hingga rampungnya tugas makalah ini, guna memenuhi tugas kelompok Mata
Kuliah Manajemen Kelembagaan Perpustakaan Informasi. Semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat dan menambah pengetahuan serta wawasan bagi para
pembaca untuk kedepannya.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam makalah ini masih banyak


terdapat kesalahan dan kekurangan didalamnya, untuk itu kami mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca agar makalah ini nantinya bisa diperbaiki dan
menjadi makalah yang lebih baik lagi. Akhir kata Wasaalamulaikum
warahmatullahi wabarakatuh.

Banjarmasin, 12 Maret 2021

Penyusun,

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................ 2

C. Fokus Penulisan ................................................................... 3

D. Metode Penulisan ................................................................ 3

BAB II PEMBAHASAN

A. Pembinaan Minat Baca ........................................................ 4

B. Pengembangan Minat & Budaya Baca ................................ 6

C.Tujuan & Manfaat Membaca ................................................ 8

D. Faktor Kesiapan Membaca .................................................. 10

E. Strategi Membangkitkan Minat Baca Pemustaka ................ 11

BAB III PENUTUP

A. Simpulan .............................................................................. 15

B. Saran .................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Membaca merupakan perintah pertama oleh Allah yang di wahyukan
kepada nabi Muhammad saw sehingga dapat dipahmi bahwa membaca adalah
perintah yang utama bagi seluruh umat Islam. Perintah membaca yang diturankan
ini memiliki makna yang luas bukan hanya kemampuan membaca teks tetapi juga
membaca konteks. Ini dapat manjadi renungan bersama bahwa Allah begitu peduli
dan sayangnya kepada manusia mewahyukan perintah membaca pertama kali
ketika itu di Goa Hira, karena dengan membaca manusia akan memiliki ilmu yang
luas dan membuka peluang kesuksesan hidup di dunia dan di akherat.1
Begitu pentingnya membaca masih kurang menjadi perhatian lebih di
tengah masyarakat begitupula di dalam keluarga tingkat pemahan membaca disini
masih diartikan sebagai dasar untuk masuk sekolah saja. Begitu riskan ketika
anak-anak dididik bisa membaca tetapi setelah bisa membaca mereka dilepaskan
begitu saja seakan mereka sudah bisa mengucapkan kalimat dengan benar tanpa
memikirkan bahwa dengan membina dan mengembangkan budaya membaca akan
berdampak luar biasa bagi diri pribadi dan bahkan bangsa sendiri.
Hadirnya perpustakaan menjadi sarana yang strategis dalam
mengempanyekan pentingnya membaca dengan meingisi kegiatan-kegiatan yang
interkatif kepada masyarakat agar terbentuknya minat baca di tengah-tengah
masyarakat. Hal ini tentunya perlu dukungan dari semua pihak yang terlibat
seperti masyrakat, pemerinitah, dan lain sebagainya untuk sama-sama membenahi
budaya membaca yang dirasa masih kurang khususnya di Indonesia. 2
Indonesia yang memiliki begitu banyak SDM dan SDA akan menjadi
negara yang maju jika dari dua hal ini dapat di kelola dengan sebaik mungkin.
Unutk mengelola dua hal itu maka perlunya pengetahuan yang luas pengetahuan
ini didapatkan hanya dengan membaca maka tidak bisa dikatakakn bahwa

1
Satria Dharma. Misiteri di Balik Perintah Membaca 14 Abad yang Lalu. (Surabaya:Eureka
Academia. 2015). Hlm 7.
2
Aliyatin Nafisah. “Arti Penting Perpustakaan Bagi Upaya Peningkatan Minat Baca
Masyarakat”. Jurnal Perpustakaan Libraria. Vol 2, No 2, 2014. Hlm. 9

1
2

membaca hanya hal mendasar tidak lebih dari itu. Maka minat membaca perlu di
budayakan agar negara ini menjadi negara yang memiliki SDM unggul dan
kompetitif.
Minat baca adalah keinginan atau kecendrungan hati yang tinggi (gairah)
untuk membaca (Siregar, 2004). Definisi itu sejalan dengan pendapat Darmono
yang menyatakan bahwa minat baca merupakan kencendrungan jiwa yang
mendorong seseorang berbuat sesuatu terhadap membaca (Darmono, 2001: 182).
Tumbuhnya minat baca ini tidak serta merta hadir dengan sendirinya didalam
kehidupan seseorang semua perlu pendamping dalam mewujudkan membaca
menjadi sebuah budaya. Bukan hal mudah memang dalam mewujudkan budaya
gemar membaca akan tetapi dengan menyatu dan bersam dalam tujuan yang sama
menigkatkan minat baca maka kemungkinana keberhasilan akan lebih besar.
Oleh sebab itu makalah ini ditulis guna mencari informasi lebih mendalam
untuk memberikan bahan bacaan bagi penulis maupun masyarakat agar
mengetahui bagaimana meningkatkan minat baca sebagaimana makalah yang
kami beri judul “Upaya Meningkatkan Minat Baca Masyarakat guna Menjadi
Masyarakt yang Aktif dan Kompetitif” semoga dengan tulisan ini menjadi refleksi
sekalian mengetahui kepada khalayak luas bahwa pentingnya menumbuhkan
minat baca.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dengan ulasan latar belakang makalah yang telah dipaparkan
sebelumnya, maka secara substansi yang menjadi rumusan masalah pada tugas
makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pembinaan minat baca ?
2. Bagaimana pengembangan minat dan budaya baca ?
3. Apa manfaat membaca ?
4. Apa faktor kesiapan membaca ?
5. Bagaimana cara meningkatkan minat baca pemustaka ?
3

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan dengan latar belakang dan rumusan masalah yang telah
dipaparkan sebelumnya, maka tentunya yang menjadi tujuan penulisan makalah
ini adalah sebagai berikut:
1, Mengetahui minat baca
2. Mengetahui pengembangan minat dan budaya baca
3. Mengetahui manfaat membaca
4. Mengetahui faktor kesiapan membaca
5. Mengetahui cara meningkatkan minat baca pemustaka.
D. Metode Penulisan
Metode penelitian yang kami lakukan adalah menggunakan metode studi
pustaka. Studi pustaka adalah istilah lain dari kajian pustaka, tinjauan pustaka,
kajian teoritis, landasan teori, telaah pustaka (literature review), dan tinjauan
teoritis. Yang dimaksud penelitian kepustakaan adalah penelitian yang dilakukan
hanya berdasarkan atas karya tertulis, termasuk hasil penelitian baik yang telah
maupun yang belum dipublikasikan.3
Kami menuliskan makalah ini dengan menghimpun berbagai informasi-
informasi relevan yang diperoleh dari beberapa hasil penelitian seperti jurnal
ilmiah dan skrispi, serta artikel ilmiah. Selanjutnya informasi yang telah
didapatkan, kami analisis kembali agar sesuai dengan tema tulisan yang akan
kami paparkan dan menuliskannya dalam bentuk makalah.

3
Melfianora. Penulisan Karya Tulis Ilmiah Dengan Studi literatur.
https://osf.io/gfe9w/download.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pembinaan Minat Baca
Membaca merupakan aktivitas yang tidak bisa ditinggalkan manusia dalam
kehidupan sehari-hari. Aktivitas tersebut di mulai saat membuka mata, membaca
bukan sekedar melisankan huruf saja, tetapi lebih dari itu, yaitu membaca situasi
dan kondisi di sekitar manusia tersebut. Membaca penting bagi kehidupan
manusia. Dengan membaca manusia memperluas pengetahuan, memperkaya
pengalaman, membangkitkan fantasi, meningkatkan perasaan, memperkaya
perbendaharaan kata, dan membuat manusia menghargai orang lain(Musthafa,
2005:61).4
Membaca merupakan dorongan minat, kehendak orang dalam upaya
mengetahui sesuatu, atau memperoleh sesuatu yang merupakan kesenangan.
Melalui membaca orang mampu mengembangkan diri, dapat berkomunikasi
dengan keadaan diluar diri serta dapat memahami lingkungan dengan baik.
Membaca merupakan usaha untuk mengetahui sesuatu yang di ketahui yang
tersimpan (berada) dalam suatu sarana bacaan. Bagi seseorang yang cenderung
untuk mengetahui sesuatu isi bacaan maka kunci utamanya adalah membaca. Pada
pembaca pemula tentu berbeda dengan pembaca yang telah lancer membaca.
Membaca dan berkenalan dengan buku merupakan hasil pembelajaran yang bisa
serentak dilakukan di rumah dan di sekolah. Kebiasaan membaca masih harus
terus menerus ditingkatkan melalui berbagai pendekatan, hal tersebut dapat
dilakukan dengan cara membina perpustakaan umum dan perpustakaan sekolah
serta meningkatkan profesionalisme tenaga pustakawan. 5
Untuk menumbuh kembangkan minat baca, peran orang tua, guru, sekolah,
masyarakat, pemerintah sangat dibutuhkan. Orang tua dapat menjadi contoh di
rumah dengan membiasakan membaca apa saja (Koran, majalah, tabloid, buku,
dsb.) menyediakan bahan-bahan bacaan yang menarik dan mendidik, mengajak

4
Afiati Handayu Diyah Fitriani, “Pembinaan Minat Baca Mahasiswa Ilmu Perpustakaan Uin
Sunan Kalijaga Yogyakarta”, Palimpest,Tahun IX, No. 2 Desember 2017-Mei 2018
5
Kosam Rimbawa, “Peranan Perpustakaan Dalam Pembinaan MInat Baca dan Menulis”, Al-
Maktabah, Vol. 3 No. 2 Oktober 2001. H.142-148

4
5

anak berkunjung ke pameran buku sesering mungkin dan memasukkan anak


menjadi anggota perpustakaan.
Guru dapat mengajak siswa untuk membaca/menelaah buku-buku yang
menarik di perpustakaan, dan memberi tugas yang sumbernya dicari di
perpustakaan. Guru dapat pula mewajibkan siswa membaca satu buah buku setiap
minggu. Sekolah dapat menumbuhkan minat baca dengan menjadikan
perpustakaan bersifat aktif dan kondusif. Perpustakaan sekolah dapat mengadakan
kelompok baca, hari baca, wajib baca, jam baca dalam satu minggu, promosi,
iklan, resensi buku, story telling, lomba(membuat cerpen, puisi, resensi buku,
dsb.).
Ada empat hal yang perlu di pehatikan dalam membina minat baca melalui
pelayanan perpustakaan sekolah, yaitu :
1. Usaha untuk menarik pembaca agar datang ke perpustakaan dan
memiliki kegemaran membaca hendaknya dilakukan oleh pustakawan
dengan cara: a. kunjungan perpustakaan, b. publikasi, c. pameran, d.
rangsangan kegiatan membaca.
2. Bimbingan membaca ada beberapa kegiatan yang perlu diperlukan
dalam rangka menggiatkan minat baca antara lain: a. pemakaian
perpustakaan, b. cara membaca yang baik dan membuat laporan, c.
perlunya digiatkan pelajaran mengarang dan bercerita, d. membuat
kliping, e. pembuatan majalah dinding, f. jam buka perpustakaan, g.
adanya pelayanan referral, h. pembuatan karya tulis untuk kelas 3 SMA.
3. Petugas perpustakaan (pustakawan), pustakawan hendaknya bersikap
ramah, mempunyai disiplin kerja yang tinggi, terbuka, suka menolong
dan menyenangkan pembaca.
4. Fasilitas perpustakaan mempunyai fasilitas yang cukup memadai akan
membawa pengaruh yang baik terhadap pemakainya. Adapun fasilitas-
fasilitas tersebut antara lain: koleksi buku yang cukup memadai, perabot,
6

penerangan, yang cukup baik, sirkulasi udara yang cukup baik, adanya
ruang diskusi/cerama, ruang pandang dengar, toilet, dan sebagainya.6
Pembinaan dan pengembangan merupakan kegiatan yang berhubungan
dengan pemeliharaan, penyempurnaan, dan peningkatan. Misalnya pembinaan dan
pengembangan prestasi murid. Pembinaan dan pengembangan minat baca berarti
usaha memelihara, mempertahankan, dan meningkatkan minat baca. Jika minat
baca masyarakat sulit untuk ditingkatkan maka minimal harus di perhatikan.
Dalam rangka mengemban misi perpustakaan, pustakawan selaku pengelola
perpustakaan harus berusaha semaksimal mungkin untuk membina minat baca
masyarakat.7

B. Pengembangan Minat dan Budaya Baca

Berdasarkan pandangan (Kurniawati. R Deffi dan Prajarto Nunung, 2007)


menjelaskan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi
yang disertai dengan perubahan proses berbagai aspek kehidupan sosial menurut
terciptanya masyarakat yang gemar membaca. Perpustakaan Umum dapat
berperan membina dan meningkatkan minat masyarakat, karena dengan
membacadiharapkan seseorang akan memperoleh informasi dari bahan pustaka
yang dibaca dan memperoleh pengetahuan mendalam tentang suatu peristiwa atau
gejala. Dengan adanya minat baca akan diperoleh hasil yang maksimal, baik itu
informasi, pengertian, pengetahuan, keterampilan, motivasi atau fakta seperti yang
disajikan oleh bahan bacaan. Namun di sisi lain ternyata minat kebiasaan
membaca masyarakat yang masih rendah. Di Indonesia saat ini persoalan
membaca, perilaku membaca dan minat baca masih menjadi perhatian utama
dalam berbagai pembahasan seputar pengembangan kualitas sumber daya
manusia.8

6
Dwi Novita E, “Pembinaan Minat Baca Siswa Sekolah Dasar”, Artikel Pustakawan 1
Perpustakaan Universitas Negeri Malang.
7
Drs. Undang Sudarsana, “Pembinaan Minat Baca” Modul 1
8
Santi, Sisilya Saman Madeten . “Startegi Pengembangan Minat Dan Budaya Baca Perpustakaan
Umum Kubu Raya”. Artikel Penelitian. Program Studi Diploma 3 Perpustakaan Fkip Untan
Pontianak. 2018. Hlm. 12
7

Salah satu faktor yang menunjang kebiasaan membaca adalah minat baca.
Berkaitan dengan minat baca, sudah banyak ditulis di berbagai media masa cetak
maupun online dan juga sering dibicarakan di forum seminar, simposium, maupun
diskusi ilmiah lainnya, namun masih saja topik ini masih sangat menarik
dibicarakan. Hal ini disebabkan karena sampai saat ini peningkatan minat baca
masyarakat masih tetap berjalan di tempat walaupun disana-sini usaha telah
dilakukan oleh pihak pemerintah dengan dibantu oleh pihak-pihak tertentu yang
sangat berkaitan dengan minat baca masyarakat, seperti guru, pustakawan,
penulis, media masa dan gerakan cinta buku. Padahal jika dicermati sejenak
penerbitan majalah dan koran, dalam sepuluh tahun terakhir jumlah
nama/judulnya sangat meningkat tajam.

Berkaitan dengan minat baca, Ahuja (2010) merumuskan delapan alasan


seseorang membaca. Alasan tersebut adalah sebagai berikut: (1) untuk tertawa; (2)
untuk menghidupkan kembali pengalaman-pengalaman sehari-hari; (3) untuk
menikmati kehidupan emosional dengan orang lain; (4) untuk memuaskan
kepenasaran, khususnya kenapa orang berbuat sesuatu dengan cara mereka; (5)
untuk menikmati situasi dramatik seolah-olah mengalami sendiri; (6) untuk
memperoleh informasi tentang dunia yang kita tempati; (7) untuk merasakan
kehadiran orang dan menikmati tempat-tempat yang belum pernah kita lihat; dan
(8) untuk mengetahui seberapa cerdas kita menebak dan memecahkan masalah
dari pengarang.9

Pengembangan minat baca perlu dilakukan sejak dini. Sesuatu yang


diterima dari sekolah tidak cukup untuk membuat siswa mengembangkan minat
baca. Perlu adanya aspek pendukung lainnya untuk mengambangkan minat baca.
Misalkan beberapa contoh dari aspek-aspek tersebut adalah perpustakaan yang
baik dan dukungan orang tua. Kedua aspek tersebut merupakan aspek utama
pendukung untuk mengembangkan budaya baca. Selain kedua aspek tersebut,

9
Ahuja, Pramila dan Ahuja, G.C. Membaca Secara Efektif dan Efisien. (Bandung: PT Kiblat Buku
Utama 2010). Hlm. 9
8

harus ada upaya lainnya yang dapat mendukung pengembangkan minat baca.
Upaya tersebut antara lain:

1. Tersedianya buku bacaan yang disukai

Pengembangan budaya baca khususnya pada anak usia sekolah harus


mengerti apa yang mereka inginkan. Salah satunya adalah tersedianya buku
bacaan yang mereka senangi. Cara tersebut adalah salah satu upaya untuk
mengembangkan budaya baca.

2. Pengadaan event

Diadakannya suatu event atau acara. Upaya ini untuk menarik antusias
pembaca dalam hal budaya membaca. 10

C. Tujuan dan Manfaat Membaca

Rivers dan Temperly (dalam Rahim: 2007) membagi tujuh tujuan utama
dalam membaca yaitu sebagai berikut.

1. Memperoleh informasi untuk suatu tujuan atau merasa penasaran


tentang suatu topik.
2. Memperoleh berbagai petunjuk tentang cara melakukan suatu tugas bagi
pekerjaan atau kehidupan sehari-hari (misalnya, mengetahui cara kerja
alat- alat rumah tangga).
3. Berakting dalam sebuah drama, bermain game, atau menyelesaikan
teka-teki.
4. Berhubungan dengan teman-teman dengan surat-menyurat atau untuk
memahami surat-surat bisnis.
5. Mengetahui kapan dan di mana sesuatu akan terjadi atau apa yang
tersedia.

10
Muhammad Wahib Jauhari, Roro Isyawati Permata Ganggi. “Upaya Menanamkan
Budaya Membaca Pada Siswa Melalui Kegiatan Kunjungan Jepara Satu Buku Di Sd Negeri 2
Tengguli” Program Studi S-1 Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro
2019
9

6. Mengetahui apa yang sedang terjadi atau telah terjadi (sebagaimana


dilaporkan dalam koran, majalah, laporan).
7. Memperoleh kesenangan atau hiburan.

Menurut Anderson (dalam Tarigan, 2008: 9–10), ada beberapa tujuan


membaca sebagai berikut.11

1. Menemukan detail atau fakta.


2. Menemukan gagasan utama.
3. Menemukan urutan atau organisasi bacaan.
4. Menyimpulkan.
5. Mengklasifikasikan.
6. Menilai.

Banyak manfaat yang diperoleh dari membaca. Dengan membaca seseorang


dapat memperluas cakrawala ilmu pengetahuan, menambah informasi bagi diri
sendiri, meningkatkan pengetahuan serta menambah ide seseorang. Jadi, jelaslah
bahwa pengaruh bacaan sangat besar terhadap peningkatan cara berpikir
seseorang. Menurut Gray & Rogers (1995) menyebutkan beberapa manfaat
membaca, antara lain berikut ini.

1. Meningkatkan pengembangan diri.

Dengan membaca seseorang dapat meningkatkan ilmu pengetahuannya,


sehingga daya nalarnya berkembang dan berpandangan luas yang akan bermanfaat
bagi dirinya maupun orang lain. Seorang pustakawan harus banyak membaca
untuk mengembangkan prestasi dan meningkatkan karier mereka.

2. Memenuhi tuntutan intelektual.

Dengan membaca buku, pengetahuan bertambah dan perbendaharaan


kata-kata meningkat, melatih imajinasi dan daya pikir sehingga terpenuhi
kepuasan intelektual.

11
Undang Sudarna, Pembinaan Minat Baca, Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka. 2014, hlm.
1.37
10

3. Memenuhi kepentingan hidup.

Dengan membaca akan memperoleh pengetahuan praktis yang berguna


dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya dengan membaca cara perawatan buku,
maka akan diperoleh pengetahuan tentang perawatan buku.

4. Meningkatkan minatnya terhadap suatu bidang.

Seseorang yang senang buku internet misalnya dengan semakin sering


membaca buku-buku tentang internet maka minatnya akan meningkat untuk
mempelajarinya lebih mendalam.

5. Mengetahui hal-hal yang aktual.

Dengan membaca seseorang dapat mengetahui peristiwa-peristiwa yang


terjadi di lingkungan tanpa harus pergi ke lokasi, misalnya ada gempa bumi,
banjir, kebakaran dan peristiwa yang lain.12

D. Faktor Kesiapan Membaca

Perkembangan masa lalu dan sekarang dalam bidang kesiapan membaca,


yang penting untuk dikembangkan adalah instrumen yang luas dan lengkap untuk
menilai kesiapan membaca dalam Bahasa Indonesia bagi anak usia dini diikuti
dengan pelaksanaan yang ditekankan dalam ujian kemahiran membaca.

Banyak pendidik percaya bahwa anak-anak pada masa ini telah bergerak
dari program kesiapan membaca anak usia dini tradisional menjadi subjek formal
berpusatkan kurikulum, seperti pengembangan aktifitas yang sesuai dengan anak
usia dini, dan kemahiran membaca awal, disertai beberapa cara pengujian hasil
yang diperoleh dari objektif kesiapan membaca (Ediger M, 2000).

Factor kesiapan membaca:

a) Mengenal huruf-huruf abjad.

12
Ibid., hlm.1.38
11

b) Mendengar dan menyebut bunyi awal dan bunyi vokal dalam sesuatu
perkataan.

c) Membaca perkataan mudah.

d) Membaca kalimat-kalimat mudah.

e) Pengetahuan tentang cetakan penulisan dan etika dalam pembacaan.

f) Memupuk minat dalam pembacaan.

Terkait dengan membaca akan terpusat pada anak-anak dan persekitarannya


sebagaimana yang disarankan dalam pandangan behaviorisme. Penilaian
sistematis tidak hanya dengan apa yang diketahui anak-anak tapi apa yang
dirasakannya. Guru harus menyelidiki faktor fisik, kognitif, dan persekitaran yang
mungkin mempengaruhi tingkah laku anak-anak secara keseluruhan. Penekanan
dilakukan pada seorang dan bukan semata-mata untuk kemahiran membaca anak-
anak (Taylor 1995). 13

E. Strategi Membangkitkan Minat Baca Pemustaka


Salah satu tugas pustakawan sekolah dalam rangka memfungsikan
perpustakaan sebagai pusat sumber belajar adalah membangkitkan rasa senang
dan tertarik untuk membaca pada para siswa. Sebab, apabila pada diri siswa sudah
muncul rasa senang membaca, ia akan senang membaca dan memanfaatan
perpustakaan sekolah dengan maksimal.14
Selain itu perpustakaan harus mengembangkan dirinya menjadi
perpustakaan yang ideal. Perpustakaan ideal harus memenuhi empat kriteria.
Kreteria pertama, pengelolaan perpustakaan haruslah memiliki jaringan keluar
yang luas. Artinya antar perpustakaan harus dapat sama-sama berkolaborasi dalam
menutupi kekurangan. Kedua, memiliki akses cepat, tepat dan mampu
memberikan layanan secara maksimal. Ketiga, memiliki koleksi buku yang

13
Rita Kurnia. “kesiapan membaca anak usia dini berdasarkan jenis kelamin”.
(EDUCHILD Vol. 6 No. 2 Tahun 2016) h. 134-135.
14
Andi Prastowo. Manajemen Perpustakaan Sekolah Profesional. (Jogjakarta: DIVA Press.
2012) . hlm, 381
12

lengkap. Informasi yang diperlukan pemustakan terkadang tidak tersedia di


perpustakaan ini menjadikan image perpustakaan menurun maka dengan sebaik
mungkin jalin kerja sama antar perpustakaan menjadi alternative untuk saling
melengkapi atau bertukar informasi. Keempat, perpustakaan hendaknya memiliki
agenda rutin (bersifat mingguna bulanan atau tahunan) ini bertujuan untuk
menghidupkan peran perpustakaan dalam meningkatkan citra di perpustakaan itu
sendiri.15
Peran pustakawan menjadi panting dalam pengelolaan sebuah perpustakaan
guna memberikan sebuah layanan sebaik mungkin untuk membangkitkan rasa
senang dan tertariknya pemustaka berkunjung ke perpustakaan, tentunya bukan
hanya layanan perpustakaan akan tetapi enterior ruangan, koleksi yang tersedia,
fasilitas-fasilitas pendukung, dan mudahnya menelusuri informasi di perpustakaan
menjadi sebuah perhatian pustakawan dalam memanajemen kebutuhan ini. Jika
hal ini sudah dilaksakan dengan baik maka kemungkinan besar pemustaka akan
merasa nyaman dan senang membaca di perpustakaan dengan menggunakan
koleksi dan fasilitas yang ada di perpustakaan.
Tidaklah mudah untuk meningkatkan minat baca peserta didik. Oleh karena
itu, harus dilakukan sesuatu yang secara terus menerus agar terbentuk kebiasaan
pada siswa yang pada akhirnya menjadi suatu kebuuthan. Adapaun strategi dalam
upaya meningkatkan atau membina minat baca pada peserta didik di Mts
Islamiyah Ciputat, antara lain:
1. Menguapayakan Kunjungan Perpustakaan
Merupakan strategi yang dapat dilakukan oleh madrasah pada waktu
tertentu sebagai cara yang penting untuk memperkenalkan kepada peserta
didik terhadap perpustakaan, koleksi, dan layanan lainnya yang di sediakan
perpustakaan. Setelah peserta didik mengetahui gambaran tentang
perpustakaan itu maka akan sendirinya peserta didik akan kembali ke
perpustakaan baik mereka karena penasaran atau hanya sekedar
mengerjakan tugas sekolah.

15
Aliyatin Nafisah. ”Arti Penting Perpustakaan Bagi Upaya Peningkatan MInat Baca
Masyarakat”. Jurnal Perpustakaan LIbraria. Vol 2, No 2. 2014. Hlm 9
13

2. Mengupayakan Penambahan Koleksi Perpustakaan


Merupakan salah satu upaya untuk menarik perhatian peserta didik
mengunjungi perpustakaan karena dengan bervariantifnya bahan bacaan
baik itu fiksi dan non fiksi tentu kan menarik minat peserat didik untuk
membaca ke perpustakaan.
3. Mensosialisasikan Manfaat Membaca
Upaya yang dilakukan oleh madrasah dengan mensosialisasikan pada
peserta didik akan pentingnya membaca dan manfaat setelah membaca.
Salah satu bentuk sosialisasi yaitu dengan mebuat slogan yang bisa
menggugah ketertarikan siswa untuk membaca dan datang ke perpustakaan,
contoh: “Tidak Bertanyan Sebelum Membaca”, “Dengan Membaca Aku
dapat Mengelilingi Dunia”, “Datang Membaca Pulang Membawa Ilmu”.
4. Kuis & Reward
Kuis dapat dilakukan oleh tenaga pengajar di dalam kelas. Benutk
kuisnya bisa bermacam-macam terganutng kreatifitas par guru dalam kelas,
misalnya meminta siwa untuk menembak satu kata yang dianggap baru dari
hubungan kalimat yang diberikan atau bisa juga merunjuk suatu buku yang
telah dibacanya dan menyampaikan kosa-kata baru yang ditemukan. Setelah
terlaksananya kuis, reward harus diberikan kepada peserta didik yang ikut
berpartisipasi atau dianggap memenuhi syarat sebagai penerima reward. Hal
demikian, diharapkan mampu memotivasi minat baca peserta didik.
5. Mengadakan Forum Buku
Pihak madrasah dapat pula mengundang penulis/pengarang buku agar
turut hadir dalam suatu forum buku yang dilaksanakan oleh madrasah
tersebut. Penulis menyampaikan ketertarikkannya terhadap suatu buku dan
memberikan kesan positif terhadap kegiatan membaca dengan maksud
menariik minat baca peserta didik.
6. Pameran Perpustakaan
Strategi yang dapat ditererapkan oleh madrasah dengan dukungan
pengelola perpustakaan madrasah. Salah satu upaya yang bisa dilakukan
secara periodic pada waktu tertentu. Misalnya dalam rangka memperingati
14

hari kemerdekaan, hari pendidikan, hari ibu, hari maulid nabi Muhammad,
hari pahlawan, atau hari kunjungan perpustakaan yang jatuh pada bulan
Mei. Adapun upaya yang dapat dilakukan oleh madrasah, antara lain:
1) Mengadakan pemajangan buku-buku baru dan buku-buku lama
yang menjadi buku favorit siswa.
2) Menginformasikan kepada siswa adanya buku-buku baru pada
madding yang ditempatkan pada lokasi yang strategis.
3) Mengisi jam kosong dengan kegiatan bercerita atau mendongeng.
4) Membentuk kelompok diskusi yang dipandu oleh petugas
perpustakaan
5) Mengadakan pemutaran film
6) Melaksanakan kegiatan lomba guna pembinaan minat baca siswa
7) Memberikan hadiah kepada peserta didik yang rajin berkunjung ke
perpustakaan.16

16
Rizky Priyandi. “Strategi Peningkatan Minat Baca Peserta DIdik di Mts Islamiyah
Ciputat”. Skripsi. Jakarta 2020. Hlm 34.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Memahami pentingnya membaca ini maka perlu kita sama-sama
kampanyekan dan realisasikan pengembangan minat baca guna menuju bangsa
yang maju tidak bisa dengan hanya kemapuan berhitung saja negara ini akan maju
tetapi membaca menjadi peran yang fundamental dalam mebangun keberadaban
bangsa. Maka dapat dipahami bersama bahwa dengan mengetahui membina,
mengembangkan, manfaat, dan faktor serta cara meningkatkan minat baca di
harapkan akan hal itu bisa terwujudkan demi menyonsong generasi yang aktif dan
kompetitif.
Menjadi tugas semua elemen yang terlibat membangun minat baca. Ini
bukan hal yang mudah memang tetapi dengan semangat dan keinginan merubah
keberadaban bangsa menjadi baik adalah tujuan yang dapat dicapai dengan
bersama-sama. Perpustakaanlah sarana yang sangat strategis guna menumbuhkan
cakrawala ilmu pengetahuan bagi seluruh masyrakat di berbagai penjuru.

B. Saran
Hadirnya makalah ini atas dasar penyelesaian tugas mata kuliah yang
diberikan oleh Ibu Ana Rizka Mashud dengan segala ikhtiar kami dalam
menyelesaikan tugas ini kami rasa masih ada kekurungan yang perlu dkritikan dan
masukkan bagi siapa saja yang membaca makalah ini guna memperbaiki hasil
tulisan kami kedepannya. Kami mengucapkan beribu terimkasih atas masukan
yang diberikan dan sudah berkenan membaca hasil tulisan yang sederhana ini.

15
DAFTAR PUSTAKA

Aliyatin Nafisah. “Arti Penting Perpustakaan Bagi Upaya Peningkatan


Minat Baca Masyarakat”. Jurnal Perpustakaan Libraria. Vol 2, No 2, 2014.

Andi Prastowo. Manajemen Perpustakaan Sekolah Profesional. (Jogjakarta:


DIVA Press. 2012) .

Afiati Handayu Diyah Fitriani, “Pembinaan Minat Baca Mahasiswa Ilmu


Perpustakaan Uin Sunan Kalijaga Yogyakarta”, Palimpest,Tahun IX, No. 2
Desember 2017-Mei 2018.

Ahuja, Pramila dan Ahuja, G.C. Membaca Secara Efektif dan Efisien.
(Bandung: PT Kiblat Buku Utama 2010).

Dwi Novita E, “Pembinaan Minat Baca Siswa Sekolah Dasar”, Artikel


Pustakawan 1 Perpustakaan Universitas Negeri Malang.

Kosam Rimbawa, “Peranan Perpustakaan Dalam Pembinaan MInat Baca


dan Menulis”, Al-Maktabah, Vol. 3 No. 2 Oktober 2001.

Muhammad Wahib Jauhari, Roro Isyawati Permata Ganggi. “Upaya


Menanamkan Budaya Membaca Pada Siswa Melalui Kegiatan Kunjungan Jepara
Satu Buku Di Sd Negeri 2 Tengguli” Program Studi S-1 Ilmu Perpustakaan,
Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro 2019
Melfianora. Penulisan Karya Tulis Ilmiah Dengan Studi literatur.
https://osf.io/gfe9w/download.
Rita Kurnia. “kesiapan membaca anak usia dini berdasarkan jenis
kelamin”. (EDUCHILD Vol. 6 No. 2 Tahun 2016).

Rizky Priyandi. “Strategi Peningkatan Minat Baca Peserta DIdik di Mts


Islamiyah Ciputat”. Skripsi. Jakarta 2020.

Satria Dharma. Misiteri di Balik Perintah Membaca 14 Abad yang Lalu.


(Surabaya:Eureka Academia. 2015).

Santi, Sisilya Saman Madeten . “Startegi Pengembangan Minat Dan Budaya


Baca Perpustakaan Umum Kubu Raya”. Artikel Penelitian. Program Studi
Diploma 3 Perpustakaan Fkip Untan Pontianak. 2018.

Undang Sudarsana, “Pembinaan Minat Baca” Modul 1.

Undang Sudarna, Pembinaan Minat Baca, Tanggerang Selatan: Universitas


Terbuka. 2014,

16

Anda mungkin juga menyukai