Anda di halaman 1dari 4

Mengisi liburan dengan KKM

Sebelum adanya informasi mengenai program KKM yang dilakukan pada liburan
semester lima. Saya sudah merencanakan untuk menghabiskan masa liburan
dengan keluarga dirumah. Namun kemudian di akhir sebelum ujian akhir
semester. Informasi KKM muncul yang diwajibkan untuk mahasiswa angkatan 16
yang telah menempuh 100 SKS di semester 5 untuk mengikutinya. Akhirnya saya
membatalkan untuk pulang kerumah dan mengambil KKM tersebut. KKM sendiri
adalah sebuah pengabdian ke masyarakat yang nantinya akan di terjunkan ke
desa-desa selama satu bulan. Yang menarik adalah untuk pembagian kelompok
dan desanya bukan pilihan dari kita sendiri, akan tetapi sudah dari keputusan
pihak kampus dalam hal ini yang memegang program KKM adalah LP2M. Dan
saya mendapati kelompok 11 dengan diterjunkan di desa Tamanharjo kecamatan
Singosari kabupaten Malang.

Adanya KKM saya menemukan teman baru, lingkungan baru dan kegiatan-
kegiatan yang belum pernah saya lakukan sebelumnya. Banyak kegiatan yang
kami dapati disana salah satunya program kegiatan yang kami lakukan adalah
menghidupkan masjid Darussalam dengan kegiatan-kegiatan positif khususnya
bagi anak-anak dan pemuda-pemudi di desa Tamanharjo. Untuk kegiatan rutin di
masjid sendiri sebenarnya sudah ada seperti istighosah dan ngaji kitab setiap
seminggu sekali, akan tetapi kegiatan tersebut dirasa belum mampu menarik
kalangan anak-anak dan pemuda-pemudinya disana. Kabar ini disampaikan oleh
bapak H.Rofi’i sekalu RW yang kebetulan adalah ketua ta’mir masjid
Darussalam. Beliau mengharapkan dengan adanya kami KKM di lingkungan desa
tamanharjo untuk dapat mengisi kegiatan yang nantinya dapat menarik perhatian
dan minat anak-anak dan pemuda-pemudi di desa Tamanharjo.

Adanya permasalahan seperti inilah salah satu tujuan dari KKM UIN Mengabdi.
Disamping untuk belajar memecahkan berbagai persoalan yang terjadi di
masyarakat, mengembangkan potensi masyarakat, juga agar mempunyai sikap
keberpihakan kepada masyarakat sekitar. Yang mana akan saling dapat
memberikan manfaat bagi masyarakat dan mahasiswa khususnya untuk bekal
nanti hidup di masyarakat.

Mendapati persoalan yang disampaiakan oleh bapak H. Rofi’i tersebut. Kemudian


kami mencoba melihat dan menemukan apa yang sekiranya bisa kami lakukan.
Kami dapati banyak anak-anak yang disekitar masjid darussalam ketika maghrib
dan isya’ rajin sholat berjamaah di masjid. kemudian kami terfikirkan untuk
mengisi kegiatan belajar al-Qur’an dan bimbingan belajar disela waktu maghrib
dan isya’. dan Alhamdulillah saat kami mencoba berinteraksi dengan semua anak-
anak dan mengajak untuk mengikuti kegiatan belajar al-qur’an dan bimbel
semuanya antusias dan semangat untuk ikut.

Gambar 1. Foto Kegiatan TPQ dan bimbel

Untuk kalangan pemuda-pemudi kami bertemu dengan bapak Nuril yang juga
selaku pengurus masjid darussalam. Beliau mengenalkan kita dengan remaja
masjid darussalam yang sebenarnya sudah ada dan banyak baik laki-laki dan
perempuan. Akan tetapi mereka jarang terlihat dan kumpul hanya pada acara-
acara hari besar islam saja. Keinginan dari bapak Nuril dengan adanya kami
mahasiswa yang KKM dapat menarik perhatian remaja masjid agar tidak sepi
dengan mengisi kegiatan di masjid darussalam. Bapak Nuril menyampaikan
bahwasanya majid mempunyai alat banjari, namun belum pernah dipakai
samasekali sebelumnya. Kami diminta untuk mengisi pelatihan banjari untuk
menarik perhatian dan mengisi kegiatan bagi remaja masjid khususnya.
Kesempatan itu juga yang kami ambil untuk membatu sekaligus mengisi program
kegiatan kami selama satu bulan di desa Tamanharjo.
Gambar 2. Foto kegiatan pelatihan banjari

Kami mahasiswa KKM bersama Remaja masjid juga mengadakan kegiatan yang
belum pernah sebelumnya dilakukan di masjid Darussalam. Sebuah kegiatan
perlombaan yang kami namakan dengan Gebyar Anak Sholih. Dimana pada
kegiatan ini peserta lomba adalah anak-anak dari PAUD/TK, TPQ dan SD/MI
maksimal kelas 6 SD/MI sedesa Tamanharjo. Ada berbagai lomba diantaranya
lomba mewarnai, adzan, fashion show, rangking satu, praktek sholat, da’i, hafalan
do’a dan surat pendek. Kegiatan ini juga sebagai berita acara sebelum kami
meninggalkan desa Tamanharjo. Dan Alhamdulillah kegiatan tersebut sangat
meriah dan berjalan dengan lancar. Bahkan kegiatan tersebut sangat disambut baik
oleh kepala desa yang menginginkan agar program kegiatan tersebut dapat
dijadikan agenda rutinan setiap tahun di lingkungan masjid darussalam.

Gambar 3. Foto acara lomba Gebyar Anak Sholih (GAS) dan Pengajian

Pada intinya apa yang kami lakukan selama satu bulan mengenai program
kegiatan ini harapanya dapat berlanjut nantinya dan tidak berhenti disitu saja saat
kami selesai. Sebelum kami selesai dan pada saat kami masih mengisi kegiatan
disana, pihak masjid telah mengundang guru pembimbing baik dari TPQ dan
banjari. Adanya kami disana sebagai penggerak awal untuk mengajak para adik-
adik dan remaja masjid khususnya sebagai pengisi kegiatan yang positif
disamping untuk menghidupkan masjid dengan generasi pemudanya.

Kami senang disamping kami mendapatkan apa yang kita memang cari untuk
mengisi program kegiatan KKM, juga yang membuat kami senang pula adalah
karna semangat dari adik-adik, remaja masjid dan pengurus ta’mir masjid yang
telah menyambut kami dan mendukung kegiatan yang kami lakukan. Semua tidak
lepas dari banyaknya dukungan dan bantuan dari banyak pihak. Harapan kami
semoga apa yang kami tinggalkan dan dapatkan disana dapat bermanfaat bagi
masyarakat disana dan kami pribadi khususnya.

Dari keterpaksaan ketika diawal namun setelah dijalani ternyata menjadi sebuah
cerita dan pengalaman yang indah. Dari yang awalnya ingin bersama keluarga
dirumah bukan lagi menjadi penyesalan. Karna pada akhirnya dg KKM saya
menemukan ilmu, pengalaman dan keluarga baru bersama teman dan orang-orang
yang kami temui melalui KKM UIN Mengabdi 2019.

Anda mungkin juga menyukai