KKM (Kuliah Kerja Mahasiswa) merupakan kegaitan yang wajib diikuti oleh
mahasiswa/i UIN Malang yang dilaksanakan pada liburan semester 5. Kegiatan ini
sebagai wujud pengabdian mahasiswa/i UIN Malang kepada masyarakat akan
ilmu yang telah didapatkan selama perkuliahan. KKM yang dilaksanakan tahun
ini berbeda dengan KKM yang dilaksanakan pada tahun sebelumnya. Apabila
pada tahun sebelumnya, tema KKM yang diusung adalah berbasis POS DAYA
berbasis masjid yang kegiatannya berfokus pada kegiatan masjid, maka pada
tahun ini tema KKM yang diusung yaitu KKM UIN Mengabdi yang kegiatannya
tidak hanya berfokus pada kegiatan di masjid namun juga di masyarakat seperti di
PAUD, TK, SD maupun TPQ.
KKM UIN Mengabdi 2019 ini mulai dilaksanakan pada tanggal 28 Desember
2019 sampai dengan tanggal 27 Januari 2019. Selama kegiatan KKM banyak
kenangan yang tak terlupakan sehingga menjadi cerita tersendiri bagi saya. Desa
yang menjadi tujuan KKM kami yaitu Desa Tamanharjo Kecamatan Singosari
Kabupaten Malang. Kesan pertama saat saya memasuki desa yaitu desa ini
merupakan desa yang bisa dibilang sudah maju, dilihat dari banyaknya swalayan,
sinyal internet yang baik dan juga padatnya aktifitas masyarakat. Hal yang
pertama yang kami lakukan di desa Tamanharjo yaitu berkunjung ke balai desa
yang sekaligus diikuti dengan kegiatan penyerahan mahasiswa/i KKM kepada
desa. Kami di sambut dengan baik oleh bapak kepala desa dan seperangkat desa.
Setelah berkunjung ke balai desa kami pergi ke sebuah rumah yang akan kami
tinggali selama kami KKM. Rumah yang kami tinggali bersih dan nyaman serta
telah terdapat kasur dan bantalnya. Hal pertama yang kami lakukan setelah sampai
di rumah atau kontrakan kami yaitu kami mulai membersihkan rumah dan
menyusun Kasur serta merapikan barang-barang kami seperti baju dan lain-lain.
Setelah itu kami beristirahat serta merenungkan proker seperti apa yang akan kita
jalankan nantinya. Hari kedua di desa kami masih berdiam diri di rumah serta
melengkapi data yang kami perlukan untuk mengisi instrument yang telah
diberikan oleh kampus. Kami berkumpul membahas apa saja yang kurang dari
instrument tersebut dan pergi observasi untuk melihat sendiri keadaan di
lapangan.
Hari ketiga kegiatan yang kami lakukan yaitu berkunjung ke rumah ketua RW dan
juga ketua RT di dusun yang kami singgahi. Dusun yang kami singgahi yaitu
dusun Damean. Kami disambut hangat oleh ketua RW dan juga ketua RT di dusun
Damean. Pada malam hari, kami berkunjung ke kampung es krim yang
merupakan tempat wisata yang ada di dusun Damean. Kampung es krim ini
sendiri di dirikan oleh masyarakat sekitar serta produk es krim yang dijual adalah
hasil olahan masyarakat sekitar. Hari keempat kami di desa Tamanharjo, kami di
undang dalam pesta perayaan tahun baru yang diadakan di kampung es krim. Hari
kelima kami di desa Tamanharjo, kami mulai aktif mengikuti kgiatan yang ada di
desa yaitu Posyandu. Kami belum bisa melakukan kegiatan di sekolah maupun di
TPQ karena awal tahun ajaran baru di mulai pada tanggal 2 Januari 2019.
Setelah kegiatan sekolah aktif, kami secara bergiliran pergi ke TK dan PAUD
untuk membantu mengajar di sana. Kami disambut dengan baik oleh pemilik
Yayasan dan juga kepala sekolah serta guru tk. Anak-anak sangat bersemangat
dan terbuka kepada kami, sehingga kami dapat membantu mengajar dengan santai
tapi ada tekanan dari anak-anak. Kegiatan ini kami lakukan selama kami KKM
dan berakhir pada tanggal 19 Januari 2019. Selain itu kami juga membantu
mengajar di TPQ yaitu TPQ Bahrul Ulum dan TPQ Al Azhar. Di TPQ kami juga
di terima dengan baik oleh ustad serta ustadzah disana.
Kegiatan utama atau proker utama kami yaitu membangun TPQ dan taman baca
di Masjid Darussalam desa Tamanharjo. Proker ini di laksanakan karena di desa
Tamanharjo, khususnya dusun Damean belum terdapat TPQ sehingga anak-anak
belajar mengaji di luar dusun yang jaraknya lumayan jauh. Proker kami sangat
diterima dengan baik oleh takmir masjid dan pengurus masjid Darussalam.
Selain membangun TPQ dan taman baca, kami juga diminta oleh takmir masjid
untuk memulai kegiatan banjari atau terbangan, karena selama ini belum ada
SDM yang bisa di amanahkan untuk melakukan kegiatan terbangan karena
anggota remas yang sulit berkumpul karena sibuk dengan kegiatan mereka.
Dengan adanya kami, alhamdulillah TPQ Darussalam terwujud dan kegiatan
terbangan yang diinginkan oleh pihak masjid terlaksana. Proker utama kami ini
memiliki sedikit hambatan karena anak-anak yang kebanyakan sudah belajar
mengaji di TPQ luar dusun serta terhalangnya waktu untuk berkumpul dengan
anggota remas. Namun hambatan tersebut dapat kami hadapi dan kegiatan kami
berjalan dengan lancer.