KEBERLANJUTAN PROGRAM
Sesuai dengan adanya kegiatan KKN di Desa Siwalan, maka kami pelaksana
kegiatan KKN mencanangkan suatu program kerja yaitu kegiatan Bimbel. Dengan
adanya kegiatan tersebut maka pelaksanaan kegiatan KKN Mahasiswa IAIN
Tulungagung tahun 2014 di Desa Siwalan dapat membantu masyarakat dan peserta
didik dalam mengembangkan pendidikan baik di sekolah maupun di luar sekolah
termasuk (lingkungan masyarakat dan tempat tinggal).
Dari hal-hal yang menunjang program kegiatan tersebut, tidak terlepas dari
adanya kendala-kendala yang tidak mendukung adanya kegiatan bimbel tersebut.
Hal-hal yang tidak mendukung dengan adanya kegiatan tersebut :
- Kurangnya motivasi anak-anak dalam proses kegiatan bimbingan belajar yang
kami jalankan khususnya anak- anak SD dan SMP
- Minimnya fasilitas yang mendukung terhadap proses bimbingan belajar siswa-
siswi baik di sekolah maupun diposko
- Kurangnya proses interaksi antara siswa dengan guru dalam belajar mengajar di
sekolah
- Masih ada sebagian anak yang belum memahami tentang materi pelajaran yang
diajarkan dalam proses bimbingan belajar
- Sulitnya akses jalan menuju dusun dusun lain yang masih dalam satu desa (dusun
Siwalan dan Nggelur)
- Masyarakat sangat antusias sekali menyambut pelaksanaan kegiatan tersebut.
Hal itu terbukti dengan kebanyakan orang tua mendorong anak-anak mereka
untuk mengikuti kegiatan tersebut dengan tertib. Kebanyakan dari mereka sudah
menyadari bahwa pendidikan anak itu sangat penting mengingat kebanyakan dari orang
tua berpendidikan tingkat SD saja.
Dari beberapa program bimbingan belajar yang telah dilaksanakan tersebut, untuk
dusun klonggean selanjutnya diserahkan ke salah seorang pembimbing bimbel yaitu
Mbak Lia. Sedangkan bimbingan belajar yang ada di dusun Siwalan diserahkan kepada
Bu RT dusun Siwalan yang bernama Bu Saroh.
2. Pengajaran TPQ
Akan tetapi untuk evaluasi yang terkait dengan kurangnya tanggapan dari masyarakat
ketika kegiatan berlangsung kami hanya memprediksi berdasarkan keterangan tokoh masyarakat
yang menyatakan bahwasanya kebiasaan warga menghabiskan sebagian besar harinya di ladang
dan jarang diantara mereka yang aktif mengikuti kegiatan keagamaan begitu pula dengan
kegiatan penyuluhan. Sedangkan kegiatan pendidikan dan yang lainnya, evaluasi dilakukan
setelah kegiatan selesai.