KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN: 2013
SUB UNIT : POTRONALAN UNIT : KP-13 KECAMATAN : KALIBAWANG KABUPATEN : KULON PROGO PROVINSI : YOGYAKARTA
Disusun oleh:
Nama Mahasiswa : Bramita Beta Arnanda Nomor Mahasiswa : 10/299220/KG/8683
BAGIAN PENGELOLAAN KKN-PPM LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2013
I. LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN Kuliah Kerja Nyata - Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) merupakan rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menerapkan atau mengaplikasikan keilmuan yang telah diperoleh dibangku perkuliahan kepada masyarakat secara langsung. Selain bertujuan untuk melatih kemampuan mahasiswa dalam hal kerja sama, berpikir kreatif, dan kerja keras, KKN-PPM juga memiliki misi untuk memberikan inspirasi, motivasi dan keyakinan di masyarakat untuk dapat melakukan sesuatu yang bermanfaat dan bernilai positif bagi lingkungan sekitar. Prinsip yang digunakan adalah nilai-nilai pemberdayaan seperti kerjasama atau gotong royong, kepercayaan, tata nilai dan swadaya. Kegiatan yang dilakukan saling berhubungan antara pendidikan, pengajaran, pelatihan dan pengabdian kepada masyarakat. Pengayaan Batin dan Pertualangan Kemanusiaan KKN-PPM Antar Semester Tahun 2013 dilaksanakan mulai pada tanggal 1 Juli hingga 26 Agustus 2013 berlokasi di wilayah Dusun Potronalan, Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo. Desa Banjaroya terdiri dari 19 dusun yang mayoritas penduduknya adalah tamatan sekolah dasar dan sekolah menengah pertama. Desa Banjaroya memiliki potensi berupa perkebunan durian yang terdapat hampir di seluruh sudut dan jalan akses pedesaan sehingga sebagian penduduk bermata pencaharian sebagai petani durian. Selain itu, terdapat pula potensi lain seperti industri kecil pembuatan Slondok. Sebagai salah satu desa dengan produsen durian yang cukup besar, seringkali masyarakat desa mengadakan pesta rakyat dengan membuka stand-stand penjualan durian dan produk-produk berbahan durian seperti jenang rasa durian kepada para pengunjung. Hasil perkebunan lain yang terdapat di desa Bnajaroya yaitu kakao, palawija, kelapa dan masih banyak lagi. Hal menarik lain yang dapat ditemukan di desa Banjoraya yaitu potensi pariwisata seperti lokasi wisata Puncak Suroloyo, Goa Maria Sendangsono, Makam Kyai Krapyak, Bendungan Acol dan kesenian Jathilan. Melihat keberagaman potensi, keramah tamahan dan kesahajaan masyarakat membuat kami
peserta KKN PPM UGM yang berlokasi di desa Banjaroya menikmati dan merasa nyaman untuk tinggal dan beraktivitas. Keterlibatan dalam Masyarakat Pada minggu pertama setelah penerjunan KKN-PPM UGM 2013, dilakukan adaptasi dan observasi di tiga lokasi meliputi dusun Klangon, Potronalan dan Duren Sawit desa Banjaroya. Mahasiswa mengamati dan menganalisa permasalahan- permasalahan yang ada di wilayah tersebut, kemudian hasil observasi yang diperoleh digunakan sebagai dasar dalam penyusunan rencana program KKN-PPM agar pada saat berjalannya program-program tersebut dapat sesuai dengan harapan masyarakat dan kebutuhan desa. Rencana program KKN-PPM yang telah dibuat untuk kemudian di sosialisasikan kepada masyarakat dan pada pelaksanaannya juga mengikutsertakan masyarakat serta pihak-pihak luar yang mendukung kegiatan. Selain itu, keterlibatan mahasiswa dalam masyarakat selama kegiatan KKN ini meliputi ikut serta dalam acara rutin Posyandu tiap dusun, kegiatan bersih Mushola dan gotong royong dusun, ikut serta dalam acara syawalan dan kegiatan lomba 17 agustus serta rapat-rapat karang taruna. Jejaring Kemitraan dan Peran Serta Masyarakat Secara keseluruhan terlaksananya kegiatan KKN-PPM ini didukung oleh besarnya partisipasi masyarakat dalam mewujudkan program-program yang telah di diskusikan bersama sebelumnya. Program-program KKN yang dilakukan di tiga dusun ini tidak luput dari peran serta perangkat desa Banjaroya, tokoh-tokoh masyarakat, Kepala Dusun, Ketua RW dan Ketua RT. Selain itu, untuk menyukseskan kegiatan kesehatan kami juga telah menjalin kerjasama dengan pihak Puskesmas Kalibawang, khususnya tenaga medis baik dokter maupun perawat gigi. Hasil Kegiatan dan Hambatan/Tantangan Program-program KKN yang telah disusun, secara keseluruhan telah berhasil dilaksanakan dengan baik oleh karena adanya peran serta, partisipasi dan kerja sama yang baik dari berbagai pihak yaitu masyarakat desa Banjaroya khususnya dusun Potronalan, Klangon dan Duren Sawit; Perangkat Desa Banjaroya dan Kepala beserta tenaga medis
Puskesmas Kalibawang. Adapun program-program yang telah dilaksanakan dalam dua bulan KKN-PPM UGM khususnya di tiga dusun Banjaroya, antara lain: A. Program Pokok Tema - Pembangunan Talud dan Drainase di dusun Klangon B. Program Pokok Non-Tema - Pemeriksaan (Screening) Gigi dan Mulut dengan sasaran Ibu Hamil, Lansia dan Balita di dusun Potronalan dan Duren Sawit - Penyuluhan dan Praktek Sikat Gigi yang Baik dan Benar di PAUD Duren Sawit - Penyuluhan dan Praktek Cuci Tangan dengan Air Mengalir di PAUD Duren Sawit, TPA Mushola RT 24 dan Perkumpulan Dasawisma dusun Potronalan - Penyuluhan Gizi Kesehatan Ibu Hamil di Posyandu Dahlia dusun Klangon - Penyuluhan Makanan Sehat dan Bergizi di Posyandu Bina Sehat dusun Potronalan Berikut adalah penjelasan secara rinci uraian program yang telah dilaksanakan: 1. Pembangunan Talud dan Drainase di dusun Klangon Kode Kegiatan : 1.5.17 Jenis Program : Program Pokok Tema Tanggal Pelaksanaan : 28-29 Juli 2013 dan 1,5,16 Agustus 2013 Sifat Program : Interdisipliner Sasaran : Masyarakat dusun Klangon Lokasi : dusun Klangon Pelaksanaan program pembangunan percontohan talud dan drainase bertujuan untuk peningkatan dan pemantapan prasarana transportasi yang diharapkan terjadi koordinasi pemanfaatan salah satu potensi yang dimiliki desa Banjaroya yaitu Durian menjadi lebih baik. Program ini didasari pada hasil observasi yang menunjukkan bahwa adanya hambatan koordinasi antar dusun dalam pemanfaatan buah durian akibat tidak diimbanginya sarana dan prasarana transportasi yang baik.
Untuk mendukung keberhasilan program ini, telah dilakukan konsultasi dengan pihak ahli yaitu dosen Teknik Sipil dan Lingkungan Universitas Gadjah Mada, selain itu adanya kerja sama dari masyarakat desa menjadikan program ini terlaksana dengan baik.
Gambar 1. Pembuatan percontohan Talud dan Drainase 2. Pemeriksaan (Screening) Gigi dan Mulut dengan sasaran Ibu Hamil, Lansia dan Balita di dusun Potronalan dan Duren Sawit Kode Kegiatan : 4.2.24 Jenis Program : Program Non Tema Tanggal Pelaksanaan : - 31 Juli 2013 di dusun Duren Sawit - 3 Agustus 2013 di dusun Potronalan Sifat Program : Monodisipliner Sasaran : Ibu hamil, balita dan lansia Lokasi : Posyandu Bina Sehat dusun Potronalan dan Posyandu dusun Duren Sawit Pelaksanaan program ini berawal dari hasil observasi yang diperoleh bahwa mayoritas kondisi gigi-geligi dan kebersihan rongga mulut baik pada ibu hamil, balita dan lansia masih minim dengan indikator banyaknya karies gigi, kalkulus dan
staining. Hal tersebut menunjukkan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kesahatan gigi dan mulut. Kondisi yang memprihatinkan ini memotivasi kami untuk mengadakan pemeriksaan gigi dan mulut yang dikhususkan pada ibu hamil, balita dan lansia dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai kesehatan gigi dan mulut khususnya ibu hamil, balita dan lansia yang merupakan kelompok yang rentan terhadap adanya infeksi-infeksi yang dapat terjadi baik di dalam rongga mulut maupun organ lain akibat akumulasi bakteri. Pelaksanaan program pemeriksaan (screening) gigi dan mulut ini dimulai dengan menjalin kerjasama kepada pihak Puskesmas Kalibawang dan kader-kader kesehatan di tiap-tiap dusun, peminjaman formulir rekam medis dan surat rujukan, pembelian masker dan gloves, alat sterilisasi seperti kapas dan alkohol, alat diagnostik, dan pencatatan data ibu hamil, balita dan lansia yang terlibat dalam kegiatan. Dalam kegiatan ini diikuti sebanyak 70 orang di dusun Potronalan dan 55 orang di dusun Duren Sawit. Selama persiapan dan pelaksanaan program ini, cukup banyak hambatan dan tantangan yang diperoleh meliputi ketakutan balita dan keengganan bapak atau ibu lansia saat dilakukan pemeriksaan, keterbatasan waktu dan tenaga medis, lokasi tiap rumah dengan medan yang cukup berat, keengganan masyarakat untuk memeriksakan diri ke puskesmas oleh karena lokasi puskesmas yang jauh dan masalah biaya, dan adanya sebagian kecil masyarakat yang kurang aktif untuk ikut serta dalam pemeriksaan gigi oleh karena kebiasaan masyarakat untuk melakukan pekerjaan rumah seperti nderes atau mengambil nira kelapa dan ngarit untuk pakan ternak. Ada pula bapak atau ibu yang malu saat dilakukan pemeriksaan oleh tenaga medis Puskesmas dan peserta KKN-PPM kluster kesehatan- kedokteran karena kondisi gigi yang sudah hilang, selain itu ada juga keluhan bapak atau ibu yang diluar dari bidang kedokteran gigi seperti keluhan penurunan kemampuan lapang pandang mata dan stroke. Pelaksanaan pemeriksaan gigi dan mulut ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan posyandu yang diadakan tiap bulan pada hari sabtu minggu pertama. Pada hari pelaksanaan, berbagai hambatan dan tantangan yang kami hadapi terbayar dengan antusias dari ibu-ibu hamil, balita dan lansia yang bersikap aktif dengan mengajukan berbagai keluhan gigi dan mulut yang diderita. Selain pemeriksaan gigi
dan mulut, kami juga melakukan pencatatan rekam medis dan surat rujukan untuk memberikan data mengenai kesehatan gigi dan mulut kepada Puskesmas agar dapat dilakukan tindak lanjut terhadap keluhan yang diderita oleh masyarakat khususnya ibu hamil, balita dan lansia.
Gambar 1. Pemeriksaan gigi dan mulut lansia 3. Penyuluhan dan Praktek Sikat Gigi yang Baik dan Benar di PAUD Duren Sawit Kode Kegiatan : 4.2.02 Jenis Program : Program Non Tema Tanggal Pelaksanaan : 25 Juli 2013 Sifat Program : Monodisipliner Sasaran : Siswa PAUD usia kurang dari 4 tahun Lokasi : PAUD dusun Duren Sawit Sama seperti program screening, hasil observasi yang di diketemukan menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat masih minim mengenai pengetahuan kesehatan gigi dan mulut dengan indikator kondisi gigi yang tidak terawat seperti terjadinya diskolorisasi dan rampan karies pada gigi geligi anak-anak usia dini. Pemberian pendidikan kesehatan menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan sebagai langkah dini dalam mendidik terutama anak-anak usia dini yang rawan
terhadap kasus rampan karies yaitu karies yang terjadi secara meluas, cepat dan tiba- tiba sehingga menyebabkan lubang pada sebagian gigi-geligi. Hal ini disebabkan karena anak-anak terbiasa dengan makan-makanan yang manis dan lengket seperti susu, permen dan coklat tanpa dilakukan kebiasaan untuk menyikat gigi, sehingga pelaksanaan program ini diharapkan dapat menumbuhkan atau meningkatkan kesadaran orang tua untuk membimbing dan membiasakan sejak dini kepada anaknya mengenai menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan cara yang sederhana yaitu sikat gigi yang baik, tepat, dan benar. Penyuluhan cara sikat gigi dilakukan setelah acara pendampingan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) selesai dilaksanakan dengan jumlah anak sebanyak 20 orang yang rata-rata berusia kurang dari 4 tahun. Hambatan dan tantangan yang kami rasakan yaitu cara berinteraksi dengan anak-anak agar menarik dan membuat suasana yang menyenangkan bagi anak-anak, dan bahasa penyampaian ketika penyuluhan. Namun, antusias dan respon anak-anak sangat bagus dan mendengarkan semua penjelasan dari penyuluhan yang dilakukan. Untuk mendukung keberhasilan, maka pada saat penyuluhan dilakukan dengan menggunakan gambar-gambar yang menarik mengenai kesehatan gigi, demonstrasi cara menyikat gigi yang baik dan benar, serta pemberian hadiah. Selain itu, kegiatan ini juga didukung oleh para pengajar PAUD dan orang tua sehingga dapat saling bekerja sama dalam membantu mengarahkan putra-putri mereka untuk fokus pada penjelasan dari penyuluhan yang kami lakukan.
Gambar 2. Sikat gigi Bersama Setelah penyuluhan cara sikat gigi selesai dilaksanakan, selanjutnya dilakukan praktek sikat gigi bersama sehingga dapat mengetahui bagaimana cara menyikat gigi dengan baik dan benar. Program ini juga bisa disebut sebagai evaluasi dari penyuluhan yang sebelumnya telah dilakukan, dan pada waktu pelaksanaan anak- anak dapat mempraktikan sesuai dengan yang telah diajarkan pada waktu penyuluhan. Pengajar dan para orang tua juga turut serta membantu mengkondisikan anak-anak sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar. 4. Penyuluhan dan Praktek Cuci Tangan dengan Air Mengalir di PAUD Duren Sawit, Perkumpulan Dasawisma dusun Potronalan dan TPA Mushola RT 24 dusun Potronalan Kode Kegiatan : 4.2.01 Jenis Program : Program Non Tema Tanggal Pelaksanaan : - 25 Juli 2013 di PAUD Duren Sawit - 27 Juli 2013 di Dasawisma Potronalan - 2 Agustus 2013 di TPA Mushola RT 24 dusun Potronalan Sifat Program : Monodisipliner
Sasaran : Siswa PAUD usia kurang dari 4 tahun, ibu-ibu dasawisma RT 24, 25, 26 dan 27 dusun Potronalan, anak-anak TPA dusun Potronalan Lokasi : PAUD dusun Duren Sawit, Rumah Bapak Hadi Pratikno RT 24 dusun Potronalan, dan Mushola RT 24 dusun Potronalan Pengadaan program penyuluhan cara mencuci tangan merupakan salah satu program dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang menjadi tuntutan untuk menjaga kebersihan diri terhadap sanitasi yang buruk. Program ini dilaksanaan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku dalam usaha pencegahan atau menghambat penyakit yang ditularkan melalui air dan lingkungan serta bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan. Kegiatan ini diawali dengan observasi kebiasaan masyarakat dalam melakukan kegiatan seperti menjamah makanan, memasak, dan pembuatan makanan industri kecil seperti slondok. Hasil observasi yang diperoleh menunjukkan kurangnya perhatian masyarakat mengenai kebersihan dan kondisi yang steril, untuk itu kami mengadakan kegiatan penyuluhan dan praktek cara mencuci yang baik dan benar dengan menggunakan air mengalir. Pemilihan cuci tangan dengan air mengalir bertujuan untuk mencegah infeksi silang akibat akumulasi bakteri apabila cuci tangan menggunakan bak. Kegiatan ini diikuti oleh anak-anak PAUD dusun Duren Sawit sebanyak 20 anak, ibu-ibu dasawisma dusun Potronalan sebanyak 65 orang, dan anak-anak TPA dusun Potronalan sebanyak 35 anak. Kendala yang dihadapi saat pelaksanaan yaitu keterbatasan air untuk mencuci tangan mengingat minimnya persediaan air bersih di wilayah desa Banjaroya.
Gambar 3. Pemberian sabun cuci pada siswa PAUD duren sawit
Gambar 4. Cuci tangan bersama dengan air mengalir
5. Penyuluhan Gizi Kesehatan Ibu Hamil di Posyandu Dahlia dusun Klangon Kode Kegiatan : 4.2.04 Jenis Program : Program Non Tema Tanggal Pelaksanaan : 15 Juli 2013 Sifat Program : Monodisipliner Sasaran : Ibu hamil dan balita Lokasi : Posyandu Dahlia dusun Klangon Pelaksanaan program penyuluhan gizi kesehatan ibu hamil dan balita ini diawali dengan melakukan observasi ke bagian kemasyarakatan kantor Desa Banjaroya dan bagian Gizi Puskesmas Kalibawang, hasil yang diperoleh cukup memprihatinkan oleh karena adanya beberapa balita dengan kondisi kurang gizi bahkan hingga gizi buruk. Kemungkinan yang dapat diambil yaitu keengganan orang tua untuk melakukan pemeriksaan, konsultasi gizi dan imunisasi pada saat jadwal diadakannya Posyandu. Hal ini mendorong kami untuk mengadakan penyuluhan gizi kesehatan mengenai kebutuhan nutrisi, kandungan gizi yang diperlukan untuk ibu hamil dan balita, serta ciri-ciri balita sehat dengan melihat tumbuh kembang anak. Tujuan pelaksanaan penyuluhan gizi kesehtan bagi ibu hamil dan balita adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil mengenai cara mempersiapkan dan mengkonsumsi makanan yang aman dan sehat, gizi dan kesehatan ibu hamil. Program ini dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan Posyandu, yang dihadiri oleh ibu hamil dan balita sebanyak 35 orang. Kendala yang ditemui pada saat pelaksanaan yaitu kurangnya pertisipasi ibu-ibu balita dan ibu hamil untuk mengikuti kegiatan penyuluhan gizi kesehatan dengan berbagai alasan seperti menjemput anak, memasak dan lain sebagainya. Namun untuk mengatasi hal tersebut kami telah mengedarkan hardcopy mengenai materi yang akan disampaikan kepada ib-ibu balita dan ibu hamil. Sebagai evaluasi kegiatan penyuluhan ini, kami membuka sesi pertanyaan yang dibuktikan dengan keaktifan ibu-ibu untuk bertanya mengenai kondisi dan kebutuhan nutrisi yang baik untuk anaknya. Pelaksanaan program ini diharapkan dapat menumbuhkan dan menigkatkan kesadaran orang tua mengenai pentingnya kebutuhan gizi bagi janin dan balita, sehingga kedepannya angka kejadian
atau prevalensi gizi buruk di wilayah Kecamatan Kalibawang, khususnya dusun Klangon dapat menurun.
Gambar 5. Penyuluhan Gizi Kesehatan berinteraksi dengan ibu balita dan ibu hamil
6. Penyuluhan Makanan Sehat dan Bergizi di Posyandu Bina Sehat dusun Potronalan Kode Kegiatan : 4.2.04 Jenis Program : Program Non Tema Tanggal Pelaksanaan : 3 Agustus 2013 Sifat Program : Interdisipliner Sasaran : Ibu hamil dan balita Lokasi : Posyandu Bina Sehat dusun Potronalan Tumbuh kembang balita yang optimal tergantung dari pemberian nutrisi dengan kualitas dan kuantitas yang baik serta benar. Banyaknya asupan makanan pada balita menjadi hal utama yang patut diperhatikan. Alasan tersebut menjadi dasar dalam pelaksanaan program penyuluhan mengenai makanan sehat dan bergizi. Pelaksanaan program ini diawali dengan observasi data yang menunjukkan bahwa selain di dusun Klangon, ditemukan pula anak dengan kondisi kurang gizi di dusun
Potronalan, sehingga pemberian pendidikan mengenai pemberian asupan makanan yang sehat dan bergizi perlu dilakukan. Kegiatan ini diikuti oleh ibu-ibu hamil dan balita beserta ibu sebanyak 70 orang. Pada akhir kegiatan posyandu, para peserta posyandu terutama ibu-ibu hamil, dan balita diberikan makanan sehat dan bergizi berupa nugget sayur dan pudding. Temuan Baru/Unik Temuan baru yang kami rasakan selama kegiatan KKN-PPM berlangsung dalam hal kekayaan alam yaitu banyaknya pohon kelapa yang dimanfaatkan oleh sebagian besar masyarakat dalam pembuatan gula jawa. Hal menarik yang ditemui seperti kegigihan masyarakat dalam mengambil nira pada pohon kelapa yang sangat tinggi dan semangat dalam membuat gula jawa dari mulai pagi hing malam hari. Selain itu, masyarakat juga memanfaatkan hasil kebun lain seperti ketela pohon yang digunakan untuk membuat slondok. Kekayaan alam yang digunakan sebagai sumber ekonomi masyarakat yaitu durian, di desa Banjaroya sering kali mengadakan pesta rakyat dengan menjual durian kepada para pengunjung baik lokal maupun luar kabupaten Kulon Progo. Kreativitas masyarakatpun tinggi dengan memanfaatkan durian untuk bahan pembuatan dodol dan jenang yang juga laku dipasaran. Selain kekayaan alam, wisata di desa Banjaroya juga tak kalah menarik, salah satunya adalah Puncak Suroloyo yang merupakan tempat tertinggi di wilayah Kulon Progo sehingga disana kami dapat menikmati pemandangan alam yang sangat indah. Selain Suroloyo, terdapat Goa Maria yang merupakan wisata atau tempat ibadah bagi masyarakat beragama katholik. Bidang budaya yang menonjol di desa Banjaroya yaitu kesenian Jathilan yang merupakan tarian untuk menyambut tamu. Potensi Pengembangan dan Keberlanjutan Potensi kekayaan alam, budaya dan wisata yang dimiliki desa Banjaroya patut untuk dikembangkan lebih lanjut yaitu dengan melakukan promosi produk-produk hasil perkebunan, promosi wisata dan budaya sebagaimana keinginan masyarakat saat kami melakukan observasi. Adanya harapan, keinginan dan dukungan yang besar dari masyarakat, kegiatan-kegiatan dari tiap program KKN-PPM yang telah terlaksana
khususnya bidang kesehatan dapat berlanjut sehingga tingkat kesehatan di desa Banjaroya dapat meningkat. II. KESIMPULAN Berdasarkan hasil observasi dan laporan pelaksanaan kegiatan KKN PPM UGM antar semester 2013 di Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Kuliah Kerja Nyata (KKN) adlaah sarana pembelajaran bagi para mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan dalam kehidupan bermasyarakat yang sesungguhnya. 2. Pemilihan program yang telah dilaksanakan didasarkan pada pertimbangan tingkat kebutuhan dan aspirasi masyarakat, dan kompetensi mahasiswa dalam melaksanakan program termasuk kemampuan berkomunikasi dan membangun kerja sama. 3. Terdapat 9 program pokok yang telah terlaksana dengan rincian 2 program interdisipliner dan 7 program monodisipliner 4. Pelaksanaan program KKN berjalan dengan baik dengan mendapatkan dukungan dan respon yang positif dari masyarakat III. SARAN 1. Program KKN sebaiknya dapat terus berlanjut dalam kehidupan masyarakat sehingga hasil dari program KKN yang telah berjalan menjadi efektif 2. Program yang dibuat hendaknya berprospek masa depan dan realistis untuk dilaksanakan masyarakat secara swadaya.
IV. LAMPIRAN
Gambar 6. Kegiatan Bantu Posyandu Potronalan Pengukuran berat badan, tinggi badan dan lingkar kepala pada balita, pengukuran tekanan darah usia dewasa (ibu hamil dan lansia) yang dilakukan setiap bulan pada hari sabtu, minggu pertama di Posyandu Bina Sehat dusun Potronalan
Gambar 7. Pelaksanaan program penyuluhan mengenai Gizi Kesehatan pada Ibu hamil dan ibu balita yang dilakukan di Posyandu Dahlia, dusun Klangon. Kegiatan ini diikuti oleh ibu hamil dan ibu balita sebanyak 35 orang. Keaktifan ibu-ibu saat bertanya dapat digunakan sebagai output dari penyuluhan yang dilakukan.
Gambar 8. Pelaksanaan program penyuluhan dan praktek cuci tangan dengan air mengalir yang dilakukan bersama dengan anak-anak usia dini di PAUD dusun Duren Sawit
Gambar 9. Sikat gigi bersama dengan anak-anak usia dini PAUD dusun Duren Sawit. Setelah pembagian sikat gigi dan pasta gigi gratis, anak-anak dengan semangat melakukan praktek sikat gigi.
Gambar 10. Penyuluhan dan praktek cuci tangan dengan ibu-ibu dasawisma dusun Potronalan. Program ini dilakukan bersamaan dengan program penyuluhan pengolahan jantung pisang dan jamur tiram, praktek cuci tangan dengan air mengalir dilakukan untuk mencegah adanya kontaminasi mikroorganisme.
Gambar 11. Pemeriksaan gigi dan mulut pada lansia bekerja sama dengan Tenaga Medis dari Puskesmas Kalibawang. Kegiatan ini diikuti sebanyak 55 orang yang terdiri dari ibu hamil, balita dan lansia. Hasil dari kegiatan ini berupa rata-rata gigi geligi balita dalam kondisi yang bagus, pada lansia sebagian besar terdapat kalkulus, staining gigi dan edentulous.
Gambar 12. Pendampingan Peer tutoring siswa SD, Pembagian Raskin, Orientasi Pengolahan bahan Jantung Pisang dan Jamur Tiram dan suasana pendampingan PAUD di dusun Potronalan
Upaya Meningkatkan Potensi Desa Wisata Dan Pencegahan Perkawinan Dini Pada Masyarakat Desa Sengkuang Jaya Pencegahan Pernikahan Dini Pada Masnyarakat Desa Sengkuang Jaya