Anda di halaman 1dari 16

Kode: KKN-PPM UGM - 16

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN (Individu)


KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS GADJAH MADA
TAHUN: 2013

SUB UNIT UNIT KECAMATAN KABUPATEN PROVNSI

: Kembang : Kembang : Wonokerto : Turi : Daerah Istimewa Yogyakarta

Disusun oleh: Nama Mahasiswa: Nur Haza Ayunni Binti Che Halin Nomor Mahasiswa: 09/290649/KG/08571

BIDANG PENGELOLAAN KKN- PPM, PENGEMBANGAN UMKM DAN PELAYANAN MASYARAKAT LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN-PPM UGM

PERIODE 1 JULI 2013 28 AUGUSTUS 2013

I. Laporan Kegiatan
Puji syukur kami haturkan ke hadirkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan programprogram KKN-PPM pada semester gasal 2013 ini. Adapun pada periode ini, KKN-PPM dilaksanakan pada tanggal 1 Juli 28 Augustus 2013 atau selama 8 minggu. Selama bulan ini dapat diselesaikan 8 program pokok yang tersusun atas 4 program pokok tema dan 4 program pokok non-tema dengan total waktu program pokok 259 jam. Pada umumnya program yang dilaksanakan berkaitan dengan pengolahan buah salak sesuai dengan tema utama dari KKN Unit SLM-14 ini, yakni peningkatan ekonomi masyarakat melalui pembentukan system terpadu produksi olahan salak di Desa Wonokerto, Kecamatan Turi Sleman, Daerah Istimewa Yogjakarta. Secara umum program-program terlaksana dengan baik, dan mendapatkan respon yang baik dari siswa, guru, orangtua siswa, maupun warga masyarakat pada umumnya. Masyarakat maupun perangkat desa mendukung pelaksanaan program-program yang ada. Berikut ini paparan program yang telah dilakukan selama periode KKN ini: 1. Khasiat Buah Salak dan Penerapannya dalam Gizi dan Piramida Makanan Sehat.

Jenis Program Sifat Program No. sector

: Pokok Tema : Monodisipliner (KK) : 4.2.04

Pengetahuan masyarakat tentang pemilihan makanan yang baik untuk mencapai hidup yang sehat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, ekonomi, sosial, budaya, kondisi kesehatan dan lain sebagainya. Pendidikan gizi merupakan salah satu unsur yang terkait dalam meningkatkan status gizi masyarakat jangka panjang. Tujuan gizi seimbang adalah pemenuhan kebutuhan gizi guna mencegah terjadinya gizi kurang dan gizi lebih. Oleh karena itu penerapan gizi seimbang dan perilaku hidup sehat secara berkelanjutan merupakan suatu upaya penting dalam mewujudkan hidup sehat, bugar, cerdas, aktif dan produktif. Melalui sosialisasi dan penyampaian pesan-pesan gizi yang praktis akan membentuk suatu keseimbangan bangsa antara gaya hidup dengan pola konsumsi masyarakat. Pengembangan pedoman gizi seimbang baik untuk petugas maupun masyarakat adalah salah satu strategi dalam mencapai perubahan pola konsumsi makanan yang ada di masyarakat dengan tujuan akhir yaitu tercapainya status gizi masyarakat yang lebih baik. Upaya perbaikan gizi masyarakat sebagaimana disebutkan di dalam undang-undang No 36 tahun 2009 bertujuan untuk meningkatkan mutu gizi perseorangan dan masyarakat, antara lain melalui perbaikan pola konsumsi makanan, perbaikan perilaku sadar gizi dan peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi dan kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi. Justeru, sebagai mahasiswa yang terlibat dalam kluster kesehatan, usaha perbaikan gizi dengan penyuluhan piramida makanan sehat adalah penting untuk dilaksanakan dan bertepatan dengan tema pokok program , konsumsi buah salak diterapkan dalam salah satu makanan di dalam piramida makanan sehat . Terdapat banyak khasiat dalam buah salak apabila dikonsumsi, antara kandungan-kandungan yang dimiliki buah salak adalah, kalori, protein, karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B, vitamin C, air, saponin, tannin, dan flavonoida .

Selain memiliki bentuk yang unik dan rasa yang manis dan asam, buah salak juga memiliki banyak kandungan gizi yang cukup lengkap. Setiap 100gr buah salak mengandung energi sebesar 368 kilikalori, protein 0,8 gram, karbohidrat 90,3 gram, lemak 0,4 gram, kalsium 38 miligram, fosfor 31 miligram, zat besi 3,9 miligram. Selain itu didalam sebuah salak juga mengandung vitamin C sebesar 8,4 miligram. Dengan penerapan konsumsi buah ini , dapat membantu mengobati penyakit dan masalah di sekitar perut, contohnya dapat mengatasi diare kerana memiliki kandungan tanin yang dikenal sebagai anti diare. Selain itu, kandungan buah buah salak yang mengandung betakaroten dapat membantu memelihara kesehatan mata. Khasiat buah salak juga sangat baik untuk membantu program diet, ini karena buah salak mengandung zat gizi dan fitonutrien yang berpotensi membantu program diet. Program ini total membutuhkan waktu 42 jam, di mana kurang lebih menggunakan dana sebesar Rp 12,500. Di akhir penyuluhan warga sudah mengetahui dan dapat menyebutkan makanan sebagai seumber tenaga, sumber zat pengatur, sumber zat pembangun dan membedakan makanan yang sehat dan tidak sehat.

Penyuluhan tentang khasiat buah salak

2. Pengolahan Buah Salak Menjadi Produksi Nastar Salak. Jenis Program Sifat Program No. sector : Pokok Tema : Monodisipliner (KK) : 2.2.18

Program ini total membutuhkan waktu 42 jam, di mana kurang lebih menggunakan dana sebesar Rp 105,200. Pertama, dilakukan research tentang pengolahan makanan apa saja yang sesuai dilakukan dan akhirnya nastar dipilih sebagai makanan yang bisa diolah menjadi nastar salak . Setelah itu, beberapa uji coba telah dilakukan dan resep-resep sebelumnya dijadikan panduan dan telah diubahsuai selai nastar menjadi selai salak . Hasil dari pengolahan ini bisa memajukan ekonomi masyarakat Turi kerana selain dari permintaan yang banyak, nastar salak juga bisa disimpan lama sebagai stok makanan . Selain itu , nastar salak juga bisa dijadikan sebagai salah satu makanan wisata kuliner dalam program kampung jawa yang sedang dilaksanakan penduduk di Turi. Hasil pengolahan salak kemudiannya ditunjukkan ke ibu-ibu PKK pada tanggal 28 Juli 2013. Pada tanggal itu juga dilakukan demonstrasi tentang cara membuat nastar salak . Pengolahan salak menjadi nastar salak telah mendapat sambutan yang baik dari warga Kembang kerana setelah produk olahan ini diperkenalkan banyak warga Kembang telah mencoba membuat nastar salak di rumah masing-masing terutamanya ketika waktu lebaran. Selain itu, nastar salak juga menjadi salah satu pilihan warga dalam lomba masak ibu- ibu PKK pada tanggal 18 Augustus 2013. Diharapkan agar pengenalan produk olahan salak ini akan dapat meningkatkan nilai produk salak dipasaran.

Foto produk olahan nastar salak , demonstrasi dan lomba bersama ibu-ibu PKK 3. Pengolahan Kulit Buah Salak Untuk Kerajinan Bingkai Foto dan Bingkai Kaca Jenis Program Sifat Program No sector : Pokok Tema : Monodisipliner (KK) : 2.2.18

Program ini total membutuhkan waktu 50 jam, di mana kurang lebih menggunakan dana sebesar Rp 100,600 Program ini dipilih sebagai salah satu upaya dalam mengelola limbah alam . Pasca panen limbah salak bisa bermanfaat untuk dijadikan kerajinan tangan yang bisa menambah pendapatan warga Kembang. Setelah dilakukan uji coba dan survey, sosialisasi dan pembuatan bingkai foto dan bingkai kaca dilakukan bersama anak-anak SD Banyurip II kelas 4 , 5 dan 6. Pembuatan kerajinan tangan menggunakan limbah kulit salak ini juga menggunakan kerdus sebagai bahan utama bingkai foto dan bingkai kaca , dalam upaya mengelola limbah alam dengan baik . Sebuah lomba kerajinan tangan menggunakan limbah kulit salak dan kerdus telah diadakan dan dengan adanya program pembuatan kerajinan tangan yang melibatkan semua anak di Kelas di SD Banyurip II , selain dari menghargai alam sekitar dan belajar mengelola limbah, anak-anak juga bisa mengasah bakat dan kreativitas mereka dalam menghias bingkai foto dan bingkai kaca tersebut. Kami juga menyediakan imbalan hadiah kepada juara lomba sebagai bentuk penghargaan usaha mereka.

Kerajinan bingkai foto mengunakan kulit buah salak 4. Program Khasiat Buah Salak Dalam Pengobatan Diabetes Jenis Program : Pokok Tema Sifat Program : Monodisipliner (KK) No sector : 4.2.03

Kulit salak mengandung banyak unsur aktif yang menpunyai manfaat dalam bidang kesehatan. Keseluruhan unsur aktif tersebut bekerja secara bersamaan pada tubuh pasien. Diantara unsur aktif yang terkandung di dalam kulit salak yang berkhasiat menyembuhkan penyakit diabetes adalah 1. Feruline Acid dan Proline : senyawa yang mendorong terbentuknya kolagen dan elastin ( dua unsur penting untuk pemulihan jaringan). 2. Cinnamic acid derivatives : senyawa yang mendorong regenerasi sel epitel. Zat-zat diatas berperan penting dalam proses perbaikan pancreas pada penderita diabetes tipe I 3. Arginin : senyawa yang menstimulir pembelahan sel dan memperkuat

biosintesa protein. (untuk penderita diabetes tipe II 4. Pterostilbene : senyawa ini merupakan zat anti diabetes dan berperan langsung dalam menurunkan kadar gula darah. Berdasarkan penelitian, buah salak memang mengandung banyak manfaat untuk kesehatan. Oleh itu, penyuluhan tentang khasiat buah salak dalam pengobatan diabetes adalah sangat penting untuk dilakukan ke warga Kembang supaya mereka bisa mengetahui akan potensi pengolahan buah salak dalam bidang perubatan. Pelaksanaan penyuluhan tersebut dilakukan dengan mempersiapkan brosur mengenai kandungan manfaat unsure aktif yang terdapat di dalam buah salak dan cara-cara untuk membuat ramuan herbal tersebut . Penyuluhan dilakukan pada 2 kesempatan yakni pada arisan ibu-ibu PKK yang diikuti oleh 50 orang warga pada tanggal 28 Juli 2013 dan pada arisan posyandu pada 16 Augustus 2012 yang diikuti oleh 60 orang warga. Program ini total membutuhkan waktu 21 jam, di mana kurang lebih menggunakan dana sebesar Rp 10,000. Peyuluhan ini diharapkan akan dapat membuka mata warga tentang potensi yang sudah ada di hadapan mereka . Semoga lebih banyak penelitian akan dijalankan tentang pengobatan diabetes menggunakan unsur buah salak agar salah satu penyakit yang paling banyak didapatkan di Negara ini akan bisa dikurangi dan nisa sembuh.

5. Penyuluhan dan Pembikinan Poster Tentang Kesehatan Gigi dan Mulut sera Cara Menyikat Gigi Yang Benar Jenis Program : Pokok Non-Tema Sifat Program : Monodisipliner (KK) No sector : 4.2.02

Banyak orang beranggapan bahwa tingkat kesehatan seseorang bergantung pada bagaimana ia merawat gigi. Tak hanya itu, gigi juga bisa menjadi indikator apakah seseorang itu rajin merawat tubuh atau tidak. Kesehatan mulut dan gigi harus selalu kita jaga untuk menghindari terjadinya beberapa penyakit mulut dan gigi. Gigi yang jarang dibersihkan juga dapat memicu timbulnya bau mulut, sariawan, gusi bengkak dan bahkan yang lebih parah bisa memicu terjadinya kanker mulut. Selain itu, jika Mempunyai gigi berlubang tentu bisa menjadi bencana karena selain akan mengeluarkan bau tak sedap, gigi berlubang juga akan menyebabkan beberapa penyakit lain. Sumber utama terjadinya gigi berlubang adalah karena kurangnya perawatan gigi yang diimbangi dengan mengkonsumsi makanan manis dan merusak gigi . Oleh karena itu membersihkan gigi dan mulut sudah menjadi sebuah keharusan dan mengikut penelitian , masih banyak orang yang tidak tahu cara menyikat gigi yang benar, terutamanya di daerah desa . Sebagai mahasiswa kedokteran gigi , adalah menjadi satu tanggungjawab untuk saya melakukan penyuluhan dalam upaya meningkatkan taraf kesehatan gigi dan mulut terutamanya di daerah desa . Program ini total membutuhkan waktu 39 jam, di mana kurang lebih menggunakan dana sebesar Rp 90,000 Penyuluhan dan demonstrasi menggunakan model gigi telah dilakukan pada pos posyandu , arisan ibu-ibu PKK, di SD Banyurip I dan SD Banyurip II kelas 4, 5 dan 6. Kegiatan kuis telah diadakan untuk murid SD Banyurip II. Poster tentang cara menyikat gigi yang benar juga telah diserahkan kepada pihak sekolah SD Banyurip II . Selain itu , program penyuluhan , pemeriksaan gigi dan pelayanan kesehatan gigi di SD Banyurip I telah dijalankan selama 2 hari bersama dengan dokter-dokter gigi dan koas dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada pada tanggal 23 dan 24 Juli 2013. Setelah membuat penyuluhan dan pemeriksaan gigi di daerah Kembang, Turi dan sekitarnya, saya dapat menyimpulkan bahawa kesehatan gigi di deerah ini

masih kurang, kerana saat pemeriksaan gigi warga di sini, masih terdapat banyak masalah kesehatan gigi dan mulut yang saya dapatkan, terutamanya oral hygiene yang sangat jelek (akibat dari tidak tahu cara menjaga oral hygiene mulut dengan baik- salah satunya adalah tidak menyikat gigi yang benar dan malas menyikat gigi). Warga di desa ini juga memberitahu saya bahawa mereka masih takut ketemu dokter gigi . Oleh itu, dengan penyuluhan dan deminstrasi yang telah saya sampaikan, saya berharap agar taraf kesehatan gigi dan mulut di desa ini akan menjadi lebih baik.

Poster cara meyikat gigi yang benar di SD Banyurip 6. Penyuluhan dan Pembikinan Poster tentang Cara Mencuci Tangan yang Benar Berdasarkan Rekomendasi WHO Jenis Program No. Sektor Sifat Program : Pokok Non-Tema : 4.2.28 : Interdisipliner

Berdasarkan rekomendasi WHO, cuci tangan merupakan cara yang efektif untuk menjaga higienitas tangan, guna terhindar dari penyakit infeksi menular, seperti diare, infeksi saluran nafas, Hepatitis A dan sebagainya. Kerana merupakan perkara yang mudah dilakukan dan mempunyai dampak kesehatan yang sangat besar, sepantasnya dilakukan gerakan cuci tangan terutamanya bagi anak sekolah dan masyarakat. Gerakan mencuci tangan juga adalah salah satu upaya dalam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan suatu pedoman hidup

10

sehat untuk dilaksanakan secara individual di rumah, sekolah, maupun lingkungan. PHBS selain menjadi program yang saya laksanakan dalam KKN ini juga menjadi program rutin dari Puskesmas sehingga pelaksanaannya mendapatkan dukungan dari puskesmas karena berjalan secara sinergis. Penerapan PHBS amat penting untuk mendukung kesehatan anak-anak sehingga dapat tetap berprestasi dengan cemerlang. Program ini total membutuhkan waktu 23 jam, di mana kurang lebih menggunakan dana sebesar Rp 65.500. Program cuci tangan dan penyuluhan PHBS ini disasarkan pada anak SD kelas IV, V, dan VI SD Banyurip II yang berjumlah 40 anak masing-masing kelas . Pelatihan ini dilaksanakan pada tanggal 25 Juli 2013. Metode penyampaian PHBS ini meliputi presentasi dan praktek seperti praktek cuci tangan. Metode penyampaian edukasi cara menuci tangan ini meliputi presentasi dan praktek seperti praktek cuci tangan dengan menggunakan air dan sabun, serta penyerahan poster gerakan 7 langkah cuci tangan kepada pihak SDN Banyurip II. Yang dilatihkan dan diajarkan antara lain adalah penggunaan air bersih, penggunaan jamban sehat, pemilihan jajanan sehat, pilihan makanan sayur dan buah, dan sebagainya. Pada siswa cukup antusias dan banyak mengajukan pertanyaan, dan juga bersemangat mengikuti demonstrasi dan menjawab soal kuis yang diberikan. Kami juga menyediakan imbalan hadiah kepada juara lomba kuis sebagai bentuk penghargaan usaha mereka. Diharapkan melalui kegiatan lomba kuis ini siswa dapat meningkatkan kesadaran perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat terutama keluarga mereka serta turut menyukseskan gerakan Indonesia Sehat 2015.

11

Gerakan cuci tangan di SD Banyurip II

Poster gerakan cuci tangan yang benar di SD Banyurip II

7. Penyuluhan Cara Deteksi Dini Penyakit Kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim dan Upaya Pencegahan dan Penanganannya Jenis Program Sifat Program No sector : Pokok Non-Tema : Interdisipliner (KK) : 4.2.05

Kanker payudara merupakan neoplasma yang paling sering terjadi pada wanita. Pendeteksi dini dengan perabaan payudara dapat mencegah berlanjutnya stadium kanker agar tidak menjadi lebih parah. Dengan demikian, penyuluhan tentang kanker payudara dan upaya pencegahannya merupakan sesuatu yang harus

12

dilakukan oleh petugas kesehatan. Pelaksanaan penyuluhan tersebut dilakukan dengan mempersiapkan brosur mengenai kanker payudara yang berisi tentang pengertian kanker payudara, penyebab serta factor risiko kanker payudara, dan bagaimana cara melakukan pemeriksaan sadari untuk mendeteksi adanya benjolan di payudara. Penyuluhan dilakukan pada tanggal 16 Augustus 2013, pada saat posyandu, di mana wanita banyak hadir. Ibu-ibu yang hadir dalam penyuluhan ini sebanyak 50 orang yang terdiri dari ibu-ibu maupun remaja putri. Awalnya dilakukan penjelasan mengenai kanker payudara, penyebab, factor risiko, penanganan secara umum, kemudian praktek melakukan sadari. Program ini total membutuhkan waktu 232 jam, di mana kurang lebih menggunakan dana sebesar Rp 10.000. Kelebihan dari program ini adalah tepat sasaran di mana kanker payudara merupakan penyebab kematian pada wanita setelah stroke. Dengan penyuluhan ini diharapkan wanita-wanita secara umum setuju dan berkomitmen mengubah gaya hidup mereka. Kelemahan penyuluhan ini adalah kendala bahasa karena saya tidak terlalu lancar berkomunikasi dengan bahasa Jawa sehingga terjadi bahasa gado-gado, padahal sebagian lansia di Dusun Kembang tidak memahami bahasa Indonesia dengan baik.

8. Pengajian Agama TPA/TKA Jenis Program : Pokok Non-Tema Sifat Program : Interdisipliner No sector : 3.8.02

Program ini diadakan ketika saat bulan ramadhan, dan program ini merupakan permintaan dari warga Kembang sendiri . Program ini total membutuhkan waktu 20 jam, dan tidak menggunakan dana sama sekali . Pendidikan agama mempunyai kaitan erat dengan pembinaan karakter (moral) seseorang . Agama mempunyai pengaruh yang besar dalam perubahan sosial

13

kerana agama adalah salah satu faktor yang terpenting bagi kohesi dan solidaritas masyarakat. Agama dilihat sebagai factor yang essensial dari identitas dan integrasi masyarakat. Agama mempunyai fungsi sebagai system interpretasi yang mencerminkan pemahaman diri masyarakat dan kedudukannya serta tugasnya didalam alam semesta. Oleh itu , pengajian agama adalah sangat penting dan dapat meningkatkan integriti dan kerukunan masyarakat setempat . Selain itu, pengajian Al-Quran dan Iqra yang dijalankan akan dapat membantu anak-anak untuk mendalami lagi ilmu agama Islam. Kami dari semua teman subunit sangat gembira menjalankan program TPA ini kerana suasana ramadhan lebih terasa hidup dengan pengajian agama, mengaji AL-Quran bersama sebelum buka puasa bersama, buka puasa bersama dan setelah itu sholat berjemaah bersama.

II. Kesimpulan

14

Pada akhir dari pelaksanaan KKN di Dusun Kembang,Wonokerto Kecamatan Turi , Kabupaten Sleman ini, dapat disimpulkan beberapa hal meliputi: 1. Program kesehatan yang ada di Desa Kembang yang dilaksanakan oleh puskesmas sudah terlaksana dengan cukup baik, dimana partisipasi warga dan tingkat kepahaman warga mengenai pola hidup sehat sudah cukup baik. 2. Program KKN yang dilaksanakan berfokus pada masalah yang ditemukan oleh mahasiswa KKN sendiri dan juga mendapat masukan dari warga dan perangkat desa atau dusun sehingga dapat berjalan sinergis dengan programprogram yang sudah ada. 3. Partisipasi dan antusiasme warga, siswa, kepala sekolah, dan perangkat desa terhadap program-program terutama program kesehatan yang dilaksanakan sangat baik. 4. Masih sangat jarang program KKN terutama yang bertemakan kesehatan masuk dan menjangkau siswa-siswa SD di Banyurip dan warga Kembang sehingga ditemukan beberapa siswa dan warga yang mengalami gangguan kesehatan gigi dan masih belum terdeteksi. 5. Keberhasilan program-program KKN ini tidak lepas dari dukungan dan partisipasi masyarakat setempat, perangkat dusun, perangkat desa, perangkat kecamatan, dosen, RSUP Prof. Dr. Sardjito, dan juga LPPM UGM yang telah mengawasi dan membantu pelaksanaan program.

III. Saran
Setelah menyelesaikan program-program yang dilaksanakan pada KKN periode 1 Juli 2013- 28 Augustus 2013 ini dan dari masukan/ temuan selama pelaksanaan program, berikut ini saran yang dapat menjadi masukan bagi pelaksanaan KKN-PPM secara umum maupun sesuai dengan lokasi saat ini: 1. Penelitian dan research tentang buah salak di dusun Kembang seharusnya dilakukan dengan lebih banyak lagi, kerana buah salak berpotensi besar dalam pengolahan kearah bidang kesehatan dan perobatan. 2. Program KKN yang menyentuh anak sekolah, terutama kesehatan anak

15

sekolah sangat diharapkan oleh para kepala sekolah, sehingga amat diharapkan agar program yang serupa dilaksanakan sebagai program lanjutan dari program-program yang sudah dilaksanakan saat ini. 3. Waktu pemilihan pelaksanaan KKN sebaiknya tidak dilaksanakan pada waktu yang ada cuti umum seperti hari raya aidilfitri kerana bisa menganggu acara peribadi mahasiswa bersama keluarga 4. Dalam menentukan target pencapaian tema, kami menyarankan agar tidak terlalu banyak sehingga semua target dapat ditelaah secara mendalam dalam waktu 2 bulan.

16

Anda mungkin juga menyukai