Anda di halaman 1dari 95

LAPORAN

PROGRAMPENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


REGULER

PELATIHAN PEMANFAATAN BUAH DAN SAYUR UNTUK


MENDUKUNG PROGRAM GERAKAN MASYARAKAT SEHAT
(GERMAS) PADA KADER AISYIYAH BANGUNTAPAN UTARA

Oleh :
Nur Syarianingsih Syam
Desi Nurfita
Atikah Rahayu

Program ini didanai melalui Anggaran PPM Internal UAD

UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN


TAHUN 2018

i
ii
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM

1. Judul Pengabdian kepada Masyarakat : Pelatihan Pemanfaatan Buah dan Sayur


Untuk Mendukung Program GERMAS Pada Kader ‘Aisyiyah Banguntapan Utara
2. Tim Pelaksana:
Alokasi Waktu
No Nama Jabatan NIDN Prodi
(Jam/Minggu)
1 Nur Syarianingsih Syam, 0512018901 IKM 4
Ketua
SKM.,M.Kes
2 Desi Nurfita, SKM., M.Kes (Epid) Anggota 1 0506118903 IKM 4
3 Atikah Rahayu, SKM.,M.PH Anggota 2 0020047803 IKM 4
3. Objek (Khalayak Sasaran) Pengabdian kepada Masyarakat :
Kader ‘Aisyiyah dan ibu-ibu rumah tangga di wilayah Banguntapan Utara
4. Masa Pelaksanaan :
Mulai : bulan : Januari tahun : 2018
Berakhir : bulan : Mei tahun : 2018
5. Usulan Biaya PPM Reguler/Kompetisi/Institusional*) UAD Rp.5.000.000,00.
6. Lokasi Pengabdian kepada Masyarakat : ‘Aisyiyah Cabang Banguntapan Utara
7. Mitra yang terlibat :
Mitra yang terlibat adalah kader aktif Aisyiyah Banguntapan Utara yang diharapkan
menjadi penggerak/ pelatih dalam pemanfaatan buah dan sayur untuk mendukung
Program GERMAS (Gerakan Masyarakat Sehat). Partisipasi mitra ditunjukkan
dengan kesediaannya untuk berhadir menjadi peserta pelatihan.
8. Permasalahan yang ditemukan dan solusi yang ditawarkan :
Permasalahan pokok yang dihadapi masyarakat wilayah Banguntapan Utara masih
belum memanfaatkan secara optimal lahan pekarangan dengan menanam makanan
yang bermanfaat bagi kesehatan keluarga seperti buah dan sayur, belum mampu
menerapkan konsep higiene dan sanitasi makanan khususnya buah dan sayur serta
mengolah bahan makanan ini agar zat gizi yang terdapat didalamnya tidak banyak
yang hilang akibat proses pengolahan yang tidak tepat.
9. Kontribusi mendasar pada khlayak sasaran:
Kader aktif Aisyiyah Banguntapan Utarayang telah mengikuti kegiatan pengabdian
pada masyarakat mampu secara terampil mentransfer ilmu dan pengetahuan tentang
memanfaatkan Buah dan Sayur Untuk Mendukung Program GERMAS melalui
pemanfaatan lahan untuk menanam buah dan sayur, menerapkan higiene dan
sanitasi makanan, serta mengolah makanan buah dan sayur dengan baik kepada
masyarakat.
10. Rencana luaran berupa jasa, sistem, produk/barang, paten, atau luaran lainya yang
ditargetkan :
a. Modul Pelatihan Pemanfaatan Buah dan Sayur Untuk Mendukung Program
GERMAS
b. Artikel pengabdian pada masyarakat

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. ii
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM…………………………………………...iii
DAFTAR ISI .................................................................................................... .iv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... .iv
RINGKASAN PROPOSAL .............................................................................. .v
BAB I Pendahuluan .......................................................................................... 1
1. Analisis Situasi ............................................................................. 1
2. Permasalahan Mitra........................................................................ 3
BAB II Solusi dan Target Luaran ...................................................................... 5
BAB III Metode Pelaksanaan ............................................................................ 8
BAB IV Biaya dan Jadwal Kegiatan ................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 13
LAMPIRAN .................................................................................................... 14

iv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Aggota Tim Pengusul (Curriculum Vitae)


Lampiran 2. Gambaran PPM yang akan ditransfer kepada Mitra
Lampiran 3. Surat Kesediaan dari PCA Banguntapan Utara
Lampiran 4. Form Jadwal Kegiatan PPM
Lampiran 5. Surat Tugas
Lampiran 6. Kontrak Pengabdian
Lampiran 7. Lembar Form Kepuasaan Mitra
Lampiran 8. Absensi Peserta Pengabdian
Lampiran 9. Dokumentasi Kegiatan
Lampiran 10. Press Release
Lampiran 11. Artikel
Lampiran 12. Modul

v
Ringkasan Proposal/Abstrak

Kecamatan Banguntapan merupakan daerah yang memiliki produksi


pertanian cukup tinggi di Kabupaten Bantul Yogyakarta, sebagian besar
penduduknya bekerja sebagai petani yaitu 53,88%. Mestinya daerah ini berpotensi
sebagai sumber pangan yang beranekaragam yang berperan dalam penyediaan zat
gizi vitamin dan mineral seperti buah dan sayur yang dapat dimanfaatkan
masyarakat untuk perbaikan gizi masyarakat.Masyarakat wilayah Banguntapan
Utara masih belum memanfaatkan secara optimal lahan pekarangan dengan
menanam makanan yang bermanfaat bagi kesehatan keluarga seperti buah dan
sayur, padahal wilayah tersebut memiliki potensi pertanian yang cukup besar serta
ditunjang dengan lahan pekarangan rumah yang memadai jika ditanam tanaman
yang bermanfaat bagi kesehatan. belum mencoba untuk mengolah makanan
variatif menggunakan bahan buah dan sayur agar menarik anggota keluarga yang
tidak menyukai bahan makanan tersebut. Selanjutnya bagi anggota keluarga yang
menyukai buah/sayur masih belum mengetahui cara yang tepat agar pestisida dan
zat gizi yang terkandung dalam bahan makanan tersebut apabila diproses dalam
pengolahan makanan. Masyarakat Indonesia masih kurang mengonsumsi sayuran
dan buah, konsumsi kelompok sayur dan olahannya serta buah-buahan dan
olahannya masih rendah, yaitu 57,1 gram per orang per hari dan 33,5 gram per
orang per hari. Padahal dianjurkan konsumsi sayuran dan buah-buahan 300-400 g
perorang perhari bagi anak balita/ anak usia sekolah dan 400-600 g perorang
perhari bagi remaja/orang dewasa. Kondisi ini menunjukkan bahwa asupan buah
dan sayur belum memadai yang berakibat rendah pula suplai vitamin dan mineral
yang dibutuhkan oleh tubuh.
Perlu pelatihan pemanfaatan buah dan sayur untuk mendukung Gerakan
Masyarakat Sehat (Germas) pada kader Aisyiyah di Banguntapan Utara.
Harapannya dengan memberikan pelatihan ini pada kader mampu secara terampil
mentransfer ilmu dan pengetahuan tentang memanfaatkan Buah dan Sayur Untuk
Mendukung Program GERMAS melalui pemanfaatan lahan untuk menanam buah
dan sayur, menerapkan higiene dan sanitasi makanan, serta mengolah makanan
buah dan sayur dengan baik kepada masyarakat.

vi
BAB 1
PENDAHULUAN

1) Analisis Situasi
Masalah gizi merupakan salah satu masalah serius yang perlu mendapat
perhatian karena kondisi kekurangan gizi akan menyebabkan rendahnya
satus kesehatan dan gizi yang berakibat pada rendahnya kualitas SDM,
pencapaian pendidikan dan daya saing bangsa.Pengaruh masalah gizi terhadap
pertumbuhan, perkembangan, intelektual dan produktivitas menunjukkan
besarnya peranan gizi bagi kehidupan. Apabila terjadi gangguan gizi pada masa
anak, maka pertumbuhan dan perkembangan tidak akan berlangsung optimal.
Ketidakseimbangan antara asupan kebutuhan dan atau kecukupan akan
menimbulkan masalah gizi, baik masalah gizi kurang maupun gizi lebih
(Atmarita, 2010 dan Hadi, 2005).
Studi Diet Total (SDT) 2014 termasuk dalam Riset Kesehatan Nasional
(Riskesnas) berbasis komunitas, dilaksanakan oleh Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI menunjukkan bahwa
orang Indonesia masih kurang mengonsumsi sayuran dan buah. Konsumsi
kelompok sayur dan olahannya serta buah-buahan dan olahannya masih rendah,
yaitu 57,1 gram per orang per hari dan 33,5 gram per orang per hari. Hal ini belum
memadai berpengaruh terhadap suplai vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh
tubuh. Badan Kesehatan Dunia (WHO) secara umum menganjurkan konsumsi
sayuran dan buah-buahan untuk hidup sehat sejumlah 400 g perorang perhari,
yang terdiri dari 250 g sayur (setara dengan 2 1/2 porsi atau 2 1/2 gelas sayur
setelah dimasak dan ditiriskan) dan 150 g buah. (setara dengan 3 buah pisang
ambon ukuran sedang atau 1 1/2 potong pepaya ukuran sedang atau 3 buah jeruk
ukuran sedang). Bagi orang Indonesia dianjurkan konsumsi sayuran dan buah-
buahan 300-400 g perorang perhari bagi anak balita/ anak usia sekolah dan 400-
600 g perorang perhari bagi remaja/orang dewasa. Konsumsi buah dan sayur akan
membantu pemenuhan serat, vitamin dan mineral (Kemenkes RI, 2015).
Berbagai kajian menunjukkan bahwa konsumsi sayuran dan buah-buahan
yang cukup turut berperan dalam menjaga kenormalan tekanan darah, kadar gula

1
dan kolesterol darah. Konsumsi sayur dan buah yang cukup akan menurunkan
risiko sulit buang air besar (BAB/ sembelit) dan kegemukan/obesitas. Obesitas
(IMT>25, Usia ≥ 18 th) pada tahun prevalensinya sejumlah 14,4% dan meningkat
pada tahun 2013 menjadi sebesar 26,2%(Kemenkes RI, 2015). Hal ini
menunjukkan bahwa konsumsi sayuran dan buah-buahan yang cukup turut
berperan dalam pencegahan penyakit tidak menular kronik. Untuk mengatasi
masalah-masalah tersebut dicanangkan oleh ibu menteri kesehatan suatu Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dengan fokus pada 3 kegiatan yaitu :1)
Meningkatkan aktifitas fisik, 2) Konsumsi sayur dan buah, 3) Deteksi dini
penyakit.
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat adalah suatu tindakan yang sistematis,
terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa
dengan kesadaran, kemauan dan kemampuanberperilaku sehat untuk
meningkatkan kualitas hidup. Dalam kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
salah satu hal yang dikampanyekan adalah tingkat mengkonsumsi sayur dan
buah, terutama sayur dan buah lokal. Konsumsi sayuran dan buah-buahan yang
cukup merupakan salah satu indikator sederhana gizi seimbang. Bentuk kegiatan
GERMAS dalam hal pemenuhan konsumsi sayur dan buah adalah a) Kampanye
makan buah dan sayur, b) Makan buah bersama (misal : di Sekolah atau institusi
lainnya), c) Membudayakan makan buah pada kudapan rapat, d) Lomba
menyusun menu sayuran, e) Bazar buah dan sayuran, dan f) Pemanfaatan
pekarangan (untuk sayuran dan buah).
GERMAS berfokus pada tiga aktifitas utama, yaitu: memeriksa kesehatan
secara rutin, melakukan aktivitas fisik, dan mengkonsumsi sayur dan buah. Bagi
masyarakat Indonesia terutama balita dan anak usia sekolah dianjurkan untuk
mengonsumsi sayuran dan buah-buahan 300-400 gram per orang per hari dan bagi
remaja dan orang dewasa sebanyak 400-600 gram per orang per hari.Kualitas
makanan sehat dipengaruhi oleh aspek higienis, sanitasi yang baik dan bebas
bahan beracun berbahaya.World Health Organization (2005) juga telah
melaporkan bahwa sekitar 70% kasus diare yang terjadi di negara berkembang
disebabkan oleh makanan yang telah terkontaminasi. Sementara itu, angka

2
kejadian diare termasuk dalam 10 (sepuluh) besar penyakit di Puskesmas wilayah
Kota Yogyakarta sebab ditemukan sebanyak 10.604 penderita (119,7 %) selama
tahun 2014 (Dinkes Kota Yogyakarta, 2015).
Faktor risiko ini berkaitan dengan ketidakmampuan masyarakat untuk
membeli dan memilih pangan yang memenuhi syarat kesehatan dan gizi
seimbang.Akibatnya konsumen mudah mengalami risiko diare maupun asupan
makanan yang memenuhi gizipun berkurang.Pengetahuan gizi ibu merupakan
beberapa faktor risiko yang juga turut berpengaruh. Pola konsumsi pangan rumah
tangga masih banyak didominasi beras yang berarti keanekaragaman pangan dan
gizi yang dikonsumsi tidak variatif, sehingga asupan zat gizi makanan sumber
vitamin dan mineral seperti buah dan sayur masih rendah. Hal ini karena tidak
satupun makanan yang memiliki semua komponen zat gizi yang diperlukan oleh
tubuh, namun perlu makanan lainnya agar zat gizi dalam makanan dapat saling
memberikan keseimbangan satu dengan lainnya.Oleh karena itu, mengingat
kesehatan dan status gizi sangat penting dalam menentukan derajat masyarakat,
perlu dilakukan intervensi gizi berupa pemberian edukasi terkait pemanfaatan
buah dan sayur untuk mendukung program germas pada Kader ‘Aisyiyah
Banguntapan Utara yang masih belum optimal dilakukan oleh Dinkes mengingat
permasalahan tersebut diatas masih ada wilayah Banguntapan khususnya
Yogyakarta umumnya, maka penting kiranya kegiatan ini dilakukan serangkaian
yang tak terpisahkan sebagai bentuk pengabdian masyarakat.

2) Permasalahan Mitra
Kecamatan Banguntapan merupakan daerah yang memiliki produksi
pertanian cukup tinggi di Kabupaten Bantul Yogyakarta, sebagian besar
penduduknya bekerja sebagai petani yaitu 53,88%. Mestinya daerah ini berpotensi
sebagai sumber pangan yang beranekaragam yang berperan dalam penyediaan zat
gizi vitamin dan mineral seperti buah dan sayur yang dapat dimanfaatkan
masyarakat untuk perbaikan gizi masyarakat(Dinkominfo, 2017).Berdasarkan
hasil observasi permasalahan pokok yang dihadapi masyarakat wilayah
Banguntapan Utara masih belum memanfaatkan secara optimal lahan pekarangan

3
dengan menanam makanan yang bermanfaat bagi kesehatan keluarga seperti buah
dan sayur, padahal wilayah tersebut memiliki potensi pertanian yang cukup besar
serta ditunjang dengan lahan pekarangan rumah yang memadai jika ditanam
tanaman yang bermanfaat bagi kesehatan.
Sebagian besar masyarakat dengan matapencaharian sebagai petani,
seharusnya memiliki waktu yang lebih besar dirumah selepas kegiatan di sawah
yang dapat dimanfaatkan untuk mempersiapkan makanan untuk keluarga dengan
makanan yang memenuhi higiene sanitasi yang memadai. Namun hal ini masih
belum bisa dicapai karena berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa warga
lahan pekarangan tidak difungsikan untuk menanam buah dan sayur disebabkan
anggota keluarga tidak menyukai makanan tersebut, belum mencoba untuk
mengolah makanan variatif menggunakan bahan buah dan sayur agar menarik
anggota keluarga yang tidak menyukai bahan makanan tersebut. Selanjutnya bagi
anggota keluarga yang menyukai buah/sayur masih belum mengetahui cara yang
tepat agar pestisida dan zat gizi yang terkandung dalam bahan makanan tersebut
apabila diproses dalam pengolahan makanan.
Oleh karenanya, mengingat kebiasaan/perilaku rumah tangga yang keliru
terkait pemanfaatan lahan pekarangan, perlakuan bahan makanan khususnya buah
dan sayur serta higiene sanitasi makanan khususnya perlakuan terhadap buah dan
sayur maka penting kiranya memperbaiki kebiasaan/perilaku masyarakat/rumah
tangga yang keliru tersebut melalui pelatihan pemanfaatan buah dan sayur untuk
mendukung Gerakan Masyarakat Sehat (Germas) pada kader Aisyiyah di
Banguntapan Utara. Harapannya dengan memberikan pelatihan ini pada kader
mampu secara terampil mentransfer ilmu dan pengetahuan tentang memanfaatkan
Buah dan Sayur Untuk Mendukung Program GERMAS melalui pemanfaatan
lahan untuk menanam buah dan sayur, menerapkan higiene dan sanitasi makanan,
serta mengolah makanan buah dan sayur dengan baik kepada masyarakat.

4
BAB II
SOLUSI DAN TARGET LUARAN
Solusi yang ditawarkan oleh Tim PKM adalah pelatihan pemanfaatan buah
dan sayur untuk mendukung Gerakan Masyarakat Sehat (Germas) pada kader
Aisyiyah di Banguntapan Utara. Pelatihan ini dilaksanakan dengan harapan kader
Aisyiyah dapat memanfaatkan buah dan sayur secara lebih optimal. Selain itu
diharapkan Kader Aisyiyah dapat mengolah buah dan sayur secara benar sehingga
kandungan gizi yang terdapat dalam buah dan sayur tersebut tidak hilang. Kader
Aisyiyah dapat berperan sebagai kader di Biro Konsultasi Keluarga Sakinah
(BIKSA). BIKSA ini merupakan program Aisyiyah, yang membantu dan
mendampingi masyarakat dalam segala bidang, seperti pendidikan, hukum,
maupun kesehatan.
Tabel 1. Aktifitas dan indikator capaian kegiatan
Tujuan PKM :
1. Meningkatnya pengetahuan peserta tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS).
2. Timbulnya kesadaran kader dalam pemanfaatan lahan pekarangan untuk penanaman buah
dan sayur.
3. Meningkatkan pengetahuan kader dalam hal hygiene sanitasi makanan (HSM).
4. Kader terampil dalam mengolah buah dan sayur menjadi penganan
Aktifitas Input Output Indikator
Prepost Test Kuesioner Skor Pre Post Diketahui level
pengetahuan peserta
sebelum dan sesudah
program
Pengenalan 1. Modul Peningkatan Peserta dapat menjawab
Gerakan Pembelajaran pengetahuan terkait pertanyaan-pertanyaan
Masyarakat Sehat 2. Power point terkait GERMAS kuis terkait GERMAS
(GERMAS) GERMAS
Pelatihan 1. Bibit dan benih Menanam buah dan Peserta minimal menanam
pemanfaatan buah dan sayur sayur satu jenis buah atau sayur
lahan untuk 2. Media tanaman di sekitar lingkungannya
menanam buah 3. Rokwool untuk
dan sayur menyemai
Pelatihan 1. Dukungan dana Komitmen kader Pengolahan,
Hygiene Sanitasi pelatihan untuk melaksanakan pengangkutan, dan
Makanan 2. Food model Hygine sanitasi penyimpanan makanan
3. Modul pelatihan maskanan yang baik dan benar
Lomba memasak 1. Bahan makanan Makanan dari buah Adanya pemenang lomba
makanan dari 2. Alat masak dan sayur
buah dan sayur
Monev dan RTL Dukungan dana rapat Adanya dokumen Terjaringnya RTL
RTL

5
Luaran yang diharapkan muncul dari program ini antara lain:
1. Komitmen kader aisyiyah untuk menerapkan hygine sanitasi makanan yang
benar dan pemanfaatan lahan pekarangan untuk menanam buah dan sayur.
2. Komitmen kader aisyiyah untuk menularkan ilmunya ke masyarakat sekitar.
3. Modul pelatihan pemanfaatan buah dan sayur untuk mendukung Gerakan
Masyarakat Sehat (Germas).
4. Artikel publikasi pengabdian masyarakat
5. Press release

Berikut merupakan rencana target luaran begitu selesainya kegiatan


pengabdian masyarakat ini secara detail dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Rencana Target Capaian Luaran
No JenisLuaran IndikatorCapaian
LuaranWajib
1 PublikasiilmiahpadaJurnalber ISSN/Prosiding submited
2 Publikasipada media masacetak/online/repocitory PT Sudah terbit

3 Peningkatandayasaing (peningkatankualitas, kuantitas, Tidak ada


sertanilaitambahbarang, jasa, diversifikasiproduk,
atausumberdayalainnya)
4 Peningkatanpenerapaniptek di masyarakat (mekanisasi, IT, Tidak ada
danmanajemen)
5 Perbaikantatanilaimasyarakat (senibudaya, sosial, politik, Ada
keamanan,ketentraman, pendidikan, kesehatan)
LuaranTambahan

1 Publikasi di jurnal internasional Tidak ada


2 Jasa; rekayasosial, metodeatausistem, produk/barang Tidak ada

3 Inovasibaru TTG Tidak ada


4 Hakkekayaanintelektual (Paten, Paten sederhana, HakCipta, Tidak ada
Merekdagang, Rahasiadagang, DesainProdukmIndustri,
PerlindunganVarietasTanaman,
PerlindunganDesainTopografiSirkuitTerpadu)
5 Bukuber ISBN Tidak ada

6
BAB III
METODE PELAKSANAAN
A. Waktu dan Tempat pelaksanaan
Program ini dilaksanakan di wilayah Aisyiyah Banguntapan utara.
Waktu pelaksanaan mulai bulan Januari 2018 sampai Mei 2018.
B. Bentuk Kegiatan
Adapun materi-materi yang akan disampaikan dalam kegiatan ini dan
metode penyampaian materi yang akan dilakukan dalam program ini tersaji
pada Tabel 3.
Tabel 3. Rencana Aktivitas dan Metode
Tujuan PKM :
1. Meningkatnya pengetahuan peserta tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
(GERMAS).
2. Timbulnya kesadaran kader dalam pemanfaatan lahan pekarangan untuk penanaman
buah dan sayur.
3. Meningkatkan pengetahuan kader dalam hal hygiene sanitasi makanan (HSM).
4. Kader terampil dalam mengolah buah dan sayur menjadi penganan
Aktifitas Metode
Pengenalan Gerakan Masyarakat Sehat - Sosialisasi
(GERMAS) - Diskusi
- pendampingan
Pelatihan pemanfaatan lahan untuk - Workshop
menanam buah dan sayur - Praktek
- Diskusi
- Pendampingan
Pelatihan Hygiene Sanitasi Makanan - Workshop
- Praktek
- Diskusi
- Pendampingan
Lomba memasak makanan dari buah dan - Kompetisi
sayur
Monev dan RTL - Rapat
- Diskusi

Peserta pelatihan adalah semua kader Aisyiyah di Banguntapan Utara.


Sebelumnya peserta diminta untuk mengisi soal Pre Test untuk
mengidentifikasi pengetahuan terkait pemanfaatan buah dan sayur. Pada akhir
pelatihan, peserta diminta untuk mengisi soal Post Test untuk mengetahui
peningkatan pengetahuan terkait pelatihan ini.

7
Berikut merupakan alokasi jam pelaksanaan program pengabdian
kepada masyarakat secara detail dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Alokasi Waktu Kegiatan
Hari Kegiatan Jml
Ke- Jam
1 Persiapan 3
2 Pengenalan Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS)
a. GERMAS 1
b. Program GERMAS pada lingkup keluarga 1
c. Makanan seimbang untuk mendukung GERMAS 1
3 Pelatihan pemanfaatan lahan untuk menanam buah dan
sayur
a. Workshop 2
b. Praktek 2x2
c. Pendampingan 2
4 Pelatihan Hygiene Sanitasi Makanan
a. Workshop 2
b. Praktek 2x2
c. Pendampingan 2
5 Monev dan RTL
a. Monev 1
b. RTL 1
Total kegiatan 25

Partisipasi mitra, dalam hal ini PCA Aisyiyah Banguntapan Utara


dalam implementasi program ini adalah sebagai partisipasi utamanya sebagai
peserta dari setiap pelatihan maupun aktifitas pengabdian yang diusulkan.
Serta sebagai penyedia tempat kegiatan, sarana dan prasarana penunjang,
seperti ruang diskusi, aula tempat pelatihan, perlengkapan (meja, kursi,papan
tulis), dan sound system.

8
BAB IV

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

A. Biaya

Tabel 5. Rencana Biaya Pengabdian pada Masyarakat


RINCIAN ANGGARAN BIAYA (RAB)
JUDUL : : Pelatihan Pemanfaatan Buah dan Sayur Untuk Mendukung Program GERMAS
Pada Kader ‘Aisyiyah Banguntapan Utara.
KETUA PELAKSANA : Nur Syarianingsih Syam, S.KM., M>kes
Jumlah Satuan Jumlah hari Biaya/ satuan Total
Honor 1.200.000
Ketua 1 Orang - 400.000 400.000
Anggota 2 Orang - 300.000 600.000
Pembantu Teknis 2 Orang - 100.000 200.000
Belanja bahan 1.400.000
ATK 240.000 240.000
Pre test dan post test 60 eksemplar 1.000 60.000
Kebersihan 1 Orang 100.000 100.000
Bibit Sayuran tabula
pot 25 Pot 15.000 375.000
Bibit Buah 25 Pot 15.000 375.000
Pupuk Sayur dan buah
(untuk workshop) Set 100.000 100.000
Belanja Buah dan
Sayur (untuk
workshop) 300.000 150.000
Belanja perjalanan 1500000
Transport tutor 3 Orang 100.00 300.000
Transport peserta 25 Orang 2 20.000 1.000.000
Transport pembantu
teknis 2 Orang 2 50000 200.000
Belanja non 900.000
operasional
Modul Pelatihan 30 Buah 20.000 600.000
Penggandaan laporan 7 eksemplar 25.000 175.000
TOTAL 5.000.000

9
B. Jadwal Kegiatan

Alokasi Jam Pelaksanaan


Pengabdian Kepada Masyarakat
1. Judul : Pelatihan Pemanfaatan Buah dan Sayur Untuk Mendukung
Program GERMAS Pada Kader ‘Aisyiyah Banguntapan Utara.
2. Tim Pengusung
a. Ketua Pelaksana
Nama : Nur Syarianingsih Syam, S.KM., M.Kes
NIY/NIDN : 60160975/ 0512018901
Pangkat/Golongan :-
Jabatan Fungsional :-
Program Studi/Fakultas : Ilmu Kesehatan Masyarakat
Perguruan Tinggi : Universitas Ahmad Dahla
b. Anggota
Anggota 1 : Desi Nurfita, S.K.M., M.Kes (Epid) (60160976)
Anggota 2 : Atikah Rahayu, S.K.M., M.PH ()
c. Pembantu Teknis : Heriawan Riadi dan Yuni Andira Sari
3. SKIM : Reguler

Tabel 6. Waktu, Lokasi dan kegiatan


No Waktu Lokasi Kegiatan
A. Bulan 1 : Desember
18 Desember 2017 Durasi 1x2 jam PCA Banguntapan 1. Koordinasi mengenai hari
28 Desember 2018 Durasi 1x2 jam Utara pelaksanaan
2. Persiapan

B. Bulan 2 : Januari PCA Banguntapan


1. 8 Januari 2018. Durasi 1x2 jam Utara 1. Pengenalan Gerakan
2. 8 Januari 2018. Durasi 1x2 jam Masyarakat Hidup Sehat
3. 22 Januari 2018. Durasi 2. Pemaparan Materi
1x2jam pemanfaatan lahan
3. Pemaparan materi
hyigiene sanitasi makanan
C. Bulan 3 : Februari PCA Banguntapan
1. 5 Februari dan 13 Februari Utara 1. Praktek pemanfaatan
2018. Durasi 2x2jam lahan
2. 5 Februari dan 13 Februari

10
2018. Durasi 2x2jam 2. Praktek hyigine sanitasi
3. 19 Februari 2018. Durasi makanan
1x2jam 3. Pendampingan
4. 19 Februai 2018. Durasi 1x2jam pemanfaatn lahan
4. Pendampingan hyigien
sanitasi lahan
D. Bulan 4: Maret PCA Banguntapan
1. 17 Maret 2018. Durasi 1x1 jam Utara 1. Monitoring dan evaluasi
2. 1-30 Maret 2018 kegiatan
2. Pembuatan laporan

11
BAB V
HASIL KEGIATAN
A. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PPM reguler) dilaksanakan di
Cabang ‘Aisyiyah Banguntapan Utara, pada 3 wilayah Ranting yakni
Banguntapan Utara 1, 2, dan 3. Jumlah Peserta tiap ranting yakni
Tabel 1. Jumlah Peserta Pengabadian Kepada Masyarakat di Ranting
‘Aisyiyah Banguntapan Utara
Nama Ranting Jumlah Peserta
Ranting Banguntapan Utara 1 23
Ranting Banguntapan Utara 2 18
Ranting Banguntapan Utara 3 35
Total 76

Tim Pengusung kegiatan sesuai dengan kepakaran memberikan kontribusi


dalam kegiatan PPM. Kegiatan ini berlangsung dalam tiga tahap, meliputi :

1. Tahap Persiapan
Kegiatan ini diawalli dengan pertemuan tim PPM untuk menyusun materi,
menentukan lokasi kegiatan PPM kegiatan PPM serta melakukan
pembagian tugas untuk masing-masing anggota tim. Seluruh anggota tim
berkewajiban untuk berkontribusi dalam pelaksanaan kegiatan PPM ini.
Selanjutnya Tim PPM berkoordinasi dengan pimpinan PCA Banguntapan
Uatara untuk memohon ijin melakukan kegiatan PPM dan dilanjutkan
dengan koordinasi dengan pimpinan ranting ‘Aisyiyah Banguntapan Utara
1,2, dan 3 terkait teknis pelaksanaan di 3 wilayah tersebut.
2. Pelaksanaan Kegiatan
a. Penyuluhan dengan Materi
1) Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
2) Pemanfaatan buah dan sayur dalam mendukung program germas
3) Keamanan Pangan dalam pemanfaatan buah dan sayur

12
4) Pemanfaatan lahan dan limbah rumah tangga sebagai media untuk
menanam buah dan sayur
b. Pelatihan /Praktik Kegiatan
1) Praktik Pengelolaan makanan berbahan sayur dan buah
Dalam praktik pembuatan makanan berbahan baku sayur dan buah,
kader diminta untuk menyediakan sayur dan buah.
2) Praktik pemanfaatan limbah rumah tangga sebagai media tanam
Dalam praktik pemanfaatan lahan dan limbah rumah tangga,
fasilitator (tim PPM) menyiapka benih yang akan ditanam. Kader
diminta menyediakan limbah rumah tangga yang akan dijadikan
media tanam dan bahan praktik.
Berikut adalah table rincian kegiatan PPM yang dilakukan pada 3
wilayah PRA Banguntapan Utara.
Tabel 2. Rincian Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat di Ranting
‘Aisyiyah 1,2, dan 3
No Lokasi Tanggal Waktu Kegiatan PIC
1 Banguntapan 20 15.30- Pemberian materi :
Utara 2 Februari 17.45 1. Gerakan Masyarakat
(135 Hidup Sehat
menit) 2. Pemanfaatan Buah dan
Sayur dalam
mendukung Germas
3. Keamanan Pangan
4. Pemanfaatan lahan dan
limbah rumah tangga
sebagai media tanam

2 Banguntapan 21 15.30- Pemberian materi :


Utara 1 Februari 17.45 1. Gerakan Masyarakat
(135 Hidup Sehat
menit) 2. Pemanfaatan Buah dan

13
Sayur dalam
mendukung Germas
3. Keamanan Pangan
4. Pemanfaatan lahan
dan limbah rumah
tangga sebagai media
tanam
24 09.00- 1. Praktik Pengolahan
Februari 11.30 buah dan sayur
(150 2. Praktik Pemanfaatan
menit) limbah rumah tangga.
3 Baguntapan 25 15.30- Pemberian materi :
Utara 3 Februari 17.45 1. Gerakan Masyarakat
(135 Hidup Sehat
menit) 2. Pemanfaatan Buah dan
Sayur dalam
mendukung Germas
3. Keamanan Pangan
4. Pemanfaatan lahan
dan limbah rumah
tangga sebagai media
tanam
4 Marret 09.00- 1. Praktik Pengolahan
11.30 buah dan sayur
(150 2. Praktik Pemanfaatan
Menit) limbah rumah tangga.
Total Waktu 855 menit

c. Evaluasi dan Tindak Lanjut


Evaluasi kegiatan PPM meliputi pendampingan dan evaluasi
hasil. Pendampingan dilakukan dengan melakukan proses monitoring
ke rumah warga secara random. Pendampingan dilakukan dengan

14
berkoordinasi terlebih dahulu dengan kader. Proses pendampingan
dilakukan dengan bantuan tim mahasiswa.
Evaluasi hasil dilakukan di akhir sesi pada pertemuan setelah
pemberian materi. Evaluasi dilakukan dengan metode tanya jawab
untuk mengetahui tingkat pemahaman kader terhadap materi yang
telah disampaikan.
Tabel. 2 Capaian Hasil Evaluasi Materi
NO Materi Skor Banguntapan Utara 1 Banguntapan Utara 2 Banguntapan Utara 3
Maks Skor % Ket Skor % Ket Skor % Ket
1 Germas 100 100 100 Sangat 100 100 Sangat 75 75 Baik
Baik Baik
2 Pemanfaatan 100 75 75 Baik 100 100 Sangat 100 100 Sangat
Buah dan Baik Baik
Sayur
3 Hygiene dan 100 100 100 Sangat 100 100 Sangat 100 100 Sangat
Sanitasi Buah Baik Baik Baik
dan Sayur
4 Pemanfaatan 100 100 100 Sangat 75 75 Baik 75 75 Baik
Lahan Baik

Dari tabel di atas diketahui bahwa pemahaman kader akan


materi yang disampaikan sudah baik. Dari pertanyaan yang diajukan
pada saat sesi tanya jawab, fokus pertanyaan seputar cara pengelolaan
makanan dan proses penanaman buah dan sayur. Dari hasil sesi tanya
jawab juga diperoleh informasi bahwa pengelolaan sayur dan buah
pada kader adalah “warisan” informasi dari orangtua.
Secara garis besar, pelaksanaan pemberian materi dan
pelatihan/praktik yang dilakukan dengan melibatkan kader
berlangsung baik. Kader sangat antusias mengikuti seluruh kegiatan.
Pada proses pendampingan penanaman dan pemanfaatan media
limbah rumah tangga yang dilakukan kader memberikan saran agar
rutin dilaksanakan sehingga bisa menambah pengetahuan kader.

B. Luaran Yang Dicapai


Target capaian luaran pada program pemberdayaan ini ditampilkan pada
table sebagai berikut

15
No Jenis Luaran Rencana Indikator Indikator
capaian Capaian
1 Publikasi Ilmiah Submitted Tidak ada
2 Pemakalah dalam pertemuan Tidak ada Tidak ada
ilmiah
3 Hak katas Kekayaan Tidak ada Tidak adda
Intelektual
4 Teknologi Tepat Guna Tidak ada Tidak ada
5 Karya Seni/Rekayassa Sosial Tidak ada Tidak ada
6 Buku Ajar (ISBN) Ada Modul (Belum
ISBN)
7 Publikasi pada media massa Published Ada

C. Kendala Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan kegiatan ini kendala yang dihadapi yakni
1. jadwal kegiatan yang tidak bisa dilakukan dalam satu tempat dikarenakan
wilayah masing-masing ranting berjauhan. Sehingga kader dan pimpinan
ranting menyarankan untuk melaksanakan tetap di wilayah ranting
masing-masing.
2. Pada proses pendampingan tidak semua kader dapat difasilitasi atau
dikujungi dikarenakan waktu dari tim yang tidak memadai sehingga
pendampingan hanya dilakukan via sosial media (whatssap)

16
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Secara garis besar Program Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) di wilayah
Cabang ’Aisyiyah Banguntapan Utara dengan melibatkan kader pada tiga
wilayah ranting yakni Banguntapan Utara 1,2, dan 3 berlangsung baik. Kader
antusias dan kooperatif mengikuti setiap kegiatan.
Dari hasil pendampingan dan evaluasi yang dilakukan diketahui bahwa kader
memahami materi dan simulasi yang diberikan, sehingga kader bisa
mengaplikasikannya di tempat tinggal masing-masing.
B. Saran
1) Bagi pihak kader/ Mitra
Tempat pelaksanaan kegiatan sebaiknya dilakukan di satu tempat dengan
mengutus perwakilan setiap ranting
2) Bagi Tim PPM selanjutnya
Berkoordinasi tidak hanya dengan pimpinan cabang dan ranting tetapi juga
dengan perwakilan kader dalam penyusunan rencana kegiatan.

17
DAFTAR PUSTAKA

Atmarita. (2010) Masalah generasi penerus bangsa saat ini di Indonesia: Kurang
gizi, kurang sehat, kurang cerdas. Disampaikan pada Seminar Nasional
“Optimilisasi Potensi Anak Stunted” di Indonesia Universitas Gajah Mada,
2 Oktober 2010: Yogyakarta

Dinkes Kota Yogyakarta.2015. Profil Kesehatan Tahun 2015 Kota Yogyakarta


(Data Tahun 2014).Pemerintah Kota Yogyakarta.

Dinkominfo Kabupaten Bantul, 2017. Buku Laporan. Yogyakarta

Hadi, H. (2005)Beban Ganda Masalah Gizi Dan Implikasinya Terhadap


Kebijakan Pembangunan Kesehatan Nasional. Pidato Pengukuhan Jabatan
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.

Soekirman. (2000) Ilmu gizi dan aplikasinya untuk keluarga dan masyarakat.
Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan
Nasional

Dinkes Kabupaten Bantul 2017. Profil kesehatan Kabupaten Bantul. Yogyakarta

WHO. 2006, Penyakit Bawaan Makanan : Fokus Pendidikan Kesehatan, Penerbit


Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

18
Lampiran-lampiran:
1) Lampiran 1 : Biodata Ketua dan Anggota Tim
Pengusul(CuriculumVitae)
2) Lampiran 2 : Gambaran PPM yang akan ditransfer kepada Mitra
3) Lampiran 3 : Surat Kesediaan dari PWM/PDM/PCM/PRMPCA/PRA
4) Lampiran 4 : Form jadwal kegiatan PPM
5) Lampiran 5 : Surat Tugas
6) Lampiran 6 : Kontrak Pengabdian
7) Lampiran 7 : Lembar Form Kepuasaan Mitra
8) Lampiran 8 : Absensi Peserta Pengabdian
9) Lampiran 9 : Dokumentasi Kegiatan
10) Lampiran 10 : Press Release
11) Lampiran 11 : Artikel
12) Lampiran 12 : Modul

19
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota Pengusul Tim Pengabdian

1. Ketua Pengusul

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Nur Syarianingsih Syam, S.KM., M.Kes
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Jabatan Fungsional -
4 NIP/NIK/No. identitas lainnya 60160975
5 NIDN 0512018901
6 Tempat dan Tanggal Lahir Sungguminasa, 12 Januari 1989
7 E-mail nur.syam@ikm.uad.ac.id
8 Nomor Telepon/HP 085398212428
Jln. Prof. Dr. Soepomo, Janturan, Yogyakarta
9 Alamat Kantor
55164
(0274) 563515, 511830, 511829, 379418, Fax.
10 Nomor Telepon/Faks
(0274) 564604
11 Lulusan yg telah dihasilkan -
a. Manajemen Mutu Kesehatan
12 Mata Kuliah yg diampu b. Manajemen Sumber Daya Manusia RS
c. Sistem Informasi Manajemen RS
d. Sistem Informasi Manajemen
e. Komunikasi Kesehatan
f. Pengeorganisasian dan Pemberdayaan
Masyarakat
g. Sistem Informasi Kesehatan

B. Riwayat Pendidikan
Program: S-1 S-2 S-3
Nama PT Universitas Hasanuddin Universitas Hasanuddin
Bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat Promosi Kesehatan
Tahun Masuk-Lulus 2007-2011 2013-2016
Pengaruh Budaya
Analisis Pengaruh
Keselamatan Dan Tim
Kepuasan Pasien
Kerja Terhadap
Judul Terhadap Minat Kembali
Pelaporan Kesalahan
Skripsi/Tesis/Disertasi Pasien Di Instalasi Rawat
Pelayanan Oleh Perawat
Jalan RS Tingkat II
DI RS Ibnu SIna
Pelamonia Makssar 2011
Makassar 2015
Nama Dr. Syachrir A. Prof DR. dr. H.M
Pembimbingan/Promotor Pasinringi Alimin Maidin, M.PH.

1
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
(Bukan Skripsi,Tesis,maupun Disertasi)
Pendanaan
No. Tahun JudulPenelitian Sumber* Jml(JutaRp)

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir


No Tahun Judul/Tema Pendanaan
Sumber* Jumlah
Pelatihan Penerapan Urban Farming di Intenal LPM Rp.
Level Rumah Tangga pada Kader UAD 5.000.000,00
1 2017
Aisiyah Wilayah Warungboto,
Kecamatan Umbulharjo Tahun 2017

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir


Volume/
No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Nomor/Tahun

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5


Tahun Terakhir
No Nama Pertemuan Jurnal Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
Ilmiah/Seminar

G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir


No Judul/Tema Tahun Institusi Keterangan

H. Perolehan HKI dalam5–10TahunTerakhir


No. Judul/Tema HKI Tahun Jenis NomorP/ID

I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya


dalam 5 Tahun Terakhir
Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Lainnya Tempat Respon
No. yang Telah Diterapkan Tahun Penerapan Masyarakat

2
J. Penghargaan dalam 10tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
Institusi Pemberi
No. Jenis Penghargaan Penghargaan Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pembuatan “Laporan Kegiatan Pengabdian Kepada
Masyarakat”

Yogyakarta, 24 Oktober 2017


Ketua Pengusul,

Nur Syarianingsih Syam, S.KM., M.Kes


NIDN. 0512018901

3
2. Data Diri Anggota 1

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Desi Nurfita, S.KM., M.Kes (Epid)
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Jabatan Fungsional -
4 NIP/NIK/No. identitas lainnya 60160976
5 NIDN 0506118903
6 Tempat dan Tanggal Lahir Klaten, 6 November 1989
7 E-mail desi.nurfita@ikm.uad.ac.id
8 Nomor Telepon/HP 085643920272
Jln. Prof. Dr. Soepomo, Janturan, Yogyakarta
9 Alamat Kantor
55164
(0274) 563515, 511830, 511829, 379418, Fax.
10 Nomor Telepon/Faks
(0274) 564604
11 Lulusan yg telah dihasilkan -
12 Mata Kuliah yg diampu 1. Dasar Epidemiologi
2. Metode Epidemiologi

B. Riwayat Pendidikan
Program: S-1 S-2 S-3
Universitas Jenderal
Nama PT Universitas Diponegoro
Soedirman
Bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat Epidemiologi
Tahun Masuk-Lulus 2008-2012 2013-2015
Faktor-Faktor yang
Berpengaruh terhadap Faktor-Faktor yang
Drop Out Pengobatan Perpengaruh terhadap
Judul pada Penderita Kejadian Askariasis
Skripsi/Tesis/Disertasi Tuberkulosis Paru BTA pada Remaja Putri
Positif di BP4 (Studi Kasus di
Purwokerto Kabupaten Rembang)

Nama Prof. Dr. dr. Suharyo


Pembimbingan/Promotor Hadisaputro, Sp.PD(K)

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir


(BukanSkripsi,Tesis,maupunDisertasi)
Pendanaan
No. Tahun JudulPenelitian Sumber* Jml(JutaRp)

4
D. PengalamanPengabdianKepadaMasyarakatdalam5TahunTerakhir
No Tahun Judul/Tema Pendanaan
Sumber* Jumlah

1.

E. PublikasiArtikel IlmiahDalamJurnalalam5TahunTerakhir
Volume/
No. JudulArtikelIlmiah NamaJurnal Nomor/Tahun

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Artikel


IlmiahDalamJurnalalam5TahunTerakhir
No Nama Pertemuan Jurnal Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
Ilmiah/Seminar

G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir


No Judul/Tema Tahun Institusi Keterangan

H. PerolehanHKI dalam5–10TahunTerakhir

No. Judul/Tema HKI Tahun Jenis NomorP/ID

I. PengalamanMerumuskanKebijakanPublik/RekayasaSosial Lainnya
dalam5 TahunTerakhir
Judul/Tema/Jenis Rekayasa SosialLainnya Tempat Respon
No. yang TelahDiterapkan Tahun Penerapan Masyarakat

J. Penghargaandalam10tahun
Terakhir(daripemerintah,asosiasiatauinstitusi lainnya)
InstitusiPemberi
No. Jenis Penghargaan Penghargaan Tahun

Semuadatayangsayaisikandan tercantum dalambiodatainiadalahbenardandapat


dipertanggungjawabkansecarahukum.Apabiladi kemudianhari ternyatadijumpai
ketidak-sesuaiandengankenyataan,sayasanggupmenerimasanksi.

5
Demikianbiodatainisayabuatdengan sebenarnyauntukmemenuhisalah
satupersyaratan dalampembuatan “Laporan Kegiatan Pengabdian Kepada
Masyarakat”

Yogyakarta, 24 Oktober 2017


Pengusul,

Desi Nurfita, S.KM., M.Kes (Epid)


NIY. 60160851

6
3. Data Diri Anggota 2

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Atikah Rahayu, SKM., MPH
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Jabatan Fungsional Lektor
4 NIP/NIY 19780420 200312 2 002
5 NIDN 0020047803
6 Tempat dan Tanggal Lahir Marabahan, 20 April 1978
7 Email atikah.rahayu@ikm.uad.ac.id
8 Nomor Telepon/HP 085252256337
Jln. Prof. Dr. Soepomo, Janturan,
9 Alamat Kantor
Yogyakarta 55164
(0274) 563515, 511830, 511829,
10 Nomor Telepon/Faks
379418, Fax. (0274) 564604
11 Lulusan yang telah dihasilkan -
1. Dasar ilmu gizi kesehatan
masyarakat
2. Epidemiologi gizi
Mata Kuliah yang diampu 3. Penilaian Status Gizi
4. Kesehatan Gizi AUD
5. Administrasi Kebijakan Kesehatan
6. Issu kesehatan masyarakat terkini

B. Riwayat Pendidikan
Tahun Lulus S1 S2 S3
Nama Perguruan Universitas Gadjah
Universitas Airlangga
Tinggi Mada
Bidang Ilmu
Kesehatan Masyarakat Gizi dan Kesehatan
Tahun masuk-lulus 2000-2002 2010-2012
JudulSkripsi/Tesis/Di Studi Pola Pemberian
sertasi ASI Eksklusif dan Non
Hubungan antara Citra
ASI Eksklusif terhadap
Tubuh dengan Perilaku
Status gizi Bayi di
Makan Remaja SMA Di
Wilayah Puskesmas
Wilayah Kota
Puhjarak Kecamatan
Banjarmasin
Plemahan Kabupaten
Kediri
Nama Pembimbing/ dr. Madarina Julia, Sp.A
Prof. dr. Bambang
Promotor (K), MPH, Ph.D
Wirdjatmadi, MSc, Phd
Susetyowati, DCN,
Nurhamidi, SKM, M.Kes
M.Kes

7
C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Penelitian Ketua/ Sumber Dana
Anggota
Tim
1. 2013 Analisis faktor risiko balita Ketua Hibah Fakultas
stunting periode Window of Rp 5.000.000,-
Opportunity di Wilayah
Puskesmas Cempaka
2. 2013 Kajian Persepsi Masyarakat Ketua Dikti Hibah
dengan kejadian Stunting pada peneliti pemula
anak periode Window of Rp.10.000.000,-
Opportunity di Wilayah
Puskesmas Cempaka, Banjarbaru
(Tinjauan terhadap Faktor Risiko
dan Upaya Penanggulangan)
3. 2013 Faktor-faktor yang berhubungan Ketua Mandiri
dengan perilaku makan remaja Rp. 3.500.000,-
SMA Di Wilayah Kota
Banjarmasin
4. 2013 Korelasi Tingkat Konsumsi Ketua Mandiri
energy dan protein Kabupaten Rp. 2.750.000,-
Banjar terhadap status gizi ibu
hamil di Puskesmas Pasayangan
5. 2013 Description Of Diarrhea Cases On Ketua Mandiri
The River Flow Area Of Mother Rp. 2.500.000,-
And Child Caused By Behavior
Pattern For Environment And
Public Environmental Sanitation
In The Village Of Tambak Anyar
Ulu In 2013
6. 2013 Overview Incident for acute Anggota Mandiri
Respiratory Tract Infection In The Rp. 2.500.000,-
Watershet At Melayu Ilir Village
in 2013
7. 2014 Kajian Budaya Konsumsi Ikan Ketua Hibah Fakultas
Dan Faktor Risikonya Dengan kompetitif
Kejadian Stunting Pada Baduta Di Rp. 8.700.000,-
Bantaran Sungai Wilayah Kerja
Puskesmas Sungai Karias
Kabupaten Hulu Sungai Utara
8. 2014 Analisis Faktor-Faktor Risiko Anggota Hibah Fakultas
Kejadian Anemia pada Remaja Rp. 5.500.000,-
Putri di SMP Wilayah Kabupaten
Banjar

8
9. 2014 Study Diet Total (SDT) Koordinat Kementerian
or Kluster Kesehatan RI
2 Wilayah
Kab.Kota
(Kab.
Banjar dan
Kab.
Tanah
Laut)
10. 2015 Analisis angka kecukupan Ketua Hibah Fakultas
konsumsi protein bersumber ikan kompetitif
dan kendala budaya dengan Rp. 7.500.000,-
kejadian stunting pada baduta di
bantaran sungai martapura
wilayah kabupaten banjar
11. 2015 Faktor risiko Kejadian kegemukan Ketua Hibah Fakultas
pada PAUD di Wilayah Kota Rp. 5.500.000,-
Banjarbaru
12. 2016 Analisis Faktor-faktor yang Ketua Hibah Fakultas
berhubungan dengan Kejadian Rp. 7.000.000,-
Pendek Pada Baduta Di Pinggiran
Sungai Pinang Wilayah
Kabupaten Banjar
13. 2016 Analisis kecukupan asupan Ketua Hibah Fakultas
protein, kalsium, dan status gizi kompetitif
dengan derajat kepadatan tulang Rp. 8.150.000,-
pada remaja puteri di wilayah
bantaran sungai, Kabupaten
Banjar
14. 2016 Penerapan Program School Health Ketua Dikti Hibah
Report Untuk Perbaikan Status bersaing
Gizi Remaja
15. 2017 Evaluasi keanekaragaman pangan Ketua Hibah dosen
dan kecukupan gizi pada makanan pemula
di kantin sekolah menengah Rp. 7.500.000,-
pertama/sederajat wilayah
Kabupaten Banjar
16. 2017 Efektifitas Model RPS (Rumah Ketua Hibah Penelitian
Pulih Stunting) dengan Strategis
pendekatan CTL (Contextual Rp. 20.000.000,-
Teaching Learning) seting TGT
(Team Games Tournament) dalam
menurunkan Kejadian Stunting
pada Baduta Wilayah Bantaran
Sungai (Studi Intervensi Gizi pada
Wilayah Kerja Sungai Pinang,

9
Kabupaten Banjar)
17. 2017 Penerapan Model Pembelajaran Ketua Hibah
Kooperatif (Cooperative manajemen
Learning)Jigsaw Sebagai pengajaran
Alternatif Strategi Pembelajaran Rp. 15.000.000,-
Aktif Berbasis Mahasiswa Di
Fakultas Kedokteran Universitas
Lambung Mangkurat (Studi
Observasional pada Mahasiswa
Program Studi Kesehatan
Masyarakat)
18. 2017 Identifikasi hazard peralatan dan Ketua Hibah
penerapan prinsif hygiene dan fundamental
sanitasi makanan dikantin kampus Rp. 11.000.000,-
Universitas Ahmad Dahlan
19. 2017 Analisis pengelolaan untuk Anggota Hibah bersaing
pengembangan Kantin Peduli Rp. 11.000.000,-
Kesehatan (KPK) Di Kampus
Universitas Ahmad Dahlan

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun


Terakhir
No. Tahun Jenis/ Nama Kegiatan Pendanaan
Sumber* Jumlah (juta)
1. 2013 Bakti Sosial Aksi peduli mandiri 0,3
Masyarakat KSI ASY
SYIFA dengan tema
“Peduli Umat, Peduli
Masyarakat” di Tambak
Siram Desa Handil II,
Gambut, 03 Maret 2013
2. 2013 Penyuluhan Kesehatan mandiri 0,3
Lingkungan di Panti
Asuhan Budi Satria
Landasan Ulin, 22 Maret
2013
3. 2013 Penyuluhan tentang mandiri 0,3
Penyakit Demam
Berdarah, Di Panti Asuhan
Wiyata Kartika Sari
Loktabat Banjarbaru, 30
Maret 2013
4. 2013 Penyuluhan tentang cuci mandiri 0,3
tangan dan sikat gigi, di
Panti Asuhan Akhlak

10
Mulia Landasan Ulin, 01
April 2013
5. 2013 Penyuluhan tentang mandiri 0,3
penyakit Hepatitis di Panti
Asuhan Tunas Kalimantan
Loktabat Banjarbaru, 05
April 2013
6. 2013 Pemberdayaan masyarakat mandiri 0,3
dan potensi makanan lokal
untuk peningkatan status
gizi balita
7. 2013 Pelatihan kader posyandu mandiri 0,3
8. 2013 Pemberdayaan masyarakat Hibah fakultas 5
melalui positive deviance
untuk meningkatkan berat
badan balita gizi kurang
disertai stunting periode
window of opportunity 0-2
tahun 2013di Kecamatan
Cempaka Kota Banjarbaru
9. 2014 Bakti sosial dengan tema mandiri 0,3
“makanan jajanan sehat”
10. 2014 Penyuluhan tentang mandiri 0,3
“Pengetahuan HIV AIDS
dan upaya pencegahan
secara dini dan peran
teman sebaya (peer
Educator)”
11. 2014 Bakti sosial dengan tema mandiri 0,3
“pencegahan diare pada
anak”
12. 2014 Bakti sosial dengan tema mandiri 0,3
“perilaku hidup bersih dan
sehat”
13. 2014 Bakti sosial dengan tema mandiri 0,3
“menu makan yang sehat”
14. 2014 Bakti sosial dengan tema mandiri 0,3
“Sikap duduk yang sehat”
30 Oktober 2014
15. 2014 Bakti sosial dengan mandiri 0,3
melakukan “pengukuran
tinggi dan berat badan” 31
Oktober 2014
16. 2014 Bakti sosial dengan tema mandiri 0,3
“penggunaan air bersih”
01 November 2014

11
17. 2014 Pemeriksaan status gizi Hibah fakultas 5
melalui pengukuranIMT/U
(Indeks Massa Tubuh)
menurut umuruntuk
deteksi dini status gizi
tidak normal pada remaja
puteri
di 3 SMP wilayah
Kabupaten Banjar
18. 2014 Bakti sosial dengan tema mandiri 0,3
“kebersihan lingkungan
sekolah”
19. 2015 Skrining kejadian Hibah fakultas 5
kegemukan pada remaja
melalui pengukuranimt/u
(indeks massa tubuh)
menurut umur Di 3 smp
wilayah kota Banjarbaru
20. 2016 Konseling gizi dan Hibah fakultas 5
pemberian makanan
tambahan pada siswa
berstatus gizi kurang di
SDN wilayah banjarbaru
21. 2017 Model POSBINDU gizi Hibah fakultas 10
(Pos Bimbingan Terpadu
Gizi) untuk
menurunkananemiapada
remaja puteri di SMP
wilayah Bantaran
SungaiMartapura

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir


No. Judul Penelitian Nama jurnal
1. Faktor-faktor yang berhubungan Al‘Ulum Vol.57 No.3 (Juli
dengan perilaku makan remaja 2013), page 14-19
SMA Di Wilayah Kota
Banjarmasin
2. Korelasi tingkat konsumsi Energi Al‘Ulum Vol.58 No.4
dan Protein terhadap status gizi ibu (Oktober 2013),
hamil di Puskesmas Pasayangan page 20-26
Kabupaten Banjar
3. Hubungan antara paritas, LILA, Jurnal Publikasi Vol 1 No.1,
kadar Hb dan usia ibu hamil Kesehatan (Desember 2014),
dengan berat lahir bayi Masyarakat page 60-66
Indonesia
4. Risiko pendidikan ibu terhadap Jurnal Penelitian Vol.37 No.2

12
kejadian stunting pada anak 6-23 Gizi dan makanan (Desember 2014),
bulan (maternal education as Risk page 129-136
factor stunting of child 6-23
months-old)
5. Riwayat Berat Badan Lahir dengan Jurnal kesmas: Vol. 10, No. 2,
Kejadian Stunting pada Anak Usia Jurnal Kesehatan November 2015
Bawah Dua Tahun Masyarakat
Nasional
6. Faktor risiko yang berhubungan Jurnal Kemas Vol. 11 No. 2
dengan kejadian pendek Januari 2016.
pada anak usia 6-24 bulan
7. Faktor risiko berhubungan dengan Jurnal Publikasi Vol 3 No.3,
berat bayi baru lahir di wilayah Kesehatan (Desember 2016),
kerja puskesmas Martapura Masyarakat page 100-105
Kabupaten Banjar Indonesia
8. The risk factor of mother’s IJABER Vol. 14, No. 10
nutrition (2016): 6999-
Knowledge level related to stunting 7008
in Public health center region
cempaka, Banjarbaru city
9. positive behavior management IJMTER Volume 04, Issue
model development society 1, (2017): 11-25
in reducing the status stunting
baduta in mining areas,
Cempaka Banjarbaru

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Artikel Ilmiah Dalam Jurnal d a lam


5 Tahun Terakhir
Nama Pertemuan Waktu dan Tempat
No Ilmiah/Seminar Jurnal Artikel Ilmiah
1 Seminar International Description 2013, Lembaga
(s sebagai ketua oral OfDiarrheaCasesOnThe Penelitian
presentation) RiverFlowArea Of Universitas
MotherAndChild Caused Lambung
ByBehaviorPatternForEnviro Mangkurat
nmentAnd Public
environmental Sanitation
InTheVillageOf Tambak
2. Seminar International Anyar UluIncident
Overview In 2013 for acute 2013, Lembaga
(sebagai ketua oral Respiratory Tract Infection In Penelitian
presentation) The Watershet At Melayu Ilir Universitas
Village in 2013 Lambung
Mangkurat

13
3. Mukernas IAKMI XI “Tema Faktor yang mempengaruhi Padang, 27-29
Peran Tenaga Kesehatan perilaku makan menyimpang Oktober 2014
Masyarakat dalam pada remaja di SMA Wilayah
Pembangunan Kesehatan kota Banjarmasi
Bangsa di Era JKN”
4. Peran Organisasi profesi Peranan tenaga kesehatan Solo, 13 Mei 2017
dalam ikut serta dalam memperbaiki
meningkatkan kompetensi Indeks massa tubuh menurut
tenaga kesehatan masyarakat umur (IMT/U) remaja
melalui programschoolhealth
report

G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir


No Judul/Tema Tahun Jumlah Institusi
halaman
1. Buku Ajar Dasar-dasar 2016 132 PSKM FK
Gizi UNLAM
2 Modul skill Dasar-dasar 2016 25 PSKM FK
Gizi UNLAM
3. Modul skill Ekologi 2015 23 PSKM FK
Pangan dan Gizi UNLAM
4. Buku Ajar Ekologi 2015 138 PSKM FK
Pangan dan Gizi UNLAM
5. Modul skill Penilaian 2016 20 PSKM FK
status gizi UNLAM
6. Buku Ajar Kesehatan 2017 92 PSKM FK
Reprodukasi remaja UNLAM
lansia
7. Modul praktikum 2017 30 FKM UAD
Kesehatan Masyarakat
Veteriner

H. Perolehan HKI dalam 5–10Tahun Terakhir


No. Judul/TemaHKI Tahun Jenis Nomor P/
ID
1. - - - -

I. Pengalaman Merumuskan KebijakanPublik /Rekayasa Sosial Lainnya


dalam 5 Tahun Terakhir

Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Tempat Respon


No. Lainnya yang Telah Diterapkan Tahun Penerapan Masyarakat

14
1. - - - -
J. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No. Bentuk Penghargaan Institusi Pemberi tahun
penghargaan
1. Juara terbaik presenter, bentuk Indonesia Nutrition 2013
penghargaan insentif dan piagam seminar Association dan
national tema Early Life Nutrition Nutricia
2. Sertifikat Piagam Penghargaan Penulis Universitas 2014
buku ajar Lambung Mangkurat
3. Sertifikat Piagam Penghargaan Tutor Universitas 2014
Terbaik I Lambung Mangkurat
4. Sertifikat Piagam Penghargaan Instruktur Universitas 2014
terbaik I Lambung Mangkurat
5. Sertifikat Piagam Penghargaan Penulis Universitas 2015
buku ajar Lambung Mangkurat
6. Sertifikat Piagam Penghargaan Tutor Universitas 2015
Terbaik I Lambung Mangkurat
7. Sertifikat Piagam Penghargaan Instruktur Universitas 2015
terbaik I Lambung Mangkurat
8. Sertifikat Piagam Penghargaan Penulis Universitas 2016
buku ajar Lambung Mangkurat

Semuadatayangsayaisikaandan tercantum dalambiodatainiadalahbennardandapat


dipertanggungjawabkans
nsecarahukum.Apabiladi kemudianhari ternyaatadijumpai
ketidak-sesuaiandengank
nkenyataan,sayasanggupmenerimasanksi.

Demikianbiodatainisayyabuatdengan sebenarnyauntukmem
menuhisalah
satupersyaratan dalam
mpembuatan “Laporan Kegiatan Pengabdian Kepada
Masyarakat”

Yogyakarta, 24 Oktober 2017


Anggota Pengusul 2,

Atikah Rahayu,S.K.M.,MPH
NIP. 19780420 200312 2 002

15
LAMPIRAN 2. Gambaran PPM Yang Ditransfer Kepada Mitra

PPM
PELATIHAN PEMANFAATAN BUAH DAN SAYUR UNTUK MENDUKUNG PROGRAM GERAKAN MASYARAKAT SEHAT
(GERMAS) PADA KADER AISYIYAH BANGUNTAPAN UTARA

1. PERSIAPAN 2. EDUKASI KADER 3.P 4. MONEV DAN RTL

E
PENINGKATAN PENINGKATAN SKILL
PENGETAHUAN KADER KADER N Monev:
Administrasi: 1. Perubahan pengetahuan
a. Perizinan PCA GERMAS
b. Penentuan jadwal pelaksanaan D
2. skill dalam menyusun makanan
(tingkat kader, dosen,
mahasiswa) A gizi seimbang
c. Penentuan lokasi pengabdian 3. skill dalam mengolah makanan
pada masyarakat a. Pengenalan GERMAS a. Follow up program M dari buah dan sayur
d. Penyamaan persepsi PCA, b. Program GERMAS GERMAS 4. Status pemanfaatan lahan
dosen, mahasiswa c. Konsep makanan gizi P pekarangan
Materi: b. Praktek menyusun 5. skill dalam hyigine sanitasi
a. Germas
seimbang mendukung makanan gizi seimbang
GERMAS I makanan
b. Makanan gizi seimbang c. Praktek mengolah
mendukung GERMAS d. Manfaat buah dan makanan dari buah dan
c. Manfaat buah dan sayur ditanam N RTL:
sayur ditanam dilahan sayur a. Rekomendasi program
dilahan pekarangan rumah
pekarangan rumah intervensi bagi instansi
d. Konsep Higiene sanitasi d. Praktek pemanfaatan G
makanan e. Konsep Higiene kesehatan /PCA
lahan
Instrumen/bahan: sanitasi makanan A b. Pengayaan dalam pembuatan
a. LCD,pointer, laptop e. Praktek hyigine sanitasi modul pelatihan
b. Instrumen masak makanan c. Pembuatan Artikel pengabdian
c. Buah dan sayur untuk diolah N
pada masyarakat
d. Tanaman buah dan sayur

Gambar 1. Pelatihan Pemanfaatan Buah Dan Sayur Untuk Mendukung Program Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS) Pada Kader Aisyiyah Banguntapan Utara
Serta evaluasi dan output

16
Lampiran 3. Surat Rekomendasi dan keterengana menyelesaikan
pengabdian

17
18
19
20
21
Lampiran 4 :

JADWAL KEGIATAN
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Judul : Pelatihan Pemanfaatan Buah dan Sayur Untuk Mendukung


Program GERMAS Pada Kader ‘Aisyiyah Banguntapan
Utara.
Tim Pengusung : 1. Nur Syarianingsih Syam, S.K.M., M.Kes
2. Desi Nurfita, S.K.M., M.Kes (Epid)
3. Atikah Rahayu, S.K.M., M.PH
SKIM : Reguler

No Waktu Lokasi Kegiatan


A. Bulan 1 : Januari PCA 1. Koordinasi mengenai hari
Banguntapan pelaksanaan
Utara 2. Persiapan
B. Bulan 2 : Februari PCA 1. Pengenalan Gerakan Masyarakat
Banguntapan Hidup Sehat
Utara 2. Pemaparan Materi pemanfaatan
(PRA lahan
Banguntapan 3. Pemaparan materi hyigiene sanitasi
Utara 1,2,3) makanan
C. Bulan 2 : Februari PCA 1. Praktek pemanfaatan lahan
Banguntapan 2. Praktek hyigine sanitasi makanan
Utara 3. Pendampingan pemanfaatan lahan
(PRA 4. Pendampingan hyigien sanitasi
Banguntapan lahan
Utara 1,2,3)
D. Bulan 4: Maret PCA 1. Monitoring dan evaluasi kegiatan
Banguntapan 2. Pembuatan laporan
Utara
(PRA
Banguntapan
Utara 1,2,3)

22
Lampiran 5 : Surat Tugas dari fakultas

23
Lampiran 6 : Kontrak Pengabdian

24
25
26
Lampiran 7 : Lembar Form Kepuasan Mitra

27
28
29
Lampiran 8 : Absensi Peserta

30
31
32
33
34
35
Lampiran 9 : Dokumentasi Kegiatan

FOTO KEGIATAN
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
PELATIHAN PEMANFAATAN BUAH DAN SAYUR UNTUK
MENDUKUNG PROGRAM GERMAS PADA KADER ‘AISYIYAH
BANGUNTAPAN UTARA

Foto 1. Koordinasi Pengabdian kepada Masyarakat dengan Ketua PCA


Banguntapan Utara

Foto 2.Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat di PRA


Banguntapan Utara 2

36
Foto 3.Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat di PRA
Banguntapan Utara 2

Foto 4.Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat di PRA


Banguntapan Utara 1

37
Foto 5. Pemberian Simbolis Bibit Tananam kepada Kader PRA Banguntapan
Utara 1

Foto 6. Pembagian Bibit Tanaman kepada Kader PRA Banguntapan Utara 3

38
Foto 7. Pembagian Bibit Tanaman kepada Kader PRA Banguntapan Utara 3

Foto 8. Hasil Pelaksanaan Menanam para Kader PRA Banguntapan Utara di


Pekarangan Rumah dengan Menggunakan Barang Bekas

39
Lampiran 10 : Press Release

Dapat diakses pada halaman


http://fkm.uad.ac.id/pemanfaatan-pekarangan-rumah-menanam-sayur-dan-buah-
rangka-mendukung-germas-gerakan-masyarakat-hidup-sehat/z

40
Lampiran 11. Artikel Pengabdian
PELATIHAN PEMANFAATAN BUAH DAN SAYUR UNTUK
MENDUKUNG PROGRAM GERAKAN MASYARAKAT SEHAT
(GERMAS) PADA KADER AISYIYAH BANGUNTAPAN UTARA

Oleh
Nur Syarianingsih Syam, S.KM., M.Kes
Desi Nurfita, S.KM., M.Kes (Epid)
Atikah Rahayu, S.KM., M.PH

Ringkasan
Kecamatan Banguntapan merupakan daerah yang memiliki produksi
pertanian cukup tinggi di Kabupaten Bantul Yogyakarta, sebagian besar
penduduknya bekerja sebagai petani yaitu 53,88%. Mestinya daerah ini
berpotensi sebagai sumber pangan yang beranekaragam yang berperan dalam
penyediaan zat gizi vitamin dan mineral seperti buah dan sayur yang dapat
dimanfaatkan masyarakat untuk perbaikan gizi masyarakat. Masyarakat
wilayah Banguntapan Utara masih belum memanfaatkan secara optimal lahan
pekarangan dengan menanam makanan yang bermanfaat bagi kesehatan
keluarga seperti buah dan sayur, padahal wilayah tersebut memiliki potensi
pertanian yang cukup besar serta ditunjang dengan lahan pekarangan rumah
yang memadai jika ditanam tanaman yang bermanfaat bagi kesehatan. belum
mencoba untuk mengolah makanan variatif menggunakan bahan buah dan
sayur agar menarik anggota keluarga yang tidak menyukai bahan makanan
tersebut. Selanjutnya bagi anggota keluarga yang menyukai buah/sayur masih
belum mengetahui cara yang tepat agar pestisida dan zat gizi yang terkandung
dalam bahan makanan tersebut apabila diproses dalam pengolahan makanan.
Masyarakat Indonesia masih kurang mengonsumsi sayuran dan buah, konsumsi
kelompok sayur dan olahannya serta buah-buahan dan olahannya masih
rendah, yaitu 57,1 gram per orang per hari dan 33,5 gram per orang per hari.
Padahal dianjurkan konsumsi sayuran dan buah-buahan 300-400 g perorang
perhari bagi anak balita/ anak usia sekolah dan 400-600 g perorang perhari bagi
remaja/orang dewasa. Kondisi ini menunjukkan bahwa asupan buah dan sayur
belum memadai yang berakibat rendah pula suplai vitamin dan mineral yang
dibutuhkan oleh tubuh.
Perlu pelatihan pemanfaatan buah dan sayur untuk mendukung Gerakan
Masyarakat Sehat (Germas) pada kader Aisyiyah di Banguntapan Utara.
Harapannya dengan memberikan pelatihan ini pada kader mampu secara
terampil mentransfer ilmu dan pengetahuan tentang memanfaatkan Buah dan
Sayur Untuk Mendukung Program GERMAS melalui pemanfaatan lahan untuk
menanam buah dan sayur, menerapkan higiene dan sanitasi makanan, serta
mengolah makanan buah dan sayur dengan baik kepada masyarakat

41
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Masalah gizi merupakan salah satu masalah serius yang perlu
mendapat perhatian karena kondisi kekurangan gizi akan menyebabkan
rendahnya satus kesehatan dan gizi yang berakibat pada rendahnya
kualitas SDM, pencapaian pendidikan dan daya saing bangsa.Pengaruh
masalah gizi terhadap pertumbuhan, perkembangan, intelektual dan
produktivitas menunjukkan besarnya peranan gizi bagi kehidupan.
Apabila terjadi gangguan gizi pada masa anak, maka pertumbuhan dan
perkembangan tidak akan berlangsung optimal. Ketidakseimbangan
antara asupan kebutuhan dan atau kecukupan akan menimbulkan
masalah gizi, baik masalah gizi kurang maupun gizi lebih (Hadi H,
2005)(Atmarita, 2010).
Studi Diet Total (SDT) 2014 termasuk dalam Riset Kesehatan
Nasional (Riskesnas) berbasis komunitas, dilaksanakan oleh Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI
menunjukkan bahwa orang Indonesia masih kurang mengonsumsi
sayuran dan buah. Konsumsi kelompok sayur dan olahannya serta
buah-buahan dan olahannya masih rendah, yaitu 57,1 gram per orang
per hari dan 33,5 gram per orang per hari. Hal ini belum memadai
berpengaruh terhadap suplai vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh
tubuh (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2013). Badan
Kesehatan Dunia (WHO) secara umum menganjurkan konsumsi
sayuran dan buah-buahan untuk hidup sehat sejumlah 400 g perorang
perhari, yang terdiri dari 250 g sayur (setara dengan 2 1/2 porsi atau 2
1/2 gelas sayur setelah dimasak dan ditiriskan) dan 150 g buah. (setara
dengan 3 buah pisang ambon ukuran sedang atau 1 1/2 potong pepaya
ukuran sedang atau 3 buah jeruk ukuran sedang).
Berbagai kajian menunjukkan bahwa konsumsi sayuran dan
buah-buahan yang cukup turut berperan dalam menjaga kenormalan
tekanan darah, kadar gula dan kolesterol darah. Konsumsi sayur dan
buah yang cukup akan menurunkan risiko sulit buang air besar (BAB/
sembelit) dan kegemukan/obesitas. Obesitas (IMT>25, Usia ≥ 18 th)
pada tahun prevalensinya sejumlah 14,4% dan meningkat pada tahun
2013 menjadi sebesar 26,2% (Kementerian Kesehatan RI, 2017). Hal
ini menunjukkan bahwa konsumsi sayuran dan buah-buahan yang
cukup turut berperan dalam pencegahan penyakit tidak menular kronik.
Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut dicanangkan oleh ibu
menteri kesehatan suatu Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)
dengan fokus pada 3 kegiatan yaitu : 1) Meningkatkan aktifitas fisik,
2) Konsumsi sayur dan buah, 3) Deteksi dini penyakit (Kementerian
Kesehatan RI, 2017).
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat adalah suatu tindakan yang
sistematis, terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh
komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan
berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup. Dalam

42
kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat salah satu hal yang
dikampanyekan adalah tingkat mengkonsumsi sayur dan buah,
terutama sayur dan buah lokal. Konsumsi sayuran dan buah-buahan
yang cukup merupakan salah satu indikator sederhana gizi seimbang.
Bentuk kegiatan GERMAS dalam hal pemenuhan konsumsi sayur dan
buah adalah a) Kampanye makan buah dan sayur, b) Makan buah
bersama (misal : di Sekolah atau institusi lainnya), c) Membudayakan
makan buah pada kudapan rapat, d) Lomba menyusun menu sayuran,
e) Bazar buah dan sayuran, dan f) Pemanfaatan pekarangan (untuk
sayuran dan buah) (Kementerian Kesehatan RI, 2015).
Mengingat hubungan antara kesehatan dan status gizi sangat
penting dalam menentukan derajat masyarakat, perlu dilakukan
intervensi gizi berupa pemberian edukasi terkait pemanfaatan buah dan
sayur untuk mendukung program germas. Program ini dilaksanakan
pada Kader ‘Aisyiyah Banguntapan Utara. Upaya edukasi konsumsi
sayur dan buah di Banguntapan Utara masih belum, maka penting
kiranya kegiatan ini dilakukan serangkaian yang tak terpisahkan
sebagai bentuk pengabdian masyarakat.

2. Profil Wilayah
Kecamatan Banguntapan berada di sebelah Timur Laut Ibukota
Kabupaten Bantul. Berada pada lintang 7°49’29” dan bujur
110°24’12” . Berdasarkan data statistik tahun 2015 luas wilayah
Kecamatan Banguntapan adalah 28,48 km2. Wilayah administrasi
kecamatan Banguntapan meliputi 8 desa :
1. Desa Banguntapan, dengan luas wilayah 8,33 km2
2. Desa Baturetno, dengan luas wilayah 3,94 km2
3. Desa Singosaren, dengan luas wilayah 0,67 km2
4. Desa Jagalan, dengan luas wilayah 0,27 km2
5. Desa Tamanan, dengan luas wilayah 3,75 km2
6. Desa Wirokerten, dengan luas wilayah 3,86 km2
7. Desa Potorono, dengan luas wilayah 3,90 km2
8. Desa Jambidan, dengan luas wilayah 3,76 km2
Wilayah Kecamatan Banguntapan berbatasan dengan :
Kecamatan Banguntapan berada di dataran rendah. Ibukota
Kecamatannya berada pada ketinggian 100 meter diatas permukaan
laut. Jarak Ibukota Kecamatan ke Pusat Pemerintahan (Ibukota)
Kabupaten Bantul adalah 15 Km. Bentangan wilayah di Kecamatan
Banguntapan 100% berupa daerah yang datar sampai berombak.
1. Utara : Kecamatan Depok, Sleman;
2. Timur : Kecamatan Piyungan;
3. Selatan : Kecamatan Pleret;
4. Barat : Kecamatan Sewon.

43
Jumlah penduduk Kecamatan Banguntapan 13.925 jiwa, yang terdiri
dari laki-laki 6.970 jiwa dan perempuan 6.955 jiwa.

B. Metode Pelaksanaan
Metode program pengabdian masyarakat dengan mengadakan
pelatihan kepada masyarakat di ibu Aisyiyah Cabang Banguntapan Utara.
Metode yang digunakan antara lain sosialisasi, workshop, diskusi, dan
Pendampingan.
Adapun materi-materi yang akan disampaikan dalam kegiatan ini
dan metode penyampaian materi yang akan dilakukan dalam program ini
tersaji pada Tabel 1.
Tabel 1. Aktivitas dan Metode
Aktifitas Metode
Pengenalan Gerakan Masyarakat Sehat - Sosialisasi
(GERMAS) - Diskusi
- pendampingan
Pelatihan pemanfaatan lahan untuk - Workshop
menanam buah dan sayur - Praktek
- Diskusi
- Pendampingan
Pelatihan Hygiene Sanitasi Makanan - Workshop
- Praktek
- Diskusi
- Pendampingan
Lomba memasak makanan dari buah dan - Kompetisi
sayur
Monev dan RTL - Rapat
- Diskusi

Peserta pelatihan adalah semua kader Aisyiyah di Banguntapan


Utara. Sebelumnya peserta diminta untuk mengisi soal Pre Test untuk
mengidentifikasi pengetahuan terkait pemanfaatan buah dan sayur. Pada
akhir pelatihan, peserta diminta untuk mengisi soal Post Test untuk
mengetahui peningkatan pengetahuan terkait pelatihan ini.

C. Hasil Pembahasan
D. Pelaksanaan Kegiatan
KegiatanPelatihan Pemanfaatan Buah dan Sayur Untuk
Mendukung Program Gerakan Masyarakat Sehat (Germas)
dilaksanakan di Cabang ‘Aisyiyah Banguntapan Utara, pada 3 wilayah
Ranting yakni Banguntapan Utara 1, 2, dan 3. Jumlah Peserta tiap
ranting yakni

Tabel 2. Jumlah Peserta Pengabadian Kepada Masyarakat di Ranting


Aisyiyah Banguntapan Utara

44
Nama Ranting Jumlah Peserta
Ranting Banguntapan Utara 1 23
Ranting Banguntapan Utara 2 18
Ranting Banguntapan Utara 3 35
Total 76

Gambar 1. Peserta Pengabdian kepada Masyarakat

E. Hasil dan Pembahasan


Pelatihan ini diikuti oleh 76 ibu-ibu di 3 cabang Aisyiyah
Banguntapan Utara. Kegiatan diawali dengan sosialisasi terkait
GERMAS, pemanfaatan buah dan sayur dalam mendukung program
GERMAS, keamanan pangan dalam pemanfaatan buah dan sayur, dan
pemanfaatan lahan dan limbah rumah tangga sebagai media untuk
menanam buah dan sayur. Kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan dan
praktik yang dikemas dalam workshop singkat. Rincian kegiatan yang
dilaksanakan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1. Kegiatan Pelakasanaan Pengabdian

45
No Lokasi Tanggal Waktu Kegiatan
1 Banguntapan 20 Februari 15.30- Pemberian materi :
Utara 2 17.45 5. Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
(135 6. Pemanfaatan Buah dan Sayur dalam
menit) mendukung Germas
7. Keamanan Pangan
8. Pemanfaatan lahan dan limbah rumah
tangga sebagai media tanam
2 Banguntapan 21 Februari 15.30- Pemberian materi :
Utara 1 17.45 5. Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
(135 6. Pemanfaatan Buah dan Sayur dalam
menit) mendukung Germas
7. Keamanan Pangan
8. Pemanfaatan lahan dan limbah
rumah tangga sebagai media tanam
9. Praktik Pengolahan buah dan sayur
10. Praktik Pemanfaatan limbah rumah
tangga.
3 Baguntapan 25 Februari 15.30- Pemberian materi :
Utara 3 17.45 5. Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
(135 6. Pemanfaatan Buah dan Sayur dalam
menit) mendukung Germas
7. Keamanan Pangan
8. Pemanfaatan lahan dan limbah
rumah tangga sebagai media tanam
9. Praktik Pengolahan buah dan sayur
10. Praktik Pemanfaatan limbah rumah
tangga.

Evaluasi kegiatan PPM meliputi pendampingan dan evaluasi


hasil. Pendampingan dilakukan dengan melakukan proses monitoring
ke rumah warga secara random. Pendampingan dilakukan dengan
berkoordinasi terlebih dahulu dengan kader. Proses pendampingan
dilakukan dengan bantuan tim mahasiswa.
Evaluasi hasil dilakukan di akhir sesi pada pertemuan setelah
pemberian materi. Evaluasi dilakukan dengan metode tanya jawab
untuk mengetahui tingkat pemahaman kader terhadap materi yang
telah disampaikan.

Tabel. 2 Capaian Hasil Evaluasi Materi

NO Materi Skor Banguntapan Utara 1 Banguntapan Utara 2 Banguntapan Utara 3


Maks Skor % Ket Skor % Ket Skor % Ket
1 Germas 100 100 100 Sangat 100 100 Sangat 75 75 Baik
Baik Baik
2 Pemanfaatan 100 75 75 Baik 100 100 Sangat 100 100 Sangat

46
Buah dan Baik Baik
Sayur
3 Hygiene dan 100 100 100 Sangat 100 100 Sangat 100 100 Sangat
Sanitasi Buah Baik Baik Baik
dan Sayur
4 Pemanfaatan 100 100 100 Sangat 75 75 Baik 75 75 Baik
Lahan Baik

Dari tabel di atas diketahui bahwa pemahaman kader akan


materi yang disampaikan sudah baik. Dari pertanyaan yang diajukan
pada saat sesi tanya jawab, fokus pertanyaan seputar cara pengelolaan
makanan dan proses penanaman buah dan sayur. Dari hasil sesi tanya
jawab juga diperoleh informasi bahwa pengelolaan sayur dan buah
pada kader adalah “warisan” informasi dari orangtua.
Secara garis besar, pelaksanaan pemberian materi dan
pelatihan/praktik yang dilakukan dengan melibatkan kader
berlangsung baik. Kader sangat antusias mengikuti seluruh kegiatan.
Pada proses pendampingan penanaman dan pemanfaatan media
limbah rumah tangga yang dilakukan kader memberikan saran agar
rutin dilaksanakan sehingga bisa menambah pengetahuan kader.

D. Kesimpulan
Secara garis besar Program Pengabdian kepada Masyarakat (PPM)
di wilayah Cabang ’Aisyiyah Banguntapan Utara dengan melibatkan kader
pada tiga wilayah ranting yakni Banguntapan Utara 1,2, dan 3 berlangsung
baik. Kader antusias dan kooperatif mengikuti setiap kegiatan.
Dari hasil pendampingan dan evaluasi yang dilakukan diketahui
bahwa kader memahami materi dan simulasi yang diberikan, sehingga
kader bisa mengaplikasikannya di tempat tinggal masing-masing.

E. Daftar Pustaka

Atmarita, 2010. Masalah generasi penerus bangsa saat ini di Indonesia:


Kurang gizi, kurang sehat, kurang cerdas, Yogyakarta.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2013. Riset Kesehatan
Dasar (RISKESDAS) 2013. Laporan Nasional 2013, pp.1–384.
Hadi H, 2005. Beban Ganda Masalah Gizi Dan Implikasinya Terhadap
Kebijakan Pembangunan Kesehatan Nasional, Yogyakarta.
Kementerian Kesehatan RI, 2015. Buku Panduan GERMAS Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat. , pp.1–24.
Kementerian Kesehatan RI, 2017. HARI GIZI NASIONAL 2017: AYO
MAKAN SAYUR DAN BUAH SETIAP HARI. August. Available

47
at: http://www.depkes.go.id/article/print/16031000001/hari-ginjal-
sedunia-2016-cegah-nefropati-sejak-dini.html.

Lampiran 12. Modul

48
49
PEMANFAATAN BUAH DAN
SAYUR UNTUK MENDUKUNG
PROGRAM GERAKAN
MASYARAKAT SEHAT

Disusun Oleh :

Nur Syarianingsih Syam, S.KM., M.Kes


Atikah Rahayu, S.KM., M.PH
Desi Nurfita, S.KM., M.Kes(Epid)

KATA PENGANTAR

50
Assalalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh,
Syukur Alhamdulillah atas Rahmat dan Hidayah Nya sehingga modul
Pemanfaatan Buah dan Sayur dalam rangka mendukung Gerakan
Masyarakat (Germas) ini akhirnya bisa sampai ke tangan para pembaca.
Modul ini dibuat sebagai pendamping dalam pelaksanaan pengabdian
kepada masyarakat dosen–dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta. Harapan kami, masyarakat sasaran
pengabdian dapat menggunakan modul ini sebagai sumber informasi
seandainya tim pengabdi sudah tidak berada lagi di lokasi.
Tim pengabdi mengucapkan terima kasih kepada Bapak Rektor UAD, Ketua
LPM UAD yang memberi kami kesempatan dan dukungan untuk
melaksanakan kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi. Uucapan terima
kasih atas penerimaan yang terbuka dari Ibuibu kader di Cabang ‘Aisyiyah
Banguntapan Utara, khususnya pada ranting Banguntapan Utara 1,2, dan 3
serta kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Akhir kata modul ini tidak terlepas dari ketidaksempurnaan, karena itu
dibutuhkan kritik dan masukan yang membangun dari para pembaca.

Wassalam.
Yogyakarta, 4 Maret 2018

Tim Pengabdian kepada Masyarakat

DAFTAR ISI

51
Hal.
Halaman Sampul i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
1. Gerakan Masyarakat Hidup Sehat 1
A. Pengenalan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat 1
B. Aktivitas Gerakan Masyarakat Hidup Sehat 2
2. Hygiene dan Sanitasi Makanan 6
A. Pengenalan Hygiene dan Sanitasi Makanan 6
B. Praktik Hygiene dan Sanitasi Makanan 10
3. Pemanfaatan Lahan Pekarangan 14
A. Bertani atau Bertanam 14
B. Media Tanam 14
Daftar Pustaka 18

1. GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT

52
A. PENGENALAN GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat adalah suatu tindakan yang


sistematis, terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh
seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan
kemampuanberperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup.
Dalam kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat salah satu hal
yang dikampanyekan adalah tingkat mengkonsumsi sayur dan buah,
terutama sayur dan buah lokal. Konsumsi sayuran dan buah-buahan
yang cukup merupakan salah satu indikator sederhana gizi seimbang.
Bentuk kegiatan GERMAS dalam hal pemenuhan konsumsi sayur dan
buah adalah a) Kampanye makan buah dan sayur, b) Makan buah
bersama (misal : di Sekolah atau institusi lainnya), c) Membudayakan
makan buah pada kudapan rapat, d) Lomba menyusun menu sayuran,
e) Bazar buah dan sayuran, dan f) Pemanfaatan pekarangan (untuk
sayuran dan buah).

Sumber : Google
GERMAS berfokus pada tiga aktifitas utama, yaitu: memeriksa
kesehatan secara rutin, melakukan aktivitas fisik, dan mengkonsumsi
sayur dan buah. Bagi masyarakat Indonesia terutama balita dan anak
usia sekolah dianjurkan untuk mengonsumsi sayuran dan buah-buahan
300-400 gram per orang per hari dan bagi remaja dan orang dewasa
sebanyak 400-600 gram per orang per hari. Kualitas makanan sehat
dipengaruhi oleh aspek higienis, sanitasi yang baik dan bebas bahan
beracun berbahaya.

53
B. AKTIVITAS GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT

Perbaikan lingkungan dan perubahan perilaku kearah yang lebih


sehat perlu dilakukan secara sistematis dan terencana oleh semua
komponen bangsa; untuk itu GERAKAN MASYARAKAT HIDUP
SEHAT (GERMAS) menjadi sebuah pilihan dalam mewujudkan
derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik. Berikut aktivitas yang
dilakukan dalam GERMAS.
1. Aktivitas Fisik
a. Pada Anak Sekolah

Kegiatan aktivitas fisik di


skeolah bertujuan untuk mewjudkan
peserta didik yang sehat, bugar dan
berprestasi melalui pendidikan dan
pembudayaan aktivitas fisik, latiha
fisik serta olahraga yang baik dan
teratur di sekolah.

b. Pada Orang Dewasa


Aktivitas fisik merupakan bagian dari kehidupan setiap orang
dewasa maupun pekrja. Untuk meningkatkan kesehatan dan
kebugaran perlu dilakukan latihan fisik dan olahraga teratur
yang dapat dilakukan secara perorangan atau berkelompok.
Dalam melakukan latihan fisik sebaiknya perhatiahn

54
1) Waktu latihan fisik 150 menit
perminggu dengan intervasl 3-5 kali
per miggu
2) Latihan diawali dengan pemanasa,
latihan iti dan pendinginan
3) Menggunakan sarana dan prasarana
yang nyaman dana man termasuk
pakaian olahraga dan alas kaki
4) Memperhatikankeseimbangan
Sumber : Google
asupan nutrisi untuk mendapatkan
hasil maksimal

Gangguan kesehatan yang dialami pekerja adalah masalah


gangguan otot rangka (musculoskeletal) terutama di bagian leher,
bahu, pergelangan, tulang belakang dan siku. Penyebab utama
masalah musculoskeletal adalah posisi duduk yang tidak
ergonomis, leher terlalu menunduk, punggung terlalu
ungkuk/tegak, dll.
Bekerja pada posisi yang sama dalam waktu yang lama akan
mengkibatkan otot menjadi cepat lelah dan aliran oksigen ke otak
berkurang sehingga menurunkan produktivitas kerja. Untuk
mengurangi masalah tersebut diperlukan peregangan di tempat
kerja.

2. Konsumsi Buah dan Sayur


Sayuran dan buah-buahna merupakan sumber berbagai
vitamin, mineral, dan serat pangan. Sebagian vitamin, mineral yang
terkandung dalam sayuran dan buah-buahn berperan sebagai
antioksidan atau penangkal senyawa jahat dalam tubuh serta
mencegah kerusakan sel. Serat berfungsi untuk memperlancar
pencernaan dandapat menghambat perkembangan sel kanker dan
usus besar.

55
Konsumsi sayur dan buah yang cukup akan menurunkan
risiko sulit buang air besar (BAB/ Sembelit) dan kegemukan.
Setiap orang dianjurkan mengkonsumsi sayuran dan buah-
buahan 300-400 gram perorang perhari bagi anak balita dan anak
usia sekolah, dan 400-600 gram perorang perhari bagi remaja dan
orang dewasa. Sekitar duapertiga dari jumlah anjuran konsumsi
sayuran dan buah-buahan tersebut adalah porsi sayur.

3. Pemeriksaan Kesehata Secara Rutin

Pemeriksaan kesehatan
secara rutin merupakan upaya
promotif, preventif dengan
tujuan untuk mendorong
masyarakat mengenali faktor
risiko peyakit tidak menular
(PTM) terkait perilaku dan
melakukan; upaya pengendalian
segera ditingkat
individu,keluarga dan
masyarakat,
mendorong penemuan faktor risiko fisiologis berpotensi PTM yaitu
kelebihan berat badan dan obesitas, tensi darah tinggi, gula darah
tinggi, gangguan indera dan gangguan mental; mendorong

56
percepatan rujukan kasus berpotensi ke fasilitas kesehatan tingkat
pertama (FKTP) dan sistem rujukan lanjut (Kemenkes, 2017)

57
2. HYGIENE DAN SANITASI MAKANAN
A. PENGENALAN HYGIENE DAN SANITASI MAKANAN

Makanan dan minuman merupakan salah satu kebutuhan pokok


yang diperlukan manusia untuk hidup, tumbuh dan berkembang.
Kebutuhan pokok makanan dan minuman tersebut harus aman dan
menyehatkan badan. Kesalahan dalam penyediaan makanan dan
minuman akan berakibat diperolehnya makanan yang tidak aman dan
tidak menyehatkan bahkan berdampak pada gangguan kesehatan
masyarakat.
Pengelolaan makanan yang baik dan memenuhi syarat kesehatan
merupakan salah satu upaya untuk mencapai tingkat kesehatan
masyarakat yang optimal, sehingga perlu mendapat perhatian dari segi
nilai gizi, segi kemurnian, maupun dari segi kebersihan. Sebab
meskipun nilai gizi dan kemurnian baik namun kebersihan lingkungan
tidak diawasi dan dipelihara, maka makanan tersebut dapat
menimbulkan penyakit akibat kontaminasi.
Makanan adalah setiap benda padat atau cair yang apabila ditelan
akan memberi suplai energi kepada tubuh untuk pertumbuhan atau
berfungsinya tubuh. Pengertian higiene merupakan upaya kesehatan
dengan cara upaya memelihara dan melindungi subjeknya. Sementara
pengertian sanitasi adalah usaha-usaha pengawasan yang ditujukan
terhadap faktor lingkungan yang dapat merupakan mata rantai
penularan penyakit.
Pengertian higiene sanitasi makanan menurut Persyaratan Higiene
Sanitasi Rumah Makanan dan Penyakit Bawaan Makanan Depkes RI
Tahun 2004, adalah upaya untuk mengendalikan faktor makanan,
orang, tempat, dan perlengkapannya yang dapat atau mungkin dapat
menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan.
Prinsip-Prinsip Higiene Sanitasi Makanan
Prinsip higiene dan sanitasi makanan adalah pengendalian terhadap
empat faktor penyehatan makanan yaitu faktor tempat/bangunan,
peralatan, orang, dan bahan makanan. Sedangkan prinsip higiene
sanitasi makanan untuk mengendalikan kontaminasi makana sebagai
berikut :
1. Pemilihan bahan baku makanan:
Perlindungan terhadap bahan baku dari bahaya-bahaya bahan
kimia atau pertumbuhan mikroorganisme patogen dan
pembentukan toksin selama transportasi dan penyimpanan bahan

58
baku mutlak diperhatikan. Bahan-bahan yang dimakan dalam
keadaan mentah harus diangkut dan disimpan terpisah dari bahan
baku lain dan bahan-bahan yang bukan bahan pangan. Bahan
pangan harus dikirim sedemikian rupa sehingga mencegah
pertumbuhan mikroorganisme patogen atau pembentukan toksin
dengan mengatur lamanya waktu pengiriman, suhu dan aktifitas
air (water aktivity=Aw) bahan baku.
2. Penyimpanan bahan makanan:
Kerusakan bahan makan dapat terjadi karena tercemar bakteri,
karena alam dan perlakuan manusia, adanya enzim dalam
makanan yang diperlukan dalam proses pematangan seperti pada
buah-buahan dan kerusakan mekanis seperti gesekan, tekanan,
benturan dan lain-lain. Untuk mencegah terjadinya kerusakan
dapat dikendalikan dengan pencegahan pencemaran bakteri. Sifat
dan karakteristik bakteri seperti sifat hidupnya, daya tahan panas,
faktor lingkungan hidup, kebutuhan oksigen dan berdasarkan
pertumbuhannya. Penyimpanan makanan yang sesuai dengan
suhunya terbagi 4(empat) cara yaitu penyimpanan sejuk (cooling),
penyimpanan dingin (chilling), penyimpanan dingin sekali
(freezing), penyimpanan beku (frozen)

Sumber : Google

3. Pengolahan makanan:
Pengolahan makanan adalah proses pengubahan bentuk dari bahan
mentah menjadi makanan yang siap santap. Pengolahan makanan
harus memenuhi syarat tempat sesuai dengan teknis hygiene

59
sanitasi untuk mencegah risiko kontaminasi. Pengolahan makanan
dilakukan di dapur sehingga kebersihan lingkungan dapur harus
selalu terjaga (Sumantri, 2015). Peralatan masak dan peralatan
makan terbuat dari bahan food grade, lapisan permukaan peralatan
tidak larut dalam suasana asam, basa, atau garam yang lazim
dalam makanan dan tidak mengandung bahan berbahaya logam
berat beracun, talenan terbuat dari bahan selain kayu, kuat tidak
melepas bahan beracun, perlengkapan pengolahan seperti kompor,
tabung gas, lampu, harus bersih, kuat dan tidak menjadi sumber
pencemaran dan sumber bencana, Pengolahan makanan yang baik
adalah yang mengikuti kaidah dan prinsip-prinsip hygiene dan
sanitasi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses
pengolahan makanan antara lain :
a. Semua kegiatan pengolahan makanan harus dilakukan dengan
cara terlindung dari kontak langsung dari tubuh.
b. Setiap petugas yang bekerja disediakan pakaian kerja minimal
celemek (apron) dan penutup rambut (hair cover), khusus
untuk penjamah makanan disediakan sarung tangan plastik
yang sekali pakai (dispossable), penutup hidung dan mulut
(mounth and nose masker).
c. Perlindungan kontak langsung dengan makanan jadi
menggunakan sarung tangan plastik, penjepit makanan, sendok,
garpu dan sejenisnya.
4. Pengangkutan makanan:
pengangkutan makanan yang sehat akan sangat berperan dalam
mencegah terjadinya pencemaran makanan. Pencemaran pada
makanan masak lebih tinggi risikonya daripada pencemaran bahan
makanan. Oleh karena itu titik berat pengendalian yang perlu
diperhatikan adalah pada makanan masak.
5. Penyimpanan makanan:
Bahaya terbesar dalam makanan masak adalah adanya
mikroorganisme patogen dalam makanan akibat
terkontaminasinya makanan sewaktu proses pengolahan makanan
maupun kontaminasi silang melalui wadah maupun penjamah
makanan, kemudian dibiarkan dingin pada suhu ruangan. Kondisi
optimum mikroorganisme patogen dalam makanan siap saji ini
akan mengakibatkan mikroorganisme berlipat ganda dalam jangka
waktu antara 1-2 jam. Kondisi tersebut dimungkinkan karena

60
bakteri akan tumbuh dan berkembang dalam makanan sesuai
dengan karakteristik hidupnya, sehingga memungkinkan untuk
berkembang biak dengan cepat. Beberapa karakteristik lingkungan
yang sesuai dengan pertumbuhan bakteri antara lain makanan
banyak protein dan banyak air (moisture), pH normal (6,8-
7,5),serta suhu optimum (10°-60°C Wadah penyimpanan harus
terpisah untuk setiap jenis makanan jadi dan mempunyai tutup
yang dapat menutup sempurna tetapi berventilasi yang dapat
mengeluarkan uap air. Penyimpanan makanan harus
memperhatikan suhu berdasarkan jenis makanan. Makanan kering
disimpan pada suhu 25 oC s/d 30 oC, makanan basah yang berkuah
belum segera disajikan (-10oC), makanan cepat basi disimpan pada
suhu -5o C s/d -1oC, sedangkan makanan yang disajikan dingin
belum jika segera disajikan maka suhu penyimpanan yaitu kisaran
suhu -5o C s/d -1oC

6. Penyajian makanan:
Proses ini merupakan tahap akhir proses pengelolaan makanan.
Prinsip penyajian makanan wadah untuk setiap jenis makanan
ditempatkan dalam wadah terpisah, dan diusahakan tertutup.
Tujuannya agar makanan tidak terkontaminasi silang, bila satu
makanan tercemar yang lain dapat diselamatkan, serta
memperpanjang masa saji makanan sesuai dengan tingkat
kerawanan pangan.

B. PRAKTIK HYGIENE DAN SANITASI MAKANAN

Cara memasak sayuran agar nutrisinya tidak hilang


1. Cuci sayuran dengan air mengalir, jangan direndam
Sebelum memasak sayuran, perlu mencucinya terlebih dahulu.
Mencuci sayuran berguna untuk menghilangkan bakteri,
kuman, maupun pestisida yang menempel pada sayuran. Cuci
sayuran pada air mengalir dan jangan pernah mencoba untuk
merendamnya. Merendam sayuran hanya akan membuat
kandungan nutrisinya hilang, seperti vitamin C. vitamin C
sangat rentan terhadap panas, air, dan udara.

61
2. Potong sayuran dalam bentuk besar-besar
Untuk sayuran yang banyak mengandung vitamin larut air,
seperti vitamin C, potonglah sayuran dalam bentuk besar atau
bisa memasaknya dalam bentuk yang utuh. Hal ini berfungsi
agar tidak banyak kandungan nutrisi yang hilang selama
proses pemasakan. Semakin kecil potongan sayuran, semakin
banyak nutrisi yang dapat hilang saat proses pemasakan.
Jika ingin mendapatkan potongan sayuran yang lebih kecil,
maka dapat memotongnya lagi setelah selesai dimasak.
Sebagai contoh : merebus kentang utuh dengan kulitnya, kulit
kentang juga mengandung nutrisi yang banyak sehingga
sayang untuk dibuang. Kemudian, setelah selesai direbus,
maka dapat memotong kentang menjadi bagian yang lebih
kecil agar mudah untuk dimakan.

62
3. Jaga waktu, suhu, dan air saat memasak
Pada saat memasak, sebaiknya perhatikan waktu, suhu, dan
juga jumlah air minimum yang digunakan untuk memasak.
Waktu masak yang terlalu lama, suhu yang terlalu tinggi, dan
jumlah cairan yang terlalu banyak dapat membuat semakin
banyak nutrisi yang hilang pada sayuran. Semakin sedikit air
yang dipakai untuk memasak, semakin banyak nutrisi yang
dapat dipertahankan, terutama untuk sayuran yang
mengandung vitamin larut air.
Oleh karena itu, disarankan untuk memasak sayuran,
terutama yang mengandung vitamin larut air (seperti vitamin
C dan vitamin B)- dengan cara dikukus, cara ini terbukti paling
baik. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa brokoli yang
dimasak dengan cara dikukus dapat mempertahankan
kandungan vitamin C-nya hingga 80%, daripada dimasak
dengan metode lain.

4. Pilih metode memasak yang sesuai


Dengan menggunakan metode memasak yang tepat, maka
dapat mengurangi jumlah nutrisi yang hilang karena proses
pemasakan. Sehingga, tetap mendapatkan nutrisi optimal
dalam sayuran yang dikonsumsi.
a. Mengukus sayuran

63
Sudah disebutkan di atas bahwa metode memasak dengan
cara dikukus adalah metode memasak yang paling baik
untuk sayuran, terutama untuk sayuran yang mengandung
vitamin larut air. Sayuran yang sebaiknya dikukus adalah
brokoli, wortel, kembang kol, kacang hijau, bayam, dan
sayuran berdaun hijau lainnya. Mengukus terbukti dapat
mempertahankan kandungan nutrisi dari sayuran lebih
banyak daripada metode memasak lainnya. Dapat
menggunakan panci khusus mengukus atau microwave
untuk mengukus sayuran.
b. Memanggang sayuran
Ketika memanggang sayuran dalam oven atau di atas
kompor, makas ayuran diberi minyak terlebih dahulu
sebelum dipanggang. Setelah sayuran dipanggang sampai
berubah warna dan teksturnya menjadi renyah. Memotong
sayuran lebih kecil dapat mempersingkat waktu
pemanggangan sampai sayuran berubah warna. Sayuran
yang bisa dimasak dengan metode ini adalah asparagus,
labu, buncis, kacang panjang, wortel, atau bawang bombay.
c. Menumis sayuran
Menumis dilakukan dengan sedikit minyak. Menumis dapat
mempertahankan vitamin dan mineral, juga rasa dan
warna sayuran. Menumis sangat cocok untuk memasak
sayuran, seperti asparagus, baby artichoke, kacang kapri,
paprika, bawang, dan jamur.

d. Merebus sayuran
Metode ini tergolong mudah dan cepat dilakukan. Jika ingin
mempertahankan rasa dan kerenyahan sayuran, bisa
menunggu air sampai mendidih baru masukkan sayuran ke
dalamnya. Metode ini dapat pula untuk untuk merebus
kacang, kentang, bit, dan sayuran akar lainnya yang
membutuhkan waktu lebih lama untuk matang.

64
Selain itu, dapat pula menggunakan metode blanching,
yaitu merebus sayuran dalam waktu yang cepat pada suhu
air yang lebih rendah, sebelum air mendidih. Agar tidak
kehilangan vitamin dan mineral yang larut dalam air selama
proses perebusan, dan dapat mengonsumsi air rebusannya,
seperti pada sup.

65
3. PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN

A. Masyarakat kota bertani atau berkebun?


Mungkin tidak ya, padahal lahan di kota tentunya sangat
terbatas. Karena kota cenderung padat penduduk dan padat dengan
perumahan juga pertokoan. Memanfaatkan lahan sempit memang
sedikit agak susah. Namun jangan berkecil hati karena lahan sempit
masih dapat dimanfaatkan untuk membudidayakan tanaman buah dan
sayur.
Umumnya, masyarakat menanam tanaman hias dan tanaman
buah di pekarangan. Sementara tanaman sayur jarang sekali ditemui,
apalagi di daerah perkotaan. Hal ini dapat dimaklumi karena berbagai
alasan, seperti keterbatasan lahan yang tersedia, belum tahu secara
teknis berkebun atau kurang informasi, serta kesulitan memperoleh
bahan seperti pupuk, benih, dan bibit tanaman yang cocok untuk
bertanam.

B. MEDIA TANAM
Kegiatan berkebun sayuran di halaman rumah manfaatnya
sangat banyak. Selain mudah dilakukan, kegiatan ini dapat pula
menjadi wadah menyalurkan hobi. Secara tidak langsung, kita dapat
melakukan olah tubuh sederhana (olahraga ringan) dan yang utama
adalah memanfaatkan pekarangan rumah secara optimal.

66
Tanaman yang biasanya digunakan adalah berjenis tanaman
sayuran, tentunya sangat cocok sekali karena tanaman sayuran bisa
dipanen dengan singkat dan tidak terlalu membutuhkan terlalu banyak
biaya yang mahal.
Ada beberapa jenis penanaman di lahan sempit dan tentunya
dapat memberikan keuntungan besar dan dapat dikerjakan di rumah
dengan memanfaatkan lahan kecil. Tentunya tidak menguras biaya
yang besar. Biasanya dalam budidaya tanaman sekala kecil lebih irit
dan perawatan sangat mudah di jangkau, berikut ini adalah penanaman
yang cocok untuk lahan yang sempit :
1. Hidroponik
Hidroponik adalah sistem budidaya yang menggunakan air
sebagai media utamanya, tanaman bisa tumbuh dengan baik tanpa
menggunakan tanah. Namun pada dasarnya tanaman
membutuhkan sumber unsur hara yang dibutuhkan untuk
kelangsungan hidupnya. Kandungan unsur hara yang terdapat pada
tanah sangat lengkap namun dengan nutrisi buatan bisa di terapkan
pada air, sehingga air bisa digunakan sebagai media untuk
mencukupi kebutuhan unsur hara tanaman.

Berbagai sistem hidroponik yang dapat


dilakukan di rumah antara lain:
a. Sistem sumbu
Merupakan salah satu sistem yang
sederhana karena sifatnya statis (tanpa
adanya aliran air dan nutrisi). Sistem ini
yang digemari oleh pemula karena
kemudahan instalasinya. Prinsip utama

67
dari sistem sumbu adalah adanya aliran nutrisi dari wadah
penampung nutrisi ke akar tanaman menggunakan prinsip
kapilaritas, sehingga akar tanaman dapat menyerap nutrisi.

b. Sistem rakit apung


Sistem ini mempunyai prinsip akar tanaman yang terapung di
dalam larutan nutrisi sehingga setiap saat dapat menyerap
nutrisi. Sistem rakit apung memiliki kesamaan instalasi seperti
sistem sumbu, yaitu bisa dibuat sederhana dan statis tanpa
aliran nutrisi. Bedanya, akar tanaman pada sistem sumbu tidak
menyentuh langsung larutan nutrisi, sedangkan akar pada
sistem ini bersentuhan langsung dengan nutrisi.

2. Pot
Budidaya menggunakan pot tentu sudah umum kita lakukan,
anda cukup mengkreasikan tanaman yang ada di pot. Banyak
sekali pot dipasaran dengan harga yang beragam dan banyak
sekali bentuknya. Yang ditanam pada pot ini jika anda lihat di
pekarangan rumah kebanyakan yang di tanam adalah tanaman hias
dan jarang sekali ditemukan dengan tanaman budidaya yang ada di
lahan pertanian.
Untuk media yang anda butuhkan seperti arang sekam,
tanah, pupuk kompos itu saja sudah cukup untuk media tanaman
di pot. Perbandingan campuran yang dibutuhkan adalah 1:1:1.
Penanaman yang di lakukan cukup mudah, saya rasa anda
membutuhkan pot yang berkaki agar sorkulasi udara yang masuk

68
ke dalam akar tanaman lancar dan air yang mengalir ketika di
siram benar-benar turun ke bawah.

DAFTARPUSTAKA
Buku Panduan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. 2017. Bakti Husada.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
Moesa, Zulfikar. 2016. Hidropinik Keatif Membangun Instalasi Unik
Menggunakan Barang Bekas. Agromedia Pustaka, Jakarta
Permenkes No. 2 Tahun 2013 Tentang KLB Keracunan pangan dan
terlaksananya pengendalian faktor risiko penyakit bawaan
pangan dan KLB keracunan pangan di seluruh sasaran tempat
pengelolaan makanan

69
Purwiyatno, H. dan Ratih, D.H. 2009. Petunjuk Sederhana
Memproduksi Pangan yang Aman. Jakarta : Dian Rakyat
Rukmana, Rahmad. 2005. Bertanam Sayuran di Pekarangan. Penerbit
Kanisius, Yogyakarta
Sumantri. 2015. Kesehatan Lingkungan, Edisi Ketiga, Jakarta :
Kencana Prenada Media Grup

70

Anda mungkin juga menyukai