Anda di halaman 1dari 8

Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat

Volume 4 | Nomor 2 | April – Juni 2023


e-ISSN: 2722-5798 & p-ISSN: 2722-5801
DOI: 10.33860/pjpm.v4i2.1600
Website: http://jurnal.poltekkespalu.ac.id/index.php/PJPM/

Upaya Pemenuhan Gizi Anak Melalui Media Poster Di Desa Sungai Langka

Nova Muhani1, Ida Maya Meika Sari2, Rohman Daka3, Aulyya Rahmah4, Yolandha
Adinda Pratiwi5*, Rena Oktavia Rudi6

Universitas Malahayati Bandar Lampung


1-6

Email korespondensi:yolandhaadindap25@gmail.com

History Artikel ABSTRAK


Received: tgl-bln-thn; Pengabdian ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat dalam
Accepted: tgl-bln-thn pemenuhan gizi anak melalui potensi alam yang ada di Desa Sungai
Published: tgl-bln-thn Langka. Pengabdian ini diharapkan mampu memberikan referensi bagi
masyarakat untuk dapat mengolah buah jeruk menjadi puding, sehingga
Kata kunci pemenuhan asupan zat gizi pada anak dapat terpenuhi secara optimal.
Pelaksanaan kegiatan pengabdian ini berlangsung pada tanggal 28 juni
Poster;
2022 dari jam 13.00 WIB sampai selesai. Ada beberapa metode yang
Puding Jeruk;
digunakan dalam pelaksanaan pengabdian, antara lain survey kelompok
Stunting;
sasaran, tahap persiapan, dan tahap pelaksanaan kegiatan. Berdasarkan
Kearifan Lokal.
hasil pengabdian di desa sungai langka tahun 2022, didapatkan bahwa
terdapat kasus stunting. Berdasarkan akar pemecahan masalah,
didapatkan hasil bahwa pemecahan masalah terpilih yaitu mendesain dan
membagikan poster terkait pemanfaatan puding jeruk untuk pemenuhan
gizi anak. Permasalah tersebut diambil berdasarkan hasil wawancara yang
mengungkapkan bahwa belum terdapat desain poster terkait pemanfaatan
puding jeruk. Dengan di bagikan poster ke masyarakat dapat meningkatkan
pengetahuan masyarakat terkait pencegahan dan bahaya stunting dengan
memanfaatkan kearifan lokal. Pembagian olahan puding jeruk dan poster
yang berisikan informasi tentang manfaat olahan puding jeruk tersebut.
Dengan target sasaran yaitu ibu-ibu 1 bayi dan 5 balita di Desa Sungai
Langka Kabupaten Pesawaran.

Keywords: ABSTRACT
Poster; This service aims to educate the community in fulfilling child nutrition
Orange Pudding; through the natural potential that exists in Sungai Langka Village. This
Stunting; service is expected to be able to provide a reference for the community to
Local Wisdom. be able to process citrus fruits into pudding, so that the fulfillment of
nutritional intake in children can be fulfilled optimally. The implementation of
this service activity will take place on June 28, 2022 from 13.00 WIB until
finished. There are several methods used in the implementation of the
service, including the target group survey, the preparation stage, and the
activity implementation stage. Based on the results of the service in the rare
river village in 2022, it was found that there were cases of stunting. Based
on the root of the problem solving, it was found that the chosen problem
solution was to design and distribute posters related to the use of orange
pudding to fulfill children's nutrition. The problem was taken based on the
results of interviews which revealed that there was no poster design related
to the use of orange pudding. By distributing posters to the community, it
can increase public knowledge regarding the prevention and dangers of
stunting by utilizing local wisdom. Distribution of processed orange pudding

1
Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat e-ISSN: 2722-5798 | p-ISSN: 2722-5801
http://jurnal.poltekkespalu.ac.id/index.php/PJPM Vol. 4 No. 2: April - Juni 2023 | Hal. 123 - 130

and posters containing information about the benefits of processed orange


pudding. The targets are mothers of 1 baby and 5 toddlers in Sungai
Langka Village, Pesawaran Regency.

©2022 by the authors. Submitted for possible open access publication under the terms and conditions of the Creative
Commons Attribution (CC BY SA) license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/)

PENDAHULUAN
Pertumbuhan sangatlah penting bagi kesehatan anak yang dipengaruhi oleh
jumlah dan macam makanan yang lainnya. Pertumbuhan mempunyai ciriciri khusus,
yaitu perubahan ukuran, dan proporsi, hilangnya ciri-ciri lama, dan munculnya ciri-ciri
baru. Pada masa anak, pertumbuhannya harus sangat diperhatikan. Tumbuh
kembang anak akan menentukan tumbuh kembang saat dewasa (Aerin, 2019).
Angka kejadian bayi pendek atau penurunan secara umum masih menjadi
masalah gizi di masyarakat baik secara nasional maupun internasional. Deformasi
adalah suatu keadaan dimana kekurangan status gizi berlangsung lama. Ini terjadi
selama pertumbuhan dan perkembangan di awal kehidupan. Salah satu indikator
status gizi bayi baru lahir adalah selain berat badan lahir, panjang badan saat lahir.
Panjang anak yang lahir dianggap normal 8-52 cm (Maros & Juniar, 2019). Stunting
merupakan suatu bentuk gangguan pertumbuhan linear yang terjadi terutama pada
anak-anak. Stunting juga merupakan salah satu indikator status gizi kronis yang
menggambarkan terhambatnya pertumbuhan karena malnutrisi jangka panjang
(Rahmadi Antun, 2016).
Faktor-faktor yang menyebabkan retardasi pertumbuhan, termasuk asal ibu. Biasanya
karena gizi ibu yang buruk selama kehamilan, pengasuhan anak yang tidak memadai,
terutama pendidikan gizi, dan gizi buruk pada ibu remaja, yang dapat menyebabkan berat
badan lahir rendah pada bayi. buruknya akses pelayanan kesehatan, akses sanitasi dan air
bersih, serta pemberian ASI eksklusif selama laktasi mempengaruhi pertumbuhan tubuh
anak (Komalasari, Supriati, Sanjaya, & Ifayanti, 2020).
Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi
dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan
prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan
ideal . Gizi seimbang merupakan pemenuhan gizi yang baik tiap individu. Asupan gizi yang
optimal sangat diperlukan dalam tumbuh kembang anak-anak secara fisik maupun
kecerdasan anak-anak. Sedangkan asupan gizi yang kurang optimal dapat berpengaruh
terhadap resiko terinfeksi penyakit menular maupun tidak menular seperti kanker, hipertensi
dan diabetes . Pedoman pola makan masyarakat Indonesia yang baik menggunakan
Pedoman Gizi Seimbang yang telah diatur oleh kementerian Kesehatan (Aprilya Winingsih,
Sulandjari, Indrawati, & Dewi Soeyono, 2020).
Masalah  gizi adalah masalah yang dihadapi hampir seluruh daerah di Indonesia,
termasuk Sumbar yang masih memiliki masyarakan dengan kemampuan ekonomi yang
lemah. Masalah kemiskinan menyebabkan berkurangnya kuantitas dan kualitas makanan
yang tersedia seringkali dianggap sebagai penyebab utama kurang gizi (Zakiah, 2019).
Program penanggulangan masalah gizi kurang telah dilakukan oleh pemerintah dengan
tujuan membantu keluarga miskin seperti program jaring pengaman sosial bidang kesehatan
(JPSBK), revitalisasi posyandu, pemberian dan penigkatan Makanan Pedamping ASI
(MPASI). Penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat
tentang rawan pangan dan gizi telah menentukan penurunan gizi buruk di Sumbar. Kasus
gizi buruk terutama dialami daerah-daerah dengan tingkat kemiskinan yang tinggi. Walau
banyak daerah mengklaim kasus gizi buruk sudah berkurang sejak beberapa tahun terakhir,
tapi hal itu tetap harus diwaspadai (Rokom, 2015).

2
Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat e-ISSN: 2722-5798 | p-ISSN: 2722-5801
http://jurnal.poltekkespalu.ac.id/index.php/PJPM Vol. 4 No. 2: April - Juni 2023 | Hal. 123 - 130

Persentase angka gizi buruk kita jauh lebih kecil dari proporsi gizi buruk tingkat
nasional. Persentase gizi buruk kita hanya 8, 2% sedangkan nasional 17%. Penanggulangan
telah dilakukan pemerintah, terutama dengan pusat kesehatan yang bersentuhan langsung
dengan masyarakat. Masyarakat perludibekali dengan pengetahuan hidup sehat, agar punya
pedoman untuk menerapkan perilaku hidup sehat melalui pemenuhan gizi yang berimbang
(Dinkes Yogyakarta, 2021).
Dalam keluarga, sangat diperlukan peran ibu dalam penyediaan, pemilihan dan
pengolahan bahan yang tepat, teliti dan terampil sesuai kemampuan keluarga untuk dapat
memenuhi gizi yang dibutuhkan. Upaya yang dapat dilakukan untuk memenuhi ketahanan
pangan keluarga diantaranya adalah memanfaatkan halaman perkarangan disekitar rumah
dengan menanam tanaman pangan yang bernilai ekonomis tinggi, minimal untuk memenuhi
kebutuhan keluarga serta meningkatkan tanaman obat keluarga (toga) (Dinkes Kalbar,
2021). 
Pekarangan dapat dikelola secara terpadu dengan berbagai jenis tanaman, ternak, ikan,
sehingga menjamin ketersediaan bahan pangan guna pemenuhan gizi keluarga. Dengan
pergiliran tanaman yang baik, hasil yang dipanen dapat berganti-ganti sehingga menu
makanan keluarga dapat bervariasi dan dalam menyusun menu makanan yang sehat, Perlu
diperhatikan zat gizi yang terkandung seperti karbohidrat sebagai zat tenaga yang diperoleh
dari beras, umbi-umbian,sagu,dll. Selanjutnya lauk pauk sebagai sumber protein dari
daging,ayam,tahu,telur,tempe dan zat pengatur/vitamin dan mineral dari sayur dan buah
(Hamid, 2019).
Inovasi kearifan gizi lokal dapat diperkuat ketika menangani masalah stunting
dari perspektif perbaikan gizi. Kemungkinan kearifan gizi lokal melalui pemanfaatan
sumber daya yang berbeda. Produk tumbuhan dan hewan yang ada yang
menghasilkan makanan bergizi terutama berlaku untuk anak-anak dan wanita hamil.
Tentang hidangan lokal seperti coklat, kulit kayu dan jeruk (Admin seririt, 2022).
Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021, jumlah kasus stunting di
Indonesia mencapai 24,4%. Artinya satu dari empat anak di Indonesia menderita stunting.
Pada tahun 2019, angka stunting di Indonesia mencapai 27,7%. Angka itu turun
dibandingkan data 2020 sebesar 26,92%. Untuk Provinsi Lampung akan menjadi 18,5%
pada 2021, turun dari 26,26% pada 2019, menurut Survei Gizi dan Kesehatan Indonesia
(SSGI) (Arini Hayati, Fitri Fujiana, 2016).
Berdasarkan data Puskesmas Gedung Tatarn Kabupaten Pesawalan terdapat 32
kasus stunting pada anak usia 1 sampai 5 tahun, dimana 13 (41%) laki-laki dan 19
(59%) laki-laki. %) Ini perempuan. Stunting menduduki peringkat pertama menurut
Data Gizi Bayi 2019. Puskesmas Gedon Tatarn 377, Puskesmas Hanura 298 dan
Puskesmas Romerejo 274. Di Puskesmas Bernung, Kecamatan Gedong Tataan,
Kabupaten Pesawaran, lima bayi, satu perempuan dan empat laki-laki, dengan berat
rata-rata 7,36 kg dan tinggi rata-rata 69,4 cm, menunjukkan keterlambatan
perkembangan (Hermayani, Sary, & Angelina, 2020).
Desa Sungai Langka yang terletak di wilayah kerja Puskesmas Bernung terdapat
kasus stunting, dimana desa tersebut penghasil buah-buahan terutama jeruk. Buah-
buahan yang dihasilkan dari desa tersebut tidak terlihat produksi rumah tangga yang
mengolah makanan dari buah-buahan. Perlu dilakukan pengabdian masyarakat yang
melibatkan partisipasi masyarakat, ibu hamil, ibu yang memiliki bayi dan balita, tokoh
masyarakat (Toma), tokoh agama (Toga), petani, kader, UKBM dan pakar gizi untuk
turut serta mengolah makanan sehat dengan memanfaatkan kearifan lokal untuk
pencegahan stunting (Bernung, 2020).
Buah jeruk merupakan salah satu buah yang tidak asing lagi bagi masyarakat
Indonesia. buah jeruk sendiri tergolong buah yang biasa dikonsumsi masyarakat, sehingga
permintaannya tinggi. Buah jeruk, khususnya jeruk mandarin (Citrus nobilis Lour) atau
dikenal dengan sebutan jeruk merupakan buah jeruk yang banyak digemari oleh

3
Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat e-ISSN: 2722-5798 | p-ISSN: 2722-5801
http://jurnal.poltekkespalu.ac.id/index.php/PJPM Vol. 4 No. 2: April - Juni 2023 | Hal. 123 - 130

masyarakat umum (Izzalqurny, Ilmia, & Mufidah, 2022). Pemenuhan kebutuhan zat
gizi juga dapat dilakukan dengan mengkonsumsi berbagai buah, salah satunya
adalah buah jeruk. Karena buah jeruk merupakan sumber vitamin C yang sangat baik.
Selain itu, buah jeruk mengandung vitamin dan mineral penting lainnya bagi tubuh, seperti
vitamin B1, asam folat, dan kalium (rizal fadli, 2021). Jeruk juga dapat diolah sebagai
jenis makanan basah dalam bentuk puding. Puding adalah salah satu dari makanan
penutup yang terbuat dari bahan makanan berbeda yang terdiri dari gelatin, susu, gula dan
air dan diproses dengan cara dimasak (Wadhani, Ratnaningsih, & Lastariwati, 2021). Puding
adalah sejenis kue yang terbuat dari adonan cair atau semi padat yang direbus kemudian
dibekukan dalam berbagai ukuran cetakan. Puding dapat disajikan dalam ukuran kecil atau
besar, panas atau dingin (Akmaliyah, 2018). Pada umumnya penyajian puding
dilengkapi dengan saus seperti es, vanilla sauce, custard sauce, fruit puree, dan
sirup (123dok, 2018).
Pengabdian ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat dalam pemenuhan gizi
anak melalui potensi alam yang ada di Desa Sungai Langka. Pengabdian ini
diharapkan mampu memberikan referensi bagi masyarakat untuk dapat mengolah
buah jeruk menjadi puding, sehingga pemenuhan asupan zat gizi pada anak dapat
terpenuhi secara optimal.

MATERI DAN METODE

a. Materi

Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan puding terdiri dari buah jeruk,
agar-agar putih, gula pasir, dan air. Peralatan utama yang digunakan dalam
pembuatan pudding jeruk terdiri dari kompor, panci, perasan jeruk, pengaduk dan
serta peralatan saji. Proses membuat pudding jeruk dimulai dari menyiapkan panci
lebih dahulu. Masukkan air sebanyak 700 ml dan agar-agar bubuk serta gula pasir
sebanyak 150 gr. Gunakan nyala api sedang pada kompor dan aduk perlahan-lahan
sampai tercampur merata dan mendidih. Setelah mendidih masukkan air perasan
jeruk, tunggu beberapa saat kemudian matikan api kompor apabila sudah mendidih
cukup lama. Matikan api kompor lalu tuang cairan ke dalam cetakan yang telah
disediakan. Biarkan dulu pudding jeruk selama 30 menit sampai mengeras. Saat
puding sudah mengeras, maka puding jeruk siap dibagaikan ke ibu-ibu yang
memiliki anak dan balita. Selain membagikan puding jeruk, pengabdian ini juga
mengedukasi ibu-ibu yang memiliki anak melalui pembagian media poster yang
berisi pemanfaatan puding jeruk untuk pemenuhan gizi anak dan balita.

b. Metode

Pelaksanaan kegiatan pengabdian ini berlangsung pada tanggal 28 juni 2022


dari jam 13.00 WIB sampai selesai. Ada beberapa metode yang digunakan dalam
pelaksanaan pengabdian, antara lain:

1. Survey Kelompok Sasaran


Pada tahap pertama melakukan identifikasi sasaran primer yang akan
diintervensi yaitu ibu yang memiliki bayi dan balita terkait karakteristik
demografi, jumlah dan sebaran tempat tinggal.
2. Tahap Persiapan
Dalam tahap ini yang termasuk, adalah :

4
Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat e-ISSN: 2722-5798 | p-ISSN: 2722-5801
http://jurnal.poltekkespalu.ac.id/index.php/PJPM Vol. 4 No. 2: April - Juni 2023 | Hal. 123 - 130

a. Analisa kebutuhan masyarakat/Need community


Pada tahap ini data yang dibutuhkan adalah :
1) Karakteristik demografi (usia, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan,
pengetahuan, ibu yang memiliki bayi dan balita).
2) Identifikasi kearifan lokal dari bahan makanan yang dihasilkan Desa Sungai
Langka serta sarana dan prasarana penunjang kegiatan.
b. Perencanaan Intervensi
Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini akan dilakukan dengan pendekatan
eksperimen lapangan.
c. Perencanaan Intervensi
Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini akan dilakukan dengan pendekatan
eksperimen lapangan.

Mahasiswa sebagai
fasilitator

Membangun
komitmen ibu yang Intervensi Makanan
memiliki bayi dan Sehat dengan
balita Memanfaatkan
Kearifan Lokal

Partisipasi dan
Masyarakat Mandiri
dalam pola makanan
sehat dari pemanfaatan
kearifan lokal

d. Implementasi
Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat sesuai dengan perencanaan
kegiatan pengabdian yang telah dirancang.
e. Monitoring dan Evaluasi
Setiap tahap kegiatan akan dilakukan monitoring sesuai dengan target yang
telah disusun. Sedangkan untuk evaluasi yang akan diukur adalah :
1) Partisipasi masyarakat terutama ibu yang memiliki bayi dan balita.
2) Tingkat pengetahuan ibu yang memiliki bayi dan balita terkait pemenuhan
gizi anak untuk pencegahan stunting dengan menyebarkan poster yang
berisi informasi tentang manfaat olahan puding jeruk yang kami bagikan.
3. Tahap Pelaksanaan Kegiatan
Tahap pelaksanaan dari kegiatan ini adalah melakukan Intervensi terkait
Kearifan Lokal (Tanaman lokal) yang terdiri dari :
1) Identifikasi permasalahan di daerah setempat.
2) Identifikasi analisis SWOT.
3) Identifikasi potensi alam yang ada.
4) Melakukan inovasi pembuatan olahan puding jeruk.
5) Merancang desain poster yang memuat informasi terkait manfaat olahan
puding jeruk.

5
Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat e-ISSN: 2722-5798 | p-ISSN: 2722-5801
http://jurnal.poltekkespalu.ac.id/index.php/PJPM Vol. 4 No. 2: April - Juni 2023 | Hal. 123 - 130

6) Membagikan olahan puding jeruk beserta poster ke ibu-ibu yang memiliki


bayi maupun balita.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengabdian masyarakat di Desa Sungai Langka Tahun 2022,


didapatkan bahwa terdapat kasus stunting. petugas promosi kesehatan yang
memegang program stunting telah melakukan penyuluhan ataupun edukasi secara
rutin ke masyarakat, hal ini mengakibatkan berubahnya pengetahuan di masyarakat
terkait pencegahan dan bahaya dari stunting yang dialami oleh balita. Hal ini sejalan
dengan penelitian sebelumnya yang mengungkapakan bahwa pemegang program
stunting memiliki pengaruh yang cukup penting karena menjadi indikator dalam
mempengaruhi masyarakat untuk mencegah stunting (Rahayu, Yulidasari, Putri, &
Anggraini, 2018).
Dari beberapa faktor kesenjangan yang terjadi penulis membuat analisis
pemecahan masalah melalui fishbone (Nayyira, 2018), yang terdiri dari akar masalah
yaitu stunting pada balita dengan analisis :
1. Metode : Kurangnya sosialisasi ke masyarakat dan media penyuluhan
kurang menarik.
2. Manusia (Man) : Tidak memanfaatkan hasil dari olahan lokal secara
maksimal.
3. Sarana/ Prasarana : Kurangnya pelatihan kader posyandu, belum ada
desain poster terkait pemanfaatan puding jeruk untuk pemenuhan gizi
anak.
4. Lingkungan : Masyarakat lebih condong ke obat-obatan tradisional dan
warung .

Gambar 1. Foto Kegiatan Pengabdian Masyarakat

Berdasarkan akar pemecahan masalah yang telah dianalisis, didapatkan hasil


bahwa pemecahan masalah terpilih yaitu penyebaran poster terkait pemanfaatan
puding jeruk untuk pemenuhan gizi anak. Pemecahan masalah tersebut diambil
berdasarkan hasil wawancara yang mengungkapkan bahwa belum terdapat adanya
desain poster terkait manfaat pudding jeruk. Penulis berangggapan bahwa poster
yang di bagikan ke masyarakat dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait
pencegahan dan bahaya stunting bagi balita dengan memanfaatkan kearifan lokal .
Sehingga dalam hal ini pengabdian mengambil satu prioritas pemecahan masalah

6
Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat e-ISSN: 2722-5798 | p-ISSN: 2722-5801
http://jurnal.poltekkespalu.ac.id/index.php/PJPM Vol. 4 No. 2: April - Juni 2023 | Hal. 123 - 130

yaitu dengan mendesain poster yang berisikan informasi terkait pemanfaatan puding
jeruk untuk pemenuhan gizi anak yang kemudian di bagikan ke 6 ibu-ibu yang
memiliki 1 bayi dan 5 balita pada hari Selasa, 28 Juni 2022 pukul 13.00 s.d selesai.

SIMPULAN DAN SARAN

Terlaksananya kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Sungai Langka


Kabupaten Pesawaran pada Hari Selasa, 28 Juni 2022. Kegiatan tersebut meliputi :
Pembagian olahan puding jeruk dan poster yang berisikan informasi tentang manfaat
olahan puding jeruk tersebut. Dengan target sasaran yaitu ibu-ibu 1 bayi dan 5
balita di Desa Sungai Langka Kabupaten Pesawaran. Kegiatan ini bertujuan untuk
mengedukasi masyarakat terkait pemenuhan gizi anak melalaui potensi alam yang
ada di Desa Sungai Langka.
Jeruk merupakan salah satu potensi alam yang ada di daerah setempat, buah ini
kaya akan manfaat yang dapat membantu dalam pemenuhan gizi yang dibutuhkan
oleh anak-anak. Puding selain kaya akan serat juga salah satu makanan yang
digemari anak-anak selain rasanya yang main puding juga memiliki tekstur yang
kenyal dan mudah dikonsumsi oleh anak-anak.

DAFTAR PUSTAKA
123dok. (2018). Pati Puding. Retrieved from 123dok.com website: https://text-
id.123dok.com/document/lzgg2eonz-pendahuluan-bahan-1-pati-puding.html
Admin seririt. (2022). Pencegahan Stunting. Retrieved from seririt.bulelengkab.go.id website:
https://seririt.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/10_pencegahan-stunting
Aerin, W. (2019). Pemenuhan Gizi Anak Melalui Program Makan Sehat Di Tk Al Irsyad Al
Islamiyyah Purwokerto. Skripsi. Retrieved from
http://repository.iainpurwokerto.ac.id/5787/1/COVER_BAB I_BAB V_DAFTRA
PUSTAKA.pdf
Akmaliyah, M. (2018). Pemanfaatan buah jeruk Menjadi Puding. Journal of Chemical
Information and Modeling, 53(9), 1689–1699. Retrieved from http://repository.poltekkes-
denpasar.ac.id/871/5/BAB%20II%20%281%29.pdf
Aprilya Winingsih, P., Sulandjari, S., Indrawati, V., & Dewi Soeyono, R. (2020). Efektivitas
Poster sebagai Media Sosialisasi Program Keluarga. Jurnal Tata Boga, 9(2), 887–894.
Retrieved from https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-tata-boga/
Arini Hayati, Fitri Fujiana, M. (2016). FAKTOR-FAKTOR YAN MEMENGARUHI KEJADIAN
STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan, (July), 1–23. Retrieved from
https://jurnal.stikes-aisyiyah-palembang.ac.id/index.php/JAM/article/view/849
Bernung, P. P. K. M. (2020). PROFIL UPT PUSKESMAS BERNUNG TAHUN 2020.
Dinkes Kalbar. (2021). Peran Penting Ibu bagi Kesehatan Keluarga. Retrieved from
https://dinkes.kalbarprov.go.id/ website: https://dinkes.kalbarprov.go.id/peran-penting-
ibu-bagi-kesehatan-keluarga/
Dinkes Yogyakarta. (2021). Kota Yogyakarta. Jurnal Kajian Ilmu Administrasi Negara,
107(38), 107–126. Retrieved from
https://journal.uny.ac.id/index.php/natapraja/article/view/12619
Hamid, E. (2019). Pemanfaatan Lahan Pekarangan. Retrieved from
http://cybex.pertanian.go.id/ website:
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/87796/Pemanfaatan-Lahan-Pekarangan/
Hermayani, I., Sary, L., & Angelina, C. (2020). KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI
WILAYAH KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2020. 213–225. Retrieved from
http://journal.aisyahuniversity.ac.id/index.php/Jaman/article/view/
STUNTINGPADABALITADIWILAYAH.
Izzalqurny, T. R., Ilmia, A., & Mufidah, A. (2022). Pemanfaatan Dan Pengolahan Potensi

7
Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat e-ISSN: 2722-5798 | p-ISSN: 2722-5801
http://jurnal.poltekkespalu.ac.id/index.php/PJPM Vol. 4 No. 2: April - Juni 2023 | Hal. 123 - 130

Buah Jeruk Untuk Pengembangan Produk Umkm Desa Gunting Kecamatan Sukorejo.
Diseminasi: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(1), 74–84.
https://doi.org/10.33830/diseminasiabdimas.v4i1.1866
Komalasari, K., Supriati, E., Sanjaya, R., & Ifayanti, H. (2020). Faktor-Faktor Penyebab
Kejadian Stunting Pada Balita. Majalah Kesehatan Indonesia, 1(2), 51–56.
https://doi.org/10.47679/makein.202010.
Maros, H., & Juniar, S. (2019). Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Balita Di RSU
Imelda Pekerja Indonesia tahun 2019. (2012), 1–23. Retrieved from https://storage-
imelda.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/repositori/
YcvEqgaO7tTiqNdFocFuNWIFE3gC7UfJh4C0OacL.pdf
Nayyira, D. K. (2018). Diagram Fishbone. Retrieved from
https://www.dictio.id/uploads/db3342/original/3X/f/b/fb670c7b5bec91bdb7e93d910c67a
2eec926cf57.png
Rahayu, A., Yulidasari, F., Putri, A. O., & Anggraini, L. (2018). Study Guide - Stunting dan
Upaya Pencegahannya. In Buku stunting dan upaya pencegahannya. Retrieved from
Rahmadi Antun. (2016). Hubungan Berat Badan dan Panjang Bandan Lahir dengan
Kejadian Stunting Anak 12-59 Bulan di Provinsi Lampung. Jurnal Keperawatan,
12(2), 209–2018. https://ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id/index.php/JKM/article/view/1750
rizal fadli. (2021). 11 Manfaat Jeruk, Buah Kaya Vitamin C. Retrieved from
https://www.halodoc.com/ website: https://www.halodoc.com/artikel/8-manfaat-jeruk-
buah-kaya-vitamin-c
Rokom. (2015). Pemerintah Serius Tangani Gizi Masyarakat. Retrieved from
https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/ website:
https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20150817/4312738/pemerintah-
serius-tangani-gizi-masyarakat/
Wadhani, L. P. P., Ratnaningsih, N., & Lastariwati, B. (2021). Kandungan Gizi, Aktivitas
Antioksidan dan Uji Organoleptik Puding Berbasis Kembang Kol (Brassica oleracea var.
botrytis) dan Strawberry (Fragaria x ananassa). Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan,
10(1), 194–200. https://doi.org/10.17728/jatp.7061
Zakiah. (2019). Upaya Pemenuhan Gizi Keluarga Agar Sehat. Retrieved from
https://sumbarprov.go.id/ website: https://sumbarprov.go.id/home/news/16412-upaya-
pemenuhan-gizi-keluarga-agar-sehat

Anda mungkin juga menyukai