A. Pendahuluan.
Pondok Pesantren At-Taufiq terletak di Dusun Bogem, Desa Grogol, Kecamatan
Diwek, Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur, didirikan oleh almaghfurllah
KH.shobari dan sesepuh yang lain dan diresmikan pada tanggal 20 Agustus 2014.
Dari awal berdiri sampai sekarang Alhamdulillah masih eksis didalam Pendidikan
yang terpadu antara Ilmu Agama (Dinnul Islam) dan Ilmu Pengetahuan (Science) serta
pengajian sorogan kitab kuning yang dibina oleh para assatidz dan assatidzah.
Para santri diberi kesempatan untuk menimba ilmu baik dilembaga Pendidikan
Formal maupun Non Formal yang dirangkum dalam program kegiatan Pondok Pesantren.
Santri Pondok Pesantren Tebuireng4 tidak terbatas pada usia sekolah saja, tetapi juga
untuk Bapak-bapak/Ibu-ibu yang sudah berkeluarga serta sebagian hamba Allah yang
lupa dari jalan-Nya untuk dibimbing menuju jalan yang diridhoi oleh Allah SWT.
Visi: Mencetak insan religius yang cerdas, berakhlak mulia, berbudaya, mandiri
dan kompetitif.
Misi:
1. Mendidik santri agar memiliki kemantapan aqidah san syari’ah islam kedalama spiritual,
keluasan ilmu dan keterampilan serta keluhuran budi pekerti.
2. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kesenian yang bernafasi
keislaman.
3. Mengembangkan manajemen pesantren terpadu di level naional maupun internasional.
4. Mengembangkan kemitraan dengan institusi lain baik regional maupun internasional.
5. Mengembangkan kemitraan dengan institusi lain baik regional maupun internasional
Pendidikan, baik formal, non-formal maupun informal, adalah bagian dari amanat
konstitusi negara ini, seperti yang telah diamanatkan baik dalam pembukaan UUD’45
maupun dalam batang tubuh UUD’45 XA Pasal 28C ayat (1) dan (2), kemudian BAB XIII
Paal 31 Ayat (1)maupun UU yang mengatur dibawahnya, seperti dalam UU no. 20 tahun
2003 tentang sistem pendidikan nasional Pasal 8, Pasal 13 ayat (1), Pasal 17 ayat (1) dan (2),
Pasal 30 ayat (1), (2), (3) dan (4). Pasal 54 dan 55. Dalam proses penyelenggaran pendidikan
dilaksanakan atau diselenggarakan oleh negara melalui pemerintah dan oleh masyarakat
secara swadya.
Dalam konteks penyelenggara pendidikan oleh mayarakat secara swadya inilah banyak
lahir sekolah atau madraah –madrasah/pesantren-pesantren yang kelahirannya diprakasai
oleh tokoh –tokoh masyarakat setempat beserta para kyai dan para ustadz yang meraa
terpanggil untuk mengamalkan ilmunya dan sekaligu untuk mencerdaskan kehidupan
berbanga dan bernegara melalui jalur pendidikan.
Pondok Pesantren Tebuireng 4 Al-ishlah Kuala gading adalah pondok pesantren yang
dibangun oleh yayasan Al-ishlah Kuala Gading dan dibina langsung Pondok Pesantren
Tebuireng jombang jawa timur dibawah pengasuh Dr. Sholahudin wahid yang dituangkan
dalam MOU antara yayasan Al-ishlah dan pengasuh pesantren Tebuireng jombang jawa
timur. Pondok Pesantren Tebuireng 4 Al-ishlah Kuala Gading sudah menerima santri baru
perdana di Tahun 2014/2015 untuk tingkat SLTP. Kurikulum yang digunakan adalah
kurikulum SMP dan pesantren Tebuireng dengan tenaga pendidikan yang dikirim langsung
dari Pesantren Tebuireng jombang.
2. Salaf.
Program ini dikhususkan bagi santri yang ingin mondok tanpa sekolah formal.
Tentunya lulusan dari program ini diharapkan mem[punyai keunggulan
dalambidang agama dn kitab kuning. Selain itu program ini juga bertujuan
mengembalikan ruh Tebuireng yang didirikan KH. Hasym asy’aripada masa-masa
awalnya berdirinya pesantren Tebuireg.
D. Kegiatan Ekstrakulikuler.
1. Drum band.
2. Paskibraka.
3. Pramuka.
4. Kaligrafi.
5. Banjari.
6. Qiro’ah.
7. Muhadoroh.
8. Sorogan kitab kuning.
9. Menjahit.