Anda di halaman 1dari 7

PERMASALAHAN PERCETAKAN AL-QURAN DI MASA

DEPAN

DI SUSUN OLEH:

MUHAMMAD ZAHDI HUSAINI

1
Segala puji dan syukur kehadirat ALLAH
SWT atas segala rahmat dan karunianya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat
serta salam kami panjatkan kepada junjungan
NABI MUHAMMAD SAW beserta para
keluarga,sahabat, dan para umatnya yang
insyaallah masih setia sampai akhir jaman.
Makalah ini disusun guna memberikan suatu
ulusan yang terbaik bagi PERCETAKAN MUSHAF
AL-QURAN DI MASA DEPAN. . Dalam penyusunan
makalah ini, dengan kerja keras dan dukungan
banyak pihak. Kami sudah berusaha untuk
berusaha memberikan dan mencapai hasil yang
semaksimal mungkin dan sesuai dengan harapan.
Walaupun dalam hal penyusunan makalah ini kami
mengalami berbagai kesulitan karena keterbatasan
ilmu yang kami miliki.

Oleh sebab itu pada kesempatan ini, kami


ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besar nya khususnya kepada PANITIA
PENYELENGGARA LOMBAUnit Percetakan Al-
Qur'an (UPQ FEST 2021) Ditjen Bimas Islam. Kami
menyadari bahwa penulisan dan pembuatan
makalah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu
saran dan kritik yang membangun sangat saya
butuhkan untuk dapat menyempurnakan dimasa
yang akan datang. Semoga apa yang dihasilkan
makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan
teman-teman maupun pihak lain yanng
berkepentingan.

2
A. PROSES DALAM PERCFETAKAN.

Di setiap tahunnya pasti percetakan di


alquran akan bertambah saya mengambil data di
tahun 2012 yang silam setiap tahunnya mencetak
alqur an dua juta ekslemper hal ini di ukur dari
data keluarga.lalu bagaimana cara percetakan di
indonesia dalam mencetak dan penggadaan
alquran, apakah percetakaan di indonesia seperti
di negara bagian timur yaitu arab saudi, mesir,
suriah, kuwait yang mana percetakaan al-quran di
cetak oleh percetakan negara.

Hal hal yang yang biasanya di anggap sepele di


remehkan seperti ketika ada pegawai di suatu
percetakan si pegawai itu lagi masa haid tapi
dengan banyak nya percetakaan al-quran untuk
mengejar target dalam mencetak alqur’an tidak di
perhatikan aturannya pegawai pegawai yang
mengalami sesuatu yang tidak bisa bersentuhan di
gantikan dengan divisi lain dan pegawai divisi lain
itu di pindahkan ke divisi yang bersentuhan
dengan al-qur’anul karim.

Saran saya di atas bukan hanya sekedar


mengamalkan ilmu bahwa kita harus dalam
keadaan suci untuk bersentuhan langsung dengan
al-qur’an tapi juga termasuk ahlaq kita terhadap
kitab suci agama islam dan kalamullah.
Sebagaimana firman allah.

‫ٱ ْل ُم طَ هَّ ُر و َن‬ ‫يَ َم ُّس ه ُٓۥ ِإ اَّل‬ ‫اَّل‬

“tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang


disucikan”

3
Kemudian ketika ada tulisan atau dalam
percetakan al-quran ada yang rusak sobek
warnanya kurang cerah kertas kertas yang seperti
sebagian ulama’untuk membakarnya supaya kerta
kertas alquran itu tidak tertumpuk oleh benda lain
dan berterbangan kemana mana kemudian terinjak
dan itulah mengapa ulama menganjurkan untuk
membakarnya dan memusnahkannya.

Al-qur’an yang sudah tercetak dengan rapi dan


sempurna hendaknya di letakan di tempat yang
suci bersih dan tidak di tumpuk dengan benda
benda lain . dan pegawai pegawai untuk di masa
depan percetakan harus teliti dalam menyeleksi
pegawainya jangan asala menampung terutama
dalam keagamaan agar percetakaan al-qur’an masa
depan bisa berjalan dengan karena mereka
mengutamakan ahlaq dalam percetakan kalamullah
tersebut.

Amat memilukan pungkas nara sumber


mengatakan bahwa di gudang percetkan al-qur’an ,
alqur’an yang sudah jadi di tumpuk di bawah
tangga yang mana tangga itu di jadikan tempat
lewat dan dan di tumpuk dengan benda lain, dan
di letakan dalam kerdus kemudian memasukan ke
dalam mobil dengan cara di lempar.

B. PERUM PERCETAKAN AL-QUR’AN

Narasumber mengatakan bahwa permasalah


percetakan saat ini harus diapresiasi di karenakan
kalao tidak segera di selesaikan mungkin untuk
kedepannya banyak terjadi korupsi dan
penyimpang-penyimpangan dalam pengadaan al-
quran lebih jelas narasumber menginginkan bahwa

4
ada perusahaan milik negara yang menaungi dalam
percetakaan al-qur’an.

Pada 1984/1985, arab saudi mendirikan


percetakanal-qur’an terbesar di dunia yaitu:
majma’ malik fahid li thiba’ah mushhaf asy-syarif.
Percetakan ini di naungi atau di bawah kementrian
agama.

Apabila ada kesalahan dalam percetakan baik


dalam garis, titik, waqof, dan jahitan yang
melencang kemudin di sortir dan di musnahkan.
majma’ malik fahid li thiba’ah mushhaf asy-syarif
bisa di jadikan model percetakan di indonesia.

Ketika al-quran sudah menjadi buku dan sudah


di cetak (the book) ia menjadi sebuah entitas
tersendiri yang memiliki nilai. George Ateyah
dalam The Book in Islamic World (1995)
mengatakan, “A book is obviously not simply a
phisical thing. It is a living entity.” Jadi, Alquran
yang dicetak merupakan item material dan
intelektual yang multifaceted, mencakup semua
aspek yang terkait dengan produksi-buku,
authorship, transmisi, kontrol pengetahuan, serta
peran pentingnya dalam budaya dan sekaligus
sosial.

5
DAFTAR PUSTAKA

HAMAM,F.2010.Buku sejarah percetakan al-


qur’an di indonesia:dosen UIN SYARIF
HIDAYATULLAH
NASARUDIN,U.2013 republika wawancara mentri
agama.

6
saya mulai pendidikan saya di sekolah
mendasar SDN 009 BUKIT LIPAI setelah selesai
saya menlanjutkan di pondok pesantren
TEBUIRENG 4 AL-ISHLAH. Dan tetep melanjutkan
sekolah formal yaitu SMP DAN SMA di pesantren
TEBUIRENG4 sempet menjadi ketua osis di masa
sekolah SMP selama dua priode dan ketua osis di
masa SMA selama dua priode juga dan menjabat
sebagai ketua santri di pesantren TEBUIRENG4
kemudian setelah lulus sekaligus lulus sekolah
dinniyah selama 6 tahun. Saya melanjuti jenjang
kuliah di UNVERSITAS HASYM ASY’ARY sekaligus
mondok di pesantren AT-TAUFIQ bogem.

Anda mungkin juga menyukai