Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

LAPORAN HOMESTAY
Kampung Cihurang, Desa Sindang Jaya Kec. Cipanas
Kabupaten Cipanas, 17-19 Januari 2023

KELOMPOK 40
Arie Wahyuning Tyas (Ketua)
Amellia
Annisa Rizka Aulia
Asqiya Shalshabila Tri A P
Asyifa Linka Darojatun

KELAS: IX-2
MTsN 1 Kota Tangerang Selatan
Jl. Pajajaran No. 31 Pamulang, Tangerang Selatan
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan laporan kegiatan Homestay
yang dilaksanakan pada tanggal 17-19 Januari 2023.

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
turut memberikan kontribusi dalam penyusunan laporan Homestay. Tentunya,
tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam Laporan Homestay ini.
Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki laporan kegiatan Homestay ini.

Kami berharap laporan yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.

Tangerang Selatan, Januari 2022

Penulis
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
B. Tujuan
C. Waktu dan Tempat

BAB II HASIL OBSERVASI

A. Sejarah Tempat Homestay


B. Kondisi Sosial, Ekonomi, dan Budaya masyarakat
setempat
C. Gambaran Keluarga orang tua asuh, kegiatan dan
pendidikannya
D. Potensi daerah dan Pengembangannya

BAB III IMPLEMENTASI 7 PILAR BUDAYA DALAM


KEGIATAN HOMESTAY

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Lampiran
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Kegiatan Homestay di MTsN 1 Kota Tangerang Selatan sudah menjadi


"tradisi" yang dilaksanakan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2023 ini,
setelah 2 tahun berhenti dikarenakan oleh pandemi, akhirnya kegiatan
Homestay dapat berlangsung kembali dengan lancar. Homestay adalah
kegiatan dimana para siswa diajak untuk melihat lebih luas panorama
dunia lewat pengalaman langsung. Para siswa diajak untuk tinggal di
desa, menetap di rumah warga. Pada umumnya kegiatan Homestay
berlangsung selama 3 hari 2 malam. Para siswa akan belajar hidup
langsung di dunia, ditemani oleh orang tua asuhnya. Biasanya siswa akan
diajak mengikuti kegiatan harian atau mengikuti pekerjaan orang tua
asuhnya, seperti berkebun, bertani, beternak dll.

B. Tujuan

Tujuan dilaksanakannya kegiatan Homestay ini adalah membangun


pribadi siswa siswi yang tangguh akhlaknya, dengan seraya terus
bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat-Nya yang tiada tara.
Dengan perubahan lingkungan yang begitu drastis, dari kota ke desa,
tentu dapat ditemukan beberapa masalah dan tantangan tersendiri bagi
para siswa. Namun, dengan diadakannya kegiatan homestay ini, para
siswa diharapkan dapat bertahan di kondisi sosial yang beragam dan
mempunyai tantangan-tantangan tersendiri.

C.Waktu dan Tempat

Kegiatan Homestay tahun 2023 berlangsung pada tanggal 17-19 Januari


di Desa Sindangjaya, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Provinsi
Jawa Barat. Kegiatan homestay berlangsung selama 3 hari 2 malam. Para
murid ditempatkan di rumah rumah warga (masih satu desa) dan mereka
diharuskan untuk membaur dengan warga lokal. Rombongan homestay
tahun 2023 berangkat dari MTsN 1 Kota Tangerang Selatan pada hari
Selasa, 17 Januari 2023. Rombongan homestay pulang dari Desa
Sindangjaya pada hari Kamis, 19 Januari 2023.
BAB II
HASIL OBSERVASI

A.Sejarah Tempat Homestay

Desa Sindangjaya merupakan salah satu desa yang berada di wilayah


Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Desa
Sindangjaya adalah salah satu desa hasil dari pemekaran Desa
Sindanglaya pada tahun 1982 yang saat itu berada di wilayah
Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur, dengan lokasi kantor desa
berada di Kp. Sindanglaya Talang Rt 02 Rw 01.
Pada tanggal 13 Oktober 2006 kecamatan Pacet dimekarkan menjadi
dua kecamatan, yaitu kecamatan Pacet dan Kecamatan Cipanas. Sejak
tanggal 14 Oktober 2006 Desa Sindangjaya masuk ke dalam wilayah
kecamatan Cipanas.
Desa Sindangjaya yang kala itu masih Kecamatan Pacet Kabupaten
Cianjur, Pada waktu itu masyarakat bermaksud membuat pemekaran
desa yang diprakarsai oleh tokoh masyarakat dan tokoh agama yang
pada itu memandang perlunya pemekaran mengingat luasnya
teritorial dan jumlah penduduk yang memungkinkan untuk
dimekarkan, dengan perjalanan yang cukup panjang maka akhirnya
Tertanggal 14 Oktober 1982 Pemerintah Kabupaten Cianjur
mengabulkan melalui Surat Keputusan Bupati KDH Tk. II. Cianjur,
sehingga terbentuklah desa baru yang bernama “SINDANGJAYA”.
Adapun gagasan nama Sindangjaya diberikan oleh Kepala Desa
terpilih pertama yaitu KH. Asyhar Fauzi, Beliau bersama Ayad
Suryadi sebagai pemilik tanah dengan cara swadaya membangun
kantor desa pertamadan dibantu oleh tokoh masyarakat sehingga,
terwujudnya cita-cita pemekaran dari desa Sindangjaya

B. Kondisi Sosial, Ekonomi, dan Budaya masyarakat


setempat

Para warga di desa Sindang Jaya mayoritas berkerja sebagai petani


sayuran, mulai dari wortel, lobak dan daun bawang. Selain itu banyak
juga yang berkerja sebagai peternak, rata-rata peternak disana
kebanyakan kambing dan ayam. Petani disana biasanya bekerja
selama kurang lebih 10 jam dari jam 5 pagi.

Sumber air yang ada di Desa Sindangjaya meliputi mata air


pegunungan, dan air tanah. Mata air pegunungan berupa sungai yang
berasal dari gunung Gede Pangrango. Sesuai dengan kebijakan
penyediaan air untuk lahan pertanian, maka di Desa Sindangjaya
mendapat pasokan air yang berasal dari mata air pegunungan.
Sedangkan untuk kebutuhan rumah tangga, masyarakat sebagian
menggunaan air bersih dari program Kotaku dan PNPM Mandiri dan
sebagian yang lain dari sumur gali.

Di desa Sindang Jaya masih melestarikan budaya pengajian, biasanya


dilakukan setiap malam kamis. Dan pastinya juga ada ustadz atau
ustadzah yang memimpin pengajian tersebut. Di desa tersebut juga
ada Yayasan Sirojussyafi'iyya. Yayasan tersebut menampung banyak
santri untuk tinggal di asrama. Jenjang di yayasan di desa tersebut
adalah SMP dan SMA Plus.
Penduduk di desa tersebut sangat ramah sekali kepada pendatang
baru, murah senyum dan tidak sombong serta bertoleransi tinggi.
Pada saat rombongan siswa MTsN 1 peserta home stay datang warga
Sindang Jaya menyambut kedatangan kami dengan sangat baik.

C.Gambaran Keluarga orang tua asuh, kegiatan dan


pendidikannya

Selama kami melaksanakan homestay dari tanggal 17-19 Januari 2023


di desa Sindang Jaya, kecamatan Cipanas, kabupaten Cianjur. Kami
diasuh oleh bapak Bubun dan ibu Nunuy dengan jumlah anggota
keluarga yaitu empat orang, dengan dua anak.

Bapak Bubun dan ibu Nunuy adalah orang asli Cianjur yang sudah
saling mengenal. Mereka dikaruniai dua orang anak, satu anak laki-
laki dan satu anak perempuan yang keduanya telah lulus dari sekolah
Yayasan Sirojul Syafi'iyah.

Aktivitas sehari-hari bapak dan ibu orang tua asuh yaitu sebagai
petani sayuran, diantaranya; wortel, lobak, dan daun bawang, dan
pencabut rumput. Dari pekerjaan pak Bubun, ia memperoleh
pendapatan rata rata Rp 50.000,- dan bu Nunuy sebesar Rp 25.000,-.
Dengan jumlah penghasilan sebesar Rp 75.000,- yang digunakan
untuk membiayai sekolah kedua anaknya.

Hari pertama kami tiba, kami diberikan kesempatan oleh ibu dan
bapak untuk melihat kebun sayur, kemudian kami membantu ibu
untuk menyiapkan makan malam dan beristirahat dan melakukan
wawancara aktivitas sehari-hari bapak dan ibu.
Di hari kedua, kami membantu ibu membuat sarapan kemudian
sarapan bersama. Setelah itu kami pergi ke ladang untuk membantu
ibu dan bapak panen sayur-sayuran dan membersihkan sayur yang
telah kami panen. Pulang dari ladang, kami beristirahat sebentar
kemudian membantu ibu menyiapkan makan siang bersama. Setelah
melakukan kegiatan makan siang, kami melakukan beberapa
wawancara dan berakhir dengan istirahat di malam hari.

Pada ketiga kami menetap di desa Sindang Jaya, kami menyiapkan


sarapan dan berpamitan kepada orang tua asuh kami untuk pergi ke
kebun raya Cibodas, kami melakukan kegiatan hiking, kemudian
melakukan penampilan yel-yel dari masing masing kelas. Setelah itu
kami kembali ke desa Sindang Jaya untuk makan siang bersama dan
melakukan perpisahan dan berterimakasih kepada bapak Bubun dan
ibu Nunuy selaku orang tua asuh selama kami melakukan kegiatan
homestay.

Selama kegiatan Homestay, bapak Bubun dan ibu Nunuy dengan


sabar dan telaten mengajarkan kami cara bercocok tanam dan
memetik sayur-sayuran. Mereka juga dengan sabar menjelaskan
pertanyaan-pertanyaan yang di tanyakan oleh kami seputar tanaman
sayuran. Selain itu mereka juga mengajarkan kami cara kerjasama
yang baik untuk meringankan segala pekerjaan. Dan mereka
mengajarkan kami desa yang sangat sederhana dan sangat harmonis.
Selain itu, mereka juga mengajarkan kepada kami untuk hidup dengan
sederhana dan berhemat. Orang tua asuh kami juga selalu
mengingatkan kami untuk melaksanakan shalat lima waktu.
E. Potensi daerah dan Pengembangannya

Kegiatan masyarakat di desa Sindangjaya umumnya adalah bertani,


karena desa Sindangjaya merupakan daerah dataran tinggi yang memiliki
tanah yang subur dan sejuk. Itu juga merupakan alasan mengapa potensi
sumber daya alam di desa ini adalah pertanian. Biasanya para petani di
desa ini menanam beberapa sayuran seperti lobak, wortel, daun bawang,
dan pakcoy.

Hasil dari sayuran tersebut dipasarkan melalui beberapa pengepul,


dengan cara hasil pengepulan tersebut di berikan kepada pengepul untuk
di proses lalu oleh pengepul dikirim ke pasar atau bahkan bisa saja
dikirim ke Jakarta untuk dijual ke pasar jalur. Namun sayangnya,petani
melakukan proses perkebunan ini sama sekali tidak mendapatkan
pelatihan khusus dari pemerintah.
Di desa sindang jaya ini masyarakatnya juga memiliki peternakan hewan,
tetapi masih jarang ditemui di pemukiman warga karena mengingat
mayoritas penduduk di desa ini adalah bertani, jadi jarang sekali
masyarakat yang mempunyai peternakan hewan. Peternakan disini ada
kambing, ayam, bebek dan kelinci. Namun untuk kelinci masih jarang
penduduk yang memeliharanya.

Tidak hanya bertani dan peternakan saja, Di desa sindang jaya ini hanya
juga ada yang berprofesi sebagai pedang, biasanya para pedagang
menjual hasil dari kegiatan bertani tadi. Di desa sindang jaya ini juga
menjual kerajinan tangan dari masyarakat setempat. Biasanya kerajinan
tangan tersebut berupa mainan anak anak, gantungan kunci khas daerah
Cibodas, dan beberapa perhiasan seperti gelang dan kalung.
BAB III

IMPLEMENTASI 7 PILAR BUDAYA DALAM


KEGIATAN HOMESTAY

A. Jujur

Implementasi nilai kejujuran dalam kegiatan Homestay sudah cukup baik.


Siswa siswi sudah bisa mengakui kesalahan mereka dengan tegas dan
bertanggung jawab. Siswa siswi juga dapat berlaku jujur dalam kegiatan
muamalah antar warga.

B. Santun

Implementasi nilai sopan santun dalam kegiatan Homestay sudah terlihat


jelas dan diterapkan dengan baik. Siswa siswi sudah mampu
menghormati aturan aturan sosial yang diterapkan warga sekitar. Siswa
siswi juga tidak ragu untuk bersosialisasi dan saling sapa antar warga.
Dapat dilihat atmosfer hangat yang terbentuk akibat sikap sopan santun
yang diterapkan oleh para siswa maupun warga lokal.

C. Disiplin

Para siswa juga sudah disiplin menerapkan aturan aturan sekolah maupun
aturan aturan desa. Para siswa sudah menjalani aktivitas sesuai jadwal,
mereka juga sudah paham akan konsekuensi atas perbuatan mereka yang
menyalahi aturan. Siswa siswi juga melaksanakan dan patuh akan
perintah dari orang tua asuhnya.

D. Peduli

Rasa kepedulian para siswa sudah sangat tinggi. Mereka mampu


beradaptasi menjadi lebih peka terhadap lingkungan sekitar. Mereka
paham kapan dan bagaimana harus berlaku sesuai dengan situasi. Dapat
dilihat siswa siswi juga sudah memiliki rasa empati yang tinggi. Jika ada
warga yang kesulitan, para siswa tidak ragu untuk turun tangan ikut
menolong. Pemandangan saling tolong menolong antar warga dan peserta
Homestay sangat hangat dan menyejukkan hati.

E. Tanggung jawab

Para siswa sudah cukup dewasa untuk mempertanggungjawabkan


perbuatannya. Para siswa terpantau sudah berani menerima konsekuensi
atas semua perbuatan mereka. Para siswa juga sudah bertanggung jawab
mengerjakan tugasnya sebagai peserta Homestay dengan mengerjakan
tugas tugas yang sudah diberikan sebelum pelaksanaan Homestay.

F. Mandiri

Implementasi kemandirian tentu sangat penting, karena tidak selamanya


kita akan bergantung terhadap orang lain. Siswa siswi mau tidak mau
harus belajar mandiri selama kegiatan homestay berlangsung.
Dapat dilihat para siswa sudah leluasa bergerak dengan mandiri.
Berdasarkan pengamatan penulis, siswa siswi sudah bisa melakukan
sebagian besar kegiatan sehari hari tanpa bantuan orang lagi.

G. Kerja sama

Terakhir, implementasi sikap saling bekerja sama diantara para siswa.


Sikap saling bahu membahu dan saling bekerja sama ini sudah menjadi
kebiasaan para siswa jauh sebelum kegiatan Homestay ini berjalan. Di
desa Sindangjaya, warga juga sudah terbiasa saling membantu satu
sama lain. Jadi, pemandangan dua keluarga peserta Homestay saling
membantu dalam pekerjaannya masing masing juga sudah biasa.
Contohnya, saat kita sedang mengikuti kegiatan orang tua asuh di
kebun, kita seringkali bertemu dengan kelompok lain yang sedang
mengikuti kegiatan bersama orang tua asuhnya. Terkadang, kedua orang
tua asuh dari dua keluarga yang berbeda tersebut bekerja di ladang yang
sama. Jadi, dua kelompok yang berbeda bekerja sama saat mengikuti
rangkaian kegiatan selama di kebun tersebut.
BAB IV

PENUTUP

A.Kesimpulan dan Saran

Kegiatan Homestay tahun 2023 ini merupakan kegiatan yang pasti akan
membekas didalam hati siswa siswi angkatan 2020/2023. Kita merasa
bangga dan terhormat bisa turut berpatisipasi dalam kegiatan tahunan
yang sempat tertunda 2 tahun akibat pandemi. Kegiatan Homestay ini
mengajarkan kita semua untuk senantiasa bersyukur atas semua nikmat
dan karunia Allah SWT.

Mengetahui bahwa ada pribadi yang menjalani hidup yang lebih keras,
namun mereka terus berjalan menerima semua yang sudah menjadi
ketentuan hidupnya. Siswa siswi MTsN yang baru saja memulai kisahnya
menjalani berbagai lika liku kehidupan, diharapkan bisa terus berjuang
untuk terus melangkah kedepan. Jika ada orang yang kuat menghadapi
semua cobaan hidup dengan lapang dada, maka sebaiknya mereka
dijadikan teladan agar kita juga menjadi pribadi yang lebih tangguh.

Semoga, dengan adanya kegiatan ini, para siswa bisa mengevaluasi


dirinya sendiri seraya turut menjadi orang yang lebih baik kedepannya.
Kami harap, kegiatan Homestay tahun tahun berikutnya berjalan lancar
bagi adik adik kelas kami, dan semoga pihak penyelenggara dan peserta
Homestay bisa mengevaluasi kesalahan kesalahannya selama kegiatan
Homestay berlangsung.
LAMPIRAN

A.Hasil Wawancara

Nama Bapak asuh kami adalah Bapak Bubun, ia berusia 56 tahun. dan
Ibu asuh kami adalah Bu Nunuy. ia berusia genap 46 tahun. Mereka
sekeluarga beranggotakan 4 orang, mereka di karuniai 2 orang anak satu
orang putra dan satu orang putri. Mereka sudah lulus dari jenjang
sekolahnya masing-masing. Mereka berdua di sekolahkan di Yayasan
Sirojussyafi'iyya. Keluarga besar Pak Bubun asli cianjur dan mereka
semua sudah saling mengenal karena generasi sebelumnya sudah tinggal
di desa Sindang Jaya.

Kegiatan Pak Bubun adalah menjadi petani sayuran. biasanya Pak Bubun
bertani wortel, lobak dan daun bawang. Sedangkan perkerjaan Ibu Nunuy
adalah pencabut rumput di kebun dan sawah, namun Bu Nunuy tidak
setiap hari bekerja. Dengan perkerjaannya tersebut, Pak Bubun
mendapatkan uang kurang lebih Rp. 50.000 sehari, dan Ibu Nunuy
mendapatkan Rp. 25.000 jika ia bekerja. Pak Bubun dan Ibu nunuy tidak
merasa kesulitan untuk membiayai kebutuhan sehari-hari. Ia tidak
kesulitan untuk membiayai sekolah anaknya, ia melakukan perkerjaan
apa saja yang bisa dilakukan dan halal agar tetap bisa membiayai sekolah
anaknya.

Dua putra putri pak Bubun mendapatkan pendidikan yang layak. Putra
dari pak Bubun putus sekolah semenjak SMP, karena ia sakit sakitan.
Sedangkan Putri dari pak Bubun sekarang tengah menjalani pendidikan
jenjang SMA tanpa kendala apapun. Harapan bapak dan ibu sama seperti
kebanyakan orang tua, agar anak anaknya menjadi anak yang sukses
dunia akhirat. Bapak Bubun berpendapat, jika masa sekarang tidak dapat
diubah, maka masa depan biar Allah yang urus, kita semua tinggal
berusaha untuk mendapatkan yang terbaik. Anak anak pak Bubun
mendapatkan pendidikan agama yang layak dirumah, mereka biasa
mengikuti pengajian dan sudah lancar mengaji. Mereka pun disajikan
dengan ilmu ilmu akidah dan akhlak yang mencukupi dari kedua orang
tuanya. Penerapan kehidupan beragama di rumah sudah sangat bagus, pak
Bubun dan anak anaknya sudah rajin mengaji dan shalat 5 waktu,
seringkali shalat dilaksanakan berjamaah di musholla dekat rumah. Di
desa, banyak sekali dijumpai profesi sebagai guru ngaji, maupun itu
ustadz ataupun ustadzah. Bahkan, Putri dari pak Bubun bercita cita
menjadi seorang ustadzah. Di desa, juga terdapat majelis taklim atau
biasa disebut juga sebagai pengajian mingguan yang dilaksanakan setiap
malam Jumat.

Pegiatan masyarakat di desa Sindang jaya umumnya adalah bertani. Hasil


dari kegiatan tersebut biasa menghasilkan beberapa sayuran seperti lobak,
wortel, dan daun bawang. untuk peternakan sendiri masih jarang ditemui,
mengingat mayoritas penduduknya adalah petani. Hewan hewan yang
diternakkan disini diantaranya adalah kambing, ayam, dan bebek.
terkadang, ditemukan peternak kelinci, namun peternakan kelinci masih
jarang adanya. hasil perdagangan dari desa ini mencakup hasil dari
kegiatan bertani tadi, lobak, wortel, daun bawang dan beberapa sayuran
lain seperti pakcoy. untuk hasil kerajinan tangan dari masyarakat di desa
sindang jaya ini kebanyakan adalah mainan anak anak dan pernak pernik
perhiasan seperti gelang dan kalung.
Pemasaran produk di desa Sindangjaya biasanya melalui beberapa
pengepul. Beberapa Hasil perkebunan akan didistribusikan melalui
pengepul dan kebanyakan hasil tani dikirim ke Jakarta dan dijual lewat
pasar jalur. Dalam proses perkebunan, sama sekali tidak ada pelatihan
khusus atau perhatian terhadap potensi desa dari pemerintah.
B. Foto-foto hasil dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai