Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KELOMPOK

MAKALAH FIKIH
AQIQAH

Disusun oleh
➢ Alysha Syafa Syahdina (05)
➢ Asyifa Linka Darojatun (12)
➢ Shavina Julianti (28)
Kelas: IX.2

MTSN 1 KOTA TANGERANG SELATAN

JL. Pajajaran No.31, Pamulang Barat, Kec. Pamulang, Kota Tangerang


Selatan, Banten 15417
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah menciptakan, mengatur dan menguasai
seluruh makhluk di dunia dan akhirat. Semoga kita mendapatkan limpahan rahmat dan ridho
Nya. Serta sholawat dan salam tak lupa kita sampaikan kepada Nabi kita, Muhammad saw.
Yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah ke zaman yang terang akan ilmu saperti saat
ini. Dengan tidak mengurangi rasa hormat, atas bimbingan dan ilmu dari Pak Uung Suryadi
pada Mata Pelajaran Fikih. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang "Aqiqah" bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Semoga Makalah ini bisa seperti
apa yang diharapkan bahkan bisa melebihi harapan yang ada.

Semoga materi yang kami susun dalam tugas makalah ini bisa memberikan manfaat
dan menambah wawasan kepada kami dan juga pembaca, dan dapat diterima dengan baik oleh
Bapak guru dengan nilai yang memuaskan.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatu


A. Pengertian Aqiqah

Aqiqah adalah proses menyembelih hewan ternak sebagai wujud rasa syukur kepada
Allah SWT atas lahirnya seorang anak. Sebagai bentuk rasa syukur orang tua atas kelahiran
anaknya dilakukanlah aqiqah.

Kata aqiqah memiliki dua pengertian. Makna pertama adalah memotong rambut bayi
yang baru lahir. Sementara makna kedua memotong atau melakukan penyembelihan
hewan. Aqiqah dilakukan dengan cara menyembelih binatang ternak lalu dibagikan kepada
kerabat dan tetangga.

Menurut istilah, aqiqah adalah proses pemotongan hewan ternak pada hari ketujuh
setelah bayi dilahirkan. Penyembelihan hewan ternak saat aqiqah dilakukan sebagai wujud
rasa syukur kepada Allah SWT. Hal ini juga dilakukan sebagai momen untuk berbagi
kepada sesama dan mempererat tali persaudaraan.

B. Dasar Hukum Aqiqah

Dilihat dari sisi hukumnya, hukum aqiqah adalah sunnah muakkad, atau sunnah yang
harus diutamakan. Artinya, apabila seorang muslim mampu melaksanakannya (karena
mempunyai harta yang cukup) maka ia dianjurkan untuk melakukan aqiqah bagi anaknya
saat anak tersebut masih bayi.

C. Syarat Rukun dan Tata Cara Aqiqah


1. Jumlah Hewan Aqiqah
Syarat yang pertama adalah harus memperhatikan jumlah hewan aqiqah. Untuk
anak laki-laki, hewan aqiqah yang disembelih adalah dua ekor kambing atau domba.
Sedangkan untuk anak perempuan hanya butuh satu ekor kambing atau domba untuk
disembelih. Akan tetapi jika untuk anak laki-laki tidak mampu untuk menyembelih
dua ekor, maka seekor juga boleh.
2. Kondidi Hewan Aqiqah
Syarat kedua, hewan yang digunakan untuk aqiqah haruslah dalam kondisi yang
sehat, tidak cacat, tidak kurus dan cukup umur untuk disembelih. Umur kambing
atau domba yang akan digunakan untuk aqiqah biasanya berkisar satu tahun, dengan
jenis kelamin jantan ataupun betina. Disunnahkan pula, daging aqiqah sebaiknya
dimasak terlebih dahulu. Terdapat dalam Alquran surat Al Baqarah ayat 172,
Artinya; "Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik
yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar
kepada-Nya kamu menyembah."

3. Mencukur Rambut Anak


Untuk melaksanakan aqiqah, hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan
mencukur rambut anak berusia tujuh hari sampai gundul. Hal ini agar bayi terbebas
dari godaan setan yang menyertainya ketika lahir. Adapun doa saat menyukur
rambut bayi saat aqiqah yaitu sebagai berikut.
Bismillahirohmanirrohiim alhamdulillahirobbil 'aalamiin allahuma nurussamawati
wanurussyamsi walqomari allahuma syirullahi nurunnubuwati rosulallahi salallahu
alaihi wasalama walhamdu lillahi robil 'alamin.
artinya:
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala
puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, Ya Allah, cahaya langit, matahari dan
rembulan. Ya Allah, rahasia Allah, cahaya kenabian, Rasululullah SAW, dan segala
puji Bagi Allah, Tuhan semesta alam."

Ketika mencukur rambut bayi juga terdapat tata cara sebagai berikut:
• Arah ketika mencukur rambut dimulai dari sebelah kanan ke kiri.
• Rambut bayi dicukur semuanya (bersih atau gundul) sehingga tidak ada kotoran
yang tersisa.
• Rambut hasil cukuran si bayi kemudian ditimbang dan jumlah timbangan dinilai
dengan nilai emas atau perak yang kemudian nilai itu disedekahkan kepada fakir
miskin.
4. Memberikan Nama Kepada Anak
Setelah mencukur rambut, orangtua harus memberikan nama kepada anak yang
di aqiqah. Selain untuk panggilan, nama juga berfungsi sebagai doa. Oleh karena itu,
ketika memberi nama bayi yang baru lahir, hendaklah menamainya dengan nama
yang baik. Seperti dalam suatu hadits, Rasulullah bersabda:
"Sesungguhnya kalian pada hari kiamat akan dipanggil dengan nama-nama kalian
dan nama-nama bapak kalian, maka baguskanlah namamu." (H.R Muslim).
5. Menyembelih Kambing atau Domba
Setelah mencukur rambut dan memberikan nama pada anak, langkah
selanjutnya adalah menyembelih kambing yang sudah memenuhi syarat yang telah
dijelaskan diatas. Rasulullah bersabda:
"Sesungguhnya Allah telah mewajibkan cara yang baik kepada tiap-tiap segala
sesuatu. Maka apabila kamu membunuh, hendaklah kamu membunuhnya dengan
cara yang baik, dan jika kamu menyembelih hendaklah kamu menyembelihnya
dengan cara yang baik dan hendaknya ia memudahkan (kematian) binatang yang
disembelihnya." (H.R Muslim).

Saat menyembelih aqiqah, terlebih dahulu harus membaca doa menyembelih


aqiqah sebagai berikut.
Bismillahi wallahu Akbar. Allahumma minka wa laka. Allahumma taqabbal minni.
Hadzihi ‘aqiqatu… (sebutkan nama bayi).
artinya:
"Dengan nama Allah, Allah Maha Besar. Ya Allah, aqiqah ini adalah karuniamu dan
aku kembalikan kepada-Mu. Ya Allah, terimalah dari kami, ini aqiqah…(sebut nama
anak yang diaqiqahi)."

6. Makan Bersama
Aktivitas dari serangkaian aqiqah akan diakhiri dengan makan bersama dan doa
bersama agar anak yang aqiqah akan tumbuh menjadi anak yang sholeh atau
sholehah, serta berguna bagi orang-orang di sekitarnya.

D. Macam-macam Aqiqah
1. Penyembelihan dilakukan pada hari ke tujuh setelah kelahiran jika dia lapang dan
tanggal ini sangat di anjurkan oleh para ulama.
2. Jika tidak maka bisa dilakukan pada hari ke 14.
3. Dan bisa juga dilakukan di hari ke 21 jika masih ada beberapa kendala di tanggal
sebelumnnya
4. Penyembelihan di hari ke 40 setelah kelahiran anak tanggal ini adalah batas waktu
untuk melaksanakan aqiqah.

E. Hikmah Aqiqah
1. Membebaskan anak dari ketergadaian.
2. Pembelaan orang tua pada hari kemudian.
3. Menghindarkan anak dari musibah dan kehancuran, sebagaimana pengorbanan
Nabi Ismail dan Ibrahim.
4. Pembayaran hutang orang tua kepada anaknya
5. Pengungkapan rasa gembira demi tegaknya islam dan keluarnya keturunan yan
dikemudian hari akan memperbanyak umat Nabi Muhammad SAW.
6. Memperkuat tali siaturahmi di antara anggota masyarakat dalam menyambut
kedatangan anak yang baru lahir.
7. Sumber jaminan sosial dan menghapus kemiskinan di masyarakat.
8. Melepaskan bayi dalam urusan dunia dan akhirat.

Anda mungkin juga menyukai