Anda di halaman 1dari 6

AIK 6

KELOMPOK 5
ALIF ROMADHON PRASETYO 182510030
HERNAWAN BAYU HERLAMBANG 182510035
DIMAS CAHYO MULYANTO 182510072
KHITAN ANAK DAN HUKUMNYA

Pengertian Khitan

Khitan dalam bahasa Arab adalah Khatnun artinya memotong bagian depan.
Menurut istilah Khitan yaitu memotong kulup (kulit bagian depan kelamin laki-laki) yang kulup
tersebut merupakan tutup kepala zakar supaya kelamin laki-laki tidak mudah terpapar kotoran sisa
air seni yang menempel di kelamin dalam itu.

Hukum Khitan

Hukum dari khitan untuk laki-laki adalah wajib. Khitan ini dilaksanakan sebelum laki-laki baligh,
sedangkan untuk perempuan hukumnya sunnah atau hanya sebagai penghormatan hal itu menurut
hampir semua ulama fiqih.
Dalil Khitan

QS. Al-Hajj : 78
Artinya: “Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah
memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan.
(Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim
dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan
supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat
dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik
Pelindung dan sebaik-baik Penolong.”

QS. An-Nahl : 123


Artinya: “Kemudian kami wahyukan kepadamu (Muhammad): “Ikutilah agama Ibrahim seorang yang
hanif” dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutuhan Tuhan.”
Waktu Khitan

Hadits dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam mengaqiqah Hasan dan Husain dan mengkhitan mereka berdua pada hari ketujuh (setelah
kelahiran,-pen).” (HR. Ath Thabrani dalam Ash Shogir)
Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma mengatakan, “Ada tujuh sunnah bagi bayi pada hari ketujuh,
yaitu : pemberian nama, khitan, …” (HR. Ath Thabrani dalam Al Ausath)
Sedangkan berdasarkan kedokteran waktu yang sangat tepat untuk melaksanakan khitan adalah
ketika bayi tersebut dilahirkan tepat 3 sampai dengan 7 hari setelah dilahirkan. Sebab jika bayi
setelah lahir kemudian di khitan, maka akan meringankan bayi untuk merasakan sakit pada saat
di khitan.
MEMBERIKAN PENDIDIKAN
Anak adalah amanah yang harus dididik agar kelak ia dapat menjalani kehidupannya dengan bekal
pengetahuan dan pengajaran. Islam sebagai agama rahmatan lil ‘alalmiin mempunyai metode dan
cara yang spesifik untuk memperbaiki dan mendidik anak. Cara pendidikannya tentu disesuaikan
dengan tingkatan umur dan kematangan berpikir anak tersebut.

Pendidikan yang pertama diberikan adalah dengan kasih sayang dan nasehat. Kasih sayang
mempunyai pengaruh positif terhadap perkembangan dan pertumbuhan anak.

Pendidikan dengan kasih sayang dan nasehat ini pun sesuai dengan hadits Rasulullah SAW yang
diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim :
"Dari Umar bin Abu Salamah r.a. berkata : ‘ketika masih kecil, aku pernah berada dibawah
pengawasan Rasulullah SAW, dan tangtanku bergerak mengulur ke arah makanan yang ada dalam
piring. Maka Rasulullah SAW berkata kepadaku, ‘Wahai anak, sebutkanlah nama Allah, makanlah
dengan tangan kananmu"
Pendidikan berikutnya dapat dilakukan dengan bersikap apatis. Pendidikan seperti ini lebih
dikhususkan kepada anak yang berada pada fase awal usia sekolah dasar. Pada usia ini, anak belajar
untuk menemukan identitas dirinya.

Dalam proses identifikasi inilah, seorang anak perlu mendapatkan bimbingan tentang apa yang dia
perbuat dan apa yang dia katakan. Jika dalam perkembangannya, anak terlihat menyimpang maka
sebagai pendidik dan orang tua sewajarnya untuk menegur. Jika teguran yang diberikan tidak
diindahkan dan anak mengulangi kembali perbuatannya maka sewajarnya diberlakukan sikap apatis
pada anak tersebut.

Anda mungkin juga menyukai