Anda di halaman 1dari 3

ASSALAMU ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH

INNAL HAMDA LILLAH WASSALATU WASSALAMU ALA RASULILLAH WA ALA ALIHI WASAHBIHI
WAMAW WALAH AMMA BAKDU

DARI LUBUK HATIKU YANG PALING DALAM IJINKAN SAYA HAMBA YANG LEMAH INI ..................
SANTRI DARI DAYAH MODERN TERPADU AL-HAFIDZ RIZQULLAH , DIBAWAH PIMPINAN AL-
MUKARRAM ABINA YANG KAMI MULIAKAN ,MENGAJAK PARA HADIRIN WALHADIRAT SEMUA
UNTUK SELALU SENANTIASA MEMANJATKAN PUJA DAN SYUKUR KEPADA ALLAH YANG TELAH
MENCIPTAKAN 7 PETALA LANGIT DAN 7 PETALA BUMI DAN BARANG DIANTARA KEDUANYA
DIHIASI DENGAN BERBAGAI MACAM PERHISAN, LANGIT DIHIASI DENGAN BULAN ,BINTANG
YANG BERKEDIPAN DAN BUMI DIHIASI DENGAN GUNUNG YANG MENJULANG TINGGI MANUSIA
YANG BERBAGAI MACAM JENIS DAN POTONGAN SEHINGGA INDAH MATA MEMANDANG
KEMUDIAN SALAWAT DAN SALAM MARI BERSAMA-SAMA KITA BACAKAN KEPADA RUH
RASULULLAH SALALLAHU ALIHI WASALLAM BESERTA KELUARGA,PARA SAHABAT BELIAU
SEMUA YANG TELAH BERSUSAH PAYAH MENEGAKKAN PANJI-PANJI ISLAM DIBAWAH
TEKANAN,ANCAMAN,INTIMIDASI DARI MUSUH-MUSUH ISLAM

TERIMA KASIH SAYA UCAPKAN KEPADA PEMBAWA ACARA YANG TELAH MEMANGGIL NAMA
BAIK SAYA HASRAT DAN TUJUAN UNTUK MEMBAWAKAN SEBUAH PIDATO YANG BERJUDUL

BENTENGI AQIDAH ANAK DENGAN BAHAYA NARKOBA DAN


ALIRAN SESAT
NAMUN SEBELUM ACARA INI JAUH BERLALU MOHON KIRANYA SAYA DIBERIKAN
KEMAAFAN..............AL-HAMDULILLAH

Anak adalah amanah dan titipan Allah yang harus dijaga dan dipelihara dari berbagai
kesesatan dan pendangkalan aqidah. Anak juga merupakan anugerah Allah SWT sebagai
penerus dari cita-cita kita agar menjadi penyejuk hati.
Namun, akhir-akhir ini kita sering mendengar banyak orang tua yang mengeluh dan resah
terhadap anaknya yang telah pindah agama, akibat pergaulan yang mereka lakukan.
Ketidakberdayaan orang tua dalam menjaga amanah yang besar ini sebagai akibat dari
eksploitasi terhadap anak-anak sebagai korban kejahatan, penjualan anak, bahkan sampai
kepada pemurtadan.
Secara tidak disadari hal ini juga telah menimpa kepada anak-anak kaum muslimin karena
kurangnya perhatian dan kontrol yang melekat pada anak yang akhirnya dimanfaatkan
oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk dijadikan sasaran kejahatan dan
pemurtadan.
Karena itulah peran orang tua sangat diharapkan, terlebih pada anak, sehingga anak tidak
akan larut dalam hal-hal yang tidak baik dan terhindar dari bahaya pendangkalan aqidah.
Rasulullah Saw bersabda: “Bahwa seseorang yang mendidik anaknya lebih baik daripada
bersedekah satu sha.” (HR. Ahmad)
Apalagi sekarang ini gerakan pemurtadan semakin masir dan marak. Yang tidak hanya di
daerah pedesaan / tertinggal tapi juga sudah merambah ke daerah perkotaan terutama
komplek perumahan-perumahan menengah ke atas dan mewah. Sasarannya pun bukan
lagi kepada para orang tua atau pemuda tapi sudah merambah kepada anak-anak. Hal
inilah sesuai dengan apa yang dikatakan oleh bapak missionaris dunia yaitu, Samuel
Zweimer yang menjabat sebagai direktur organisasi misi Kristen yang berkebangsaan
Yahudi mengatakan,
“Misi utama Kristen adalah bukan lagi menghancurkan kaum musimin sebagai orang
kristen namun mengeluarkan seorang muslim dan Islam agar jadi orang yang tidak
berakhlak sebagai seorang muslim. Tujuan kalian adalah mempersiapkan generasi
baru yang jauh dari Islam, generasi yang sesuai dengan kaum penjajah generasi
malas yang hanya mengejar hawa nafsu.”
Jelaslah bahwa sasaran pemurtadan/kristenisasi yang sekarang berganti nama menjadi
tuaian/transformasi adalah menjauhkan anak-anak muslim ini dari agamanya bahkan
sampai pada akhirnya mereka mampu memurtadkan.
Apa yang seharusnya dilakukan oleh orang tua kepada anaknya untuk dapat mencegah
dari bahaya pemurtadan dan kesesatan. Karena apa yang dilakukan orang tua pada saatnya
nanti akan dipertanggungjawabkan di mahkamah Allah SWT.
Rasulullah Saw bersabda:
“Seorang laki-laki itu pemimpin bagi keluarganya dan akan diminta pertanggungjawab
tentang kepemimpinannya. Seorang wanita/isteri adalah pemimpin di rumah suaminya
dan akan diminta pertanggungjawaban itu.”(HR. Bukhari Muslim)
1. Memperkenalkan dan mengajarkan Ketauhidan (Aqidah)
Rasulullah Saw memerintahkan untuk mengajarkan kalimat tauhid sebagai kalimat
pertama kepada anak-anak yang mulai lancar berbicara.
“Dari Ibnu Abbas Ra. dari Nabi Saw bersabda,”Bukakanlah untukku anak-anak
kamu yang masih kecil laa ilaaha illallah sebagai kalimat pertama dan ajarkanlah
kalimat laa ilaaha illallah kepada mereka menjelang kematiannya.”(HR. Muslim)

2. Mengajarkan anak sholat di usia 7 tahun


Sesungguhnya Rasulullah Saw telah memerintahkan kepada para orang tua mengajarkan
sholat kepada anaknya sejak mereka berusia 7 tahun dan memukulnya (tanpa menyakiti si
anak) pada usia 10 tahun apabila mereka meninggalkan sholat.
Rasulullah Saw bersabda,”Ajarkanlah anak-anak kalian sholat sejak usia 7 tahun dan
pukullah dia karena meninggalkannya bila telah berusia 10 tahun.”(HR. Turmudzi dan Abu
Dawud)

3. Memperkenalkan syariat Allah kepada anak


Allah SWT berfirman,”Jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka. “(QS. At Tahrim : 6)
Memelihara diri dari api neraka adalah mewajibkan dirinya untuk melaksanakan perintah
Allah serta menjauhi laranganNya. Serta bertobat dari semua perbuatan yang
menyebabkan kemurkaan dan siksanya. Memelihara isteri dan anak-anak dari api neraka
adalah dengan mendidik dan mengajarkan syariat Islam kepada mereka serta memaksakan
mereka untuk melaksanakan perintah Allah.
Kerusakan akhlak anak terjadi akibat kesalahan orang tua yang tidak memberikan
pengarahan dan tidak mengajarkan kewajiban perintah-perintah Allah. Akhirnya anak
salah dalam memilih sesuatu yang juga berakibat anak bisa tergadai akidahnya.
Di masa khalifah Umar bin Khattab ada seorang bapak yang telah mengadukan kepada
Umar bahwa anaknya telah durhaka kepadanya. Kemudian Umar bertanya tentang itu
kepada anaknya. Kemudian anak itu menjawab,”Wahai Umar ayahku tidak pernah
mendidik dan mengajarkanku di waktu aku kecil, dan aku pun menyia-nyiakannya di
waktu tua.” Kemudian Umar Ra berkata,”Sebelum anakmu mendurhakaimu kamu telah
lebih dulu mendurhakainya.”
4. Memberikan Pelajaran/pemahaman tentang Islam yang Shohih dan jelas
Anak harus dituntut untuk mempelajari Islam dengan benar sehingga anak akan dapat
memahami Islam secara menyeluruh (tidak setengah-setengah). “Hai orang-orang yang
beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-
langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.”(Al Baqoroh: 208)
Menanamkan kepada anak bahwa Al Qur’an dan hadits adalah sumber kebenaran sebagai
bukti kecintaan kepada Allah dan RasulNya.
Rasulullah Saw bersabda:
“Siapa yang mempelajari Al Qur’an ketika masih muda, maka Al Qur’an itu akan menyatu
dalam daging dan darahnya. Siapa yang mempelajari ketika dewasa sedangkan ilmu itu
akan lepas darinya, tidak melekat pada dirinya maka ia dapatkan pahala 2 x.”
Cara menuntut ilmunya pun harus dengan benar secara mendalam agar paham, lalu
meyakini ilmu itu sehingga menjadi landasan untuk berbuat dan mempelajari secara
praktis bukan hanya sekedar teoritis untuk menyelasaikan masalah, terutama ilmu yang
berdasarkan Qur’an dan hadits serta menurut pemahaman salafus shalih.

5. Menanamkan kecintaan kepada nabi, ahlul bait dan membaca Al Qur’an


Rasulullah Saw bersabda:
“Didiklah anak-anakmu pada tiga perkara, mencintai nabimu, mencintai ahlul bait dan
membaca Al Qur’an.”
Menanamkan kecintaan kepada nabi dengan menjalankan sunnah-sunnah beliau adalah
merupakan bentuk ketaatan kepada Allah SWT.
Anak-anak harus diperkenalkan dan dibimbing untuk mencintai nabinya. Anak harus
mengenal hadits-hadits nabi, baik dalam bentuk perkataan atau perbuatan. Anak harus
mengenal sirah nabi, bagaimana perjuangan nabi, kesabaran, keistiqomahan dan

da’wahnya kepada Nasrani dan Yahudi. Sekaligus juga ditanamkan kecintaan kepada
keluarga nabi baik isteri, anak, menantu ataupun keluarga yang dekat dengan nabi dan
senantiasa harus mengajarkan dan belajar Qur’an, menghafalkan, memahami serta
mengamalkan isinya. Sehingga pikiran hati anak menjadi terpaut dengan Al Qur’an.

6. Mengajarkan anak untuk memuliakan ulama warasatul anbiya


Rasulullah Saw pernah bersabda,” Ada tiga golongan manusia tidak ada yang meremehkan
mereka kecuali orang munafik. Mereka adalah orang tua, ulama dan pemimpin yang adil.”
Ulama adalah pewaris nabi. Anak diajarkan untuk memuliakan, menghormati, bersikap
lembut dan santun. Lukman pernah berkata dalam menasehati anaknya,”Wahai anakku
engkau harus duduk bersanding dekat dengan ulama, dengarkan perkataan ahli hikmah,
karena sesungguhnya Allah menghidupkan hati yang mati dengan cahaya hikmah,
sebagaimana Dia (Allah) menghidupkan bumi yang mati dengan hujan deras.”

7. Membentuk Lingkungan yang Islami


Lingkungan yang baik (islami) akan dapat membentuk karakter dan perilaku anak akan
menjadi baik dan terarah. Baik lingkungan sekolah, lingkungan bermain dan lingkungan
rumah.
Sebagaimana firman Allah SWT:
“Wahai orang-orang yang beriman hendaklah kalian selalu bersama dengan orang-orang
yang benar.”
Inilah sebagian dari cara bagaimana kita menjauhkan anak-anak kita dari bahaya
pemurtadan dan pengaruh tidak baik lainnya. Didiklah anak-anak kita dengan tauhid yang
shahih sehingga mereka terjaga dari fitrahnya.

Demikian yang dapat kami sampaikan semoga ada mampaatnya amin yarabbal
alamin.HADANALLAH WA IYYAKUM AJ-MAIN WASSALAMU ALAIKUM WARAHMATULLAHI
WABARAKATUH.

Anda mungkin juga menyukai