Anda di halaman 1dari 3

BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUA (BIIRUL WALIDAIN)

Bismillah…
Assalamualaikum Wr. Wb.
Syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah Azza wa Jalla. Ia
yang mengalirkan nikmat kepada manusia, para hamba-Nya. Nikmat yang tak
pernah putus dan melingkupi setiap tubuh anak Adam. Di antara nikmat itu ialah
nikmat kesehatan, kesempatan, dan kekuatan yang diberikan kepada kita,
sehingga kita dapat berkumpul dan saling berbagi di tempat yang sederhana ini.
Utamanya nikmat iman dan nikmat Islam, dua nikmat yang merupakan syarat
utama sebelum memasuki gerbang surga, insya Allah.
Tiada pula henti-hentinya kita kirimkan selawat dan salam kepada
tauladan, uswah, dan panutan kita, Rasulullah saw, kepada keluarganya yang
mulia, kepada sahabatnya yang setia, dan kepada orang-orang yang senantiasa
memegang panji kebenaran dan berjalan di setapak yang telah ia rintis, semoga
kita termasuk di dalamnya.
Saudara/saudari yang semoga dimuliakan oleh Allah Azza wa Jalla,
Sesungguhnya manhaj Islam adalah manhaj Rabbani yang dengannya Allah
membedakan Islam dengan manhaj-manhaj selainnya. Di antara sifat Rabbaniyah
ajaran Islam adalah perintah Allah Azza wa Jalla kepada setiap manusia untuk
berbuat baik kepada kedua orang tua mereka sebagai sebuah penghargaan atas
jasa-jasa keduanya yang telah melahirkan, membesarkan, memelihara, mengasuh,
dan mendidik mereka hingga menjadi manusia yang berguna. Allah berfirman,
yang artinya: “Dan Tuhanmu Telah memerintahkan supaya kamu jangan
menyembah selain dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu
dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya
sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu
mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak
mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (Al-Israa’: 23 ).
Pada ayat ini, Allah telah menyandingkan perintah mentahuidkan-Nya dengan
berbuat baik kepada kedua orang tua. Hal ini menunjukkan betapa agungnya
kedudukan ayah dan ibu.
Saudara/saudari yang semoga dimuliakan oleh Allah, Tentunya, jika setiap
orang ingin menghitung keutamaan orang tua atas jasa-jasa mereka terhadap anak-
anaknya, maka tak seorang dapat menghitung apalagi membalasnya. Rasulullah
saw pernah bersabda“Tidak mungkin seorang anak dapat membalas jasa orang
tuanya kecuali apabila ia mendapatkannya sebagai budak lalu dibelinya dan
dibebaskannya.”(H.R. Muslim).
Suatu ketika Ibnu Umar r.a. melihat seorang laki-laki menggendong
ibunya di atas pundaknya pada saat tawaf di seputar kakbah dalam melaksanakan
rangkaian ibadah haji. Maka lelaki tersebut berkata,“Wahai Ibnu Umar, apakah
dengan ini engkau telah melihatku membalas kebaikan ibuku?”Ibnu Umar
menjawab, “Belum, walaupun sedikit kebaikannya, akan tetapi engkau telah
berbuat baik. Demi Allah, engkau akan mendapatkan pahala yang banyak dengan
kebaikanmu yang sedikit ini.”(H.R. Bukhari).
Saudara/saudari yang semoga dimuliakan oleh Allah Azza wa Jalla,
Rasulullah saw menyebutkan dosa terhadap kedua orang tua termasuk salah satu
dosa besar. Akan tetapi, sangat disayangkan dari banyak manusia yang hidup di
zaman ini, sudah tidak tahu bagaimana seharusnya memperlakukan kedua orang
tuanya. Kita sering menyaksikan bagaimana interaksi seorang anak yang sangat
tidak layak dipertontonkan kepada kedua orang tuanya, baik di depan mata kita
maupun dari berbagai media yang tersebar luas di tengah-tengah kita. Jangankan
untuk menolong mereka dari beban hidup yang berat, bahkan sang anak sendirilah
yang menjadi beban hidup tersebut. Menyakiti perasaan dan fisik orang tua bukan
lagi menjadi masalah yang tabu dikalangan manusia, menelantarkan mereka,
bahkan sampai rela membunuh mereka hanya karena sebab-sebab yang sangat
sepele. Inilah pemandangan hidup sehari-hari yang kita saksikan, kita berlindung
kepada Allah dari hal yang demikian.
Saudara/saudari yang semoga dimuliakan oleh Allah Azza wa Jalla,
Di sisi lain, karena agungnya dan besarnya hak-hak orang tua, maka Allah telah
mewajibkan seorang anak untuk berbuat baik kepada mereka dalam segala
keadaan, bahkan kepada orang tua yang kafir sekalipun, lebih-lebih kepada
mereka yang muslim. Allah berfirman yang artinya: “Dan jika keduanya
memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada
pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan
pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali
kepada-Ku, Kemudian Hanya kepada-Kulah kembalimu, Maka Kuberitakan
kepadamu apa yang Telah kamu kerjakan.” (Luqman: 15).
Ini tidak berarti kita harus taat pada mereka atas hal-hal yang bermaksiat kepada
Allah karena Rasulullah saw bersabda “Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam
kemaksiatan kepada Allah.” (H.R. Ahmad).
Saudara/saudari yang semoga dimuliakan oleh Allah Azza wa Jalla,
Orang tua adalah pintu surga yang luas bagi seseorang yang ingin masuk ke
dalamnya. Celakalah bagi mereka yang masih dapat bertemu dengan orang
tuanya, namun dia terhalang dari mengecap manis dan indahnya surga yang
dijanjikan oleh Allah Azza wa Jalla. Rasulullah saw bersabda bahwa “Sungguh
sangat rugilah, kemudian sungguh sangat rugilah, kemudian sungguh sangat
rugilah, orang yang mendapati salah satu dari kedua orang tuanya pada usia lanjut
namun dia tidak masuk surga.” (H.R. Muslim).
Ibnu Mas’ud r.a. pernah bertanya kepada Rasulullah saw tentang amalan-amalan
yang paling dicintai oleh Allah, maka beliau menjawab: “Salat tepat pada
waktunya, berbuat baik kepada kedua orang tua, dan jihad fii sabilillah.” (H.R.
Bukhari dan Muslim)
Saudara/saudari yang semoga dimuliakan oleh Allah, Oleh karena itu,
mari kita belajar dari kitabullah Alquran dan sunah Rasulullah saw bagaimana kita
seharusnya beradab kepada kedua orang tua kita. Janganlah jadi manusia yang
durhaka kepada mereka karena hal itu merupakan penghalang bagi setiap orang
dari mengecap manisnya keindahan surga.
Akhir kalam, saya meminta maaf atas segala salah yang terucap karena
sesungguhnya kesalahan datangnya dari diri pribadi dan setan yang terlaknat. Dan
semua kebenaran hanya datang dari Allah Azza wa Jalla. Subehanakallaahumma
wabihamdik asyhadu allailaaha illaah anta astagfiruka wa atubu ilaiik.
Assalamualaikum Wr.Wb.

Anda mungkin juga menyukai