islam
DR AHMAD SUJAI LC MSI
Hakikat agama islam
Menanamkan keimanan
Mengajarkan al quran dan hadits
Membacakan kepada manusia alquran
Memanfaatkan potensi
Bertahap dalam dakwah
Nilai-nilai islam dalam kehidupan
profesi kesehatan
Menurut penelitian ‘Ali Mu’nis, dokter
spesialis internal Fakultas Kedokteran
Universitas ‘Ain Syams Cairo, menunjukan
bahwa ilmu kedokteran modern
menemukan kecocokan terhadap yang
disyariatkan Nabi dalam praktek
pcngobatan yang berhubungan dengan
spesialisasinya.
Pertama; Mengatur Pola Makan dan Minum
Dalam ilmu kesehatan atau gizi disebutkan,
makanan adalah unsur terpenting untuk menjaga
kesehatan. Kalangan ahli kedokteran Islam
menyebutkan, makan yang halalan dan thayyiban.
Al-Quran berpesan agar manusia memperhatikan
yang dimakannya, seperti ditegaskan dalam ayat:
“maka hendaklah manusia itu memperhatikan
makanannya”.(QS. ‘Abasa 80 : 24 )
Perhatian Islam terhadap masalah kesehatan dimulai sejak
bayi, di mana Islam menekankan bagi ibu agar menyusui
anaknya, di samping merupakan fitrah juga mengandung
nilai kesehatan. Banyak ayat dalam al-Quran menganjurkan
hal tersebut.
Islam juga memberikan hak badan, sesuai dengan fungsi
dan daya tahannya, sesuai anjuran Nabi: Bahwa badanmu
mempunyai hak
Islam menekankan keteraturan mengatur ritme hidup
dengan cara tidur cukup, istirahat cukup, di samping hak-
haknya kepada Tuhan melalui ibadah. Islam memberi
tuntunan agar mengatur waktu untuk istirahat bagi jasmani.
Ketiga; Olahraga sebagai Upaya Menjaga
Kesehatan
Aktivitas terpenting untuk menjaga kesehatan
dalam ilmu kesehatan adalah melalui kegiatan
berolahraga. Kata olahraga atau sport (bahasa
Inggris) berasal dari bahasa Latin Disportorea atau
deportore, dalam bahasa Itali disebut ‘deporte’
yang berarti penyenangan, pemeliharaan atau
menghibur untuk bergembira. Olahraga atau sport
dirumuskan sebagai kesibukan manusia untuk
menggembirakan diri sambil memelihara
jasmaniah.
empat; Anjuran Menjaga Kebersihan
Ajaran Islam sangat memperhatikan masalah
kebersihan yang merupakan salah satu aspek
penting dalam ilmu kedokteran. Dalam terminologi
Islam, masalah yang berhubungan dengan
kebersihan disebut dengan al-Thaharat. Dari sisi
pandang kebersihan dan kesehatan, al-thaharat
merupakan salah satu bentuk upaya preventif,
berguna untuk menghindari penyebaran berbagai
jenis kuman dan bakteri.
Lima :Sambutan yang hangat disertai senyuman saat
menemui pasien
Ktika sesorang memeriksakan penyakitnya tentu dia
dalam keadaan “runtag” ( was-was) dan penasaran
atas penyakit yang dideritanya. Dalam hal ini tugas
seorang pelayan kesehatan untuk memberi kesan
pertama yang menenangkan pasien.
Jawab ucapan salam pasien yang masuk ke ruangan
dokter/perawat/bidan dengan jawaban yang baik.
Lalu sambut pasien dengan senyuman karena dengan
senyum membuat hatinya itu menjadi tenang.
Enam: Beri Motivasi pasien untuk selalu ikhtiar dalam
menghadapi penyakitnya
Kadangkala ada pasien yang sudah hampir putus asa
dalam menghadapi pnyakitnya dan merasa sudah
tidak mungkin sembuh. Maka sebagai pelayan
kesehatan harus memberikan motivasinya. Sampaikan
firman Allah Q.S. Ar Ra’du ayat 11
ِ َُّللاَ ال يُغَ ِيِّ ُر َما ِبقَ ْو ٍم َحتَّى يُغَ ِيِّ ُروا َما ِبأ َ ْنف
:ْْ س ِِه َّ ِإ َّن
(Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan
sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan
yang ada pada diri mereka sendiri)
Tujuh:Ingatkan pasien untuk perbanyak
ibadah dan bertaubat
Kullubanii Adam Khatta’un….setiap manusia
pasti ada kesalahan,
wa khairu khattainna attawwabuun…dan
sebaik-baiknya orang yang bersalah adalah
mereka yang bertaubat.
Delapan:Sampaikan kepada pasien agar sebelum
minum obat mngucapkan bismillah
Mungkin ada yang branggapan hal ini maslah kecil, sehingga
tidak perlu dijelaskan kepada pasien. Padahal sejatinya dari
hal yang kecil barangkali bisa mnjadi besar dan bermanfaat.
Ingatkan pasien saat menulis resep atau memberikan obat
agar seblum meminumnya baca bismillahirrohmanirrohiim dan
selesai meminumnya mengucapkan alhamdulillahirobbil
alamiin. Rasulullah bersabda :
“Setiap pekerjaan yang mempunyai kebaikan namun tidak
dimulai padanya meyebut nama bismillah. Maka pekerjaan itu
akan pincang” .(HR IbnuHibban).
Fungsi profetik agama islam dalam
bidang kesehatan
Fungsi profetik agama adalah bahwa agama sebagai
sarana menuju kebahagiaan manusia yang baik serta
berkualtias, dari peraturan-peraturan agama.
Fungsi-fungsi profetik agama:
1. Mengatasi Krisis Kebudayaan dan Kemanusiaan
2. Mengatasi Keberagaman Dalam Menjalankan Agama
Dengan semua masalah dikembalikan ke Al - Qur’an dan
Sunnah
Profetik agama
a. Sumber Moral
Agama memiliki fungsi yang strategis untuk menjadi
sumber kekuatan moral baik bagi pasien dalam
proses penyembuhan maupun tenaga kesehatan.
Bagi orang beragama, mereka memegang keyakinan
bahwa perlakuan Tuhan sesuai dengan persangkaan
manusia kepada-Nya.
b. Sumber Keilmuan
Sejalan dengan agama sebagai sumber moral, agama
pun dapat berperan sebagai sumber keilmuan bagi
bidang kesehatan. Konseptualisasi dan pengembangan
ilmu kesehatan atau kedokteran yang bersumber dari
agama, dapat kita sebut kesehatan profetik. Agama pun
menjadi sumber informasi untuk pengembangan ilmu
kesehatan gizi (nutrisi) atau farmakoterapi herbal.
Praktik-praktik keagamaan menjadi bagian dari
sumber ilmu dalam mengembangkan terapi kesehatan.
Tidak bisa dipungkiri, yoga, meditasi, adalah beberapa
ilmu agama yang dikonversikan menjadi bagian
dari terapi kesehatan.
c. Amal agama sebagai amal kesehatan
Seiring dengan pemikiran yang dikemukakan
sebelumnya, bahwa pola pikir yang dianut dalam
wacana ini adalah all for health, yaitu sebuah
pemikiran bahwa berbagai hal yang
dilakukan individu mulai dari bangun tidur, mandi
pagi, makan, kerja, rehat sore hari, sampai tidur lagi,
bahkan selama tidur pun memiliki implikasi dan
kontribusi nyata terhadap kesehatan.