Anda di halaman 1dari 22

Hakikat agama

islam
DR AHMAD SUJAI LC MSI
Hakikat agama islam

Hakikat agama Islam adalah agama yang


dengan bangga kita menisbatkan diri
kepadanya, berdakwah kepadanya dan
berkumpul karenanya.
Dialah agama Islam yang difirmankan oleh
ِ ْ ِ‫َّللا‬
Allah: ‫اْل ْس ََل ُم‬ َّ َ‫ين ِع ْند‬ ِ ‫ ِإ َّن‬Sesungguhnya agama
َ ‫الد‬
(yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam. [Ali
Imran/3 : 19].
 َ‫اْل ْس ََل ِم دِينًا فَلَ ْن يُ ْقبَ َل ِم ْنهُ َو ُه َو ِفي ْاْل ِخ َر ِة ِمنَ ْالخَا ِس ِرين‬
ِ ْ ‫َو َم ْن يَ ْبت َ ِغ َغي َْر‬
 Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka
sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)
daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang
yang rugi. [Ali Imran/3 : 85]. Ayat ini merupakan dustur
(undang-undang dasar) bagi setiap muslim dan
merupakan syari’at yang paling agung. Islam adalah
agama Allah, agama yang haq, agama yang diterima dan
agama penutup. Karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda: “Tidak ada Nabi lagi sesudahku”.
 Islam memiliki dua pengertian, yaitu umum dan khusus.
Pengertian khusus adalah apabila Islam digunakan secara
mutlak atau lepas maka maksudnya adalah agama Nabi
Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sedangkan makna
umumnya, yaitu agama semua nabi yang mengajarkan
tauhid, tunduk patuh hanya kepada Allah Subhanahu wa
Ta’ala, sebagaimana firman Allah. ‫اي َو َم َماتِي‬ َ َ‫س ِكي َو َم ْحي‬ َ ‫قُ ْل ِإ َّن‬
ُ ُ‫ص ََلتِي َون‬
َ‫يك لَهُ َو ِبذَ ِل َك أ ُ ِم ْرتُ َوأَنَا أَ َّو ُل ْال ُم ْس ِل ِمين‬
َ ‫ب ْالعَالَ ِمينَ ََل ش َِر‬
ِ ‫ِ َّّلِلِ َر‬

Katakanlah: “Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan


matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam, tiada
sekutu bagiNya; dan demikian itulah yang diperintahkan
kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama
menyerahkan diri (kepada Allah).”[Al An’am/6 : 162-163].
 Pasrah, menyerahkan diri kepada Allah melalui
ajaran masing-masing nabi adalah makna Islam
secara umum. Sedangkan makna Islam secara
khusus, yang karenanya Al Qur’an diturunkan,
yaitu tunduk patuh kepada Allah dan taat kepada
Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang
diutus untuk seluruh umat manusia hingga hari
kiamat.
Fungsi islam dalam kehidupan

 Sebagai Pembimbing Dalam Hidup


 Penolong Dalam Kesukaran
 Penentram Batin
 Pengendali Moral
 Membentuk manusia jadi berani berjuang menegakkan kebenaran dan
keadilan
 Memberi sugesti manusia, agar dalam jiwanya tumbuh sifat mulia terpuji
dan penyantun
Sejarah islam dan
perkembangannya
• Kelahiran Nabi Muhammad SAW
 Islam datang dibawa oleh Nabi akhir zaman, Nabi Muhammad SAW
yang lahir dari kalangan bangsawan Quraisy. Ia terlahir yatim,
Ayahnya yang bernama Abdullah bin Abu Muthalib wafat saat
berdagang dan ibunya bernama Aminah binti Wahab. Diketahui
bahwa Nabi Muhammad adalah keturunan nabi ismail. Muhammad
saw dilahirkan pada 12 Rabi’ul Awal Tahun Gajah, atau pada tanggal
20 April 571 (baca keutamaan bulan maulid). Ketika berusia 40
tahun dia diangkat menjadi Rasul dengan turunnya wahyu pertama
Alqur’an yang difirmankan oleh Allah dan disampaikan oleh
malaikat Jibril yakni Surat al- Alaq ayat 1-5.
 Nabi Muhammad SAW pertama kali berdakwah pada bangsa
Quraisy yang tinggal di Makkah dan mengenalkan mereka kepada
Allah SWT sebagai tuhan yang maha esa. Beliau menyampaikan
bahwa Allah adalah pencipta seluruh alam semesta, pencipta
kehidupan, kematian, pemberi rezeki dan lain sebagainya.
 Dakwah ini awalnya dilakukan secara sembunyi-sembunyi di rumah
sahabat kemudian lambat laun dakwah disampaikan secara terang-
terangan. Ada yang menerima dakwah tersebut dan ada yang
terang-terangan menolaknya bahkan ingin mencelakai nabi
Muhammad dan mengusirnya dari Mekkah. Saat agama islam
diperkenalkan hanya ada 10 orang saja yang menganutnya
diantaranya adala Khadijah istri nabi, Abu Bakar paman nabi serta
Ali bin Abi thalib putra paman nabi.
Strategi dakwah nabi

 Menanamkan keimanan
 Mengajarkan al quran dan hadits
 Membacakan kepada manusia alquran
 Memanfaatkan potensi
 Bertahap dalam dakwah
Nilai-nilai islam dalam kehidupan
profesi kesehatan
 Menurut penelitian ‘Ali Mu’nis, dokter
spesialis internal Fakultas Kedokteran
Universitas ‘Ain Syams Cairo, menunjukan
bahwa ilmu kedokteran modern
menemukan kecocokan terhadap yang
disyariatkan Nabi dalam praktek
pcngobatan yang berhubungan dengan
spesialisasinya.
 Pertama; Mengatur Pola Makan dan Minum
 Dalam ilmu kesehatan atau gizi disebutkan,
makanan adalah unsur terpenting untuk menjaga
kesehatan. Kalangan ahli kedokteran Islam
menyebutkan, makan yang halalan dan thayyiban.
Al-Quran berpesan agar manusia memperhatikan
yang dimakannya, seperti ditegaskan dalam ayat:
“maka hendaklah manusia itu memperhatikan
makanannya”.(QS. ‘Abasa 80 : 24 )
 Perhatian Islam terhadap masalah kesehatan dimulai sejak
bayi, di mana Islam menekankan bagi ibu agar menyusui
anaknya, di samping merupakan fitrah juga mengandung
nilai kesehatan. Banyak ayat dalam al-Quran menganjurkan
hal tersebut.
 Islam juga memberikan hak badan, sesuai dengan fungsi
dan daya tahannya, sesuai anjuran Nabi: Bahwa badanmu
mempunyai hak
 Islam menekankan keteraturan mengatur ritme hidup
dengan cara tidur cukup, istirahat cukup, di samping hak-
haknya kepada Tuhan melalui ibadah. Islam memberi
tuntunan agar mengatur waktu untuk istirahat bagi jasmani.
 Ketiga; Olahraga sebagai Upaya Menjaga
Kesehatan
 Aktivitas terpenting untuk menjaga kesehatan
dalam ilmu kesehatan adalah melalui kegiatan
berolahraga. Kata olahraga atau sport (bahasa
Inggris) berasal dari bahasa Latin Disportorea atau
deportore, dalam bahasa Itali disebut ‘deporte’
yang berarti penyenangan, pemeliharaan atau
menghibur untuk bergembira. Olahraga atau sport
dirumuskan sebagai kesibukan manusia untuk
menggembirakan diri sambil memelihara
jasmaniah.
 empat; Anjuran Menjaga Kebersihan
 Ajaran Islam sangat memperhatikan masalah
kebersihan yang merupakan salah satu aspek
penting dalam ilmu kedokteran. Dalam terminologi
Islam, masalah yang berhubungan dengan
kebersihan disebut dengan al-Thaharat. Dari sisi
pandang kebersihan dan kesehatan, al-thaharat
merupakan salah satu bentuk upaya preventif,
berguna untuk menghindari penyebaran berbagai
jenis kuman dan bakteri.
 Lima :Sambutan yang hangat disertai senyuman saat
menemui pasien
 Ktika sesorang memeriksakan penyakitnya tentu dia
dalam keadaan “runtag” ( was-was) dan penasaran
atas penyakit yang dideritanya. Dalam hal ini tugas
seorang pelayan kesehatan untuk memberi kesan
pertama yang menenangkan pasien.
 Jawab ucapan salam pasien yang masuk ke ruangan
dokter/perawat/bidan dengan jawaban yang baik.
Lalu sambut pasien dengan senyuman karena dengan
senyum membuat hatinya itu menjadi tenang.
 Enam: Beri Motivasi pasien untuk selalu ikhtiar dalam
menghadapi penyakitnya
 Kadangkala ada pasien yang sudah hampir putus asa
dalam menghadapi pnyakitnya dan merasa sudah
tidak mungkin sembuh. Maka sebagai pelayan
kesehatan harus memberikan motivasinya. Sampaikan
firman Allah Q.S. Ar Ra’du ayat 11
 ِ ُ‫َّللاَ ال يُغَ ِيِّ ُر َما ِبقَ ْو ٍم َحتَّى يُغَ ِيِّ ُروا َما ِبأ َ ْنف‬
:ْْ ‫س ِِه‬ َّ ‫ِإ َّن‬
 (Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan
sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan
yang ada pada diri mereka sendiri)
 Tujuh:Ingatkan pasien untuk perbanyak
ibadah dan bertaubat
 Kullubanii Adam Khatta’un….setiap manusia
pasti ada kesalahan,
wa khairu khattainna attawwabuun…dan
sebaik-baiknya orang yang bersalah adalah
mereka yang bertaubat.
 Delapan:Sampaikan kepada pasien agar sebelum
minum obat mngucapkan bismillah
 Mungkin ada yang branggapan hal ini maslah kecil, sehingga
tidak perlu dijelaskan kepada pasien. Padahal sejatinya dari
hal yang kecil barangkali bisa mnjadi besar dan bermanfaat.
Ingatkan pasien saat menulis resep atau memberikan obat
agar seblum meminumnya baca bismillahirrohmanirrohiim dan
selesai meminumnya mengucapkan alhamdulillahirobbil
alamiin. Rasulullah bersabda :
 “Setiap pekerjaan yang mempunyai kebaikan namun tidak
dimulai padanya meyebut nama bismillah. Maka pekerjaan itu
akan pincang” .(HR IbnuHibban).
Fungsi profetik agama islam dalam
bidang kesehatan
 Fungsi profetik agama adalah bahwa agama sebagai
sarana menuju kebahagiaan manusia yang baik serta
berkualtias, dari peraturan-peraturan agama.
 Fungsi-fungsi profetik agama:
1. Mengatasi Krisis Kebudayaan dan Kemanusiaan
2. Mengatasi Keberagaman Dalam Menjalankan Agama
Dengan semua masalah dikembalikan ke Al - Qur’an dan
Sunnah
Profetik agama

 a. Sumber Moral
 Agama memiliki fungsi yang strategis untuk menjadi
sumber kekuatan moral baik bagi pasien dalam
proses penyembuhan maupun tenaga kesehatan.
Bagi orang beragama, mereka memegang keyakinan
bahwa perlakuan Tuhan sesuai dengan persangkaan
manusia kepada-Nya.
 b. Sumber Keilmuan
 Sejalan dengan agama sebagai sumber moral, agama
pun dapat berperan sebagai sumber keilmuan bagi
bidang kesehatan. Konseptualisasi dan pengembangan
ilmu kesehatan atau kedokteran yang bersumber dari
agama, dapat kita sebut kesehatan profetik. Agama pun
menjadi sumber informasi untuk pengembangan ilmu
kesehatan gizi (nutrisi) atau farmakoterapi herbal.
Praktik-praktik keagamaan menjadi bagian dari
sumber ilmu dalam mengembangkan terapi kesehatan.
Tidak bisa dipungkiri, yoga, meditasi, adalah beberapa
ilmu agama yang dikonversikan menjadi bagian
dari terapi kesehatan.
 c. Amal agama sebagai amal kesehatan
 Seiring dengan pemikiran yang dikemukakan
sebelumnya, bahwa pola pikir yang dianut dalam
wacana ini adalah all for health, yaitu sebuah
pemikiran bahwa berbagai hal yang
dilakukan individu mulai dari bangun tidur, mandi
pagi, makan, kerja, rehat sore hari, sampai tidur lagi,
bahkan selama tidur pun memiliki implikasi dan
kontribusi nyata terhadap kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai