Anda di halaman 1dari 20

1

MODUL PERKULIAHAN

U002100001
PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
Agama Islam
Dosen : Ir. H. Muhammad Kholil, MT.,Ph.D.,IPU

Abstrak Sub-CPMK

Pada pertemuan ini akan Memahami dengan baik tentang


dijelaskan mengenai Pengertian dan Kerangka dasar dari
pengertian, sumber hukum ajaran agama Islam.
dan kerangka agama Islam

Fakultas Program Studi Tatap Muka Disusun Oleh

02
Tim MKCU Pendidikan Agama Islam
Agama Islam
Latar Belakang

Islam adalah agama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw dan rasul
sebagai utusan-Nya yang terakhir untuk menjadi pedoman hidup seluruh umat manusia
hingga akhir zaman. Agama Islam adalah satu-satunya agama yang di akui di sisi Allah
SWT. Ajaran dan ketentuan-Nya yaitu Al-qur’an dan Sunnah. Sehingga beruntunglah bagi
mereka yang telah menjadi pengikutnya kemudian dapat pula melaksanakan dan
mengamalkan ajaran Islam secara baik dan benar. Islam lahir membawa akidah
ketauhidan dan melepaskan manusia kepada ikatan berhala-berhala, serta benda- benda
lain yang posisinya hanyalah sebagai makhluk Allah SWT dan ajaran Islam di dukung
oleh kerangka dasar agama Islam yaitu akidah, tauhid, dan akhlak.

Sebagai agama terakhir, Islam diketahui memiliki karakteristik yang khas


dibandingkan dengan agama-agama yang datang sebelumnya. Melalui berbagai literatur
yang berbicara tentang Islam dapat dijumpai uraian mengenai pengertian agama Islam,
sumber, dan ruang lingkup ajarannya serta cara untuk memahaminya. Dalam upaya
memahami ajaran Islam, berbagai aspek yang berkenaan dengan Islam itu perlu dikaji
secara seksama, sehingga dapat dihasilkan pemahaman Islam yang komprehensif. Hal
ini penting dilakukan, karena kualitas pemahaman keislaman seseorang akan
mempengaruhi pola pikir, sikap, dan tindakan keislaman yang bersangkutan. Kita
barangkali sepakat terhadap kualitas keislaman seseorang yang benar-benar
komprehensif dan berkualitas. Untuk itu uraian di bawah ini diarahkan untuk mendapatkan
hasil pemahaman tentang Islam yang demikian itu. Selama ini kita sudah mengenal Islam,
tetapi Islam dalam potret yang bagaimanakah yang kita kenal itu, tampaknya masih
merupakan suatu persoalan yang perlu didiskusikan lebih lanjut.

Oleh karena itu kita perlu memiliki akidah dan menjaganya jangan sampai rusak
serta tidak menyimpang dari aqidah yang sebenarnya. Apalagi mencampur adukkannya
dengan suatu kepercayaan yang dapat merusak akidah. Yang mana akidah berarti
“keyakinan”, keyakinan bahwa Allah SWT itu Maha Esa yang menjadi pegangan hidup
setiap pemeluk agama Islam. Dan Akidah juga berarti ikatan yang kuat antara sesama
manusia dalam satu keyakinan antara manusia sebagai makhluk dengan Allah SWT
sebagai Khaliq.

2021 Pendidikan Agama Islam


2 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Agama
Islam

Sumber Manusi Kerangka


Pengertian
Ajaran Menurut Dasar Agama
Agama Islam Agama Islam Islam
Islam

Pengertian Agama Islam

Perkataan Islam berasal dari bahasa Arab, yang berasal dari kata kerja "salima".
Kata Islam adalah bentuk mashdar. Dari segi sematik, Islam mengandung makna
selamat, sejahtera dan damai. Kata Islam satu akar dengan kata salam. Dari kata salam
tersebut timbul ungkapan assalamu'alaikum yang telah membudaya dalam masyarakat
Indonesia, artinya semoga selamat, damai, sejahtera.

Menurut Prof. Dr. Muhammad Abdullah Draz, arti sebenarnya kata Islam adalah
penyerahan diri secara total terhadap kehendak Allah tanpa perlawanan. Begitu juga
menurut Prof. Dr. M. Tahir Azhary, Islam berarti penundukan diri sepenuhnya (secara
total) setiap makhluk Allah SWT (terutama manusia), terhadap kehendak dan ketetapan-
Nya (Sunnatullah).

Orang yang secara bebas telah memilih untuk patuh dalam makna menyesuaikan
kehendaknya dengan kehendak Allah SWT disebut Muslim. Seorang Muslim adalah
orang yang menerima petunjuk Tuhan dan menyerahkan diri untuk mengikuti kemauan
Ilahi. Artinya seorang Muslim adalah orang yang melalui penggunaan akal dan
kebebasannya, menerima dan mematuhi kehendak dan petunjuk Tuhan. (Mardani,
2017:19)

2021 Pendidikan Agama Islam


3 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Hal ini sesuai dengan apa yang oleh Allah SWT, sebagaimana terdapat dalam
beberapa ayat Al-Qur'an berikut:

1. QS. An-Nisaa' (4); 125:

‫ن َو ٱَّتَبَع ِم َّلَة ِإۡب َٰر ِهيَم َح ِنيٗف ۗا‬ٞ ‫َو َم ۡن َأۡح َس ُن ِد يٗن ا ِّمَّم ۡن َأۡس َلَم َو ۡج َه ۥُه ِهَّلِل َو ُهَو ُم ۡح ِس‬

١٢٥ ‫َو ٱَّتَخ َذ ٱُهَّلل ِإۡب َٰر ِهيَم َخ ِلياٗل‬


125. Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang dengan
ikhlas berserah diri kepada Allah, sedang dia mengerjakan kebaikan, dan
mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah telah memilih Ibrahim
menjadi kesayangan(-Nya).

2. QS. Ali Imran (3): 67:

‫َم ا َك اَن ِإۡب َٰر ِهيُم َيُهوِد ّٗي ا َو اَل َنۡص َر اِنّٗي ا َو َٰل ِكن َك اَن َح ِنيٗف ا ُّم ۡس ِلٗم ا َو َم ا َك اَن‬
٦٧ ‫ِم َن ٱۡل ُم ۡش ِرِكيَن‬
67. Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan
tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan
sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik.

3. QS. Ali Imran (3): 84:

‫ُقۡل َء اَم َّنا ِبٱِهَّلل َو َم ٓا ُأنِزَل َع َلۡي َنا َو َم ٓا ُأنِزَل َع َلٰٓى ِإۡب َٰر ِهيَم َو ِإۡس َٰم ِع يَل َو ِإۡس َٰح َق‬
‫َو َيۡع ُقوَب َو ٱَأۡلۡس َباِط َو َم ٓا ُأوِتَي ُم وَس ٰى َو ِع يَس ٰى َو ٱلَّنِبُّيوَن ِم ن َّرِّبِهۡم اَل ُنَفِّر ُق‬
٨٤ ‫َبۡي َن َأَح ٖد ِّم ۡن ُهۡم َو َنۡح ُن َل ۥُه ُم ۡس ِلُم وَن‬
84. Katakanlah (Muhammad), “Kami beriman kepada Allah dan kepada apa
yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail,
Ishak, Yakub, dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa,
Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan
seorang pun di antara mereka dan hanya kepada-Nya kami berserah diri.”

2021 Pendidikan Agama Islam


4 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Secara konseptual Islam adalah Ad-diin (the religion). Termonologi ini
ditegaskan dalam QS. Ali-Imran (3):19 dan juga di QS.Ali-Imran(3):85

1. QS. Ali-Imran (3):19

‫ِإَّن ٱلِّديَن ِع نَد ٱِهَّلل ٱِإۡل ۡس َٰل ُۗم َو َم ا ٱۡخ َتَلَف ٱَّل ِذ يَن ُأوُت وْا ٱۡل ِكَٰت َب ِإاَّل ِم ۢن َبۡع ِد َم ا‬
١٩ ‫َج ٓاَء ُهُم ٱۡل ِع ۡل ُم َبۡغ َۢي ا َبۡي َنُهۗۡم َو َم ن َيۡك ُفۡر َٔ‍ِباَٰي ِت ٱِهَّلل َفِإَّن ٱَهَّلل َس ِر يُع ٱۡل ِحَس اِب‬
19. Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Tidaklah berselisih
orang-orang yang telah diberi Kitab kecuali setelah mereka memperoleh
ilmu, karena kedengkian di antara mereka. Barangsiapa ingkar terhadap
ayat-ayat Allah, maka sungguh, Allah sangat cepat perhitungan-Nya.

Berdasarkan beberapa ayat di atas bahwa nama Islam diberikan oleh


Allah SWT bukan ciptaan manusia, atau dengan kata lain, mmang menurut Al-
Qur'an, Islam adalah nama agama yang diwahyukan oleh Allah untuk
manusia.

Secara terminologis, agama Islam adalah agama penutup dari semua


agama yang diturunkan berdasarkan wahyu Ilahi (Al-Qur'an) kepada Nabi
Muhammad SAW, melalui malaikat Jibril, untuk diajarkan kepada seluruh
umat manusia sebagai way of life (pedoman hidup) lahir dan batin dari dunia
sampai dengan akhirat, sebagai agama yang sempurna, sebagaimana firman
Allah dalam QS. al-Maaidah (5):3

‫…َاْلَيْو َم َاْك َم ْلُت َلُك ْم ِد ْيَنُك ْم َو َاْتَم ْم ُت َع َلْيُك ْم ِنْع َم ِتْي َو َر ِض ْيُت َلُك ُم اِاْل ْس اَل َم ِد ْيًنۗا َفَمِن اْض ُطَّر‬
٣ ‫ِفْي َم ْخ َم َص ٍة َغْيَر ُم َتَج اِنٍف ِاِّل ْثٍۙم َفِاَّن َهّٰللا َغ ُفْو ٌر َّر ِح ْيٌم‬

Berdasarkan firman Allah tersebut di atas jelaslah bahwa agama yang


diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW adalah agama Islam, sedangkan
Muhammad SAW adalah nabi penutup dari seluruh Nabi.

Ali Hasan, sebagaimana dikutip oleh Aminuddin, mendefinisikan agama


Islam sebagai kepercayaan buat keselamatan dan kebahagian dunia dan
akhirat yang diwahyukan Allah kepada manusia dengan perantaraan Rasul.
Agama Islam didefenisikan juga sebagai agama yang dibawa oleh Nabi
Muhammad SAW, yang diturunkan dalam Al-Qur'an dan tertera dalam As-
Sunnah berupa perintah, larangan, dan petunjuk untuk kebahagiaan hidup di
dunia dan akhirat.

2021 Pendidikan Agama Islam


5 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Menurut Somad Zawawi, Islam merupakan ajaran Allah yang
diwahyukan untuk mengatur tata kehidupan manusia melalui para Rasul, dari
Nabi Adam a.s. hingga Nabi Muhammad SAW. Adapun "Islam" yang
dimaksudkan dalam pembahasan ini adalah “Din” yang diturunkan kepada
Nabi terakhir, Muhammad SAW dengan melalui risalah Al-Qur'an sebagai
penyempurna millah-millah sebelumnya.

Penamaan Islam mempunyai perbedaan yang mendasar dengan


agama-agama lainnya, yang menempatkan Islam pada tempat istimewa yaitu
penamaannya tidak dihubungkan dengan pembawanya dan tempat di mana
agama itu lahir. Jadi Islam bukanlah "pikiran” Muhammad SAW, sekalipun
Islam dengan Nabi Muhammad SAW tidak bisa dipisahkan. Islam adalah
nama yang diberikan olah Allah SWT melalui firman-firman-Nya dalam Al-
Qur'an:

1. QS. Ali-Imran (3):85:

‫َو َم ن َيۡب َتِغ َغ ۡي َر ٱِإۡل ۡس َٰل ِم ِد يٗن ا َفَلن ُيۡق َبَل ِم ۡن ُه َو ُهَو ِفي ٱٓأۡلِخ َر ِة ِم َن ٱۡل َٰخ ِس ِر يَن‬
٨٥
85. Dan barangsiapa mencari agama selain Islam, dia tidak akan
diterima, dan di akhirat dia termasuk orang yang rugi.

2. QS. Al-Maidah (5):3:

‫ُح ِّر َم ۡت َع َلۡي ُك ُم ٱۡل َم ۡي َت ُة َو ٱلَّد ُم َو َلۡح ُم ٱۡل ِخ نِز يِر َو َم ٓا ُأِه َّل ِلَغ ۡي ِر ٱِهَّلل ِبِهۦ‬
‫َو ٱۡل ُم ۡن َخ ِنَقُة َو ٱۡل َم ۡو ُقوَذُة َو ٱۡل ُم َتَر ِّد َيُة َو ٱلَّنِط يَح ُة َو َم ٓا َأَك َل ٱلَّسُبُع ِإاَّل َم ا َذَّك ۡي ُتۡم‬
‫َو َم ا ُذ ِبَح َع َلى ٱلُّنُص ِب َو َأن َتۡس َتۡق ِس ُم وْا ِب ٱَأۡلۡز َٰل ِۚم َٰذ ِلُك ۡم ِفۡس ٌۗق ٱۡل َي ۡو َم َيِئَس‬
‫ٱَّلِذ يَن َك َفُروْا ِم ن ِد يِنُك ۡم َفاَل َتۡخ َش ۡو ُهۡم َو ٱۡخ َش ۡو ِۚن ٱۡل َي ۡو َم َأۡك َم ۡل ُت َلُك ۡم ِد يَنُك ۡم‬
‫َو َأۡت َم ۡم ُت َع َلۡي ُك ۡم ِنۡع َم ِتي َو َر ِض يُت َلُك ُم ٱِإۡل ۡس َٰل َم ِد يٗن ۚا َفَمِن ٱۡض ُطّر َ ِفي‬
٣ ‫م‬ٞ‫ر َّر ِح ي‬ٞ‫َم ۡخ َم َص ٍة َغ ۡي َر ُم َتَج اِنٖف ِإِّل ۡث ٖم َفِإَّن ٱَهَّلل َغ ُفو‬
3. Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, dan
(daging) hewan yang disembelih bukan atas (nama) Allah, yang

2021 Pendidikan Agama Islam


6 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam
binatang buas, kecuali yang sempat kamu sembelih. Dan (diharamkan
pula) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan pula) mengundi
nasib dengan azlam (anak panah), (karena) itu suatu perbuatan fasik.
Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan)
agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi
takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu
untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku
ridai Islam sebagai agamamu. Tetapi barangsiapa terpaksa karena
lapar, bukan karena ingin berbuat dosa, maka sungguh, Allah Maha
Pengampun, Maha Penyayang.

Ditinjau dari ajarannya, Islam mengatur berbagai aspek kehidupan


manusia yang meliputi:

1. Hubungan Manusia dengan Allah (Hablum Minallah)


Hubungan manusia dengan Allah melalui ibadah. Ibadah merupakan
tujuan utama manusia diciptakan. Allah berfirman dalam QS. Adz-
Dzariyaat: 56.

٥٦ ‫َو َم ا َخ َلۡق ُت ٱۡل ِج َّن َو ٱِإۡل نَس ِإاَّل ِلَيۡع ُبُد وِن‬
56. Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka mengabdi kepada-Ku.

2. Hubungan Manusia dengan Manusia (Hablum Minannas).


Agama Islam mempunyai konsep-konsep dasar mengenai
kekeluargaan, kemasyarakatan, kenegaraan, perekonomian dan lain-lain.
Konsep-konsep dasar tersebut memberi gambaran tentang ajaran-ajaran
yang berkenaan dengan hubungan manusia dengan sama dalam
berbagai aspek kehidupannya, Seluruh konsep tersebut bertumpu pada
satu nilal, yaitu saling tolong menolong antara sesama manusia.

3. Hubungan Manusia dengan Makhluk lainnya/Lingkungannya


Seluruh benda-benda yang diciptakan oleh Allah yang ada dalam
alam ini mengandung manfaat bagi manusia. Alam raya ini wujudnya
tidak terjadi begitu saja, akan tetapi dicipatakan oleh Allah dengan

2021 Pendidikan Agama Islam


7 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
sengaja dan dengan baik, semuanya untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia, perhatikan firman Allah berikut:

1. QS. Luqman (31): 20:

‫َأَلۡم َت َر ۡو ْا َأَّن ٱَهَّلل َس َّخ َر َلُك م َّم ا ِفي ٱلَّس َٰم َٰو ِت َو َم ا ِفي ٱَأۡلۡر ِض‬
‫ۗٗة‬
‫َو َأۡس َبَغ َع َلۡي ُك ۡم ِنَع َم ۥُه َٰظ ِهَر ٗة َو َباِط َن َو ِم َن ٱلَّناِس َم ن ُيَٰج ِد ُل ِفي ٱِهَّلل‬
٢٠ ‫ِبَغ ۡي ِر ِع ۡل ٖم َو اَل ُهٗد ى َو اَل ِكَٰت ٖب ُّمِنيٖر‬
20. Tidakkah kamu memperhatikan bahwa Allah telah
menundukkan apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi
untuk (kepentingan)mu dan menyempurnakan nikmat-Nya
untukmu lahir dan batin. Tetapi di antara manusia ada yang
membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu atau petunjuk dan
tanpa Kitab yang memberi penerangan.

2. QS. Al-An’aam (6): 165:


‫َأۡل‬ ‫َلُك َٰٓل‬
‫ٖض‬ ‫ۡع‬‫َب‬ ‫َق‬ ‫ۡو‬ ‫َف‬ ‫ۡم‬ ‫ُك‬ ‫َض‬ ‫ۡع‬‫َب‬ ‫َع‬ ‫َف‬ ‫َر‬ ‫َو‬ ‫ِض‬ ‫ۡر‬ ‫ٱ‬ ‫َف‬ ‫ِئ‬ ‫َو ُهَو ٱَّل ِذ ي َج َع ۡم َخ‬
‫َد َر َٰج ٖت ِّلَيۡب ُل َو ُك ۡم ِفي َم ٓا َء اَتٰى ُك ۗۡم ِإَّن َر َّب َك َس ِر يُع ٱۡل ِع َق اِب َو ِإَّن ۥُه‬
١٦٥ ‫ر َّر ِح يُۢم‬ٞ‫َلَغ ُفو‬
165. Dan Dialah yang menjadikan kamu sebagai khalifah-khalifah
di bumi dan Dia mengangkat (derajat) sebagian kamu di atas
yang lain, untuk mengujimu atas (karunia) yang diberikan-Nya
kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu sangat cepat memberi
hukuman dan sungguh, Dia Maha Pengampun, Maha
Penyayang.
Islam sebagai agama wahyuyang memberi bimbingan kepada
manusia mengenai semua aspek hidup dan kehidupan, dapat diibaratkan
seperti jalan raya yang lurus dan mendaki, memberi peluang kepada
manusia melaluinya sampai ke tempat yang dituju, tempat tertinggi dan
mulia (Mohammad Daud Ali, 2018:50).

2021 Pendidikan Agama Islam


8 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Sumber Ajaran Islam

Kalangan ulama terdapat kesepakatan bahwa sumber ajaran Islam yang utama
adalah Alquran dan Sunah, sedangkan penalaran atau akal pikiran sebagai alat untuk
memaham Alquran dan Sunah. Ketentuan itu sesuai dengan agama sendiri sebagai
wahyu yang berasal dari Allah SWT yang penjabarannya dilakukan oleh Nabi Muhammad
SAW, dan di dalam Alquran surah An-Nisa ayat 59, kita dianjurkan agar menaati Allah
dan Rasulnya serta Ulil Amri (pemimpin) yang berbunyi:

‫ٍء‬ ‫ا‬ ‫ْن‬‫ٰٓيَاُّي ا اَّلِذ ٰا ْٓو ا َاِط وا الّٰل َاِط وا الَّر َل ُاوىِل اَاْل ِر ِم ْنُك ْۚم َفِا‬
‫ْي‬ ‫َش‬ ‫ْيِف‬ ‫ْم‬‫َزْعُت‬ ‫َن‬
‫َت‬ ‫ْم‬ ‫َه ْيَن َمُن ْيُع َه َو ْيُع ُسْو َو‬
‫َفُر ُّدْو ُه ِاىَل الّٰلِه َو الَّر ُسْو ِل ِاْن ُك ْنُتْم ُتْؤ ِم ُنْو َن ِبالّٰلِه َو اْلَيْو ِم اٰاْلِخ ِۗر ٰذ ِلَك َخ ْيٌر َّو َاْح َسُن َتْأِو ْياًل‬

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah


Rasul (Nabi Muhammad) serta ululamri (pemegang kekuasaan) di antara kamu.
Jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, kembalikanlah kepada Allah (Al-
Qur’an) dan Rasul (sunahnya) jika kamu beriman kepada Allah dan hari Akhir.
Yang demikian itu lebih baik (bagimu) dan lebih bagus akibatnya (di dunia dan di
akhirat).” (QS. An-Nisa, 4: 59)

Penjelasan mengenai sumber ajaran Islam tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut:

1. Alquran, Asy-Syafi'i mengatakan bahwa Alquran bukan berasal dari akar kata apa
pun, dan bukan pula ditulis dengan memakai hamzah. Lafal tersebut sudah lazim
digunakan dalam pengertian kalamullah (firman Allah) yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW. Sementara itu. Al-Farra berpendapat bahwa lafal Alquran berasal
dari kata Qarain jamak dari Qarinah yang berarti kaitan, karena dilihat dari segi
makna dan kandungannya ayat-ayat Alquran itu satu sama lain saling berkaitan. Al-
Asy'ari dan para pengikutnya mengatakan bahwa lafal Alquran diambil dari akar
kata Qarn yang berarti menggabungkan sesuatu atas yang lain, karena surat-surat
dan ayat-ayat Alquran, satu dan lainnya saling bergabung dan berkaitan.

Manna Al-Qaththban, secara ringkas mengutip pendapat para ulama pada


umumnya menyatakan bahwa Alquran adalah firman Allah yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad Saw, dan dinilai ibadah bagi yang membacanya, (Manna 'Al-
Qaththan, 1973: 21). Pengertian itu demikian senada dengan yang diberikan Al-

2021 Pendidikan Agama Islam


9 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Zarqani menurutnya Alquran adalah lafal yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW mulai dari awal surah Al-Fatihah, sampai dengan akhir surah An-Nas.
Pengertian Alquran secara lebih lengkap dikemukakan oleh Abd. Al-Wahhab Al-
Khalaf. Menurutnya, Alquran adalah firman Allah yang diturunkan kepada hati
Rasulullah, Muhammad bin Abdullah melalui Jibril dengan menggunakan lafal
bahasa Arab dan maknanya yang benar, agar ia menjadi hujjab bag Rasul, bahwa ia
benar-benar Rasulullah menjadi undang-undang bagi manusia memberi petunjuk
pada mereka, dan menjadi sarana untuk melakukan pendekatan diri dan ibadah
kepada Allah dengan membacanya.

Di dalam Alquran dikenal istilah qiraat. Qiraat merupakan mazhab yang


dianut seseorang imam dalam membaca Alquran yang diriwayatkan dari Rasulullah
SAW. Qiraat ini beraneka ragam namun qiraat yang diterima sebagai Alquran
adalah qiraat yang mutawatir. Di antara qiraat yang mutawatir adalah:

1) Ibnu Katsir qari’ Makkah


2) Ibnu Amir qari’ Syam
3) Nafi’ qari’ Madinah
4) Abu Amru bin Al-'Ala qari’ Bashrah
5) Hamzah
6) Ashim
7) Al-Kasa’i

Alquran juga mengandung berbagai jenis hukum secara garis besar


dikategorikan kepada tiga hukum yaitu:

1) Hukum-hukum berkenaan dengan I'tiqad


2) Hukum-hukum berkenaan dengan amal
3) Hukum-hukum berkenaan dengan akhlak
Hukum-hukum yang terkait dengan amal terbagi kepada dua:
1) Hukum-hukum yang berkenaan dengan ibadah, seperti salat, puasa, zakat,
dan seterusnya.
2) Hukum-hukum yang berkenaan dengan muamalat, hukum yang berkenaan
dengan muamalat terbagi lagi menjadi beberapa bagian:
a. Hukum Ahwal Syakhsiyah yang terkait dengan umah tangga.
b. Hukum Al-Madaniyah seperti jual beli, sewa menyewa, penggadaian
dan lain sebagainya.
c. Hukum murafa'at yaitu terkait dengan peradilan dan kesaksian.

2021 Pendidikan Agama Islam


10 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
d. Hukum jinayah berkenaan dengan tindakan kriminal.
e. Hukum perundangan berkenaan dengan politik pemerintahan dan
prinsip-prinsipnya.
f. Hukum pemerintahan dan Negara Islam serta hubungan antara
Negara.
g. Hukum perekonomian dan finansial.

Secara ringkas dan global Alquran mengandung maksud maksud tertentu.


Ada 5 maksud dari Alquran, yaitu:

1) Pesan tauhid dan perintah mengesakan Allah


2) Perintah beribadah yang dapat menghidupkan hati dan
mengukuhkannya di dalam jiwa
3) Janji dan ancaman berupa surga dan neraka
4) Penjelasan mengenai jalan kebahagiaan dan bagaimana menjalaninya
begitu pula mengenai jalan kesesatan.
5) Kisah dan sejarah
2. Sunah segala sesuatu yang dihubungkan kepada Rasulullah SAW baik itu
perkataan, perbuatan maupun persetujuannya begitu pula akhlaknya. Sunah
merupakan sumber ajaran kedua setelah Alquran. Sunah ini memiliki empat fungsi
terhadap Alquran yaitu:
1) Mengukuhkan dan menguatkan hukum-hukum yang ada di dalam Alquran.
2) Menjelaskan dan merincikan hukum-hukum yang ada di dalam Alquran
3) Menetapkan hukum yang tidak tertera di dalam Alquran
4) Menghapus hukum yang ada di dalam Alquran namun fungsi keempat ini masih
menjadi bahan perdebatan

Sunah yang menjadi hujah dalam penetapan hukum yang tentunya adalah
sunah yang mutawatir atau diriwayatkan oleh orang banyak dari orang banyak
hingga sampai kepada kita yang tidak memungkinkan bagi mereka untuk berdusta.
Yang kedua adalah sunah yang sahih, syarat kesahihan sunah ini ada 4:

1) Ketersambungan sanad
2) Diriwayatkan oleh yang adil dan dabit
3) Tidak mengandung 'illat (cacat)
4) Tidak bertentangan dengan sunah yang lebih kuat darinya.

Sunah yang tidak dapat dijadikan hukum syara' ada tiga macam:

2021 Pendidikan Agama Islam


11 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
1) Sesuatu yang muncul dari tabiat kemanusiaan Rasulullah SAW seperti berdiri,
duduk, tidur makan dan minum kecuali jika ada pesan beliau Saw untuk
mengikutinya dalam hal ini.
2) Sesuatu yang bersumber darinya berupa pengalaman kemanusiaan dalam
hal-hal urusan dunia seperti berdagang, bercocok tanam yang bukan bagian
dari misi risalahnya.
3) Sesuatu yang bersumber dari Rasulullah SAW namun dalil syara'
menunjukkan bahwa sesuatu tersebut khusus baginya saja dan bukan menjadi
hukum syara’ bagi umat Islam. Seperti menikahnya beliau SAW dengan lebih
dari empat istri.
3. Ijma merupakan sumber ketiga dari ajaran Islam. Ijma adalah konsensus atau
kesepakatan seluruh mujtahid umat Islam dalam satu hukum pada satu masa. Ijma'
ini tentunya juga bukanlah tidak berdasarkan kepada dalil syar'i namun ia
berdasarkan dalil syara yang ada, lima' terbagi dua:
a) Ijma' sharih di mana setiap mujtahid mengutarakan pendapatnya hingga
membuat suatu kesepakatan.
b) Ijma'sukuti di mana ada sebagian mujtahid yang tidak mengemukakan
pendapatnya ia hanya berdiam dan tidak membantah
4. Qiyas, Sumber ajaran Islam keempat yang disepakati adalah qiyas. Qiyas berarti
menyamakan atau memperkirakan satu kasus yang tidak ada nas menjelaskan
mengenai hukumnya kepada satu kasus yang ada nas syara menjelaskan mengenai
hukumnya karena adanya persamaan kedua kasus tersebut dalam hal sebab atau
ilah bagi hukum ini. Qiyas ini menjadi hujah sesuai dengan tuntunan Nabi SAW
ketika mengutus Mu`az bi Jabal menjadi Qaddhi di Yaman, Demikianlah sumber
ajaran yang disepakati oleh jumhur ulama adapun sumber-sumber hukum yang
masih diperdebatkan antara lain:
a) Istihan, maksudnya adalah berpalingnya seorang mujtahid dari hasil qiyas
yang terang kepada qiyas yang tersembunyi atau dari hukum yang umum
kepada
hukum pengecualian karena dia menemukan sesuatu yang membuatnya
berpaling dari kesimpulan awal
b) Mashlahah Mursalah, ini adalah kepentingan umat Islam yang tidak
ditetapkan oleh syari hukumnya untuk diwujudkan dan tidak ada pula dalil yang
menetapkannya atau membatalkannya
c) Al-Istishhab, maksudnya penetapan hukum atas sesuatu dengan hukum yang
sama dengan sebelumnya hingga ada dalil yang mengubah hal tersebut

2021 Pendidikan Agama Islam


12 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
d) Mazhab Sahabat, berarti pendapat seorang sahabat mengenai hukum
e) Uruf, disebut sebagai kebiasaan atau adat istiadat manusia (Fadlan Kamali
Batubara, 2019: 52-56)
Renungan Sufi

Yang harus dikerjakan ialah amal ibadah yang engkau sukai dan semangat
dalam melakukannya, sedangkan yang harus diabaikan ialah hawa nafsu dan
urusan dunia yang sering memengaruhi.

(Ibnu Atha’illah al-Iskandari, Al-HIkam)

Manusia Menurut Agama Islam

Manusia adalah makhluk yang sangat menarik. Oleh karena itu, ia telah menjadi
sasaran studi sejak dahulu, kini, dan kemudian hari. Hampir semua lembaga pendidikan
tinggi mengkaji manusia, karya dan dampak karyanya terhadap dirinya sendiri,
masyarakat dan lingkungan hidupnya. Para ahli telah mengkaji manusia menurut bidang
studinya masing-masing, tetapi sampai sekarang para ahli masih belum mencapai kata
sepakat tentang manusia. Ini terbukti dari banyaknya penamaan manusia, misalnya homo
sapien (manusia berakal), homo economicus (manusia ekonomi) yang kadangkala
disebut economic animal (binatang ekonomi), dan sebagainya.

Al-Quran tidak menggolongkan manusia ke dalam kelompok binatang (animal)


selama manusia mempergunakan akalnya dan karunia Tuhan lainnya. Namun, kalau
manusia tidak mempergunakan akal dan berbagai potensi pemberian Tuhan yang sangat
tinggi nilainya yakni pemikiran (rasio), kalbu, jiwa, raga, serta pancaindera secara baik
dan benar, ia akan menurunkan derajatnya sendiri menjadi hewan seperti yang
dinyatakan Allah di dalam al-Quran surat al-A'raf(7): sebagai berikut:, ... "mereka
(maksudnya manusia) punya hati tetapi tidak dipergunakan untuk memahami (ayat-ayat
Allah), punya mata tetapi tidak dipergunakan untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan
Allah), punya telinga tetapi tidak mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka (manusia) yang
seperti itu sama (martabatnya) dengan hewan, bahkan lebih rendah (lagi) dari binatang."

Di dalam al-Quran manusia disebut antara lain dengan bani Adam (QS. al-Isra'
(17):70), basyar (QS. al-Kahfi (18):110), al-insan (QS. al-Insan (76):1), an-nas (QS. an-
Nas (114):1). Berbagai rumusan tentang manusia telah pula diberikan orang. Salah satu
di antaranya, berdasarkan studi isi al-Quran dan al-Hadis, berbunyi (setelah disunting)
sebagai berikut: Al-insan (manusia) adalah makhluk ciptaan Allah yang memiliki potensi
untuk beriman (kepada Allah), dengan mempergunakan akalnya mampu memahami dan

2021 Pendidikan Agama Islam


13 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
mengamalkan wahyu serta mengamati gejala-gejala alam, bertanggung jawab atas
segala perbuatannya dan berakhlak). Bertitik tolak dari rumusan singkat itu, menurut
ajaran Islam, manusia, dibandingkan dengan makhluk lain, mempunyai berbagai ciri,
antara lain ciri utamanya adalah:

1. Makhluk yang paling unik, dijadikan dalam bentuk yang baik, ciptaan Tuhan yang
paling sempurna. "Sesungguhnya Kami telah menjadikan manusia dalam bentuk
yang sebaik-baiknya,” (QS. at-Tin (95): 4). Karena itu pula keunikannya
(kelainannya dari makhluk ciptaan Tuhan yang lain) dapat dilihat pada bentuk dan
struktur tubuhnya, gejala-gejala yang ditimbulkan jiwanya, mekanisme yang terjadi
pada setiap organ tubuhnya, proses pertumbuhannya melalui tahap-tahap tertentu.

2. Manusia memiliki potensi (daya atau kemampuan yang mungkin dikembangkan)


beriman kepada Allah. Sebab sebelum ruh (ciptaan) Allah dipertemukan dengan
jasad di rahim ibunya, ruh yang berada di alam gaib itu ditanyai Allah, apakah
mereka mengakui Allah sebagai Tuhan mereka (“Alastu bi rabbikum?: Apakah
kalian mengakui Aku sebagai Tuhan kalian?”). Serentak dan semuanya mengakui
Allah sebagai Tuhan mereka (“Balâ syahidnâ: Ya, kami akui (kami saksikan)
Engkau adalah Tuhan kami”). (QS. al-A'raf (7):172). Dengan pengakuan itu,
sesungguhnya sejak awal, dari tempat asalnya manusia telah mengakui Tuhan,
telah bertuhan, berketuhanan. Pengakuan dan penyaksian bahwa Allah adalah
Tuhan ruh yang ditiupkan ke dalam rahim wanita yang sedang mengandung
manusia itu berarti bahwa manusia mengakui (pula) kekuasaan Tuhan, termasuk
kekuasaan Tuhan menciptakan agama untuk pedoman hidup manusia di dunia ini.
Ini bermakna pula bahwa secara potensial manusia percaya atau beriman kepada
ajaran agama yang diciptakan Allah Yang Maha Kuasa.

3. Manusia diciptakan Allah untuk mengabdi kepada-Nya. Tugas manusia untuk


mengabdi kepada Allah dengan tegas dinyatakan-Nya dalam al-Quran surat az-
Zariyat (51):56. Terjemahannya sebagai berikut, "Tidaklah Kujadikan jin dan
manusia, kecuali untuk mengabdi kepada-Ku." Mengabdi kepada Allah dapat
dilakukan manusia melalui dua jalur, jalur khusus dan jalur umum. Pengabdian
melalui jalur khusus dilaksanakan dengan melakukan ibadah khusus, yaitu segala
upacara pengabdian langsung kepada Allah SWT yang cara dan waktunya telah
ditentukan oleh Allah SWT sendiri sedang rinciannya dijelaskan oleh Rasul-Nya,
seperti ibadah shalat, zakat, saum, dan haji. Pengabdian melalui jalur umum dapat
diwujudkan dengan melakukan perbuatan-perbuatan baik yang disebut amal saleh

2021 Pendidikan Agama Islam


14 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
yaitu segala perbuatan yang bermanfaat bagi diri sendiri dan masyarakat, dengan
niat ikhlas untuk mencari keridaan Allah SWT.

4. Manusia diciptakan Tuhan untuk menjadi khalifah- Nya di bumi. Hal itu dinyatakan
Allah SWT dalam firman-Nya. Di dalam surat al-Baqarah (2):30 dinyatakan bahwa
Allah menciptakan manusia untuk menjadi khalifah-Nya di bumi. Perkataan "menjadi
khalifah" dalam ayat tersebut mengandung makna bahwa Allah menjadikan
manusia wakil atau pemegang kekuasaan-Nya mengurus dunia dengan jalan
melaksanakan segala yang diridhai-Nya di muka bumi ini.

5. Di samping akal, manusia dilengkapi Allah SWT dengan perasaan dan kemauan
atau kehendak (seperti telah disinggung di atas). Dengan akal dan kehendaknya
manusia akan tunduk dan patuh kepada Allah, menjadi muslim; tetapi dengan akal
dan kehendaknya juga manusia dapat tidak percaya, tidak tunduk dan tidak patuh
kepada kehendak Allah, bahkan mengingkari-Nya (kafir). Karena itu, di dalam surat
al-Kahfi (18):29 Allah menegaskan, “Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu.
Barangsiapa yang mau beriman hendaklah ia beriman dan barangsiapa yang tidak
ingin beriman, biarlah ia kafir”

6. Secara individual manusia bertanggung jawab atas segala perbuatannya. Ini


dinyatakan Tuhan dalam firman-Nya yang kini dapat dibaca dalam al-Quran surat
at-Thur (52) ujung ayat 21 yang terjemahannya berbunyi sebagai berikut: ... “Setiap
orang (manusia) terikat (dalam arti bertanggung jawab) terhadap apa yang
dilakukannya.”

7. Berakhlak. Berakhlak adalah ciri utama manusia dibandingkan dengan makhluk lain.
Artinya, manusia adalah makhluk yang diberi Allah kemampuan untuk membedakan
yang baik dengan yang buruk. Dalam Islam kedudukan akhlak sangat penting,
menjadi komponen ketiga agama Islam. Kedudukan itu dapat dilihat dari Sunnah
Nabi yang mengatakan bahwa beliau diutus untuk menyempurnakan akhlak
manusia. Suri teladan yang diberikan Nabi semasa hayatnya merupakan contoh
yang seyogyanya diikuti oleh ummat Islam. Selain dari keteladanan beliau, butir-
butir akhlak banyak sekali terdapat dalam al-Quran. Ajaran akhlak yang berasal dari
al-Quran dan al-Hadis berlaku abadi, selama-lamanya. Perwujudannya kelihatan
pada sikap yang dilanjutkan dengan perbuatan baik atau buruk.

Kerangka Dasar Agama Islam

2021 Pendidikan Agama Islam


15 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Agama Islam merupakan satu sistem yang di dalamnya terhimpun kerangka dasar
yang mengatur manusia, baik hubungan manusia dengan Tuhannya (vertical) maupun
hubungan antar manusia, dan hubungan manusia dengan alam atau makhluk lainnya
(horizontal). Kerangka dasar ajaran Islam ini tergambar dalam sebuah Hadis Nabi yang
diriwayatkan oleh Muslim dari Umar r.a., sebagi berikut: (a) Iman, (b) Islam dan (c) Ihsan.
Aspek iman merupakan landasan yang utama, berisi ajaran atau ketentuan-
ketentuan tentang akidah. Aspek ini disebut juga dengan al-ahkam al-I'tiqadiyah. Aspek
yang kedua adalah Islam, yang disebut juga aspek syariah dalam arti sempit. Aspek
kedua ini berisi ajaran atau ketentuan-ketentuan yang mengatur perbuatan (amaliyah)
manusia, berlandaskan aspek pertama, aspek ini disebut juga dengan ahkam amaliyah.
Aspek ketiga adalah ihsan, berisi ajaran atau ketentuan-ketentuan tentang etika atau
akhlak. Aspek ketiga ini disebut juga dengan ahkam khuluqiyah.
Ketiga aspek tersebut satu sama lain saling berkaitan. Iman yang benar dan kuat
kepada Allah SWT, akan melahirkan perbuatan (amal) yang baik dan benar, dalam
bentuk ibadah (pengabdian) kepada-Nya. Ibadah yang benar kepada Allah SWT, akan
melahirkan perilaku atau akhlak yang baik. Kalau diibaratkan pohon, aspek pertama ibarat
akar, aspek kedua ibarat daun, dan aspek ketiga ibarat buah. Kalau akarnya (iman) kuat,
akan menumbuhkan daun (amal) yang baik dan lebat, dan daun yang lebat, maka akan
menumbuhkan buah (ihsan, akhlak) yang baik. Aspek-aspek agama Islam ini dapat
dijelaskan dengan ringkas sebagai berikut:
a. Ahkam I'tiqadiyah
Ahkam I'tiqadiyah adalah aspek akidah atau teologi, yaitu sistem keyakinan
(keimanan) yang bersifat monoteisme dalam Dinal-Islam. Disiplin ilmu dalam
aspek ini disebut ilmu tauhid, ilmu kalam atau ilmu ushuluddin atau teologi.
Dalam aspek ini dibicarakan antara lain tentang unsur-unsur iman (rukun iman),
yaitu: (a) Iman kepada Allah SWT, (b) Iman kepada Malaikat, (c) Iman kepada
kitab-kitab suci, (d) Iman kepada para Rasul, (e) Iman kepada hari akhir, dan (f)
Iman kepada Qadar (kepastian dari Allah SWT).
Ilmu yang mempelajari masalah-masalah akidah ini dinamakan ilmu kalam
atau ilmu ushuluddin atau ilmu aqaid.

b. Ahkam ‘Amaliyah
Ahkam ‘Amaliyah berisi seperangkat kaidah yang mengatur perilaku
manusia, yang mencakup dua hubungan yaitu manusia dengan Tuhan nya
(ibadah) dan hubungan manusia dengan makhluk lainnya (muamalah). Disiplin
ilmu aspek ahkam ‘amaliyah disebut ilmu fiqih.

c. Ahkam Khuluqiyah

2021 Pendidikan Agama Islam


16 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Dalam aspek ini, Din al-Islam mengatur tentang Ahkam Khuluqiyah berisi
seperangkat norma dan nilai etika atau bagaiman seharusnya manusia
berperilaku dengan baik, baik dalam hubungan dengan Tuhan nya, maupun
hubungan dengan sesama makhluk lainnya (Mardani, 2017:26).

Seorang Amir di Daftar Nama Orang-orang Miskin

Malik Win Dinar bercerita kepada kami; Ketika datang ke Syam, Umar bin
menginstruktikan kepada mereka untuk menulis nama-nama orang miskin Al Khattab
pergi berkeliling, lalu berhenti di dekat Homs. Kemudian, ia mengintruksikan kepada
mereka untuk menulis nama-nama orang miskin yang ada di sana.

Lantas, mereka pun membuat catatan daftar nama orang-orang miskin seperti
yang diminta oleh Umar dan menyerahkannya kepadanya. Ternyata, di antara nama
nama orang-orang miskin tersebut, tertulis nama Said bin Amir, amir Homs.

Siapakah Said bin Amir?" Tanya Umar.

“Amir kami," jawab mereka

“Amir kalian?" Kata Umar

“Ya”,jawab mereka

"Bagaimana bisa amir kalian miskin? Di mana ransumnya? Di mana


ransumnya? Di mana gajinya?” kata Umar dengan nada takjub dan heran.

"Wahai Amirul Mukminin, dia tidak pernah menyimpan suatu apa pun di
tangannya,” kata mereka kepada Umar.

Lalu, Umar menangis. Kemudian, dia mengambil uang sebanyak seribu dinar
dan memasukkannya ke dalam kantong, lalu mengirimkannya kepada Said bin Amir
sambil berpesan, “Tolong sampaikan juga salamku kepadanya, dan sampaikan
Kisah Inspiratif
kepadanya bahwa uang ini dikirim oleh Amirul Mukminin kepadanya untuk ia gunakan
memenuhi kebutuhannya.”

“Tidak, bahkan lebih besar dari itu,” jawab Said.

“Apakah salah satu tanda kiamat telah terjadi?” Tanya istrinya kembali.
2021 Pendidikan Agama Islam
17 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

“Tidak, bahkan lebih besar dari itu,” jawab Said.


“Jika begitu, ada apa sebenarnya dengan dirimu?” kata istrinya kembali.

“Tidak, bahkan lebih besar dari itu

"Duria telah mendatangiku Fitnah telah masuk menemuiku" kata Said.

“Jika begitu, lakukan apa saja yang engkau inginkan terhadapnya," kata

Istrinya.

"Apakah engkau bisa bantu saya?" Tanya Said kepada istrinya.

“Ya”, jawab sang istri.

Lalu, dia mengambilkan sehelai kerudung dan memberikannya kepada Said


kemudian, Said bin Amir menggunakannya untuk membungkus dinar-dinar tersebut
menjadi beberapa bungkus. Kemudian, bungkusan-bungkusan tersebut diletakkan di
dalam sebuah kantong. Kemudian, dia mengumpulkan dan membariskan sejumlah
pasukan, lalu membagi-bagikan semua dinar-dinar tersebut kepada mereka.

Melihat hal itu, sang istri berkata, “Semoga Allah merahmatimu. Seandainya
engkau sisakan sedikit dinar tersebut untuk engkau gunakan memenuhi

keperluanmu!"

Said lantas berkata kepadanya, "Saya mendengar Rasulullah bersabda:


Seandainya ada seorang perempuan dari penghuni surga menengok ke arah
penduduk bumi, niscaya bumi akan dipenuhi aroma harum minyak kesturi”.

Dan, demi Allah saya akan memilih mereka daripada dirimu


2021 Pendidikan Agama Islam
18 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Si istri pun terdiam.(Ibnu Jauzi terj, 2017:354)


Daftar Pustaka

Fadlan Kamali Batubara, 2019, Metodologi Studi Islam, CV Budi Utama: Yogyakarta,

2021 Pendidikan Agama Islam


19 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Ibnu Ibnul Jauzi, 2017, 500 Kisah Orang Saleh Penuh Hikmah, Jakarta: Pustaka Al-

Kautsar

Mardani, 2017, Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi, Depok: Prenadamedia

Group

Mohammad Daud Ali, 2018, Pendidikan Agama Islam, Depok: Rajawali Pers

2021 Pendidikan Agama Islam


20 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai