Anda di halaman 1dari 4

MEMAKNAI DUA NIKMAT YANG SERING DILUPAKAN

(SEHAT DAN WAKTU LUANG)


Khutbah Pertama,

Alhamdulillahi robbil alamin wabihi nasta'inu ala umuriddunya waddin ashsholatu wassalamu'ala asrofil
mursalin wa ala alihi washohbihi ajmain amma ba'du

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita nikmat iman dan Islam serta nikmat sehat. Nikmat
terbesar yang Allah karuniakan kepada hamba-Nya. Semoga kita selalu berada dalam keadaan Iman dan
Islam hingga akhir hayat kita. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad
Shallallahu 'alaihi wa sallam, yang menjadi panutan kita dan tiap sunnahnya selalu kita teladani.

Mengawali khutbah ini khatib berwasiat kepada diri khatib pribadi, dan kepada para
jama’ah shalat Jum’at, marilah kita senantiasa berupaya meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah
subhanahu wa ta’ala dengan cara melaksanakan semua kewajiban atas perintah-perintah-Nya dengan
segenap keteguhan hati dan kemantapan jiwa, dan menjauhkan diri dari segala apa yang menjadi
larangan-larangan-Nya.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Dalam kehidupan ada banyak nikmat yang telah diberikan oleh Allah kepada kita sebagai makhluk
ciptaan-Nya, yang menjadikan kita tidak punya alasan untuk tidak taat kepada-Nya. Karena dengan
nikmat-nikmat tersebut kita dapat merasakan berbagai kesenangan, ketentraman, serta berbagai
kemudahan dalam menjalani hidup ini. Dalam Surat An Nahl ayat 18 Allah SWT mengingatkan kepada
kita akan banyaknya nikmat yang telah diberikan:

‫َوِاْن َتُع ُّد ْو ا ِنْع َم َة ِهّٰللا اَل ُتْح ُصْو َهاۗ ِاَّن َهّٰللا َلَغ ُفْو ٌر َّر ِح ْيٌم‬
"Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya.
Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". (QS. An Nahl:18)

Ayat ini menjelaskan kepada kita bahwa banyak sekali nikmat yang telah diberikan oleh Allah kepada
kita, sehingga jika kita menghitungnya niscaya tidak akan bisa menghitung nikmat-nikmat tersebut. Hal
ini yang seharusnya menjadikan kita hamba agar selalu taat dan patuh serta selalu menjalankan perintah
dan menjauhi setiap larangan Allah SWT.

Terkait dengan sehat dan waktu luang yang sering terlupakan Rasulullah SAW sudah mengingatkan
kepada umat Islam melalui sabdanya yang diriwayatkan oleh sahabat Abdullah bin Abbas:
‫ الِّصَّح ُة َو الَفَر اُغ‬:‫ ” ِنْع َم َتاِن َم ْغ ُبوٌن ِفيِهَم ا َك ِثيٌر ِم َن الَّناِس‬: ‫ َقاَل الَّنِبُّي َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم‬: ‫ َقاَل‬،‫َع ِن اْبِن َعَّباٍس َرِض َي ُهَّللا َع ْنُهَم ا‬

“Dari sahabat Abdullah bin Abbas bahwasannya Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ada dua
nikmat yang kebanyakan manusia tidak bisa memanfaatkannya. Ialah nikmat sehat dan nikmat luang
waktu.” (HR. Al-Bukhari No. 6412)”

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah


Imam Nawawi dalam kitab Riyadu al-Shalihin menjelaskan hadis ini, bahwa banyak manusia yang
terkecoh dengan dua jenis nikmat yang telah diberikan kepada mereka, yaitu nikmat kesehatan serta
nikmat kesempatan (waktu luang). Karena banyak manusia walaupun dalam keadaan sehat dan waktu
yang luang namun mereka tidak mampu melaksanakan apa yang telah diperintahkan oleh Allah, dan
tidak mampu meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah. Berdasarkan pemaparan hadis di atas,
terdapat dua kenikmatan yang telah dikaruniakan Allah SWT kepada hamba-Nya dan sering dilupakan
oleh manusia yaitu nikmat sehat dan nikmat waktu luang. Sungguh sangat merugi seseorang yang tidak
mensyukuri atas apa yang telah Allah berikan kepadanya. Oleh karena itu, sepatutnya kita bersyukur
kepada Allah SWT, karena masih diberi nikmat sehat dan waktu luang. Dari hadis ini kita juga dapat
mengambil pelajaran untuk senantiasa menjaga kesehatan, sehingga kita dapat melaksanakan perintah
Allah dengan sebaik-baiknya dan menjauhi apa yang dilarang oleh Allah sesuai dengan ketentuan yang
telah Allah tetapkan dalam Al Qur’an dan Hadis.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Berdasarkan Hadis Rasulullah yang menerangkan ada dua nikmat dimana kebanyakan manusia
tertipu. Pertama nikmat sehat. Dalam kondisi sehat, seseorang bisa melaksanakan apa yang
diperintahkan Allah dengan baik, karena ia memilki kemampuan untuk melaksanakan perintah Allah
yang tidak dimiliki orang yang sedang sakit. Agama Islam sangat mengutamakan kesehatan lahir dan
batin untuk menempatkannya sebagai kenikmatan kedua setelah iman. Karena kesehatan merupakan
Salah satu kebutuhan manusia yang paling esensial, baik kesehatan jasmani maupun rohani. Kesehatan
juga merupakan salah satu faktor penting bagi kehidupan manusia karena dengan kondisi sehat,
manusia bisa beraktifitas dengan nyaman dan banyak berbuat kebaikan dengan memberi manfaat
kepada sesama.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kesehatan terbagi menjadi tiga macam; kesehatan jasmani,
kesehatan jiwa (psikis), dan kesehatan masyarakat. Ketiga macam kesehatan ini, hendaknya dijaga
dengan sebaik mungkin. Sehingga nantinya tercipta sebuah kehidupan yang didambakan bersama,
yakni kebahagiaan dunia, dan kebahagiaan akhirat. Sebagaimana doa yang sering dipanjatkan oleh
setiap hamba Allah Swt. setelah shalat : “Ya tuhan kami berikanlah kami kebahagiaan di dunia
dan kebahagiaan di akhirat serta jauhkanlah kami dari siksa api neraka”

Islam sangat memperhatikan soal kesehatan dengan cara antara lain mengajak dan menganjurkan untuk
menjaga dan mempertahankan kesehatan yang telah dimiliki oleh setiap orang. Anjuran menjaga
kesehatan itu bisa dilakukan dengan tindakan preventif (pencegahan) dan represif (pelenyapan penyakit
atau pengobatan). Secara preventif, perhatian Islam terhadap kesehatan ini bisa dilihat dari anjuran
sungguh-sungguh terhadap pemeliharaan kebersihan.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Kesehatan jasmani manusia sangat penting selama manusia masih hidup di dunia karena jasmani
merupakan modal yang diberikan oleh Allah kepada manusia agar dapat menjalankan tugasnya sebagai
khalifah di muka bumi ini dan juga agar manusia dapat berinteraksi dengan manusia lainnya. Dengan
demikian maka dapat disimpulkan bahwasannya Islam merupakan agama yang sangat memperhatikan
masalah kesehatan baik itu kesehatan jasmani maupun kesehatan ruhani.
Nikmat Kedua yang sering dilupakan oleh manusia berdasarkan hadis Rasulullah SAW adalah waktu yang
luang (kesempatan). Dalam pandangan Islam konsep waktu tidak sekadar menyoal perihal rutinitas
kehidupan sehari-hari. Islam menempatkan waktu sebagai hal yang sangat penting dan mendasar
sehingga jika tidak dimanfaatkan dengan baik, maka kerugian yang akan diperoleh.

Waktu adalah salah satu dimensi dalam hidup manusia. Karakter waktu senantiasa berpacu secara
cepat, tanpa terasa, dan tiba-tiba menghujam. Tidaklah heran masyarakat Arab mengkiaskan cepatnya
waktu dengan kilatan pedang menyambar, al-waqt ka al-saif fa in lam taqtha’haa qatha’aka (waktu
laksana pedang, jika kamu tidak memanfaatkannya, maka ia akan menebasmu).

Kehidupan manusia akan bermakna selama mampu memberikan makna terhadap waktu. Bahkan dalam
Al Qur’an surat al-Ashr menegaskan dan memberikan perhatian khusus terhadap nilai dan esensi waktu
sebagai sebuah peringatan. Demi waktu, sesungguhnya manusia pasti dalam keadaan rugi, kecuali
mereka yang mampu memberikan makna terhadap waktu dengan penunjukan amal prestatif dan saling
berwasiat dalam kebenaran dan kesabaran.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Islam memberi peringatan keras kepada pemeluknya agar tidak menyia-nyiakan waktu begitu saja
ataupun mengisinya dengan hal-hal yang dapat menimbulkan dampak negatif. Kesehatan dan waktu
luang adalah dua hal yang sangat melimpah dalam kehidupan manusia. Dalam pandangan Islam,
kesehatan dan waktu luang termasuk dalam deretan nikmat-nikmat terbesar yang pada kenyataannya
banyak dibiarkan bahkan disiasiakan begitu saja atau mengisinya dengan kegiatan yang tidak
bermanfaat. Oleh Karenanya Rasulullah Muhammad SAW menyeru kita semua untuk memanfaatkan
dua nikmat yakni kesehatan dan waktu luang (kesempatan) secara benar yang diisi dengan berbagai
aktifitas bermanfaat dan semakin memperteguh kepribadian sebagai orang yang beriman, konsisten dan
serius terhadap nilai-nilai Islam.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Kedua nikmat ini seharusnya dimanfaatkan sebaik mungkin selama kita masih hidup di dunia, jangan
sampai kemudian kita menyesal nanti di akhirat karena tidak mampu memanfaatkan nikmat tersebut
dengan berbagai kebaikan. Sehingga ketika telah kembali kepada Allah baru kita menyadari, bahwa apa
yang telah kita kerjakan pada saat hidup di dunia, kesempatan yang begitu banyak, serta kesehatan yang
diberikan Allah yang seharus menjadikan kita mampu untuk berbagai amal kebaikan, ternyata tidak kita
manfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Demikianlah khutbah singkat ini, semoga kita semua termasuk golongan orang-orang yang senantiasa
mengharap rahmat Allah SWT untuk mencapai kebahagian didunia dan akhirat. Amin...

‫َأُقْو ُل َقْو ِلي َهَذ ا َو اْسَتْغ ِفُر َهللا ِلي َو َلُك ْم َو ِلَس اِئِر الُم ْس ِلِم ْيَن ِإَّنُه ُهَو الَسِم ْيُع الَعِلْيُم‬
‫‪Khutbah Kedua‬‬

‫َاْلَحْم ُد ِهلل َعلَى ِإْح َس اِنِه َو الُّشْك ُر َلُه َعلَى َتْو ِفْيِقِه َوِاْمِتَناِنِه‪َ .‬و َأْش َهُد َأْن َال ِاَلَه ِإَّال ُهللا َو ُهللا َو ْح َد ُه َال َش ِر ْيَك َلُه َو َأْش َهُد أَّن َس ِّيَدَنا ُمَحَّم ًدا‬
‫َع ْبُد ُه َو َر ُسْو ُلُه الَّد اِع ى إلَى ِر ْض َو اِنِه‪ .‬اللُهَّم َص ِّل َع َلى َس ِّيِد َنا ُمَحَّمٍد ِوَع َلى َاِلِه َو َأْص َح اِبِه َو َس ِّلْم َتْس ِلْيًم ا ِكثْيًرا َأَّم ا َبْعُد‬

‫َفيَا َاُّيَها الَّناُس ِاَّتُقواَهللا ِفْيَم ا َأَم َر َو اْنَتُهْو ا َع َّم ا َنَهى َو اْعَلُم ْو ا َأَّن َهللا َأَم َر ُك ْم ِبَأْم ٍر َبَد َأ ِفْيِه ِبَنْفِسِه َو َثـَنى ِبَم آل ِئَك ِتِه ِبُقْد ِسِه َو َقاَل َتعَاَلى ِإَّن‬
‫َهللا َو َم آلِئَك َتُه ُيَص ُّلْو َن َعلَى الَّنِبى يآ َاُّيَها اَّلِذ ْيَن آَم ُنْو ا َص ُّلْو ا َع َلْيِه َو َس ِّلُم ْو ا َتْس ِلْيًم ا‪ .‬اللُهَّم َص ِّل َع َلى َس ِّيِد َنا ُمَحَّمٍد َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس ِّلْم‬
‫َو َع َلى آِل َس ِّيِد نَا ُمَحَّمٍد َو َع َلى َاْنِبيآِئَك َو ُرُس ِلَك َو َم آلِئَك ِة ْالُم َقَّر ِبْيَن َو اْر َض الّلُهَّم َع ِن ْالُخَلَفاِء الَّراِشِد ْيَن َأِبى َبْك ٍر َو ُع َم ر َو ُع ْثَم ان َو َع ِلى‬
‫َو َع ْن َبِقَّيِة الَّص َح اَبِة َو الَّتاِبِع ْيَن َو َتاِبِع ي الَّتاِبِع ْيَن َلُهْم ِبِاْح َس اٍن ِاَلىَيْو ِم الِّدْيِن َو اْر َض َع َّنا َم َع ُهْم ِبَر ْح َم ِتَك َيا َأْر َح َم الَّراِحِم ْيَن‬

‫َاللُهَّم اْغ ِفْر ِلْلُم ْؤ ِمِنْيَن َو ْالُم ْؤ ِم َناِت َو ْالُم ْس ِلِم ْيَن َو ْالُم ْس ِلَم اِت َاَالْح يآُء ِم ْنُهْم َو ْاَالْم َو اِت اللُهَّم َأِع َّز ْاِإل ْس َالَم َو ْالُم ْس ِلِم ْيَن َو َأِذ َّل الِّش ْر َك‬
‫َو ْالُم ْش ِرِكْيَن َو اْنُصْر ِعَباَدَك ْالُمَو ِّح ِد َّيَة َو اْنُصْر َم ْن َنَص َر الِّدْيَن َو اْخ ُذ ْل َم ْن َخ َذ َل ْالُم ْس ِلِم ْيَن َو َد ِّم ْر َأْع َداَء الِّدْيِن َو اْع ِل َك ِلَم اِتَك ِإ ى َيْو َم‬
‫َل‬
‫الِّدْيِن ‪.‬‬

‫اللُهَّم اْدَفْع َع َّنا ْالَبَالَء َو ْالَو َباَء َو الَّز َالِز َل َو ْالِمَح َن َو ُسْو َء ْالِفْتَنِة َو ْالِمَح َن َم ا َظَهَر ِم ْنَها َو َم ا َبَطَن َع ْن َبَلِد َنا ِاْنُدوِنْيِس َّيا خآَّص ًة َو َس اِئِر‬
‫ْالُبْلَداِن ْالُم ْس ِلِم ْيَن عآَّم ًة َيا َر َّب ْالَع اَلِم ْيَن ‪َ .‬ر َّبَنا آِتنَا ِفى الُّد ْنَيا َحَس َنًة َوِفى ْاآلِخ َرِة َحَس َنًة َوِقَنا َع َذ اَب الَّناِر ‪َ .‬ر َّبَنا َظَلْم َنا َاْنُفَس َنا َو اإْن َلْم‬
‫َتْغ ِفْر َلَنا َو َتْر َحْم َنا َلَنُك ْو َنَّن ِم َن ْالَخ اِس ِرْيَن ‪.‬‬

‫ِعَباَد ِهللا ! ِإَّن َهللا َيْأُم ُرَنا ِبْالَع ْد ِل َو ْاِإل ْح َس اِن َوِإْيتآِء ِذ ي ْالُقْر بَى َو َيْنَهى َع ِن ْالَفْح شآِء َو ْالُم ْنَك ِر َو ْالَبْغ ي َيِع ُظُك ْم َلَع َّلُك ْم َتَذَّك ُرْو َن َو اْذ ُك ُروا‬
‫َهللا ْالَعِظ ْيَم‬

Anda mungkin juga menyukai