Anda di halaman 1dari 3

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur mari kita panjatkan kepada Allah SWT. Sebab, karena rahmat-Nya kita bisa
dikumpulkan pada hari ini dalam keadaan sehat walafiat. Tidak lupa marilah kita curahkah
selawat kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya, sampai kepada kita
selaku umatnya yang Insya Allah taat kepada sunah-sunah nabi.

Pada kesempatan yang berbahagia ini saya ingin mengajak kita semua untuk mengingat,
pentingnya menjaga kesehatan dalam kehidupan sehari-hari. 

Perlu kita ketahui dari total penduduk Indonesia yang mengalami kematian anak usia dini
disebabkan kurangnya menjaga kesehatan. Menurut angka permasalahan gizi kesehatan di Jawa
timur berkisar sekitar 26,2 dari angka pemantauan gizi masyarakat. Bahaya permasalahan gizi
patut kita waspadai karena dampaknya yang buruk pada anak usia remaja.

Manfaat kesehatan secara tidak langsung diantaranya, menjernihkan setiap pikiran , tindakan ,
dan mendorong kita untuk berbuat sesuatu yang positif. Manfaat yang akan kita peroleh secara
tidak langsung jika dalam kondisi sehat adalah sebagai  berikut.

1. Yang pertama, peluang untuk sukses. Misal jika kita dapat menjaga kesehatan, kita tidak
perlu khawatir kegiatan sehari-hari kita akan terganggu karena peluang untuk sukses
diperoleh dengan dukungan kesehatan pada diri kita sendiri.

2. Yang kedua, tabungan masa depan. Misal sama seperti peluang untuk sukses kita harus
menjaga kesehatan tubuh agar dapat melakukan kegiatan yang positif dan melakukan
kegiatan amal yang baik untuk sehari-hari agar dapat menabung untuk masa depan.

3. Yang ketiga, kesempatan untuk berbagi. Misal jika kita diberi kesempatan untuk berbuat
baik mengapa tidak dilakukan? yaitu dengan cara berbagi antar sesama untuk menambah
pahala karena kesehatan akan membuat kita lebih menghargai hidup.

Islam adalah agama yang indah lagi diridhoi oleh Allah SWT, hingga perihal kesehatan juga
diperhatikan. Kesehatan dalam Islam adalah perkara yang penting, ia merupakan nikmat besar
yang harus disyukuri oleh setiap hamba. Terkait pentingnya kesehatan Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:

‫نعمتان مغبون فيهما كثير من الناس الصحة والفراغ‬


“Dua kenikmatan yang sering dilupakan oleh kebanyakan manusia adalah kesehatan dan waktu
luang.” (HR. Al-Bukhari: 6412, at-Tirmidzi: 2304, Ibnu Majah: 4170)

Ibnu Bathal menjelaskan bahwa makna hadits ini adalah seseorang tidak dikatakan memiliki
waktu luang hingga ia juga memiliki badan yang sehat. Barangsiapa yang memiliki hal tersebut
(waktu luang dan badan yang sehat) hendaknya ia bersemangat agar jangan sampai ia tertipu
dengan meninggalkan syukur kepada Allah atas segala nikmat yang diberikan-Nya. Termasuk
bersyukur kepada Allah adalah dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala
larangan-Nya.Barangsiapa yang tidak bersyukur seperti itu maka ialah orang yang tertipu.
(Fathul Bari bi Syarhi Shahihil Bukhari)

Syaikh Abdul ‘Aziz bin Baz rahimahullah menjelaskan bahwa inilah yang sering terjadi pada
kebanyakan manusia; mereka tertipu dengan waktu luang dan nikmat sehat, kedua nikmat
tersebut berlalu tanpa manfaat. (Fathul Bari bi Syarhi Shahihil Bukhari: 14/182)
Setiap nikmat yang Allah berikan kepada kita wajib untuk kita syukuri.Dalam hadits yang mulia
di atas Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan pentingnya nikmat sehat.
Salah satu cara mensyukuri nikmat sehat adalah dengan menjaga nikmat sehat itu sendiri.
Dalam Al-Qur`an banyak terdapat ayat-ayat yang menyiratkan perintah untuk menjaga
kesehatan, di antaranya adalah firman Allah ta’ala:
‫وكلوا مما رزقناكم حالال طيبا واتقوا هللا الذي أنتم به مؤمنون‬
“Dan makanlah dari apa yang telah diberikan Allah kepada kalian  sebagai rezeki yang halal dan
baik, dan bertakwalah kamu kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.” (QS. Al-Maid)

Dalam ilmu kesehatan atau gizi disebutkan, makanan adalah unsur terpenting untuk menjaga
kesehatan. Kalangan ahli kedokteran Islam menyebutkan, makan yang halalan dan thayyiban.
Al-Quran berpesan agar manusia memperhatikan yang dimakannya, seperti ditegaskan dalam
ayat: “maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya”.(QS. ‘Abasa 80 : 24 )

Dalam 27 kali pembicaraan tentang perintah makan, al-Quran selalu menekankan dua sifat, yang
halal dan thayyib, di antaranya dalam (Q., s. al-Baqarat (2)1168; al-Maidat (s):88; al-Anfal
(8):&9; al-Nahl (16) : 1 14)

Selain menjaga makan, aktivitas terpenting untuk menjaga kesehatan dalam ilmu kesehatan
adalah melalui kegiatan berolahraga. Nash al-Quran yang dijadikan sebagai pedoman perlunya
berolahraga, dalam konteks perintah jihad agar mempersiapkan kekuatan untuk menghadapi
kemungkinan serangan musuh, yaitu ayat:

“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari
kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan
musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya;
sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu najkahkanpadajalan Allah niscaya akan
dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan). (QS.Al-Anfal :6o):

Nabi menafsirkan kata kekuatan (al-Quwwah) yang dimaksud dalam ayat ini adalah memanah.
Nabi pernah menyampaikannya dari atas mimbar disebutkan 3 kali.
Terakhir adalah dengan menjaga kebersihan. Ajaran Islam sangat memperhatikan masalah
kebersihan yang merupakan salah satu aspek penting dalam ilmu kedokteran. Dalam terminologi
Islam, masalah yang berhubungan dengan kebersihan disebut dengan al-Thaharat. Dari sisi
pandang kebersihan dan kesehatan, al-thaharat merupakan salah satu bentuk upaya preventif,
berguna untuk menghindari penyebaran berbagai jenis kuman dan bakteri. Kesucian lahiriah
meliputi kebersihan badan, pakaian, tempat tinggal, jalan dan segala sesuatu yang dipergunakan
manusia dalam urusan kehidupan. Sedangkan kesucian rohani meliputi kebersihan hati, jiwa,
akidah, akhlak, dan pikiran.

Imam al-Suyuthi, ‘Abd al-Hamid al-Qudhat, dan ulama yang lain menyatakan, dalam Islam
menjaga kesucian dan kebersihan termasuk bagian ibadah sebagai bentuk qurbat, bagian dari
ta’abbudi, merupakan kewajiban, sebagai kunci ibadah, Nabi bersabda: “Dari ‘Ali ra., dari Nabi
saw, beliau berkata: “Kunci shalat adalah bersuci” (HR Ibnu Majah, al-Turmudzi, Ahmad,
dan al-Darimi)
Semoga kita selalu sehat, kuat, dan bugar. Terima kasih atas kehadiran serta perhatiannya.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai