0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
97 tayangan4 halaman
Islam memperhatikan kesehatan secara komprehensif, tidak hanya fisik tetapi juga mental dan spiritual. Kesehatan fisik, mental, dan spiritual saling berhubungan dan mempengaruhi satu sama lain. Alquran dan hadis memberikan banyak petunjuk tentang pola makan sehat, kebersihan diri, dan hubungan sosial yang seimbang untuk mencapai kesehatan secara menyeluruh.
Islam memperhatikan kesehatan secara komprehensif, tidak hanya fisik tetapi juga mental dan spiritual. Kesehatan fisik, mental, dan spiritual saling berhubungan dan mempengaruhi satu sama lain. Alquran dan hadis memberikan banyak petunjuk tentang pola makan sehat, kebersihan diri, dan hubungan sosial yang seimbang untuk mencapai kesehatan secara menyeluruh.
Islam memperhatikan kesehatan secara komprehensif, tidak hanya fisik tetapi juga mental dan spiritual. Kesehatan fisik, mental, dan spiritual saling berhubungan dan mempengaruhi satu sama lain. Alquran dan hadis memberikan banyak petunjuk tentang pola makan sehat, kebersihan diri, dan hubungan sosial yang seimbang untuk mencapai kesehatan secara menyeluruh.
World Health Organization (WHO) membuat defenisi universal yang menyatakan bahwa pengertian sehat adalah suatu keadaan kondisi fisik, mental, dan kesejahteraan sosial yang merupakan satu kesatuan dan bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan. Pengertian sehat yang dikemukan oleh WHO ini merupakan suatau keadaan ideal, dari sisi biologis, psiologis, dan sosial sehingga seseorang dapat melakukan aktifitas secara optimal. Menurut WHO, ada tiga komponen penting yang merupakan satu kesatuan dalam defenisi sehat yaitu: sehat jasmani, sehat mental, dan sehat spiritual. Perhatian Alqur'an terhadap kesehatan lebih komprehensif; tak terbatas hanya kesehatan fisik/ lahir/ jasmani yang terlihat secara kasat mata, namun juga bagaimana manusia bisa mencapai sehat sebenarnya yaitu sehat secara mental, psikis yang akhir- akhir ini tema kesehatan mental sedang menjadi isu sentral. Jika kita menelisik lebih dalam, maka ayat yang berkenaan langsung dengan kesehatan fisik salah satunya ialah, “Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.” (Q.S. Al-A’raf 7: 31). Sebagaimana disepakati oleh para ulama bahwa di balik pengsyariatan segala sesuatu termasuk ibadah dalam Islam terdapat hikmah dan manfaat bagi fisik (badaniah) dan psikis (kejiwaan). Pada saat orang-orang Islam menunaikan kewajiban-kewajiban keagamaannya, akan terjaga dari berbagai penyakit lahir dan batin. Diriwayatkan oleh at- Tirmidzi bahwa Rasulullah saw bersabda: ‘Barangsiapa bangun di pagi hari dengan badan schat dan jiwa sehat pula, dan rezekinya dijamin, maka dia seperti orang yang memiliki dunia seluruhnya.” B. Hubungan timbal balik antara kesehatan jasmani dan kesehatan rohani Kesehatan jasmani adalah keadaan yang bugar dari tubuh/fisik yang memberikan kemampuan untuk menjalani segala aktifitas sehari-hari, tanpa rasa lelah yang berarti, sekalipun dalam kesibukan yang padat. Sedangkan definisi kesehatan rohani adalah suatu kondisi yang berhubungan dengan hati seseorang atau batin orang. Orang yang sehat secara rohani berarti tidak sakit hati atau memiliki perasaan bahagia. Karena itu jika jasmani kita baik dan sehat maka rohani kita akan sehat juga.karena kita membutuhkan tubuh yang sehat dan akal yang sehat. untuk dapat memperoleh spiritual yang baik C. Peranan aqidah dalam membina kesehatan Sehat dan sakit merupakan fitrah yang silih berganti dialami setiap insane selama menjalani kehdiupan di dunia. Kedua kondisi ini menyimpan hikmah dan kebaikan yang besar tatkala kita menghadapi dan menjaninya sesuai tuntunan Islam. Karena itu kita senantiasa menyikapi sehat dan sakit dengan selalu mengharapkan kebaikan kepada Allah Ta’ala. Dalam menyikapi sakit Rasulullah senantiasa melihatkan Allah Ta’ala Yang Maha Penyembuh, dengan keyakinan dan kebenaran bahwa dibalik rasa sakit terdapat segudang hikmah dan kebaikan. “Dan apabila aku sakit, maka Dia (Allah) akan memberikan kesembuhan” (Al Qur- an Surat Asy Syu’ara: 80) “Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit, melainkan Dia menurunkan obatnya” (Hadits Riawayat Bukhari dan Muslim) D. Pengaruh kesehatan jasmani dan kesehatan rohani terhadap kehidupan individu, keluarga dan masyarakat Orang yang sehat jasmani dan rohani akan melakukan segala sesuatu hal yang positif, baik dan berguna. Perilaku yang positif akan berdampak positif pula bagi kesehatan individu. Sehat pada umumnya mempengaruhi perilaku manusia, begitu pula sebaliknya, perilaku seseorang juga akan dapat mempengaruhi kesehatan orang tersebut. Orang yang sehat jasmani dan rohani tentu saja juga sehat social, yang mana individu yang sehat akan menjaga hubungan social yang positif dengan keluarga dan masyarakat. E. Tuntunan Al Quran dan Hadits tentang: 1. Kesehatan jasmani Dalam ilmu kesehatan atau gizi disebutkan, makanan adalah unsur terpenting untuk menjaga kesehatan. Kalangan ahli kedokteran Islam menyebutkan, makan yang halalan dan thayyiban. Al-Quran berpesan agar manusia memperhatikan yang dimakannya, seperti ditegaskan dalam ayat: “maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya”.(QS. ‘Abasa 80 : 24 ) 2. Kesehatan individu Islam menjaga kesucian dan kebersihan termasuk bagian ibadah Nabi bersabda: “Dari ‘Ali ra., dari Nabi saw, beliau berkata: “Kunci shalat adalah bersuci” (HR Ibnu Majah, al-Turmudzi, Ahmad, dan al-Darimi) Dalam ilmu kesehatan atau gizi disebutkan, makanan adalah unsur terpenting untuk menjaga kesehatan. Kalangan ahli kedokteran Islam menyebutkan, makan yang halalan dan thayyiban. Al-Quran berpesan agar manusia memperhatikan yang dimakannya, seperti ditegaskan dalam ayat: “maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya”.(QS. ‘Abasa 80 : 24 ). Dalam 27 kali pembicaraan tentang perintah makan, al-Quran selalu menekankan dua sifat, yang halal dan thayyib, di antaranya dalam (Q., s. al-Baqarat (2)1168; al-Maidat (s):88; al-Anfal (8):&9; al-Nahl (16) : 1 14), “Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.” (Q.S. Al-A’raf 7: 31). Pada pertengahan hingga akhir ayat pada surah al-A’raf di atas, Allah mengisyaratkan suatu hal yang sangat prinsip dalam kesehatan yaitu pengaturan pola makan dan minum. 3. Kesehatan social Kesehatan sosial merupakan psikologis. Dimana ada keharmonisan antara sebuah individu dengan individu lain maupun dengan sistem yang berlaku pada sebuah tatanan masyarakat karena manusia sebagai makhluk sosial merupakan mahkluk yang berhubungan secara timbal-balik dengan manusia lain. “Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.” (Q.S. Al-A’raf 7: 31). Dalam surah Al-A’raf 7:31 diatas Allah menegaskan untuk makanlah sesukamu dan berpakaianlah sesukamu selagi engkau hindari dua perilaku yaitu berlebih-lebihan dan sombong. 4. Kesehatan spiritual Kesehatan spiritual adalah rasa harmonis atau saling keterikatan antara diri sendiri dan orang lain, alam serta dengan Allah. “Setiap muslim yang terkena musibah penyakit atau yang lainnya, pasti akan Allah hapuskan berbagai kesalahannya, seperti sebuah pohon meruntuhkan daun- daunnya” (Hadits Riwayat Muslim) Selain itu Rasulullah juga merupakan teladan dan motivator terbaik dalam menyikapi sakit sekaligus sebagai pakar yang tiada tandingnya dalam tindakan pengobatan (terapi). Dalam menyikapi sakit Rasulullah senantiasa melihatkan Allah Ta’ala Yang Maha Penyembuh, dengan keyakinan dan kebenaran bahwa dibalik rasa sakit terdapat segudang hikmah dan kebaikan. “Dan apabila aku sakit, maka Dia (Allah) akan memberikan kesembuhan” (Al Qur- an Surat Asy Syu’ara: 80) “Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit, melainkan Dia menurunkan obatnya” (Hadits Riawayat Bukhari dan Muslim)