Anda di halaman 1dari 17

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Penegertian Sehat Menurut Islam

Kata sehat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah suatu


keadaan/kondisi seluruh badan serta bagian-bagiannya terbebas dari sakit.
Mengacu pada Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 “sehat adalah
keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sisoal yang memungkinkan seseorang dapat
hidup secara sosial dan ekonomis”. Sedangkan menurut Undang-Undang Kesehatan No. 36
tahun 2009 “ sehat adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis”.

Menurut WHO1 pada tahun 1947 kesehatan mencakup tiga aspek yaitu sehat dalam
arti fisik, mental dan sosial. Namun pada tahun 1984 WHO menyatakan bahwa spiritual juga
termasuk aspek dari kesehatan. Sehingga sejak 1984 hingga sekarang yang dimaksud sehat
seutuhnya oleh WHO adalah sehat secara fisik, mental, sosial, dan spiritual.

Kata sehat merupakan Indonesianisasi dari bahasa Arab “ash-shihhah” yang berarti
sembuh, sehat, selamat dari cela, nyata, benar, dan sesuai dengan kenyataan. Kata
sehat dapat diartikan pula: (1) dalam keadaan baik segenap bada serta bagian-bagiannya (bebas
dari sakit) dan waras, (2) mendatangkan kebaikan pada badan, (3) sembuh dari sakit. Dalam
bahasa Arab terdapat sinonim dari kata “ash-shhihah yaitu al-afiah” yang berarti
“ash-shhihah at-tammah (sehat yang sempurna)”. Kedua kata ash- shihah wa al-afiah yang
apabila diIndonesiakan menjadi “sehat wal afiat”dan artinya sehat secara
sempurna. Kata sehat wal afiat yang merupakan Indonesiasi dalam bahasa Arab “ash-shhihah
dan al’afiah” tetapi tidak satu kata pun didalam Al-Quran menyebutkan “ash-shhihah
dan al’fiah”, tetapi Al-Quran menyebutkan perkataan “syifa” berarti sembuh (dari sakit),
dan pengobatan (menuju kesembuhan dari keadaan sakit).

1
WHO (World Health Organization) merupakan Organisasi Kesehatan seDunia

3
Kata “syifa” disebut dalam Al-Quran dimana disebutkan bahwa disamping
sebagai petunjuk Al-Quran juga dinyatakan sebgaai obat yang menyembuhkan. Firman
Allah di dalam Qs. Al- Israa‟ 17: 82. Artinya
”Dan kami turunkan dari Al -Quran  suatu yang menjadi penawar dan rahmat
bagi orang-orang yang beriman dan Al-Quran itu tidaklah menambah kepada
orang-orang yang zalim selain kerugian”.
  Dari ayat ini dapat dipahami bahwa Al-Quran sebagai penyembuh hanya kepada orang
yang beriman secara islam. Non muslim dikategorikan sebagai orang-orang lalil,
otomatis tidak sehat. Dengan demikian, yang dimaksud sehat atau sakit dalam
ayat ini bersifat rohaniah. Secara fisik orang yang dikatakan sehat. Ukuran sehat
atau sakit terletak pada iman secara Islam.
Karakteristik kesehatan yang demikian ini secara eksplisit, yaitu penyakit hati
kata lain dari rohani, disebut kembali dalam Qs. Yunus 10 : 57. Artinya :
“Hai manusia,sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari
Tuhanmu dan penyembuhan bagi  penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada
petunjuk serta rahmat bagi orang-orang beriman”.

Islam sangat memperhatikan kondisi kesehatan, sehingga dalam Al-Qur’an


dan hadist ditemui banyak referensi tentang sehat. Sehat (Arab “al-shihah”),
dalam Islam bukan hanya merupakan sesuatu yang berhubungan dengan masalah
fisik(jasmani), melaikan juga meyangkut psikis (jiwa). Karena itulah mengapa
Islam memperkenalakan konsepsi “Al-shihah wa al afiyat” yang lazim diucapkan
sehat wal afiat yang memiliki arti suatu kondisi sehat dimana seseorang
mengalami kesehatan yang paripurna, jasmani (fisik) dan rohani (psikis).
Konsepsi “Al-shihah wa al afiyat /sehat wal afiat” terdiri dari dua kata
yaitu “sehat dan afiat”. Menurut KBBI kata “sehat” berati keadaan baik segenap badan dan
bagiannya, sembuh dari sakit (terbebas dari sakit). Sedangkan kata “afiat” menurut KBBI
disama artikan dengan sehat, afiat berarti sehat, segar bugar dan kuat.
Menurut kamus bahasa Arab kata “sehat” berarti keadaan baik bagi segenap anggota
badan dan kata “afiat” diartikan sebagai perlindungan Allah SWT untuk hamba-Nya dari segala
macam bencana dan tipu daya. Atau, menurut istilah Quraish Shihab ialah berfungsi

4
bagi seluruh anggota tubuh manusia sesuai dengan tujuan penciptanya. Menurut
Dian Mohammad Anwar dari Foskos Kesweis (Forum Komunikasi di Studi Kesehatan Jiwa
Islami Indonesia), pengertian dalam Islam lebih merujuk kepada pengertian yang terkandung
dalam kata “afiat”. Konsep tersebut ditinjau dari perspektif Islam yang mengacu dalam kitab suci
Al-Qur’an dan hadist.

Sementara itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam Musyawarah Nasional Ulama
tahun 1983 merumuskan kesehatan sebagai “kesehatan jasmaniah, ruhaniyah, dan sosial yang
dimiliki manusia sebagai karunia Allah yang wajib disyukuri dengan mengamalkan tuntunan-
Nya,dan memelihara serta mengembangkannya”.

Dari beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud sehat
menurut pandangan Islam adalah keadaan baik segenap badan serta bagian-bagiannya (bebas
dari sakit) yang ditandai berfungsinya anggota tubuh manusia sesuai dengan tujuan penciptanya,
sebagai karunia Allah yang wajib disyukuri dengan mengamalkan tuntunan-Nya, dan
memelihara serta mengembangkannya.

2.2 Tuntunan Islam untuk Meraih Kesehatan Jasmani dan Rohani

Islam merupakan agama yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia


secara komprehensif dan universal, untuk mengatur kemakmuran di bumi guna
menuju kebahagiaan dunia dan akhirat. Salah satunya adalah kesehatan. Dengan
mengamalkan ajaran-ajaran Islam secara kaffah dan istiqomah, pastilah kita akan
memperoleh kesehatan jasmasni dan rohani, lahir dan batin.

2.2.1 Kesehatan Jasmani


Ajaran Islam sangat menekankan kesehatan jasmani. Agar tetap sehat, hal
yang perlu diperhatikan dan dijaga, yaitu:
1. Shalat
“Jadikanlah sholat dan sabar penolong mu. Dan sesungguhnya
yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang
khusyu’…” (Al-Baqarah [2]: 45)

5
Shalat membawa rezeki, menjaga kesehatan, mengusir gangguan
menolak penyakit, memperkuat hati, memutihkan wajah, menyenangkan
jiwa, menghilangkan kemalasan, memotivasi organ tubuh, meningkatkan
stamina, melapangkan dada, menyinari jiwa, memelihara kenikmatan,
menghilangkan bencana, membawa berkah, menjauhkan pelakunya dari
setan dan mendekatkan kepada Allah Ar-Rahman.
Setelah mengadakan penelitian secara mendalam yang dikaitkan
dengan kondisi fisik manusia, akhirnya berkesimpulan sebagai berikut :
 Manfaat ruku antara lain:
 Menjaga melekatnya tulang tungging dengan tulang belakang
sehingga persendian menjadi licin.
 Dapat memperbaiki letak bayi yang kurang baik bagi ibu yang
sedang hamil, sehingga pada saat melahirkan tidak mengalami
patah tulang tunggingnya.
 Memperlancar sirkulasi darah dari jantung ke seluruh tubuh,
terutama ke otak / kepala sebagai pusat susunan syaraf.
 Menghindarkan diri dari berbagai penyakit tulang belakang,
seperti :
 Acute Lumbargo : sengal (rasa sakit) pinggang
mendadak.
 Cronic Recurant : sengal (rasa sakit) pinggang
menahun.
 Spondilosis: tergelincirnya ruas tulang belakang.
 Menyembuhkan kelainan-kelainan tulang belakang bagi anak-
anak akibat posisi duduk yang kurang baik pada saat belajar
misalnya penyakit kiposis (bungkuk), lordosis (menjorok ke
depan) dan skoliosis (bengkok ke kanan atau ke kiri).

 Manfaat sujud, yaitu:


 Otot menjadi kuat, limpa terpijit sehingga aliran darah menjadi
lancar karenanya.

6
 Berkembangnya otot dada bagi wanita, sehingga menghasilkan
buah dada yang montok dan bagus bentuknya.
 Sirkulasi darah dari jantung ke seluruh tubuh akan lancar,
keperluan darah di otak pun akan terpenuhi, karena otak adalah
pusat susunan syaraf, maka terpenuhi atau tidaknya kebutuhan
darah di otak akan banyak berpengaruh terhadap seluruh tubuh.

 Manfaat dudut tahiyat, yaitu:


 Bagi wanita akan memperkuat bagian-bagian kemaluan,
sehingga di saat melahirkan tidak mudah terjadi kerobekan.
Dengan demikian juga terjaganya tiga lubang yang sangat
berdekatan. Tiga lubang tersebut adalah saluran kencing,
lubang senggama, lubang dubur atau poros.
 Bagi laki-laki, kaki memijit kemaluan, sehingga akan
mengakibatkan lancarnya air seni, zakar (penis) dapat ereksi
dengan baik dan testis akan dapat memproduksi sperma lebih
banyak dan sehat serta hidup.
 Telapak kaki kanan yang dapat menanggulangi penyakit kaki
leter yang biasanya menyebabkan tidak tahan berdiri atau
berjalan.
 Cara turun untuk sujud dan bangkit dari sujud yang baik dan
benar akan dapat memperkuat otot kaki, baik untuk laki-laki
maupun untuk perempuan.

2. Mengatur pola makan dan minum


Menu makanan yang berfaedah terhadap kesehatan jasmani, seperti
tumbuh-tumbuhan, daging binatang darat, daging binatang laut, segala
sesuatu yang dihasilkan dari daging, madu, kurma, susu, dan semua yang
bergizi.
a) Tata makanan. Islam melarang berlebih-lebihan dalam hal makanan,
makan bukan karena lapar hingga kekenyangan, diet ketika sedang

7
sakit, memerintahkan puasa agar usus dan perut besarnya dapat
beristirahat dan tidak berbuka puasa dengan berlebih-lebihan dan
melampaui batas.
“Tidaklah ada wadah yang lebih buruk yang diisi oleh manusia
daripada perutnya sendiri. Cukuplah seseorang itu mengkonsumsi
beberapa suap makanan yang dapat menegakkan tulang
punggungnya. Kalau terpaksa, maka ia bisa mengisi sepertiga
perutnya dengan makanan, sepertiga lagi dengan minuman, dan
sepertiga sisanya untuk nafas.”2
b) Mengharamkan segala sesuatu yang berbahaya bagi kesehatan, seperti
bangkai, darah, dan daging babi.

3. Keseimbangan beraktifitas dan istirahat


Islam menekankan keteraturan mengatur ritme hidup dengan cara
tidur cukup, istirahat cukup, di samping hak-haknya kepada Tuhan
melalui ibadah. Islam memberi tuntunan agar mengatur waktu untuk
istirahat bagi jasmani. Keteraturan tidur dan berjaga diatur secara
proporsional, masing-masing anggota tubuh memiliki hak yang mesti
dipenuhi.
Adapun posisi tidur yang paling efisien adalah berbaring kesebelah
kanan agar makanan bisa berada pada posisi yang paling pas dalam
lambung, mengendap secara proporsional.

4. Olahraga sebagai upaya menjaga kesehatan


Aktivitas terpenting untuk menjaga kesehatan dalam ilmu
kesehatan adalah melalui kegiatan berolahraga. Tujuan utama olahraga
adalah untuk mempertinggi kesehatan yang positif, daya tahan, tenaga
otot, keseimbangan emosional, efisiensi dari fungsi- fungsi alat tubuh, dan
daya ekspresif serta daya kreatif. Dengan melakukan olahraga secara
bertahap, teratur, dan cukup akan meningkatkan dan memperbaiki

2
HR Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Hibban dan Al-Hakim

8
kesegaran jasmani, menguatkan dan menyehatkan tubuh. Dengan
kesegaran jasmani seseorang akan mampu beraktivitas dengan baik.

5. Anjuran menjaga kebersihan


Imam Al- Suyuthi, 'Abd Al- Hamid Al- Qudhat, dan ulama yang
lain menyatakan, dalam Islam menjaga kesucian dan kebersihan termasuk
bagian ibadah sebagai bentuk qurbat, bagian dari ta'abbudi, merupakan
kewajiban, sebagai kunci ibadah.

2.2.2 Kesehatan Rohani


Seperti yang dijelaskan dalam  Firman Allah yang tertuang dalam Al-
Quran surat Al- Ra’d: 28 yang berbunyi yaitu :
“orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan
mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi
tentram.”
Hubungan antara makhluk dengan Tuhannya akan berjalan baik bila
sang makhluk menaati apa yang diperintahkan Allah, ciri- ciri jiwa yang sehat
yang dalam Al- Quran disebut Qalbun Salim, seperti hati yang selalu bertobat
(at-taqwa), hati yang selalu menjaga dari hal- hal keduniaan (al- zuhd), hati
yang selalu ada manfaatnya (al- shumi), hati yang selalu butuh pertolongan
Allah (al-faqir).

Menurut Masjfuk Zuhdi dalam bukunya Masail Fiqhiyah ajaran Islam yang berkaitan
dengan kesehatan dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu:

a) Preventif (pencegahan)
Melarang hal-hal yang dapat membahayakan dirinya dan orang lain yang berfungsi
sebagai pencegahan, antara lain:
 Al – Qur’an S. Al – Isra ayat 32 : melarang dan mengharamkan zina dan tindakan
prostitusi karena dapat mengakibatkan penyakit kelamin dan HIV / AIDS.

9
 Al – Qur’an S. Al – A’raf ayat 80-81 : berisi larangan (haram) melakukan
homoseksual karena dapat mengakibatkan HIV / AIDS dan penyakit kelamin.
 Al – Qur’an S. Al – Baqarah ayat 232 : Larangan melakukan hubungan suami
istri ketika sang istri sedang haid. Karena daraah haid mengandung bakteri
(microbes) yang dapat mengganggu kesehatan.
 Al – Qur’an S. Al – Baqarah ayat 23 : Larangan menikah bagi mereka yang
memiliki hubugan darah / nasab. Karena dapat menyebabkan cacat fisik dan
mental keturunannya.
 Al – Qur’an S. Al – Maidah ayat 3 & 90, Al – Qur’an S. Al – A’raf ayat 30 : berisi
tentang makanan – makanan yang diharamkan untuk di konsumsi karena dapat
merusak kesehatan jasmani, rohani dan akidah.
 Al – Qur’an S. Al – Baqarah ayat 11, Al – Qur’an S. Ar – Rum ayat 41 dan hadist-
hadist Rasulullah SAW : Larangan mencemari lingkungan yang menyebabkan
berbagai penyakit.

b) Kewajiban dan Sunnah yang berdampak positif, antara lain :


 Perintah berwudhu paling sedikit 5 kali sehari (menjaga kebersihan).
 Perintah sholat lima waktu dengan gerakan gimnastik.
 Perintah puasa selama sebulan saat Ramadhan setiap tahun untuk kesehatan
jasmani dan rohani.
 Sunnah sholat tahajud untuk menghilangkan stress dan sumber penyakit
(kesehatan rohani)
 Anjuran menutup makan dan minuman terutama dimalam hari.
 Anjuran berolahraga untuk kesehatan jasmani dan rohani.

c) Mewajibkan berobat bagi mereka yang sakit.


“Berobatlah kamu hai hamba-hamba Allah! Sebab sesungguhnya Allah tidak
membuat penyakit kecuali membuat pula obatnya, selain satu penyakit, ialah penyakit
tua.” 3

3
HR. Ahmad, Ibnu Hibban dan Al-Hakim

10
2.3 Tuntunan Islam Terhadap Orang Yang Sakit

Dalam kehidupan semasa hidupnya, manusia tidak dapat menghindari yang namanya
sakit. Sehat dan sakit merupakan dua bagian hidup manusia yang tidak dapat dihindari karena
keduanya merupakan sunnatullah yang diciptakan secara berpasang-pasangan. Sebagaimana
yang Allah katakan “segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan agar kami menyadari
kebesaran Allah” (QS. Al- Dzariyat ayat 49). Sebab itulah Islam mewajibkan kita berobat ketika
sakit.

Ada beberapa prinsip yang harus kita perhatikan saat sakit, yaitu:

Meyakini bahwa sakit merupakan bagian dari takdir Allah, maka Allah pula lah yang
menyembuhkan. Dan para tim medis merupakan sarana.

Memahami jika sakit merupakan balasan (azab) dari Allah atas segala dosa dan kemaksiatan
yang sudah kita lakukan atau merupakan cobaan penguji kesabaran yang dapat mengangkat
derajat manusia.

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa kewajiban bagi kita saat sakit adalah
berobat kemudian kembali kepada Allah, menunduk dan berdoa kepada Allah untuk
dihilangkan segala musibah tersebut.

Bimbingan dan petunjuk dari Rasulullah kepada kaum muslimin ketika sakit adalah
sebagai berikut :

 Berobat dengan sungguh-sungguh.


 Memohon kepada Allah untuk diberikan keberkahan atas segala musibah yang
dialaminya dan memohon agar segera kembali pulih serta memperoleh ampunan /
kembali kepada Allah dengan keridhoan-Nya.
 Berbaik sangka (Husnudzan) terhadap Allah.
Sudah selayaknya orang yang sakit mengingat luasnya rahmat dan ampunan
Allah, dan berbaik sangka terhadapnya-Nya. Dalam sebuah hadist di
sebutkan

11
“ Janganlah seseorang meninggal kecuali dalam keadaan baik
sangka kepada allah”4
Termasuk berbaik sangka bagi si sakit, dengan berharap bahwa musibah yang
menimpanya merupakan pendahuluan dari kebaikan yang dianugerahkan Allah
kepadanya, sebagaimana tercantum dalam sebuah hadist: “Barang siapa
dikehendaki Allah kebaikan pada dirinya, maka ia akan di beri cobaan”5
 Bersabar dan berharap pahala kepada Allah
Sabar adalah menahan diri dan membawanya kearah yang dituntut
syara’, serta menghindarkan diri dari hal-hal yang diharamkan. Yakinlah
bahwa musibah ini akan menghapuskan sebagian dari dosa-dosa yang
telah kita perbuat, sebagaimana sabda nabi :
“Tidak ada musibah yang menimpa, seperti keletihan, kelesuhan, sakit,
duka, susah, dan gangguan sekedar tusukan duri sekalipun, melainkan
dihapuskan Allah sebagian dari dosa-dosanya.” 6
 Tawakkal
Tawakal adalah perpaduan antara sabar, doa, dan ikhtiar yang
sesuai dengan tuntutan dan tuntunan syara’. Allah SWT telah menjanjikan
dan Allah Maha Benar janji-Nya bahwa setiap penyakit ada obatnya.
Karena itu,berikhtiarlah sesuai dengan tuntunan syara’. Janganlah berobat
dengan cara atau barang yang diharamkan. Perbanyaklah doa dan ikhtiar
serta bersabarlah hingga Allah berkenan memberikan kesembuhan. Sabda
Rasulullah SAW :
“Sesungguhnya Allah telah menurunkan penyakit dan obat. Dan
menjadikan untuk kalian bahwa setiap penyakit ada obatnya. Karena itu,
berobatlah, tetapi  jangan berobat dengan barang haram.” 7
“Masing-masing penyakit pasti ada obatnya. Kalau obat sudah
mengenai penyakit, penyakit itu pasti akan sembuh dengan izin Allah.8

4
HR. Muslim
5
HR. Bukhori Muslim
6
HR. Bukhori Muslim
7
HR. Abu Daud
8
HR. Muslim No.2204

12
 Memperbanyak dzikir
Dengan dzikir, seseorang dapat memperbaharui keimanannya, hati seseorang
akan selalu terpaut kepada Allah dan memperoleh ketentraman jiwa. Hal ini akan
mempengaruhi kesehatan fisik dan menjaga kesehatan rohani.
 Berdo’a
Doa merupakan permohonan hambanya terhadap sang Khaliq.
Aktivitas berdoa dan muhasabah diperbanyak dikala sakit. Dengan
menyadari segala kelemahan dan kekurangan kita sebagai hamba Allah, insya Allah
akan mendekatkan hati kita kepada Allah serta menjadikan ibadah dan
doa kita lebih khusyu’. Kondisi ini akan lebih mengantarkan kita pada
ketenangan  batin dan berimplikasi pada jasmani.
“Hisablah dirimu sendiri sebelum kamu dihisab.” 9

Diantara do’a yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, adalah:


“Saya memohon kepada Allah yang Maha Agung. Tuhan yang
mempuyai arsy yang besar akan menyembuhkan ku, sembuh yang tidak
meninggalkan sakit lagi”10
“Saya berlindung dengan kebesaran Allah dengan kekuasaan-Nya
dari kejahatan apa yang aku derita dan aku khawatirkan”11

2.4 Thibbun Nabawi (Pengobatan Ala Nabi Muhammad SAW)

Ketika sakit, sesorang diperintahkan untuk berobat. Maka berobat lah dengan cara yang
benar, halal dan memakai obat yang tepat sesuai anjuran Islam. Salah satu alternatif yang dapat
dipakai dalam mencari kesembuhan adalah Thibbun Nabawi.

Thibbun Nabawi adalah metode pengobatan yang berprinsip kepada Al-Qur’an dan
sunnah Nabi Muhammad SAW.

Beberapa ulama juga mengungkapkan pendapat tentang pengertian Thibbun Nabawi,


diantaranya :
9
Pesan Ummar Bin Khattab yang mahsyur
10
HR. Abu Daud dan Tirmidzi
11
HR Muslim

13
a. Thibbun Nabawi adalah segala sesuatu yang disebutkan oleh Al-
Quran dan As Sunnah yang Shahih yang berkaitan dengan kedokteran
baik berupa pencegahan (penyakit) atau pengobatan.
b. Thibbun Nabawi adalah kumpulan apa shahih dari petunjuk
Rasulullah Muhammad dalam kedokteran yang beliau berobat
dengannya atau untuk mengobati orang lain.
c. Definisi Thibbun Nabawi adalah (metode) pengobatan Rasulullah
yang beliau ucapkan, beliau tetapkan (akui), beliau amalkan,
merupakan pengobatan yang pasti (bukan sangkaan), bisa mengobati
penyakit jasad, ruh dan indera.
d. Thibbun Nabawi adalah metode pengobatan yang dijelaskan oleh
Nabi Muhammad Saw. kepada orang yang mengalami sakit tentang
apa yang beliau ketahui berdasarkan wahyu. (Aiman bin ‘Abdul
Fattah, 2005 : 102)

Bersumber dari beberapa buku, diantaranya berjudul “berobatlah kepada Allah” karya
Muhammad Husain, yang diterjemahkan oleh Abu Hudzaifah,Lc dan di dalam buku yang
berjudul “Sehat dengan Metode Pengobatan Nabi” karya Ibnu Qayim Al-Jauziyah,
mengemukakan beberapa metode pengobatan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW
diantaranya adalah:

 Bekam (hijamah)
Dalam Shahih Al-Bukhari dan Muslim, diriwayatkan dari Thawus, dari Ibnu
Abbas bahwa Rasulullah pernah berbekam dan memberi upah kepada tukang
bekamnya.12
Dalam Shahih Al-Bukhari dan Muslim, diriwayatkan dari Humaid Ath-
Thawil, dari Anas diriwayatkan bahwa Rasulullah pernah dibekam oleh Abu Thayyib,
maka Nabi memerintahkan agar ia diberi upah dua sha’ bahan makanan. Beliau
menceritakan hal itu pada tuan-tuannya sehingga merekapun meringankan beban

12
HR. Abu Daud, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah.

14
dharibah bagi orang tersebut.13, lalu beliau berkata pada Sahabat, “sebaik-baiknya
cara pengobatan bagi kalian adalah bekam.”14
“Pengobatan yang paling ideal yang kalian lakukan adalah berbekam” 15

Bekam (al hijamah) merupakan teknik terapi pengobatan dengan cara


membuang darah kotor dari dalam tubuh melalui permukaan kulit dengan sayatan
pisau atau jarum steril. Kata al hijamah berasal dari bahasa Arab yang berarti pelepasan
darah kotor. Sedangkan dalam bahasa Inggris disebut dengan cupping dan dalam
bahasa melayu dikenal dengan bekam. Bekam, di Indonesia dikenal pula dengan
istilah kop / catuk.
Ada 3 faktor yang menyebabkan bekam menjadi salah satu pengobatan yaitu:
- Mengeluarkan darah kotor dan toksin yang ada dalam darah.
- Perbaikan fungsi organ tubuh yang terganggu dengan cara perbaikan jaringan dan
sel.
- Penambah antibodi tubuh.

 Ruqyah
Ruqyah adalah metode penyembuhan dengan cara membacakan
do’a pada orang yang sakit akibat dari ‘ain (mata hasad), sengatan
hewan, sihir, racun, rasa sakit, sedih, gila, kerasukan, gangguan jin, dan
lainnya. Ruqyah memiliki manfaat sebagai pelindung, pengobatan dan
penyembuhan yang baik untuk diri sendiri dan orang lain dari berbagai
penyakit medis dan non medis.
Dari Aisyah RA, istri Rasulullah SAW, ia berkata, “Rasulullah
SAW apabila sakit, maka Jibril meruqyah beliau.”
“Dengan nama Allah, Dia membebaskan mu, dan dari setiap
penyakit orang yang dengki ketika dengki, dari setiap orang yang punya
mata berbahaya”16

13
HR. Al-Bukhori No. 5691 dan Muslim No.1202
14
HR. Al-Bukhori No. 5696 dan Muslim No.1577
15
HR. Bukhari No.5371
16
HR.Muslim No.2185

15
Dalam Shahih Muslim diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri
bahwa Jibril pernah datang menemui Nabi dan berkata, “Hai Muhammad!
Apakah engkau sakit?” Beliau menjawab, “Ya.” Jibril berkata, “Dengan
nama Allah aku meruqyah mu dari segala penyakit yang mengganggumu,
dan dari setiap jiwa yang jahat, serta dari ‘ain yang membuatmu celaka.
Dengan nama Allah, aku meruqyah mu.”17

 Pengobatan dengan bacaan Al-Qur’an


Hal ini karena Al-Qur’an merupakan obat dari segala macam penyakit.
Sebagai mana yang termuat pada QS. Al-Isra’ ayat 82 yang artiya “Dan Kami
turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang
beriman dan Al-Qur’an itu tidaklah menambah bagi orang-orang dzalim selain
kerugian”.
Kita dapat meniupkan bacaan Al-Mu’awwidzat (yakni S Al-Ikhlas, S.Al-
Falaq, & S.An-Nas) 18 untuk melakukan pengobatan dengan bacaan Al-Qur’an.

 Pengobatan dengan As-Saut (Gurah)


Gurah adalah sejenis obat yang diteteskan kedalam hidung. Terkadang berasal
dari satu jenis bahan, dan terkadang merupakan komposisi dari beberapa bahan.
Caranya adalah dimasukkan kedalam hidung seseorang sambil berbaring, bagian
bahunya diganjal agak tinggi agar kepalanya tertunduk sehingga obat gurah itu bisa
masuk langsung ke otak, lalu penyakitnya akan dikeluarkan melalui bersin.
Nabi memuji cara pengobatan dengan metoda gurah ini sebagaimana
disebutkan oleh Abu Dawud dalam sunannya bahwa Nabi juga pernah berobat
dengan gurah.19

17
HR.Muslim No.2186
18
Rasulullah SAW pernah meniup untuk diri beliau dalam keadaan sakit dengan bacaan Al-Muawwidzat, ketika
sakitnya semakin parah, maka Aisyah RA lah yang meniupkan bacaan tersebut dan diusapkannya kedua tangan beliau
ketubuh beliau karena keberkahan tangan beliau (HR.Al-Bukhari, No 5403, No. 4085, dan HR. Muslim no. 2195)
19
HR. Al-Bukhari (5691) dan Muslim (1202), serta Abu Dawud (3867), dari hadist Ibnu Abbas.

16
 Pengobatan dengan sedekah
“Obatilah orang-orang yang sakit diatara kalian dengan sedekah”20

Bukan hanya dengan metode-metode tersebut, tetapi juga disebutkan bahwa ada
beberapa jenis makanan/ minuman, obat-obatan tunggal & kebiasaan yang dianjurkan oleh
Rasulullah yang berkhasiat sebagai penyembuh, diantaranya:

 Air Zam-Zam
Air Zam-Zam adalah rajanya air, air yang paling baik dan paling tinggi
derajatnya. Dalam sunan Ibnu Majah dari hadist Jabir bin Abdullah, Nabi bersabda,
“Air zam-zam memberi khasiat sesuai dengan niat orang yang
meminumnya”21
 Madu
Dalam Shahih Al-Bukhari diriwayatkan dari Said bin Jubair, dari Ibu Abbas,
dari Nabi bahwa beliau bersabda, “kesembuhan bisa diperoleh dengan 3 cara:
meminum madu, pembekaman, dan besi panas. Sendang aku melarang umatku
melakukan kay (penyembuhan dengan besi panas)”22
“Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah
jalan Tuhan mu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar
minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat
yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-
benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.”(QS.
An-Nahl: 69)
 Habbatusauda (jinten hitam)
Diriwayatkan dalam Shahih Al-Bukhari dan Muslim dari hadist Abu Salamah,
dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah bersabda, “Hendaknya kalian
mengkonsumsi jinten hitam. Karena jinten hitam mengandung obat untuk segala jenis
penyakit, kecuali As-Sam (kematian).”23

20
Hadist Hasan, Sahilul Jami’ No. 3358.
21
HR. Ibnu Majah (3162).
22
HR. Shahih Bukhari.
23
HR. Al-Bukhari (5688) dan Muslim(2215)

17
 Air
Diriwayatkan dalam Shahih Al-Bukhari dan Muslim, dari Nafi, dari Ibnu
Umar, bahwa Nabi SAW pernah bersabda, “Sesungguhnya deman atau demam yang
berat itu berasal dari uap api jahannnam. Maka dinginkanlah dengan air” 24
 Kurma (Tamr)
“Barang siapa yang mengkonsumsi tujuh butir kurma/kurma ajwa di pagi
hari (dalam riwayat lain, “Tujuh butir kurma Al-‘Aliyah), pada hari itu ia tidak akan
terganggu oleh racun ataupun sihir”25
 Daun inai
Dari Ali bin Ubaidillah RA, dari neneknya, Salma RA seorang pelayan Nabi SAW, ia
berkata, “Tidaklah Rasulullah mengalami luka, melainkan beliau memerintahkan
kepadaku untuk memberi daun inai di luka tersebut”26
 Hurf27 (seledri)
Abu Hanifah Ad-Dinawari meyatakan, “Inilah biji yang digunakan sebagai
obat. Biji sebagaimana yang diberikan Rasulullah SAW.” Tumbuhannya disebut hurf
(seledri). Sebagian kalangan awam menyebutkan biji Rasyad.
 Qusthu (Kayu Bahar Wangi/ Cendana Laut)
“Hendaknya kalian menggunakan kayu India (Qusthu). Karena ia
mengandung Sembilan jenis obat, diantaranya obat radang selaput dada”28
 Jamur
“Jamur itu termasuk bagian dari manna (makanan yang diturunkan kepada
Bani Israil). Airnya mengandung obat untuk mata” 29Dikeluarkan dalam Ash-
Shahihain.

 Mempergunakan Siwak (Miswak)

24
HR. Al-Bukhari (5723) dan Muslim (2209).
25
HR. Al-Bukhari (5768, 5769) dan Muslim (2047), dari Saad bin Abi Waqqash.
26
HR. At-Tirmidzi No.2054, hadist Hasan, Shahilul Jami’ No.8991.
27
Sejenis tumbuhan rumput yang langsung dapat dimakan pohonnya, disebut biji Ar-Rasyad.
Dimakan untuk memproduksi air liur, berkhasiat melawan angin.
28
HR.Al-Bukhari (5696).
29
HR. Al-Bukhari ( 5708) dan Muslim (2049), dari hadist Sa’ied bin Zaid.

18
Bersiwak adalah menyikat gigi dengan Miswak, yakni sejenis
ranting pohon yang lunak dan tidak melukai gigi dan memiliki kandungan
getah yang tidak lengket dan berfungsi seperti pasta gigi.
Dalam Shahih Al-Bukhari dan Muslim, diriwayatkan bahwa
Rasulullah bersabda, “Kalau bukan karena memberatkan umatku, pasti
sudah kuperintahkan mereka bersiwak setiap kali hendak shalat”30

30
HR. Al-Bukhari (887, 724) dan Muslim (252), dari hadist Abu Hurairah.

19

Anda mungkin juga menyukai