MEDAN 2024 PERMASALAHAN KESEHATAN 1.DEFINISI KESEHATAN Dalam UU Kesehatan No.17 Tahun 2023 disebutkan : ” Kesehatan adalah keadaan sehat seseorang baik secara fisik, jiwa, maupun sosial dan bukan sekadar terbebas dari penyakit untuk memungkinkannya hidup produktif.” Menurut WHO, ada tiga komponen penting yang merupakan satu kesatuan yang menyusun definisi sehat yaitu: 1. Sehat Jasmani/Fisik Sehat jasmani adalah komponen utama dari definisi sehat. Artinya, seseorang baru di katakan sehat jika dirinya terbebas dari sakit ragawi yang menyerang tubuh dan organ-organ penyusunnya. Seseorang yang sehat jasmani/fisik akan menunjukan ciri-ciri yang antara lain adalah mempunyai penampilan yang menarik, kulit bersih, mata bersinar, rambut tersisir rapi, berpakaian rapi, berotot, tidak gemuk, nafas tidak bau, selera makan baik, tidur nyenyak, gesit dan seluruh fungsi fisiologi tubuh berjalan normal. Kesehatan fisik atau kesehatan jasmani berarti kesehatan yang berhubungan dengan kondisi tubuh manusia yang kasat mata yang memiliki lima alat perlengkapan yang disebut panca indra. Kesehatan fisik dapat diperoleh melalui aktivitas fisik secara teratur (olahraga), gizi yang baik, dan istirahat yang cukup. Kesehatan fisik atau jasmani merupakan definisi sehat yang paling banyak diketahui orang dan dijadikan pengertian dari sehat itu sendiri, yaitu bebas dari penyakit yang menyerang tubuh. Psikolog Muslim asal Persia Abu Zayd Ahmed ibn Sahl al-Balkhi pada abad ke 10 (850-934), menemukan teori bahwa penyakit fisik berkaitan dengan penyakit jiwa, alasannya : • Jika badan sakit, jiwa tidak mampu berpikir dan memahami, kita akan kurang menikmati kehidupan. • Jika jiwa itu sakit maka badannya tidak layak untuk merasakan kebahagiaan dan kesenangan hidup. 2. Sehat Mental Sehat mental adalah sehat secara kejiwaan. Sehat mental dan sehat jasmani selalu dihubungkan satu sama lain seperti dalam pepatah kuno “Jiwa yang sehat terdapat di dalam tubuh yang sehat” (Men Sana In Corpore Sano). Sehat mental lebih susah untuk dijaga. Karena begitu seseorang terganggu mentalnya, maka kesehatan jasmaninya mau tidak mau pasti akan terbengkalai. Gangguan mental dapat berupa gangguan emosi, gangguan perasaan dan gangguan-gangguan lain yang menyebabkan ketidakseimbangan mental. Sakit mental yang terparah adalah yang disebut dengan gila. 3. Sehat Spiritual Sehat Spritual merupakan komponen tambahan pada pengertian sehat oleh WHO. Sehat spiritual hanya bisa diperoleh melalui pendidikan baik formal ataupun informal, terutama pendidikan agama, budi pekerti sehingga dapat membedakan antara hal yang baik dengan hal yang buruk. Logikanya dapat bekerja dengan baik sehingga terhindar dari perbuatan dan hal-hal yang tidak sesuai dengan norma- norma hukum dan kemasyarakatan. TINJAUAN AGAMA ISLAM TENTANG KESEHATAN : Paling tidak ada dua istilah literatur keagamaan yang digunakan untuk menunjukkan tentang pentingnya kesehatan dalam pandangan Islam. Kesehatan, yang terambil dari kata Sehat dan ada lagi satu istilah yaitu Afiat. Keduanya dalam bahasa Indonesia sering menjadi kata majemuk sehat afiat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata afiat dipersamakan dengan sehat. Afiat diartikan sehat dan kuat, sedangkan sehat (sendiri) antara lain diartikan dengan sebagai keadaan baik segenap badan serta bagian-bagiannya (bebas dari sakit). Istilah sehat dan afiat masing-masing digunakan untuk makna yang berbeda. Kalau sehat diartikan sebagai keadaan baik bagi anggota badan, maka afiat diartikan sebagai berfungsinya anggota tubuh manusia sesuai dengan tujuan penciptaannya. Jadi mata yang sehat adalah mata yang dapat melihat maupun membaca tanpa menggunakan kacamata, tetapi mata yang afiat adalah mata yang dapat melihat dan membaca objek-objek yang bermanfaat serta mengalihkan pandangan dari objek-objek yang terlarang, sesuai dengan fungsi yang diharapkan dari penciptaan mata. Kesehatan Fisik Dalam konteks kesehatan Fisik, Nabi Muhammad SAW pernah membenarkan ucapan Salman al Farisi kepada Abu Darda’ َف َأ ْع ُك َّل ي َح َح َّق ُه. وألْه َك َع َل ْي َك َح ًّق ا، و َّن َنْف َك َع َل ْي َك َح ًّق ا،َّن َر َك َع َل ْي َك َح ًّق ا ِذ ٍّق ِط ِل ِإ ِل ِس ِإ ِل ِّب “Sesungguhnya Rabb-mu memiliki hak, dan sesungguhnya tubuhmu juga ada haknya, dan sesungguhnya istrimu juga ada haknya. Maka berikanlah setiap yang memiliki hak tersebut haknya.” Ucapan itu keluar setelah Nabi Muhammad SAW melihat beberapa sahabatnya yang beribadah dengan melampaui batas kewajaran, sehingga kebutuhan jasmaniahnya terabaikan dan kesehatannya terganggu. Banyak ditemukan petunjuk di dalam Kitab Suci maupun Hadis Nabi yang berkaitan erat dengan Kesehatan Fisik yang diawali dengan tindakan preventif diantaranya ; َّن الَّل َه ُي ُّب الَّت َّو ا يَن َو ُي ُّب اُمْلَت َط يَن ِّه ِر ِح ِب ِح ِإ Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertobat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. [QS al-Baqarah (2):222] Tobat akan menghasilkan kesehatan mental sedangkan kebersihan lahiriah akan menghasilkan kesehatan fisik. َم ُر ُّط ُه ُر َش ْط اِإْل ي اِن ال و “Kesucian adalah setengah dari Iman” [HR Muslim] Perintah menutup hidangan,mencuci tangan sebelum makan, bersikat gigi, larangan meniup minuman yang panas, adalah contoh lain dari tindakan preventif. Dari Abu Said Al Khudri bahwasanya Nabi Saw melarang meniup minuman. ى الُّش ْر َن َه ى َع الَّن ْف-َأ َّن الَّن َّى صلى هللا عليه وسلم ِب ِخ ِف ِن ِب “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang meniup-niup saat minum. [HR Tirmidzi] Bahaya asam karbonat Fakta ilmiah pertama, bahwa bertemunya H2O (air dalam gelas) dengan karbondioksia atau CO2 (udara yang kita tiupkan melalui mulut) akan menghasilkan asam karbonat atau H2CO3 H20 + CO2 H2CO3 Mengkonsumi makanan/minuman yang mengandung H2CO3 membuat keasaman dalam darah meningkat (asidosis). Jika terus- terusan mengkonsumsi makanan/minuman yang mengandung H2CO3 maka kinerja ginjalpun jadi menurun atau bahkan tidak berfungsi normal akibat asidosis berat. Partikel berbahaya Di dalam mulut kita terdapat partikel berbahaya. Sisa-sisa makanan dalam mulut akan membusuk sehingga menyebabkan bau mulut tidak sedap. Bau ini apabila ditiupkan dalam air panas yang akan kita minum, maka akan menempel dan sangat tidak baik jika kita minum lagi. Mikro organisme Selain itu, di dalam mulut terdapat mikro organisme tak kasat mata yang bersifat mutualisme (baik) dan juga ada yang patologi (buruk). Maka, makhluk kecil tak kasat mata dalam mulut akan menempel pada makanan panas apabila kita tiup dan kemudian masuk ke dalam perut. Bukankah ini berbahaya?