Anda di halaman 1dari 12

E.

Kesehatan Jasmani dan Rohani


Orang yang sehat secara jasmani tetapi sakit rohaninya, tentu lebih tampak nafsu
kebinatangannya. Sebaliknya, orang yang sehat rohani tetapi sakit jasmaninya tentu mobilitasnya amat
terbatas. Menurut Islam, tipologi ideal adalah orang yang secara jasmani dan rohani sehat. Hubungan
antara jasmani dan rohani merupakan hubungan timbal balik, saling mempengaruhi, dan saling ada
ketergantungan. Jasmani sehat mempengaruhi rohani menjadi sehat.Rohani sehat mengarahkan kepada
perilaku supaya jasmani juga sehat.
Orang yang secara rohani sehat tetapi tidak sehat secara jasmani dikarenakan keterbatasan
pemikirannya atau berpikir secara parsial bahwa dunia itu tidak penting, dunia itu hanya ghurur (menipu),
dunia hanya lahw (sendaugurauan), dan dunia hanya sementara sehingga tidak atau kurang
memperhatikan kepentingan jasmani dan hanya terobsesi keakhiratan. Islam menghendaki umatnya
supaya sehat dan kuat baik jasmani maupun rohaninya laksana Thalut. Allah berfirman:
Dan Nabi mereka berkata kepada mereka, “sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi
rajamu”. Mereka menjawab: ‘Bagaimana Thalut memperoleh kerajaan atas akmi, sedangkan kami lebih
berhak atas kerajaan itu daripadanya, dan dia tidak diberi kekayaan yang banyak ? (Nabi) menjawab:’Allah
telah memilihnya (menjadi raja) kami dan memberikan kelebihan ilmu dan fisik .” Allah memberikan
kerajaan-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas lagi Maha mengetahui (Q.S. al-
Baqarah/2:247).

Aqidah Dan Ibadah Sebagai Pondasi Kesehatan Dan Kesembuhan

Sehat dan Sakit

Sehat dan sakit merupakan fitrah yang silih berganti dialami setiap insane selama menjalani kehdiupan
di dunia. Kedua kondisi ini menyimpan hikmah dan kebaikan yang besar tatkala kita menghadapi dan
menjaninya sesuaituntunan Islam. Karena itu kita senantiasa menyikapi sehat dan sakit dengan selalu
mengharapkan kebaikan kepada Allah Ta’ala.

Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam sebagai manusia yang paling sehat telah memberikan teladan
yang luar biasa dalam usaha-usaha memlihara kesehatan jasamani dan rohani. Rasulullah adalah
telkadan yang palking baik dan sempurna dalam shalat, berzdikir, puasa, kepemimpinan, pola makan-
minum dan istirahat. Sebagai manusia yang paling dekat kepada Allah Ta’ala, Rasulullah memiliki
keimanan yang paling unggul dan hal itu sangat berpengaruh besar pada kepribadiannya yang utama.

Selain itu Rasulullah adalah manusia yang paling sempurna seluruh rangkaian ibadahnya, paling gigih
Jihad Fi Sabilillah. Hal ini membuktikan bahwa beliau adalah insane yang paling kuat dan sehat jasmani
dan rohani. Karena untuk mengakkan ibadah harus didasari ketaatan, kekuatan jasmani dan rohani yang
mendapatkan rahmat dan hidayah dari Allah Ta’ala.

Dalam keteladanan memlihara kesehatan, Rasulullah merupakan contoh yang paling sempurna dalam
mengatur dan menjaga pola makan dan minum. Beliau telah mencontohkan untuk selalu mengkonsumsi
makanan dan minuman yang halal dan thayib dan itu berasal dari unsur daging, buah, sayuran, madu,
susu, zaitun, jintan hitam, kurma dan lainnya. Rasulullah juga selalu menghindari makanan dan
minuman yang tidak sesuai dengan musim, menjauhi yang habits (menjijikkan). Begitupula dalam
mengatur dan mencukupi waktu istirahat beliau merupakan contoh terbaik. Dari keteladanannya dalam
hal istirahat (tidur), bahwa kualitas istirahat lebih utamadari kuantitas. Dengan semua keutamaan itulah
sehingga tubuhnya menebarkan aroba harum.

Ulama kedokteran Islam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dalam kitab Ath-Thibbun Nabawi menjelaskan dalam
usaha meraih kesehatan adal tiga hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan yang merawat kesehatan,
meningkatkan antibody dan pengobatan secara Islami.

Dalam menyikapi sakit Rasulullah senantiasa melihatkan Allah Ta’ala Yang Maha Penyembuh, dengan
keyakinan dan kebenaran bahwa dibalik rasa sakit terdapat segudang hikmah dan kebaikan.

“Dan apabila aku sakit, maka Dia (Allah) akan memberikan kesembuhan” (Al Qur-an Surat Asy
Syu’ara: 80)

“Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit, melainkan Dia menurunkan obatnya” (Hadits Riawayat
Bukhari dan Muslim)

Adapun sikap kita dalam menghadapi sakit tentunya tinggal meneladani akhlaq Rasulullah, baik sikap,
ucapan dan tindakan pengobatan.

Sesungguhnya dengan mengamalkan tuntunan pengobatan Islami, Insya Allah kita mendapatkan
kesembuhan dan kesehatan yang sesungguhnya. Disamping itu dengan mengandalkan tuntunan
pengobatan ini dalam kehidupan sehari-hari insya Allah juga menjadi sarana ibadah atau dengan kata
lain ‘berobat sambil beribadah’.

Contoh :

ibadah wudhu tampaknya sepele dan mudah dilakukan. Kendati sederhana, manfaatnya sangat besar.
Itulah yang dibuktikan oleh para ahli kesehatan dunia. Salah satunya adalah Prof Leopold Werner von
Ehrenfels, seorang psikiater sekaligus neurolog berkebangsaan Austria. Ia menemukan sesuatu yang
menakjubkan dalam wudhu karena mampu merangsang pusat syaraf dalam tubuh manusia. Karena
keselarasan air dengan wudhu dan titik-titik syaraf, kondisi tubuh senantiasa akan sehat. Dari sinilah ia
akhirnya memeluk Islam dan mengganti namanya menjadi Baron Omar Rolf Ehrenfels.

Ulama fikih juga menjelaskan hikmah wudhu sebagai bagian dari upaya untuk memelihara kebersihan
fisik dan rohani.

Mokhtar Salem dalam bukunya Prayers a Sport for the Body and Soul menjelaskan, wudhu bisa
mencegah kanker kulit.

Rasul SAW menyatakan, wajah orang yang berwudhu itu akan senantiasa bercahaya. Rasulullah akan
mengenalinya nanti pada hari kiamat karena bekas wudhu. "Umatku nanti kelak pada hari kiamat
bercahaya muka dan kakinya karena bekas wudhu."

d.pengaruh
II. kesehatan mental dan rohani
A. Pengertian kesehatan mental dan rohani

Kita mengenal tiga macam penyakit, yaitu penyakit hati (rohani), penyakit jiwa, dan penyakit fisik
(jasmani). Membedakan penyakit fisik dengan penyakit jiwa lebih mudah daripada membedakan
penyakit jiwa dengan penyakit hati.

A.Pengertian Kesehatan Mental

Secara etimolgi, kata "mental" berasal dari kata latin, yaitu "mens" atau "mentis" artinya roh, sukma,
jiwa, atau nyawa. Dalam bahasa Yunani, kesehatan terkandung dalam kata hygiene, yang berarti ilmu
kesehatan. Maka kesehatan mental merupakan bagian dari hygiene mental (ilmu kesehatan mental).

Sesungguhnya kesehatan mental mempunyai definisi yang banyak, ditinjau dari berbagai bidang dan
pandangan masing-masing. Berikut ini merupakan beberapa definisi dari kesehatan mental:

1. Kesehatan jiwa adalah bebas dari gejala-gejala penyakit jiwa dan gangguan kejiwaan. Pengertian ini
banyak dipakai dalam lapangan kedokteran jiwa (Psikiatri). Dari definisi kedokteran jiwa, dapat kita
pahami bahwa orang-orang yang dikuasai oleh ketakutan-ketakutan dan was-was, atau tuduhan palsu;
maka orang-orang yang seperti itu dalam pandangan kesehatan jiwa tidak termasuk orang yang sehat;
kerena yang pertama menderita gejala gangguan kejiwaan yang terkenal dengan nama "phobia"
sedangkan yanag kedua menderita gejala penyakit jiwa yang terkenal dengan "paraudia".

2.Kesehatan jiwa adalah dengan cara aktif, luas, lengkap tidak terbatas: ia berhubungan dengan
kemampuan orang untuk menyesuaian diri dengan dirinya sendiri dan dengan masyarakat
lingkungannya, hal itu membawa kepada kehidupan sunyi dari kegoncangan, penuh vitalitas. Dia dapat
menerima dirinya dan tidak terdapat padanya tanda-tanda yang menunjukkan ketidak serasian sosial,
dia juga tidak melakukan hal-hal yang tidak wajar, akan tetapi ia melakukan wajar yang menunjukkan
kestabilan jiwa, emosi dan pikiran dalam berbagai lapangan dan di bawa pengaruh semua keadaan. Dari
definisi ini dapat kita pahami, bahwa orang-orang seperti itu adalah wajar kerena ia mampu menguasai
faktor-faktor yang menyebabkan frustrasi atau keputus-asaan.

DEFINISI PENYAKIT ROHANI

Sementara Kesehatan Rohani merupakan kesehatan jiwa manusia atau makhluk hidup yang memiliki
akal dan pikiran, apabila seorang tersebut memiliki koordinasi pikiran dan hati yang tenang sekaligus
nyaman pada saat itu.

Jika rohani kita telah berpenyakit, maka cahaya kebenaran akan terhambat masuk ke dalam hati. Tanda-
tanda rohani kita telah berpenyakit adalah ketika kita tidak lagi merasakan sakitnya bermaksiat dan
tidak lagi mampu membedakan antara kebaikan dan kejahatan, kebenaran dianggap kebathilan dan
kebathilan dianggap kebenaran. Allah telah menjelaskan secara tegas di dalam Al-Qur’an bahwa rohani
manusia itu memiliki penyakit. Salah satunya yaitu diungkapkan di dalam surat Al-Baqarah ayat 10: ”Di
dalam hati (rohani) mereka ada penyakit, kemudian Allah menambahkan penyakitnya. Dan bagi mereka
siksa yang pedih disebabkan mereka berdusta”. Ayat tersebut menjelaskan bahwa di dalam rohani
manusia terdapat penyakit jiwa, seperti dendam dan iri hati. Penyakit-penyakit seperti itu terdapat di
dalam diri orang-orang munafik.
Banyak para ahli yang memberikan definisi tentang penyakit rohani. Dalam buku Tingkat Ketenangan
dan Kebahagiaan Mu’min, Dr. Hamzah Ya’cub memberikan definisi tentang penyakit rohani sebagai
berikut:
1. Penyakit rohani ialah sifat buruk dan merusak dalam batin manusia yang mengganggu kebahagiaan.
2. Penyakit rohani ialah sikap mental yang buruk, merusak dan merintangi pribadi memperoleh
keridhaan Allah.
3. Penyakit rohani ialah sifat dan sikap dalam hati yang tidak diridhai Allah, sifat dan sikap mental yang
cenderung mendorong pribadi melakukan perbuatan buruk dan merusak.7

Kemudian penyakit hati (rohani) juga dapat digambarkan sebagai suatu kebodohan dan keragu-raguan
terhadap kebenaran ajaran Islam, pengingkaran kemaksiatan atau penolakan terhadap ketentuan Allah
SWT dan belenggu yang memasung kemerdekaan hakiki. Dari beberapa pendapat di atas, secara singkat
kita dapat mengambil kesimpulan bahwa penyakit rohani adalah adanya sikap dan sifat yang buruk di
dalam rohani seorang manusia, yang mendorongnya untuk melakukan hal-hal yang buruk, merusak, dan
dapat mengganggu kebahagiaan serta mencegahnya untuk mendapatkan keridhoan Allah SWT.

B. Psikosomatik
Psikosomatik sendiri berasal dari kata psyche yang berarti pikiran (mind) dan somatic yang berati tubuh
atau badan (body). Jadi gangguan psikosomatik adalah kondisi dimana sejumlah konflik psikis atau
psikologis dan kecemasan menjadi sebab dari timbulnya macam-macam penyakit jasmaniah atau justru
membuat semakin parahnya suatu penyakit jasmaniah yang sudah ada. Jadi dapat disimpulkan bahwa
gangguan psikosomatik adalah gangguan yang timbul akibat interaksi kesatuan jiwa & raga (mind &
body).
Seseorang jika emosinya menumpuk dan memuncak maka hal itu dapat menyebabkan terjadinya
goncangan dan kekacauan dalam dirinya. Jika faktor-faktor yang menyebabkan memuncaknya emosi itu
secara berkepanjangan tidak dapat dijauhkan, maka ia dipaksa untuk selalu berjuang menekan
perasaannya. Perasaaan tertekan, cemas, kesepian dan kebosanan yang berkepanjangan dapat
mempengaruhi kesehatan fisiknya. Jadi Psikosomatik dapat disebut sebagai penyakit gabungan, fisik dan
mental, dimana yang sakit sebenarnya jiwanya, tetapi menjelma dalam bentuk sakit fisik.
Gangguan psikosomatis atau somatisasi adalah gangguan psikis yang menyebabkan gangguan fisik.
Pendek kata, psikosomatik adalah penyakit fisik yang disebabkan oleh pikiran negatif dan/atau masalah
emosi. Masalah emosi itu antara lain rasa berdosa, merasa punya penyakit, stress, depresi, kecewa,
kecemasan atau masalah emosi negatif lainnya. Gangguan ini tidak hanya terjadi pada orang dewasa,
anak-anak pun bisa mengalaminya.
Psikosomatis ditandai dengan adanya keluhan dengan gejala fisik yang beragam. Namun umumnya
penderita mengalami atau mengeluhkan beberapa gejala berikut: mual, muntah, sendawa, sakit perut,
rasa pedih, kulit gatal, pusing, nyeri saat berhubungan seksual1[2]
Stress
Stres adalah reaksi tubuh yang muncul saat seseorang menghadapi ancaman, tekanan, atau suatu
perubahan. Stres juga dapat terjadi karena situasi atau pikiran yang membuat seseorang merasa
putus asa, gugup, marah, atau bersemangat.

Ada berbagai situasi atau peristiwa yang dapat memicu terjadinya stres, antara lain:

 Tidak memiliki pekerjaan


 Beban di tempat kerja
 Akan menjalani wawancara pekerjaan
 Tak kunjung hamil ketika sudah cukup lama menikah
 Khawatir tidak mampu merawat anak
 Bertengkar dengan pasangan
 Hubungan yang tidak baik dengan atasan
 Menjadi korban pelecehan
 Akan menikah atau bercerai
 Diusir dari rumah
 Menjalani proses peradilan
 Menderita suatu penyakit yang berat atau sulit disembuhkan.

Stres yang berkepanjangan dapat mengganggu kesehatan fisik serta melemahkan daya tahan tubuh.
Selain itu, stres juga dapat menimbulkan gangguan pada sistem pencernaan dan sistem reproduksi.
Orang yang mengalami stres secara berkepanjangan biasanya juga akan mengalami gangguan tidur.

Metode penanganan stres mencakup perubahan gaya hidup, teknik relaksasi, serta psikoterapi.

Perubahan gaya hidup tersebut meliputi:

 Berolahraga secara teratur


 Menerapkan pola makan dengan gizi seimbang
 Membatasi konsumsi kafein
 Menghindari konsumsi alkohol dan NAPZA
 Tidur yang cukup
 Melakukan kegiatan yang menyenangkan hati.

Selain perubahan gaya hidup, upaya penanganan stres juga dapat dilakukan dengan melakukan teknik
relaksasi yang dapat meredakan stres, misalnya meditasi, aromaterapi, atau yoga.

Cemas
Gangguan kecemasan umum adalah rasa cemas atau khawatir yang berlebihan dan tak terkendali
sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari penderitanya. Kondisi jangka panjang ini bisa dialami oleh
anak-anak maupun orang dewasa.

Penyebab di balik gangguan kecemasan umum belum diketahui secara pasti hingga saat ini. Para pakar
menduga kondisi ini dapat terjadi akibat kombinasi dari sejumlah faktor, contohnya:
 Pernah mengalami trauma, misalnya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) serta perundungan
(bullying).
 Adanya aktivitas berlebihan dari bagian otak yang mengendalikan emosi dan tingkah laku.
 Senyawa serotonin dan noradrenalin yang tidak seimbang dalam otak penderita.
 Faktor keturunan. Orang yang memiliki kerabat dekat dengan gangguan kecemasan umum
memiliki risiko 5 kali lebih besar untuk mengalami kondisi sejenis.
 Jenis kelamin. Wanita juga dipercaya lebih rentan untuk menderita gangguan ini.
 Pernah menggunakan obat-obatan terlarang atau mengonsumsi minuman keras.

Beberapa gejala yang berkaitan dengan psikologis di antaranya adalah:

 Senantiasa cemas, bahkan untuk hal sepele.


 Resah dan tidak bisa tenang.
 Ketakutan, terutama dalam memutuskan sesuatu.
 Selalu tegang.
 Uring-uringan.
 Sulit konsentrasi.

Sedangkan gejala yang berkaitan dengan kesehatan fisik meliputi:

 Kelelahan.
 Sakit kepala.
 Mual.
 Diare.
 Sakit perut.
 Otot-otot yang nyeri akibat selalu tegang.
 Detak jantung yang cepat.
 Gemetaran.
 Mulut kering.
 Napas pendek.
 Mudah terkejut.
 Keringat berlebihan.
 Insomnia.

Terdapat 2 langkah utama dalam menangani gangguan kecemasan umum, yaitu melalui terapi psikologis
dan obat-obatan. Kedua langkah ini biasanya akan dikombinasikan sesuai dengan kebutuhan pasien.

Beberapa jenis obat yang biasanya diberikan meliputi:

 Antidepresan,
 Pregabalin.
 Benzodiazepine

Selain dengan penanganan medis, penderita gangguan kecemasan umum bisa melakukan hal-hal berikut
secara mandiri untuk meringankan gejala yang dialaminya:

 Berolahraga dengan teratur.


 Melakukan teknik relaksasi, seperti yoga.
 Menghindari kafein, merokok, dan konsumsi minuman keras.

Takut
Fobia adalah rasa takut berlebihan terhadap sesuatu. Ketakutan tersebut dapat timbul saat menghadapi
situasi, berada di suatu tempat, atau ketika melihat hewan tertentu. Dalam kondisi fobia yang parah,
penderitanya akan berusaha menghindar dari objek yang dapat memicu ketakutan.

Selain rasa takut yang berlebihan, fobia juga bisa disertai dengan serangan panik yang ditandai dengan:

 Disorientasi atau bingung.


 Pusing dan sakit kepala.
 Mual.
 Dada terasa sesak dan nyeri.
 Sesak napas.
 Detak jantung meningkat.
 Tubuh gemetar dan berkeringat.
 Telinga berdenging.
 Sensasi ingin selalu buang air kecil.
 Mulut terasa kering.
 Menangis terus-menerus dan takut ditinggal sendirian (terutama pada anak-anak).

Penyebab Fobia

Hingga kini penyebab fobia belum diketahui secara jelas. Meski begitu, ada beberapa faktor yang diduga
kuat dapat memicu kondisi ini, di antaranya:

 Peristiwa traumatis atau pengalaman buruk.


 Perubahan fungsi otak.
 Genetik dan lingkungan.

Penanganan terhadap fobia dapat dilakukan melalui terapi psikologi, salah satunya yang efektif adalah
terapi perilaku kognitif. Terapi ini membantu pasien mengubah cara pandang dan cara bersikap
terhadap suatu masalah.

Gelisah
Gelisah disini diartikan oleh perasaan tidak tenang dan selalu merasa khawatir (berhubungan dengan
suasana hati) dan biasanya diekspresikan dengan gerakan tubuh seperti tangan atau kaki yang terus
menerus bergerak.

Tanda gelisah ringan dapat termasuk pergerakan kepala, tubuh dan anggota tubuh lainnya. Beberapa
jenis gelisah yaitu:

1. Menggerakkan kaki, jari atau pensil


2. Mengedipkan mata
3. Memindahkan berat Anda
4. Melipat dan membuka lipatan tangan
5. Menyilangkan kaki Anda

Penyebab Gelisah

Kegelisahan ringan muncul diakibatkan oleh kurangnya perhatian. Kegelisahan berat disebabkan oleh
kondisi yang disebut dengan attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD) dan restless leg syndrome
(RLS).

Menurut DSM-V terdapat empat jenis ADHD yaitu Innatentive ADHD, Hyperactive-Impulsive ADHD,
Combined ADHD, Inattentive Presentation.

Anak yang mengalami innatentive ADHD memiliki gejala ADHD sebagai berikut :

 Mudah terganggu
 Kesulitan mengorganisir tugas dan aktivitas
 Pasif dan jarang berpartisipasi dalam suatu kegiatan
 Sering melamun
 Tampak bingung, mudah meluap-luap
 Pelupa dalam aktivitas sehari-hari
 Tampak tidak mendengarkan ketika diajak berbicara langsung
 Kesulitan mengingat dan mengikuti arahan
 Sering membuat kesalahan ceroboh dalam suatu kegiatan
 Lebih memilih untuk menunda-nunda pekerjaan

Penanganan Gelisah

Memahami penyebab kegelisahan Anda mungkin membantu Anda menangani gejala. Jika Anda
mengetahui bahwa Anda memiliki kecenderungan pada gelisah ringan, coba lakukan aktivitas lebih
sering.

Gelisah lebih berat yang disebabkan oleh ADHD dapat ditangani dengan obat resep dokter dan
konseling. Dokter dapat mendiagnosis ADHD melalui evaluasi medis, edukasi, dan psikologis. Obat
psikostimulan seperti methylphenidate sering diresepkan untuk mengatur ADHD. Efek
samping penggunaan obat tersebut yaitu:

1. gangguan tidur
2. nafsu makan hilang
3. Depresi, sedih atau panik
4. Sakit kepala
5. Sakit perut
6. Kenaikan tekanan darah

Dokter mungkin juga meresepkan obat antidepresi atau antipanik.

Gelisah berat yang disebabkan oleh RLS dapat diatasi dengan obat yang diresepkan dokter. Anda juga
dapat mengatur RLS dengan beberapa teknik berikut yaitu:
1. Mandi dengan air hangat atau sebelum tidur
2. Mencoba aktivitas yang lebih berarti sebelum waktu tidur seperti membaca buku atau
merangkai puzzle kata
3. Berjalan cepat sebelum tidur
4. Memijat ringan pada kaki Anda sebelum tidur.
5. Tidak menggunakan gadget sebelum tidur

Galau

Peraaan galau secara psikologi adalah adanya kekacauan jiwa. Begini salah begitu salah. Begini gelisah
begitu gelisah. Kesana tidak benar kesini tidak benar. Bukan sebuah dilema, tetapi karena jiwa tidak bisa
mengambil keputusan secara rasional. Peraaan galau secara psikologi bukanlah stres, frustrasi ataupun
depresi.

Secara umum, penyebab utama yaitu seseorang tiba tiba punya masalah. Namun, jiwanya belum bisa
mengambil keputusan yang pasti.

1. Kondisi Cemas

2. Tidak Bisa Mengontrol Pikiran

3. Masalah Percintaan

4. Kurangnya Iman

5. Merasa Paling Susah atau Kurang Bersyukur

6. Tidak Memiliki Jalan Keluar atau Action

7. Terlalu Sibuk dengan Kesenangan Duniawi

8. Memiliki Banyak Masalah

9. Menghadapi Hal yang Berat

10. Terlalu Fokus pada Sesuatu

11. Merasa Kebingungan

12. Kehilangan Individu atau Sesuatu yang Dicintai

AKIBAT

Kesepian dapat meningkatkan risiko kematian dini

Kesepian dan galau meningkatkan risiko depresi


Sering galau meningkatkan risiko penyakit jantung

Gangguan makan bisa terjadi akibat kesepian dan galau

Ada beberapa saran yang bisa kita lakukan, untuk mengurangi rasa galau,

Pertama, Sibukkan Diri dengan Semua yang Bermanfaat

Secara garis besar, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberikan panduan, agar manusia
selalu maju menuju lebih baik dalam menghadapi hidup.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasullullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
َ َ ‫ ى ْ ى ِّ َ َ ْ ُ ى‬: ْ ُ َ َ َ ٌ ْ َ َ َ َ ‫ْ ْ َ ى َ َ ْ َ ُ َ َ ْ َ ْ ى ه َ َ َ ْ َ ْ َ ْ ى‬
ُ ‫ َق َّد َر ىا ه‬:‫ َو ىلك ْن ُق ْل‬,‫ان ىك َذا َو ىك َذا‬
‫َّلل َو َما ش َاء‬ ِ ‫شء فَل تقل لو أ ين فعلت ك‬ ‫ وِإن أصابك ي‬,‫ وَل تعجز‬,‫َّلل‬
ِ ‫ واست ِعن ِبا‬,‫ِاح ِرص عَل ما ينفعك‬
َ َّ ‫ى‬ ُ َ ْ َ ‫َ َّ ى‬ َ
‫ف َع َل; ف ِإن ل ْو تفتح َع َم َل الش ْيط ِان‬

Bersemangatlah untuk mendapatkan apa yang manfaat bagimu, mintalah pertolongan kepada Allah, dan
jangan lemah. Jika kalian mengalami kegagalan, jangan ucapkan, ‘Andai tadi saya melakukan cara ini,
harusnya akan terjadi ini…dst.’ Namun ucapkanlah, ‘Ini taqdir Allah, dan apa saja yang dia kehendaki
pasti terjadi.’ Karena berandai-andai membuka peluang setan. (HR. Ahmad 9026, Muslim 6945, Ibn
Hibban 5721, dan yang lainnya).

Mari kita kupas setiap bagian dalam hadis di atas,

Pertama, sibukkan diri untuk selalu mengerjakan yang manfaat.

Kedua, jangan lupa diiringi dengan doa

Ketiga, jangan merasa lemah

Kedua, Hindari Panjang Angan-angan

Ketiga, Jangan Merasa Didzalimi Taqdir

Keempat, Jangan Lupakan Doa Memohon Kebaikan Dunia dan Akhirat

D. Tuntunan alQuran terhadap kesehatan rohani

Tidak diragukan lagi bahwa penyembuhan dengan Al-Qur’an dan dengan apa yang diajarkan oleh Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam berupa ruqyah [1], merupakan penyembuhan yang bermanfaat sekaligus
penawar yang sempurna.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.


َ ً ُ َُ َ ‫ُ ْ ُ َ ه‬
‫آمنوا هدى َو ِشف ٌاء‬ ‫قل هو ِلل ِذين‬
“Katakanlah ; Al-Qur’an itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman”
[Fushshilat/41 : 44]

َّ ‫َو ُن َّ ِّن ُل م َن ْال ُق ْرآن َما ُه َو ش َف ٌاء َو َر ْح َم ٌة ل ْل ُم ْؤمن‬


‫ي‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ

“Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang
beriman” [Al-Israa/17 : 82]

Dengan demikian, Al-Qur’an merupakan penyembuh yang sempurna di antara seluruh obat hati dan
juga obat fisik, sekaligus sebagai obat bagi seluruh penyakit dunia dan akhirat. Tidak setiap orang
mampu dan mempunyai kemampuan untuk melakukan penyembuhan dengan Al-Qur’an. Jika
pengobatan dan penyembuhan itu dilakukan secara baik terhadap penyakit, dengan didasari
kepercayaan dan keimanan, penerimaan yang penuh, keyakinan yang pasti, terpenuhi syarat-syaratnya,
maka tidak ada satu penyakit pun yang mampu melawan Al-Qur’an untuk selamanya. Bagaimana
mungkin penyakit-penyakit itu akan menentang dan melawan firman-firman Rabb bumi dan langit yang
jika (firman-firman itu) turun ke gunung, maka ia akan memporak-porandakan gunung-gunung tersebut,
atau jika turun ke bumi, niscaya ia akan membelahnya.

Oleh karena itu, tidak ada satu penyakit hati dan juga penyakit fisik pun melainkan di dalam Al-Qur’an
terdapat jalan penyembuhannya, sebab kesembuhan, serta pencegahan terhadapnya bagi orang yang
dikaruniai pemahaman oleh Allah terhadap Kitab-Nya. Dan Allah Azza wa Jalla (Yang Mahaperkasa lagi
Mahaagung) telah menyebutkan di dalam Al-Qur’an beberapa penyakit hati dan fisik, juga disertai
penyebutan penyembuhan hati dan juga fisik.

Mengenai penyakit-penyakit badan atau fisik, Al-Qur’an telah membimbing dan menunjukkan kita
kepada pokok-pokok pengobatan dan penyembuhannya, dan juga kaidah-kaidah yang dimilikinya. Yakni,
bahwa kaidah pengobatan penyakit badan secara keseluruhan terdapat di dalam Al-Qur’an, yaitu ada
tiga point.

1. Menjaga kesehatan
2. Melindungi diri dari hal-hal yang dapat menimbulkan penyakit
3. Mengeluarkan unsur-unsur yang merusak badan. [5]

Tetapi yang harus dimengerti dengan cermat, yaitu bahwa ayat-ayat, dzikir-dzikir, do’a-do’a dan
beberapa ta’awudz (permohonan perlindungan kepada Allah) yang dipergunakan untuk mengobati atau
untuk ruqyah pada hakikatnya pada semua ayat, dzikir-dzikir, do’a-do’a dan ta’awwudz itu sendiri
memberi manfaat yang besar dan juga dapat menyembuhkan. Namun, ia memerlukan penerimaan (dari
orang yang sakit) dan kekuatan orang yang mengobati dan pengaruhnya. Jika suatu penyembuhan itu
gagal, maka yang demikian itu disebabkan oleh lemahnya pengaruh pelaku, atau karena tidak adanya
penerimaan oleh pihak yang diobati, atau adanya rintangan yang kuat di dalamnya yang menghalangi
reaksi obat.

[Disalin dari buku Do’a & Wirid Mengobati Guna-Guna Dan Sihir Menurut Al-Qur’an Dan As-Sunnah,
Penulis Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit Pustaka Imam Asy-Syafi’i, Cetakan Keenam Dzulhijjah
1426H/Januari 2006M]
Read more https://almanhaj.or.id/2416-pentingnya-penyembuhan-dengan-al-quran-dan-as-
sunnah.html

Read more https://konsultasisyariah.com/23933-cara-mengatasi-galau-menurut-islam.html

https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3617421/dampak-sering-kesepian-dan-galau-bagi-
kesehatan

http://www.yankes.kemkes.go.id/read-gangguan-psikosomatik-7587.html
Artikel Siti Nur Fadlilah Universitas Negeri Jakarta, PENYAKIT ROHANI DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN
dalam jurnal studi alquran,

http://dewidelya.blogspot.com/2017/02/pengertian-kesehatan-jasmani-dan-rohani.html

https://www.kompasiana.com/aulia10341/5ce80c0d6b07c5648c2136f6/kesehatan-mental?page=all

https://naturaiddepok.wordpress.com/2009/12/29/aqidah-dan-ibadah-sebagai-kesehatan-dan-
kesembuhan/

http://carabuatbloggampangdanmudah.blogspot.com/2012/10/tugas-agama-islam-peran-dan-
fungsi.html
http://mustafa-afif.blogspot.com/2012/06/psikosomatik.html
https://www.alodokter.com/gangguan-kecemasan-umum
https://www.alodokter.com/fobia

https://www.honestdocs.id/gelisah

Anda mungkin juga menyukai