Anda di halaman 1dari 43

DT 1.2.

4
Kelompok 17 C
Hello!

“All the soarings of my mind
begin in my blood.”
DARAH
Plasma : merupakan cairan yang terdiri dari
90% air dan sisanya berupa elektrolit,
nutrient, zat sisa, hormone, serta protein
plasma.
Sel Darah : terdiri dari sel darah merah
(eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan
keeping darang (trombosit).
Eritrosit
Sel Darah Merah
Struktur Eritrosit
Struktur sel darah merah (eritrosit) normal Dalam sel darah merah (eritrosit) ada
adalah tidak mempunyai inti dan bentuknya hemogrobin (Hb), substansi
lempeng bikonkaf dengan garis tengah sekitar 7- hemoglobin (Hb) tersebut yang
8 mikrometer dan tebalnya 2,5 mikrometer, membuat warna merah pada
darah. Jumlah rata-rata sel darah
sedangkan dibagian yang sangat tebal dan merah pada setiap orang adalah 90-95
sekitar 1 mikrometer di bagian tengahnya. mikrometer kubik, sedangkan jumlah
Bentuk sel darah merah dapat berubah-ubah sel darah merah sangat tergantung
ketika sel melewati kapiler, tetapi perubahan dari jenis kelamin dan dataran tempat
bentuk itu tidak akan membuat sel mengalami tinggal seseorang.
ruptur.
Fungsi Eritrosit

Fungsi utama eritrosit atau sel darah merah


adalah mengalurakan atau menyebarkan darah
yang banyak mengandung oksigen (O2) dari
paru-paru ke semua jaringan tubuh.
Dalam melakukan fungsinya, eritrosit
mendapat bantuan dari hemoglobin (Hb),
yakni substansi eritrosit yang tersusun atas
rantai heme dan globin.
Fungsi Eritrosit
Lebih lengkap dari hal diatas, eritrosit juga
mempunyai peranan yang penting antara lain:
Sebagai dapar asam basa yang baik untuk
seluruh darah
Eritrosit memiliki kandungan enzim Menjaga sistem kekebalan tubuh (antibodi)
karbonik anhidrase, yakni enzim yang Eritrosit memiliki peranan dalam melebarkan
memiliki fungsi sebagai peningkat pembuluh darah.
kecepatan dalam mengatalisis reaksi
reversibel antara karbondioksida (CO2)
dan air (H2O) untuk membuat asam
karbohidrat (H2CO3) dengan beribu kali
lipat.
Leukosit
Sel Darah Putih
Struktur Leukosit
Sel Darah Putih atau Leukosit (leuko- = putih) memiliki nucleus dan
komponen lengkap/organel lain,tetapi tidak mengandung hemoglobin.

Berdasarkan granul,SDP diklasifikasikan menjadi :


• Leukosit Granular
• Leukosit Agranular
Granul(Vesikel) sitoplasma berisi bahan kimiawi yang jelas
terlihat dengan pulasan jika diperiksa dibawah mikroskop
cahaya.
Leukosit Granular
Neutrofil :
₋ Memiliki granul lebih kecil daripada granul leukosit granular lainnya,
berwarna ungu pucat, bersifat neutrofilik (netral). Nukleus memiliki 2-
5 Lobus,dihubungkan dengan kromatin,semakin tua sel semakin
bertambah lobus. 60-70%. Terdiri dari neutrofil batang dan neutrofil
segmen.
Eosinofil :
₋ Granul berukuran sama besar berwarna
merah-oranye, bersifat asam, memiliki 2
lobus yang dihubungkan oleh kromatin. 2-
4%.
Basofil :
₋ Granul bulat berukuran bervariasi dengan warna biru pekat,
bersifat basa, granul umumnya menyamarkan nucleus yang
memiliki 2 lobus. 0.5 – 1%
Leukosit Agranular
Limfosit :
- Nukleus limfosit berwarna gelap dan berbentuk bulat atau sedikit
cekung. Sitoplasma bewarna biru langit dan membentuk cincin di
sekitar nucleus.
- 20-30%
- Seukuran eritrosit atau lebih besar
Monosit :
- Nukleus berbentuk ginjal atau tapal kuda.
Sitoplasma biru keabuan serta memiliki
gambaran berbusa.
- Darah hanyalah saluran bagi monosit yang akan
bermigrasi ke dalam jaringan tempat mereka
berdifferensiasi menjadi makrofag (makrofag
terfikasasi atau makrofag pengembara). 3-8%.
Makna Hitung Sel Darah Putih
Trombosit
Keping Darah
• Disebut juga platelet atau keping darah
• Kadar normal : 150.000 – 450.000/mm³
• Waktu paruh : 8-12 hari
• Berbentuk cakram bikonveks
• Ukuran 2-4 mikron
• Volume : 5-8 fl
Struktur Trombosit
Membran trombosit
a. Mengalami invaginasi ke dalam untuk membentuk kanalikuli yang
menghasilkan permukaan reaktif yang luas sehingga protein dalam
plasma dapat diserap secara selektif
b. Disusun oleh : glikoprotein dan fosfolipid. fosfolipid mengandung
factor trombosit 3 yang berperan dalam pembekuan darah.
• Sitoskeleton
• Organel : mitokondria, sisa Retikulum Endoplasma
• RNA, yang memungkinkan adanya sintesis protein walaupun
terbatas
• Butir glikogen : sebagai cadangan energi
• Granula
a. Granula α : mengandung factor pembekuan dan enzim
Platelet-Derived-Growth-Factor (PDGF)
b. Granula padat : mengandung ADP, ATP, serotonin, dan kalsium
c. Lisosom : mengandung enzim hidrolitik
Fungsi Trombosit
Sebagai sumbatan trombosit dalam proses hemostasis
Menghasilkan zat kimia Tromboksin A2 yang mengakibatkan
vasokontriksi dalam proses hemostasis
Mengandung factor trombosit 3 yang mengubah factor koagulase x
-> Xa Protrombin -> Trombosit
Mempertahankan daya tahan dan kontraksi kapiler
Melindungi dinding pembuluh darah bagian dalam
Mempertahankan keutuhan jaringan apabila terjadi luka
Hematopoiesis
Proses Pembentukan Sel-Sel Darah
Hematopoiesis
Hematopoiesis menurut waktu Dalam setiap pembentukan sel
terjadinya terbagi atas : darah, terjadi 3 proses yaitu:
mesoblastik, hepatik, dan myeloid proliferasi, diferensiasi dan
ꙮ Fase mesoblastik dimulai sejak maturasi. Seluruh komponen sel
usia mudigah 14 hari sampai darah berasal dari hematopoietic
minggu kesepuluh, berlangsung stem cells (HSC).
di yolk sac (saccus vitelinus). Sel darah yang dalam proses
ꙮ Fase hepatik berlangsung mulai pematangan memiliki karakteristik
minggu keenam sampai umum yang sama, yaitu:
kelahiran, berlangsung di  Ukuran
mesenkim hepar, dan mulai  Rasio inti
terjadi differensiasi sel.  Karakteristik inti
ꙮ Fase mieloid berlangsung dalam
sumsum tulang pada usia
mudigah 12-17 minggu
Hematopoiesis

Eritropoiesis Leukopoiesis Trombopoiesis


Eritropoiesis
Rubiblast (pronormoblast atau proeritroblast) berinti bulat dengan
beberapa anak inti dan kromatin yang halus.
Prorubrisit (normoblast basofilik atau eritroblast basofilik)
memiliki ukuran lebih kecil dari rubriblast.
Rubrisit (normoblast polikromatik atau eritroblast
polikromatik) mengandung kromatin yang kasar dan
menebal secara tidak teratur di inti selnya. Pada sel ini
sudah tidak terdapat lagi anak inti, inti sel lebih kecil
daripada prorubrisit tetapi sitoplasmanya lebih banyak,
mengandung warna biru karena RNA dan merah karena
hemoglobin.
Eritropoiesis
Eritropoiesis
Metarubrisit (normoblast ortokromatik atau eritroblast ortokromatik) memilki
inti sel kecil padat dengan struktur kromatin yang menggumpal. Sitoplasma
telah mengandung lebih banyak hemoglobin sehingga warnanya merah
walaupun masih ada sisa-sisa warna biru dari RNA.
Retikulosit : pada proses maturasi eritrosit, diperlukan beberapa hari
lagi untuk melepaskan sisa-sisa RNA. Setelah dilepaskan dari sumsum
tulang sel normal akan beredar sebagai retikulosit selama 1-2 hari.

Eritrosit normal berbentuk cakram bikonkaf.


Kontrol Eritropoietin
Leukopoiesis
Terdapat dua tipe pembentukan
leukosit
Berasal dari diferensiasi sel • Mielositik, yaitu sel muda
hemopoietik pluripoten menjadi berupa mieloblas (dibentuk
berbagai tipe sel di sumsum tulang)
• Limfositik, yaitu sel muda
berupa limfoblas (dibentuk di
organ limfoid)

Leukosit yang granulosit dibentuk di dalam sumsum tulang,


disimpan dalam sumsum sampai sel-sel tersebut diperlukan dalam
sirkulasi.

Sedangakan limfosit sebagian besar akan dibentuk dan disimpan


dalam berbagai area limfoid.
Leukopoiesis
Trombopoiesis
Trombosit berasal dari megakariosit.
Megakariosit berasal dari sel punca mieloid.

Sel punca mieloid berasal dari sel punca


multipoten yang belum berdiferensiasi. Satu
megakariosit akan memproduksi 1000
trombosit.
Dalam pembentukan trombosit, ada peran hormon
trombopoietin. Hormon trombopoietin yang dihasilkan oleh
hati akan meningkatkan jumlah megakariositdi sum-sum
tulang dan merangsang megakariosit untuk menghasilkan
lebih banyak trombosit.
Trombopoiesis
Peran
Hemoglobin
dalam
Transportasi
𝒐𝟐 (Oksigen)
Struktur Hemoglobin
 Hemoglobin merupakan molekul yang terdiri dari
kandungan heme (zat besi) dan rantai polipeptida
globin (alfa,beta,gama,dan delta), berada di dalam
eritrosit dan bertugas untuk mengangkut oksigen.
 Hemoglobin adalah sejenis protein dengan berat
molekul dan terdiri dari 4 rantai polipeptida.
 Setiap hemoglobin mengandung satu pigmen non-
protein berbentuk seperti cincin yang disebut
sebagai kelompok heme aktif.
 Pada bagian tengah dari cincin heme ini terdapat
satu ion ferous, Fe2+, yang dapat mengikat satu
molekul oksigen, sehingga memungkinkan satu
molekul hemoglobin berikatan dengan empat
molekul oksigen.
Mekanisme Pengikatan 𝒐𝟐
 Hemoglobin adalah
protein yang kaya akan
zat besi. Ia memiliki
afinitas (daya gabung)
terhadap oksigen dan
dengan oksigen itu
membentuk
oxihemoglobin di dalam
sel darah merah.
Dengan melalui fungsi
ini makan oksigen di
bawa dari paru-paru ke
jaringan-jaringan
(Evelyn,2000).
Hemostasis
Penghentian Perdarahan dari Suatu
Pembuluh Darah yang Rusak
Spasme Vaskular
Segera setelah pembuluh darah
terpotong atau ruptur trauma pada
dinding pembuluh darah menyebabkan
otot polos dinding pembuluh
berkontraksi : hal ini secera cepat
menurunkan aliran darah dari
pembuluh yang ruptur. Kontraksi
terjadi sebagai akibatdari (1) spasme
miogenik local, (2) faktor autacoid
local yang berasal dari jaringan yang
mnegalami trauma dan trombosit
darah, dan (3) berbagai reflex saraf.
Sumbatan Trombosit
Koagulasi Darah
Gangguan/
Kelainan

Anemia : Kekurangan hemoglobin
Anemia gizi : defisiensi dalam makanan suatu
Eritrosit
faktor yang dibutuhkan dalam eritropoiesis, ex: Polositemia : Pembentukan sel darah
Anemia defisiensi besi merah berlebih
₋ Anemia pernisiosa : ketidakmampuan tubuh ₋ Polisitemia sekunder : tubuh secara
menyerap vit. B12. Vit. B12 dapat diserap usus spontan memproduksi SDM akibat
apabila terikat dengan faktor instrinsik yang hipoksia jaringan, seperti : berada
dihasilkan mukosa lambung. Faktor intrinsik tidak didataran tinggi (polisitemia
terbentuk karena terjadi atrofi mukosa lambung. fisiologis), gagal pengiriman
₋ Anemia megaloblastik : jika salah satu dari vit oksigen ke jaringan, dll.
B12, asam folat, dan faktor intrinsik tidak ada, ₋ Polisitemia Vera (Eritremia) :
akan terjadi perlambatan produksi eritroblas kelainan genetik, sehingga produksi
dalam sumsum tulang, sehingga SDM tumbuh tidak bisa dihentikan, kekentalan
besar-besar, dan aneh. darah 3x air -> 10x air
₋ Anemia ginjal : penyakit pada ginjal menghalangi
produksi eritropoietin
₋ Anemia hemolitik : sel bersifat rapuh, sehingga
mudah pecah saat melewati celah sempit.
Leukosit
Leukopenia Leukimia
₋ Sumsum tulang sangat sedikit Produksi sel darah putih tidak
memproduksi sel darah putih, terkontrol.
sehingga tubuh tidak terlindung ₋ Leukemia limfositik : disebabkan
terhadap invasi benda asing. oleh produksi sel limfoid bersifat
₋ Penyebab : kerusakan sumsum tulang kanker
akibat pajanan obat kima, sinar-x ₋ Leukimia Mielogenosa : dimulai
radiasi,dll dengan produksi sel mielogenosa
bersifat kanker di sumsum tulang
lalu menyebar keseluruh tubuh.
Trombosit
Hemofilia
₋ Darah tidak dapat membeku pada
pria disebebkan defisiensi faktor
pembekuan.
₋ Diturunkan secara genetik melalui
kromosom ibu.
Thanks!
Any questions?
You can find ud at: @k17ang
k17ang@gmail.com
Referensi
Special thanks to all people who made and shared these awesome resources for
free:
Presentation template designed by powerpointify.com
Photographs by unsplash.com
Sherwood, L. 2014. Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem..Edisi
8.Jakarta: EGC
Guyton, A. C., Hall, J. E. 2014. Buku Ajar Fisiologi
Kedokteran.Edisi 12.Jakarta: EGC
Tortora – Principles of Anatomy and Physiology 13th Edition
https://www.academia.edu/23478203/Hematopoiesis_Proses_Pe
mbentukan_Sel_Darah
https://www.academia.edu/9012400/Memahami_dan_Menjelas
kan_Eritropoesis
http://repository.unimus.ac.id/1257/3/bab%202.pdf

Anda mungkin juga menyukai