Anda di halaman 1dari 1

Padang, 09 Agustus 2019

Assalamualaikum wr.wb
Dokter adalah profesi idaman banyak orang. Banyak orang tua yang berharap anak-
anaknya dapat menjadi seorang dokter. Begitu juga dengan orang tua saya. Menurut
pengakuan beliau, sebelum saya lahir orang tua saya sudah sangat berharap salah satu
anaknya akan menjadi dokter suatu hari nanti. Hal inilah yang menjadi motivasi terbesar saya
memilih program studi Pendidikan Dokter. Walau sebenarnya, saya tidak bercita-cita menjadi
dokter. Bisa dibilang, awalnya saya sangat menolak saat disarankan memilih program studi
Pendidikan Dokter.
Tahun ini adalah tahun kedua saya mencoba menggapai impian saya masuk ke PTN.
Tahun lalu, saya sangat bersikeras untuk menggapai impian saya mengenyam pendidikan di
program studi Ilmu Komputer/Teknik Informatika dan gagal. Tapi kegagalan tersebut
mengantarkan saya ke hari ini. Satu tahun yang berharga. Di tahun itu, keponakan saya yang
masih berumur 2 tahun menderita demam berdarah. Banyak yang bilang, jika demam
berdarah terlambat dideteksi akan berakibat fatal. Beruntung, ibunya adalah seorang tenaga
medis. Sehingga keponakan saya dapat ditangani dengan cepat, baik di rumah sakit maupun
di rumah. Selang beberapa bulan kemudian, saya menderita pembengkakan kelenjar getah
bening di leher. Awalnya, selama sebulan saya rutin bolak-balik klinik untuk berobat. Akan
tetapi, tidak ada perubahan dan benjolan di leher saya semakin besar. Kemudian, saya
berobat di tempat lain dan di diagnosa mengidap Limfadenopati leher. Biaya berobat yang
mahal dan diagnosa yang tidak jelas ditambah dengan harga obat yang tidak kalah mahal
membuat saya sedikit kecewa namun termotivasi.
Harapan keluarga agar saya mau menjadi seorang dokter dan doa-doa yang terus
dipanjatkan oleh orang-orang baik di sekitar saya serta kejadian-kejadian yang membuat saya
kagum sekaligus kecewa telah memotivasi saya. Program studi Pendidikan Dokter adalah
salah satu pilihan yang akan membuka gerbang saya menuju kesuksesan menjadi seseorang
yang berguna bagi banyak orang.
Dengan tidak melupakan cita-cita awal saya, kedepannya, saya berniat untuk mempelajari
IT secara otodidak sembari mempelajari ilmu medis. Saya bercita-cita akan membantu
masyarakat lebih dekat dengan dunia medis, tanpa biaya yang mahal, dan dapat diakses
langsung melalui smartphone mereka. Saya juga ingin mengembangkan IT agar dapat
memudahkan tenaga medis dalam melakukan pekerjaannya serta mendapatkan diagnosa
dengan cepat dan tepat. Sehingga penanganan kesehatan masyarakat dapat dilakukan
dengan cepat dan mudah.

Anda mungkin juga menyukai