Anda di halaman 1dari 11

Konsep Sehat

Sakit
Berdasarkan
Agama Katolik

BY : KELOMPOK 10
Dyah Ayu Kumalasari 190101010
Elvina Rahmawati 190101012
Irma Mega O.P 190101016
Lila Oktaviana Sari 190101020
Rizkyka Sanwidia Maharani 190101029
Yiyin Trianti Yuanrina 190101039

Kelompok 10
Pembahasan
– Apa pengertian konsep sehat sakit?
– Apa pandangan dan arahan Gereja?
– Apa pengaruh agama terhadap konsep sehat sakit secara umum?
– Bagaimana keterkaitan agama dengan penanganan dan pencegahan penyakit?
– Apa perbedaan kepercayaan terkait sehat dan sakit pada agama di Indonesia?
– Apa persamaan kepercayaan terkait sehat dan sakit pada sgama di Indonesia?
Pengertian Konsep Sehat Sakit
 Sehat menurut WHO adalah suatu keadaan yang sempurna dari aspek
fisik,mental,social dan tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan
 Sakit (menurut WHO) adalah suatu keadaan yang tidak seimbang atau tidak
sempurna seseorang dari aspek medis, fisik, mental, social, psikologis dan bukan
hanya mengalami kesakitan,tetapi juga kecacatan.
 Sehat menurut Gereja Katolik, yang mengambil pengajaran dari St.
Thomas Aquinas, manusia terdiri tubuh dan jiwa. Namun jiwanya di sini
adalah jiwa spiritual (rohani); yang menyebabkan manusia sebagai mahluk
rational/berakal budi. Sedangkan binatang mempunyai juga tubuh dan jiwa, namun
jiwanya bukan rohani, sehingga disebut sebagai mahluk irrational/ tidak berakal
budi.
Lanjutan
 Sakit menurut Gereja Katolik, manusia yang sakit merupakan konsekuensi logis manusia sebagai
mahkluk yang memiliki tubuh. Tubuh manusia sebagai mahkluk hidup bersifat sangat rapuh. Oleh
karena itu manusia tidak tidak bisa tidak menderita sakit. Seperti kematian demikianpun rasa sakit
bersifat merelativir. Dan yang menyebabkan sakit adalah manusia itu sendiri, karena kelalaian
manusia menjaga tubuh Pandangan tersebut dilandasi oleh pemahaman orang katolik tentang
eksistensi Allah atau Tuhan sebagai Mahabaik. Mahabaik berarti tidak bisa dibandingkan kebaikan-
Nya dengan kebaikan manusia. Allah Mahabaik artinya Allah tidak baik seperti manusia yang baik.
Pandangan yang demikian merupakan analogi entis, yaitu argument tentang derajat kesempurnaan
berdasarkan tingkat yang berbeda. Allah adalah cinta kasih (1 Yoh 4: 8-16). Bukan Tuhan yang
menyebabkan manusia sakit tetapi karena kelalaian manusia. Oleh karena itu segala sesuatu yang
tidak baik tidak berasal dari allah Penyakit merupakan percobaan yang paling berat, dan setiap
penyakit akan mengingatkan kita pada suatu kematian [KGK 1500 (Katekismus Gereja Katolik)].
Penyakit dapat menyebabkan rasa takut, sikap menutup diri malahan kadang-kadang rasa putus asa
dan pemberontakan terhadap Allah. Tetapi ia juga dapat membuat manusia menjadi lebih matang,
dapat membuka matanya untuk apa yang tidak penting dalam kehidupannya, sehingga ia berpaling
kepada hal-hal yang penting. Sering kali penyakit membuat orang mencari Allah dan kembali lagi
kepada-Nya (KGK 1501).
Pandangan dan arahan Gereja
Isi dari Katekismus Gereja Universal artikel 2288-2289 terkait dengan kesadaran akan
tanggungungjawab bersama memelihara dan memperjuangkan kehidupan secara sehat
yaitu:
1. Bahwa kehidupan dan kesehatan merupakan hal-hal yang bernilai, yang dipercayakan
Tuhan pada kita. Maka kita harus merawatnya dengan cara yang bijaksana dan bersama
itu memperhatikan kebutuhan orang lain dan kesehjateraan umum.
2. Hidup sehat diusahakan dengan cara menciptakan situasi hidup yang kondusif
sehingga manusia dapat mengembangkan diri dan menjadi matang dengan papan,
pangan dan sandang, perumahan, pelayanan kesehatan pendidikan, lapangan kerja dan
bantuan sosial yang memadai. Menurut iman kristiani, kesehatan bukan hanya jasmani
melainkan juga dalam hal batiniah.
Pengaruh Agama Terhadap Konsep
Sehat Sakit Secara Umum
Pengaruh agama terhadap konsep sehat sakit adalah jika kita mendalami dan percaya
tentang agama pikiran dan jasmani kita akan sehat secara fisik, psikologis, atau spiritual
karena agama membawa efek yang luar biasa terhadap kehidupan kita. Agama juga
memiliki peran yang sangat signifikan terhadap kesehatan,baik fisik maupun jiwa. Jika
dilihat dari substansinya, agama sesungguhnya merupakan sebuah ajaran dimana
setiap pemeluknya dianjurkan untuk selalu berbuat baik.Semua penganut agama yang
mempercayai ajaran dan melaksanakan ajarannya senantiasa melaksanakan segala hal
yang ada dalam ajaran tersebut. Sehingga manusia tidak dapat dilepaskan dari peran
dan fungsi agama. Teori tersebut sesuai dengan apa yang pernah dikemukakan oleh
Victor Frankley, eksistensi manusia ditandai oleh tiga faktor yaitu spirituality
(kerohanian), freedom (kebebasan), dan responsibility (tanggung jawab).
Keterkaitan Agama dengan Penanganan
dan Pencegahan Penyakit
– Keterkaitan agama dalam pencegahan dan penanganan yaitu, jika pencegahan dalam agama
terdapat aturan yang menekankan utamanya untuk tidak mengkonsumsi makanan yang
merupakan sebuah larangan dari agama tersebut, seperti tidak makan babi, sapi, dll
sehingga individu diharapkan untuk menaati larangan tersebut. Dalam penanganan agama
menganjurkan untuk melakukan meditasi atau beryoga dalam kondisi yang tepat dan
mendekatkan diri pada Tuhan dengan melakukan persembahyangan atau berdoa.
– Dalam penanganan penyaikit, agama juga sangat ikut berperan terutama dalam pemenuhan
aspek spiritual dan emosional dalam diri pasien. Agama memberi rasa nyaman dan harapan
kepada individu dan dapat mempengaruhi kesehatan dan praktik perawatan kesehatan
individu sebagai pemenuhan aspek spiritual. Dengan rasa nyaman dan harapan yang dimiliki
oleh klien maka di harapkan proses pengobatan dapatdilakukan dengan semaksimal
mungkin. Pada pemenuahn aspek emosi agama memberika ketenangan pikiran dengan
ajaran ataupun pendekatan dengan Tuhan yang menyebabkan pasien menjadi matang dalam
emosi yang dapat mempercepat proses menjadi sehat.
Perbedaan
Kepercayaan
Terkait Sehat dan
Sakit pada Agama
di Indonesia
Persamaan Kepercayaan Terkait Sehat
dan Sakit pada Agama di Indonesia
Pada dasarnya semua ajaran agama yang ada di Indonesia memiliki konsep sehat sakit
yang sama.
Persamaan kepercayaan terkait sehat dan sakit pada agama-agama yang ada di Indonesia
yaitu : semua agama meyakini bahwa bila kehidupan bisa menjadi tentram, tenang secara
lahir dan batin maka kita bisa sehat secara jasmani dan rohani sehinnga secara otomatis
bisa dikatakan sehat begitu pula sebaliknya. Persamaan ajaran moral.
Agama mengharapkan umatnya mempunyai moral yang baik dan benar di tengah
masyarakat. Ketika umatnya sudah memiliki moral baik, maka akan kebal iman dalam
menghadapi segala faktor dalam dan faktor luar yang berpengaruh terhadap kehidupan
seseorang. Lain halnya jika seseorang tidak memiliki iman yang kuat, ini akan
berpengaruh terhadap moralnya. Ketika seseorang bermoral buruk, maka ia akan sulit
mengendalikan faktor dalam dan luar yang mempengaruhi hidupnya, bahkan yang dapat
merusak hidupnya
THANK’S FOR YOUR ATTENTION

ANY QUESTION?

Anda mungkin juga menyukai