A. Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan tentang Pengertian Keluarga Berencana/KB dan Tujuannya.
2. Menjelaskan Pandangan Islam tentang KB dan Penggunaan Alat Kontrasepsi.
3. Menjelaskan tentang Dasar/Dalil tentang KB dan Penggunaan Alat Kontrasepsi
dalam Islam.
4. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang pengertian dan tindakan medis aborsi
5. Mahasiswa dapat memahami pandangan agama-agama tentang aborsi
B. URAIAN MATERI
1. Pengertian Keluarga Berencana/KB dan Tujuannya
Di Indonesia terdapat program Keluarga Berencana atau KB yang dilaksanakan
oleh BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional). BKKBN adalah
Lembaga Pemerintah Nonkementerian yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Presiden melalui Menteri Kesehatan. BKKBN mempunyai tugas untuk
melaksanakan program pemerintahan di bidang pengendalian penduduk dan
penyelenggaraan keluarga berencana.
Keluarga Berencana adalah gerakan nasional untuk membentuk keluarga yang
sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran. Maksud pembatasan kelahiran adalah
perencanaan jumlah keluarga dengan pembatasan yang bisa dilakukan dengan penggunaan
alat-alat kontrasepsi atau penanggulangan kelahiran seperti kondom, spiral, IUD, dan
sebagainya. Gerakan keluarga berencana diartikan sebagai upaya peningkatan kepedulian
dan peran serta masyarakat melalui upaya pendewasaan usia perkawinan, pengendalian
kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, dan peningkatan kesejahteraan keluarga dalam
rangka melembagakan dan membudidayakan norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
Jumlah anak dalam sebuah keluarga yang dianggap ideal adalah dua. Gerakan ini mulai
dicanangkan pada tahun akhir 1970-an. Untuk mendukung program ini, diciptakan sebuah
lagu mengenai keluarga berencana yang sering dinyanyikan pada zaman Orde Baru. Lagu
ini dikenal dengan judul Lagu KB.
Secara umum, program KB bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan
anak dalam rangka mewujudkan NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera) yang
menjadi dasar terwujudnya masyarakat yang sejahtera dengan mengendalikan kelahiran
sekaligus menjamin terkendalinya pertambahan penduduk. Adapun tujuan khususnya
adalah:
(a) Meningkatkan jumlah penduduk untuk menggunakan alat kontrasepsi
(b) Menurunnya jumlah angka kelahiran bayi
(c) Meningkatnya kesehatan keluarga berencana dengan cara penjarangan kelahiran
Artinya : “Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri dan
menjadikan bagimu dari isteri-isteri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu
rezki dari yang baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan
mengingkari nikmat Allah ?”
“Bahwasanya lebih baik kamu tinggalkan ahli warismu dalam keadaan kaya, daripada
kamu tinggalkan mereka yang menjadi beban yang meminta-minta kepada orang banyak”
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Dari ayat Al-Quran dan hadis-hadis Nabi Saw. tersebut, dapat dipahami bahwa:
1. Ayat al-Qur’an dan Hadis tersebut harus dipahami dalam konteks keseimbangan antara
memenuhi maksud perkawinan untuk memperoleh keturunan dan anjuran untuk
memperbanyak keturunan.
2. KB dianjurkan dengan maksud untuk menjaga anak/keturunan kita agar tidak menjadi
beban orang lain
3. Program KB harus diikuti usaha untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan
keturunan sedikit (dua anak cukup).
4. Keluarga yang mampu secara ekonomi dan pendidikan boleh tidak mengikuti KB
dengan tujuan untuk mengikuti anjuran memperbanyak keturunan (Hadis Anas)
5. Pencegahan kehamilan yang dianggap berlawanan dengan ajaran Islam ialah:
a) sikap dan tindakan dalam perkawinan yang dijiwai oleh niat segan mempunyai
keturunan
b) atau dengan cara merusak/mengubah organisme yang bersangkutan, seperti:
memotong, mengikat dan lain sebagainya.
6. Penjarakan kehamilan dapat dibenarkan sebagai kondisi darurat atas dasar kesehatan
dan pendidikan, dengan persetujuan suami-istri, dengan pertimbangan dokter ahli dan
ahli agama.
7. KB dapat dilakukan apabila keselamatan jiwa atau kesehatan ibu terancam atau darurat
akibat mengandung atau melahirkan. Keadaan darurat yang dapat mengancam
keselamatan ibu seperti: (a) seorang Ibu jika hamil dikhawatirkan akan binasa atau
meninggal dunia, maka dalam keadaan seperti inilah yang disebut darurat, dan tidak
mengapa jika si wanita melakukan usaha untuk mencegah keturunan. Inilah udzur yang
membolehkan mencegah keturunan. Juga, seperti: (b) wanita tertimpa penyakit di
rahimnya, dan ditakutkan penyakitnya akan menjalar sehingga akan menyebabkan
kematian, sehingga rahimnya harus diangkat, maka tidak mengapa.
Jenis-Jenis Aborsi
1. Abortus Provocatus (Buatan): pengguguran kandungan yang dilakukan dengan secara
sengaja.
2. Abortus Artifikalis Therapicus: abortus yang dilakukan oleh dokter atas dasar indikasi
tentang medis, yakni apabila tidakan Abortus tidak di ambil maka bisa membahayakan
jiwa seorang ibu.
3. Abortus Provocatus Kriminalis: abortus yang dilakukan untuk menyelamatkan janin
dalam kandungan akibat hubungan seksual di luar nikah atau mengakhiri kehamilan
yang tidak di kehendaki seorang ibu.
4. Abortus Spontaneous (Tidak Disengaja): apabila ibu mengalami trauma yang begitu
berat akibat penyakit menahun, kondisi patogolis, dan kelainan pada saluran reproduksi.
Dalam ilmu kedokteran, ada dua istilah aborsi, yaitu:
1. Spontaneous Abortion, artinya: gugur kandungan yang disebabkan oleh trauma karena
kecelakaan dan sebab-sebam alami.
2. Induced Abortion atau Procured Abortion, artinya: pengguguran kandungan yang
disengaja karena alasan tertentu.
Penyebab Abortus
Beberapa karateristik ibu hamil dengan abortus adalah sebagai berikut:
1. Umur
Dalam kurun waktu reproduksi sehat dikenal bahwa usia yang aman untuk
kehamilan dan persalinan seorang perempuan adalah usia 20-30 tahun. Kematian maternal
seorang perempuan hamil dan melahirkan pada usia di bawah umur 20 tahun ternyata 2-5
kali lebih tinggi daripada kematian maternal yang terjadi pada umur 20-29 tahun.
Kematian maternal kembali meningkat sesudah umur 30-35 tahun. Ibu-ibu yang terlalu
muda seringkali secara emosional dan fisik belum begitu matang, pendidikannya rendah,
dan masih tergantung kepada orang lain.
Keguguran sebagian dilakukan dengan cara sengaja untuk menghilangkan
kehamilan remaja yang tidak ingin dikehendaki. Keguguran sengaja yang dilakukan oleh
tenaga nonprofesional dapat menimbulkan akibat samping yang serius seperti tingginya
angka kematian dan infeksi pada alat reproduksi yang akhirnya dapat menimbulkan
kemandulan pada seorang perempuan.
Abortus yang terjadi pada remaja karena mereka belum matured dan mereka juga
memiliki sistem transfer plasenta seefisien wanita dewasa. Abortus dapat terjadi juga pada
ibu yang tua meskipun mereka telah berpengalaman, tetapi kondisi badannya dan
kesehatannya sudah mulai menurun sehingga dapat mempengaruhi intra uterin.
2. Paritas ibu
Anak yang lebih dari 4 dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan janin dan
perdarahan saat persalinan karena keadaan yang ada pada rahim biasanya sudah lemah.
Paritis 2-3 merupakan paritis yang paling aman ditinjau dari sudut kematian maternal.
Paritas 1 dan paritas tinggi lebih dari 3 mempunyai angka kematian maternal yang lebih
tinggi. Lebih tinggi paritas, lebih tinggi juga kematian materal.
Risiko pada paritas yang ke-1 dapat ditangani dengan asuhan obstetrik yang lebih
baik, sedangkan risiko pada paritas tinggi dapat dikurangi atau di cegah dengan cara
keluarga berencana. Sebagian kehamilan pada paritas yang tinggi adalah tidak di
rencanakan.
3. Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat
Jarak kehamilan kurang dari 2 tahun dapat menimbulkan pertumbuhan janin yang
kurang baik, persalinan yang lama dan perdarahan pada saat persalinan karena keadaan
rahim belum pulih dengan baik. Ibu yang melahirkan anak dengan jarak yang berdekatan
di bawah dua tahun akan mengalami peningkatan resiko terhadap terjadinya perdarahan
pada trimester ke III, termasuk juga karena alasan anemia, plasenta previa dan ketuban
pecah dini serta dapat melahirkan bayi yang beratnya rendah.
4. Riwayat Kehamilan yang lalu
Menurut Easmant dan Malpas, kemungkinan terjadi abortus lagi pada seorang
wanita adalah 73 % dan 83,6%. Sedangkan, Warton, Fraser, dan Liewellyn Jones
memberikan prognosis dengan lebih baik yaitu 25,9 % dan 39%.
5. Infeksi Akut
Inveksi akut dapat menyebabkan abortus karena Virus, seperi rubella, cacar, dan
hepatitis; infeksi bakteri, seperti streptokokus; dan parasit, seperti malaria.
6. Infeksi Kronis
• Sifilis; biasanya menyebabkan abortus pada trimester yang kedua. Tuberkulosis
paru yang aktif.
• Keracunan, seperti keracunan timah, tembaga, air raksa, dan lain-lain.
• Penyakit kronis lain, seperti: hipertensi, diabetes, enemia berat, penyakit jantung,
nephritis, toxemia gravidarum.
• Gangguan fisiologis, seperti syok, ketakutan dan lain-lain.
• Trauma fisik.
7. Penyebab yang sifatnya lokal
• Inkompetensia serviks, fibroid.
• Endometris, radang pelvis kronis.
• Retroversi kronis.
• Hubungan seksual yang berlebihan saat hamil, sehingga menyebabkan abortus dan
hiperemia.
8. Penyebab dari segi janin
1. Penyakitnya adalah plasenta dan desidua, misalkan degenerasi dan inflamasi.
2. Kematian pada janin akibat kelainan bawaan.
3. Mola hidatidosa.
D. LATIHAN SOAL/TUGAS
1. Kemukakan pengertian Keluarga Berencana/KB serta beberapa alasan mengapa
Pemerintah Indonesia menerapkan program KB dan Penggunaan Alat Kontrasepsi
bagi rakyatnya?
2. Bagaimana Pandangan Islam tentang Keluarga Berencana/KB dan Penggunaan Alat
Kontrasepsi? Apa saja tujuan atau motivasi KB dan Penggunaan Alat Kontrasepsi
yang dibenarkan di dalam agama Islam? Jelaskan Dasar atau Dalilnya!
3. Jelaskan tentang pengertian aborsi dan tindakan medis aborsi!
4. Bagaimanakah hukum Islam tentang aborsi? Jelaskan aborsi yang dilarang dan
yang dibolehkan!
5. Bagaimana pendapat Anda sebagai Perawat mengenai kasus aborsi? Jelaskan!
Untuk Non-Muslim
1. Kemukakan pengertian Keluarga Berencana/KB dan beberapa alasan mengapa
Pemerintah Indonesia menerapkan program KB serta Penggunaan Alat Kontrasepsi
bagi rakyatnya?
2. Bagaimana Pandangan agama Anda tentang Keluarga Berencana/KB dan
Penggunaan Alat Kontrasepsi? Apa saja tujuan atau motivasi KB yang dibenarkan
di dalam agama Anda? Jelaskan!
3. Sebutkan kriteria Alat Kontrasepsi yang dibolehkan dan tidak dibolehkan dalam
agama Anda? Jelaskan!
4. Jelaskan tentang pengertian dan tindakan medis aborsi!
5. Bagaimanakah ketentuan hukum agama Anda tentang aborsi? Jelaskan aborsi yang
dilarang dan yang dibolehkan dalam agama !
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’anul Kariim
Achmad Muchsin Kamaludiningrat, dkk. 2012. Kebidanan dalam Islam, Yogyakarta:
Quantum Sinergis Media
Miriam Stoppard. 2009. Buku Panduan Lengkap Kehamilan dan Persalinan Modern.
Yogyakarta: Media Abadi
PP Muhammadiyah, 2000. Tuntunan Praktis Aqiqah, Qurban dan Khitan, Yogyakarta:
Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi DIY.
Lutfiatus Solihah. 2008. Panduan Lengkap Hamil Sehat. Yogyakarta: Diva Press
Majelis Ulama Indonesia, Hayatan Thoyyibatan, Jakarta: MUIUNICEF-DEPAG, 1992.
Mirza Maulana. 2010. Panduan Lengkap Kehamilan. Yogyakarta