Anda di halaman 1dari 50

Agama

Prodi Farmasi
Konsep sehat, sakit
dan kematian

menurut Hindu
Jasmani

Obat-obatan

Rohani

Spiritual
Psikologi
Menurut ajaran agama hindu , konsep
sehat yaitu semua sistem dan unsur
pembentuk tubuh (Panca Mahabuta)
dalam keadaan seimbang dan dapat
berfungsi dengn baik, Sedangkan
manusia dikatakan sakit apabila
manusia mengalami gangguan yang
tidak menyenangkan sehingga
menimbulkan gangguan aktifitas
sehari-hari baik aktifitas
jasmani,rohani dan social.
• Panca Maha Bhuta yakni lima unsur dasar zat dan elemen yang menyusun tubuh manusia dari
alam semesta. Kelima bagian-bagian tersebut yakni Pertiwi, Apah, Bayu, Teja dan Akasa
(Ether).

1. Pertiwi (Tanah)
Pertiwi adalah zat atau unsur padat yang ada pada alam semesta seperti Tanah. Sedangkan
kalau pada manusia Pertiwi ada pada bagian kulit atau daging manusia. (segala zat padat pada
tubuh manusia)

2. Apah (Air)
Apah adl bendah cair yang terdapat di alam semesta (Bumi). Sedangkanm apah pada manusia
berada pada Zat Cair seperti darah, keringat, air liur dan sbagainya (Segala yang bentuk cair).

3. Bayu (Udara)
Bayu atau udara, yang terdapat pada alam semesta seperti angin, udara dan lainya.
Sedangkan Bayu pada manusia terdapat pada nafas manusia (segala yang betuk angin pada
manusia).

4. Teja (Api)
Teja atau api adalah segala bentuk panas yang terdapat pada bhuana agung dan bhuana alit.
Jika dilihat lebih dekat, Teja pada manusia terdapat pada padas badan.

5. Akasa atau ether (Ruang Angkasa)


Akasa atau ether (Ruang Angkasa) adalah segala yang tidak memiliki oksigen pada Bhuana
Agung dan Bhuana Alit. Jika pada manusia, Akasa terdapat pada rongga perut atau dibawah
Hati manusia.
Menurut agama Hindu, sehat dan sakit
dipengaruhi pula oleh pikiran manusia itu
sendiri.

Pikiran yang menyebabkan sengsara dan


bahagia bagi manusia
Keterkaitan agama dengan
penanganan dan pencegahan
penyakit
Adanya larangan bagi bbrp agama untuk
mengkonsumsi makanan tertentu
Misalnya : tidak boleh makan babi bagi
umat muslim dan tidak boleh makan sapi
bagi umat Hindu

Mengajarkan meditasi dan yoga untuk


ketenangan jiwa
Lanjutan...
Di Hindu ada diajarkan tentang konsep tri
hita karana, yi :
• Menjaga hbgan yg baik dgn tuhan
• Menjaga hbgan yg baik dgn sesama
• Menjaga hbgan yg baik dgn lingkungan
Manajemen
menghadapi respon
sakit dan penyakit
(simpati,empati dan
penguatan)

menurut Hindu
Simpati
• adalah suatu proses dimana seseorang
merasa tertarik terhadap pihak lain,
sehingga mampu merasakan apa yang
dialami, dilakukan dan diderita orang
lain. Dalam simpati, perasaan
memegang peranan penting. Simpati
akan berlangsung apabila terdapat
pengertian pada kedua belah pihak.
Simpati lebih banyak terlihat dalam
hubungan persahabatan, hubungan
bertetangga, atau hubungan pekerjaan.
Seseorang merasa simpati dari pada
orang lain karena sikap, penampilan,
wibawa, atau perbuatannya
Empati
• Adalah kemampuan seseorang untuk mengenali,
mempresepsi, dan merasakan perasaan orang lain.
Karena pikiran, kepercayaan, dan keinginan seseorang
berhubungan dengan perasaannya, seseorang yang
berempati akan mampu mengetahui pikiran dan mood
orang lain. Empati sering dianggap sebagai semacam
resonansi perasaan.
• Perbedaan inti yang
mendasar dari simpati dan
empati adalah, jika simpati
lebih menunjukkan sikap
solidaritas kita dengan orang
lain, sedangkan kalau empati
lebih diantaranya adalah kita
ikut terlibat dan
membenamkan diri ke dalam
penderitaan orang lain.
Simpati Empati

Definisi Mengakui perasaan / kesulitan orang Mengerti perasaan atau pengalaman


lain. orang lain, dan merasakannya
sesaat seakan - akan anda sendiri
yang merasakan.

Hubungan Mengerti pengalaman orang lain Ikut merasakan secara pribadi

Contoh Hey disana gelap? Kasihan sekali Hey aku tahu disana gelap. Aku akan
kamu, mau roti? menemanimu disana.

Contoh Dokter menghibur pasien dan Dokter membantu pasien dengan


keluarganya. sangat karena ia pernah merasakan
beratnya pengalaman yang sejenis.
Lanjutan...
• Bentuk simpati dalam merespon sakit yg
dialami olh org lain adl menjenguk dan
mendoakannya.
• Dan bagi perawat sgt penting memberikan
rasa nyaman dan ketenangan bagi pasien
agar pengobatan berjalan maksimal
Lanjutan...
• Contoh empati adl : menolong orang sakit. Seseorang
yang lemah hingga sakit, sangat membutuhkan
keberadaan orang lain. Dan bagi yg pernah mengalami
sakit, pasti akan tahu bahwa rasa sakit itu tentu tidaklah
menyenangkan.
Kita akan terasa sangat berharga keberadaan dan fungsi
kita di saat orang lain sangat membutuhkan.
Efek memiliki rasa
simpati dan empati
• Menimbulkan Semangat
Orang di Sekitarmu
• Menginspirasi Tindakan
• Membuat Diri Kita Lebih
Menarik
Penguatan...

A
G Rasa nyaman,
Pikiran positif
mendapatkan
ketenangan,
A penguatan dari
kesembuhan
Pengobatan
dalam diri manusia berjalan
M maksimal

A
Peranan perawat dalam memfasilitasi kebutuhan pasien
terhadap pelaksanaan
keagamaan, baik dalam kondisi sehat maupun sakit yaitu :
• Menggali akar keyakinan pasien
• Mengidentifikasi dukungan spiritual
• Membantu pasien memenuhi kewajiban agamanya
• Membantu pasien mempertahankan atau membina hubungan
personal yang dinamis dengan Tuhan
• Mendatangkan atau merujuk ke pemuka agama guna memberi
pencerahan
• Memberikan konseling atau berkomunikasi dengan pasien secara
spiritual
• Menyediakan sarana persembahyangan menurut agama masing-
masing.
• Setelah mendapatkan bimbingan dari pemuka agama, perawat
memberi dorongan dan motivasi kepada pasien dalam pelaksanaan
keagamaan pasien
Konsistensi beribadah
dalam berbagai kondisi
sakit

menurut Hindu
Pada umumnya, dalam melakukan persembahyangan ada
beberapa hal yang harus dipersiapkan yaitu sebagai
berikut:
1. Kebersihan jasmani
2. Mempersiapkan sarana-sarana seperti:
• Alas duduk (tikar, karpet, dsb)
• Sebuah nampam yag berisikan: Sebuah gelas/tempat
tirtha berisi air bersih (diletakkan di pelingih, pelangkiran,
altar, sanggar pemujaan)- untuk memohon tirtha
wangsuhpada.
• Sebuah mangkok kecil berisi beras yang sudah dicuci
bersih diberi wewangian (bija)
• Dupa secukupnya
• Bunga / canang sari / kwangen secukupnya
Lanjutan...
3. Mempersiapkan secara Rohani, serperti:

• Pemusatan pikiran
• Menyalakan dupa
• Menghaturkan dupa
• Membersihkan bunga dengan asap dupa
• Mulai persembahyangan
Sembahyang bagi orang sakit

• Menurut Hindu, orang yang sedang sakit


dianggap kotor sehingga tidak boleh
masuk ke dalam tempat suci, namun tetap
boleh melaksanakan persembahyangan di
rumah ataupun di rumah sakit
• Utk org yg sdg sakit, posisi sembahyang
bs dgn duduk atau dlm posisi tidur.
DEFINISI SAKARATUL MAUT
• Sakaratul Maut adalah pintu saat
seseorang akan pindah alam, dari alam
kedua menuju alam ketiga.

Alam
pertama
Di dunia inilah manusia
adl saat
mempertanggungjawab
msh dlm saat kita
kan segala
rahim dilhirkan
perbuatannya semasa
ibu., saat ke dunia
hidup. Tidak ada
roh fana ini
sdktpun perbuatan yg
pertama
terlewatkan
kali
ditiupkan
Lanjutan...
• Sakaratul maut adalah detik-detik saat roh dicabut pelan -
pelan dari segala penjuru urat saraf. Proses menuju
kematian ini sangat menegangkan dan menyakitkan,
bahkan diibaratkan seperti ditusuk dengan 300 pedang
secara bersamaan, atau seperti tubuh ditanami sebuah
pohon berduri dan pohon itu dicabut dengan kuatnya
sehingga sakitnya bagai ada bagian yang ikut kecabut ada
yang tertinggal yang menyangkut di duri. Proses
pencabutan itu mulai dari ujung kaki terlebih dahulu, lalu
naik ke betis, paha sampai ke atas ke kerongkongan, saat
itulah mulai tertutupnya pintu taubat dan mulai berpisahnya
ruh kita dengan alam dunia. Hanya penyesalan dan
keinginan bertaubat yang sudah tiada guna, semua sudah
terlambat, mau tidak mau kita sudah berpindah alam.
Konsep mati menurut Hindu
Pada waktu mati namanya, hanya berarti
berpisahnya Panca Maha Bhuta dengan
Atman yang ada pada badannya. Hanya
badan kasarnya yang lenyap, sedangkan
Atmanya tetap tak berubah, sebab alam ini
penuh disusupi Atman (Whraspati Tattwa)
Lanjutan...
Mati menurut ajaran Hindu ada dua konsep yaitu berdasarkan
Tattwa dan berdasarkan Upacara Yadnya.
 Mati menurut Tattwa : kalau sudah lepas Sang Hyang Atma
dari badan sariranya yang dibangun oleh Panca Maha
Bhuta, itu sudah meninggal secara Tattwa.
 Orang yg meninggal, meskipun secara tattwa sudah
meninggal, namun kalau belum diupacarai yang disebut
Atiwa-tiwa belum tuntas meninggalnya. Meninggal secara
Tattwa pegangan kita sebagai umat Hindu adalah
Wrehaspati Tattwa tersebut. Sedangkan kalau meninggal
secara upacara yadnya pegangan umat Hindu semestinya
Lontar Pretekaning Wong Pejah. Kalau meninggal secara
Tattwa belum nyaluk sebel. Tetapi kalau sudah meninggal
secara upacara menurut Lontar Pretekaning Wong Pejah
saat itulah umat baru nyaluk sebel atau cuntaka.
Ciri-ciri orang menuju sakaratul maut
Pasien yang menghadapi sakaratul maut akan memperlihatkan tingkah laku
yang khas, antara lain :
 Penginderaan dan gerakan menghilang secara berangsur-angsur yang
dimulai pada anggota gerak paling ujung khususnya pada ujung kaki,
tangan, ujung hidung yang terasa dingin dan lembab
 Kulit nampak kebiru-biruan kelabu atau pucat
 Nadi mulai tak teratur, lemah dan pucat
 Terdengar suara mendengkur disertai gejala nafas cyene stokes
 Menurunnya tekanan darah, peredaran darah perifer menjadi terhenti dan
rasa nyeri bila ada biasanya menjadi hilang. Kesadaran dan tingkat
kekuatan ingatan bervariasi tiap individu. Otot rahang menjadi
mengendur, wajah pasien yang tadinya kelihatan cemas nampak lebih
pasrah menerima
Pendampingan masa kritis
Perawatan kepada pasien yang akan meninggal oleh petugas
kesehatan dilakukan dengan cara memberi pelayanan khusus
jasmaniah dan rohaniah sebelum pasien meninggal. Tujuannya
yaitu, :
 Memberi rasa tenang dan puas jasmaniah dan rohaniah
pada pasien dan keluarganya
 Memberi ketenangan dan kesan yang baik pada pasien
disekitarnya.
 Untuk mengetahui tanda-tanda pasien yang akan meninggal
secara medis bisa dilihat dari keadaan umum, vital sighn dan
beberapa tahap-tahap kematian
Lanjutan...
Pendampingan dengan alat-alat medisMemperpanjang hidup penderita
semaksimal mungkin dan bila perlu dengan bantuan alat-alat kesehatan adalah
tugas dari petugas kesehatan. Untuk memberikan pelayanan yang maksimal
pada pasien yang hampir meninggal, maka petugas kesehatan memerlukan
alat-alat pendukung seperti :
• Disediakan tempat tersendiri
• Alat – alat pemberian O2
• Alat resusitasi
• Alat pemeriksaan vital sign
• Pinset
• Kassa, air matang, baskom/gelas untuk membasahi bibir
• Alat tulis
Lanjutan...
Adapun prosedur-prosedur yang harus dilaksanakan oleh petugas dalam
mendampingi pasien yang hampir meninggal, yaitu :
 Memberitahu pada keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan
 Mendekatkan alat
 Memisahkan pasien dengan pasien yang lain
 Mengijinkan keluarga untuk mendampingi, pasien tidak boleh ditinggalkan
sendiri
 Membersihkan pasien dari keringat
 Membasahi bibir pasien dengan kassa lembab bila tampak kering dengan
menggunakan pinset
 Membantu melayani dalam upacara keagamaan
 Mengobservasi tanda-tanda kehidupan (vital sign) terus menerus
 Mencuci tangan
 Melakukan dokumentasi tindakan
Lanjutan...
Pendampingan dengan bimbingan rohani

• Perawat memiliki peran untuk memenuhi kebutuhan biologis,


sosiologis, psikologis, dan spiritual pasien. Akan tetapi,
kebutuhan spiritual seringkali dianggap tidak penting oleh
perawat. Padahal aspek spiritual sangat penting terutama
untuk pasien yang didiagnosa harapan sembuhnya sangat tipis
dan mendekati s
• Biasanya pasien yang sangat membutuhkan bimbingan oleh
perawat adalah pasien terminal karena pasien terminal,
pasien yang didiagnosis dengan penyakit berat dan tidak
dapat disembuhkan lagi dimana berakhir dengan kematian
sakaratul maut
Lanjutan...
• Seperti yang dikatakan Dadang Hawari (1977,53) “orang yang
mengalami penyakit terminal dan menjelang sakaratul maut
lebih banyak mengalami penyakit kejiwaan, krisis
spiritual,dan krisis kerohanian sehingga pembinaan
kerohanian saat klien menjelang ajal perlu mendapatkan
perhatian khusus”.
• pasien terminal biasanya bereaksi menolak, depresi berat,
perasaan marah akibat ketidakberdayaan dan keputusasaan.
Oleh sebab itu, peran perawat sangat dibutuhkan untuk
mendampingi pasien yang dapat meningkatkan semangat
hidup pasien meskipun harapannya sangat tipis dan dapat
mempersiapkan diri pasien untuk menghadapi kehidupan
yang kekal.
Lanjutan...

• Pendampingan masa kritis dalam Hindu

Dalam agama Hindu, hal2 seperti disebutkan


diatas (hampir sama dengan pendampingan
secara umum maupun agama lainnya) juga
dilakukan, beserta memanjatkan doa
menghadapi orang menjelang kematian, dan
ada juga doa beberapa detik setelah kematian.
Tanda-tanda sakaratul maut menurut
Hindu
1. Ketika kita tidak bisa melihat bayangan di dalam air atau cermin, dan
biasanya ia akan meninggal dalam waktu enam bulan.
2. Anda sering melihat warna gelap, dan semuanya gelap. Ini adalah tanda
kematian semakin mendekat.
3. Ketika tangan kiri seseorang terus berkedut selama seminggu, itu berarti
bahwa orang tersebut akan hidup hanya satu bulan lebih.
4. Dikatakan bahwa jika organ-organ indera seseorang menjadi keras seperti
batu, itu berarti bahwa ia akan meninggal dalam waktu enam bulan.
5. Seseorang tidak mampu melihat cahaya yang dipancarkan dari bulan,
matahari atau api, ini menunjukkan bahwa orang tersebut akan segera mati.
Lanjutan...

6. Warna kulit orang berubah kuning pucat atau putih dan sedikit merah, itu
menunjukkan bahwa orang tersebut akan meninggal dalam waktu enam
bulan.
7. Jika lidah orang tiba-tiba mulai membengkak dan gusi mulai mensekresi
nanah maka diyakini orang tidak akan hidup lama.
8. Ketika seseorang tidak mampu melihat bintang kutub di langit, itu berarti
bahwa orang tersebut akan meninggal dalam waktu enam bulan.
9. Jika seseorang mulai melihat matahari, bulan dan langit sebagai berwarna
merah, itu menunjukkan bahwa orang tersebut akan segera meninggal.
10. Jika seseorang bermimpi burung hantu atau melihat sebuah desa kosong
dan hancur, maka kematiannya sudah dekat.
Perawatan jenazah
dalam agama Hindu
Perlengkapan
• Pepaga. Sebagai tempat memandikan jenazah dibuatkan
sebuah dipan darurat dari bambu; tingginya kira-kira 1 meter,
panjang 2 meter dan lebar 75 cm. Sebagai alas digunakan dua
lembar daun pisang yang masih utuh, lengkap dengan
ujungnya. Yang dianggap baik untuk maksud ini adalah daun
pisang kepok (pisang dangsaba)
• Air. Dalam upcara ini digunakan tiga jenis air, yakni : Air
Cendana (air bekas gosokan kayu cendana), air yang bersih
(yeh anyar) dan air dicampur dengan bunga-bunga yang
harum serta minyak wangi, atau yeh kumkuman
Lanjutan...
• Pembersihan. Sesungguhnya yang disebut pembersihan
adalah sejenis sesajen berisi peralatan untuk membersihkan
gigi, rambut dan badan. Seperti; Ambuh (untuk mencuci
rambut) yang terbuat dari daun kembang sepatu atau kelapa
yang diparut, minyak wangi, Sisir untuk membersihkan gigi
yang terbuat dari jajan yang dibakar sampai gosong, Kekosok
(untuk menggosok badan) dibuat dari tepung beras berwarna
putih dan kuning, Tepung tawar dibuat dari daun dadap, kunir
dan beras ditumbuh menjadi satu, Bija dibuat dari beras,
dicuci kemudian dicampur dengan cendana atau bunga yang
harum. Peralatan tersebut masing-masing dialasi dengan
"tangkih" dilengkapi dengan sisir, cermin dan bunga yang
dialasi "sampian payasan"
Lanjutan...
• Menggulung Jenazah. Untuk menggulung jenazah diperlukan
satu lembar "Penekep" yaitu kain hitam untuk menutup alat
vitalnya (panjang 1 jengkal persegi + 30 - 40 cm), Talin itik-itik
yaitu seutas benang putih untuk mengikat menyatukan kedua
ibu jari kakinya (panjang cukup untuk 3 kali ikatan).
• Kain Putih untuk menggulung jenazah, panjang 2-3 meter
sesuai dengan tinggi orang yang meninggal, disebut dengan
"kasa pengulungan" . Kain pengulungan ini sedapat mungkin
kain putih atau kain kafan. Tikar yang halus dibuat dari daun
pandan atau yang sejenis, disebut "Tikeh Plasa
Pengulungan". Tali yang sedapat mungkin dibuat dari bambu
sesuai adat setempat. Beberapa kain untuk "rurub"
Lanjutan...
• Pakaian untuk Wanita. Sinjang yaitu sejenis pakaian dalam
berupa selembar kain berbunga-bunga atau polos panjang 1
1/2 meter lebar 90 cm, satu lembar kain panjang batik atau
tenunan, Stagtin yaitu ikat pinggang khusus untuk wanita
panjang 3 meter, Selendang dibuat dari kain warna polos
putih atau kuning, panjang 1 1/2 meter lebar 90 cm. Pakaian
untuk Pria, selembar kain panjang tenunan atau batik, ikat
pinggang seperti pada wanita, satu lembar kain panjang untuk
"kampuh" yaitu satu lembar kain polos atau berbunga
panjang 1 1/2 meter, pada salah satu sisinya ditempeli
pinggiran khusus yang disebut "tepi". Satu lembar "umpal"
atau selendang, satu lembar "destar" batik atau kain putih.
Tahap perawatan
• Terlebih dahulu jenazah harus dimandikan dengan
air tawar yang bersih dan sedapat mungkin
dicampur dengan wangi- wangian.
• Setelah itu diberi secarik kain putih untuk
menutupi bagian muka wajah dan bagian alat
kelaminnya.
• Kemudian barulah diberi pesalin dengan kain atau baju
yang baru (bersih), rambutnya dirapikan (perempuan
:rambutnya digulung sesuai dengan arah jarum
jam), posisi tangan dengan sikap "menyembah" ke
bawah. Setelah itu dibungkus dengan kain putih.
Lanjutan...
• Pada saat membungkus jenazah tersebut supaya
diperhatikan hal- hal sebagai berikut : Bila jenazah itu
laki - laki maka lipatan kainnya : yang kanan menutupi
yang kiri, dan bila perempuan maka lipatan kainnya:
yang kiri menutupi yang kanan.
• Setelah terbungkus rapi ikatlah bagian ujung (kepala dan
kaki) serta bagian tengah jenazah yang bersangkutan
dengan benang atau sobekan kain pembungkus tadi.
Setelah selesai perawatan di atas, barulah jenazah
tersebut disemayamkan di tempat yang telah ditetapkan
oleh keluarga

Anda mungkin juga menyukai