Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Islam merupakan agama yang mengatu r seluruh aspek kehid upan manusia , u ntuk

mengatur kemakmu ran di bu n1i gu na menuju kebahagiaan dunia dan akhirat. Salah satu

penunJang kebahagian tersebut adalah dengan men1iliki tubu h yang sehat, sehingga

dengannya kita dapat beribadah dengan lebi h baik kepada Allah. Agama Islam sangat

mengutamakan kesehatan (lahir dan bati n) dan menempatkannya sebagai kenikmatan

kedua setelah Iman. Dalam perjalanan hid upnya didunia, manusia menjalani tiga keadaan

penti ng: sehat, sakit atau mati.

Kehidupan itu sendiri selalu diwarnai oleh hal-hal yang saling bertentangan , yang

saling berganti mengisi hidup ini tanpa pernah kosong sedikit pun . Sehat dan sakit meru pakan

warna dan rona abadi yang selalu melekat dalam diri manusia selama dia masi h hidup. Tetapi

kebanyakan manusia m emperlaku kan sehat dan sakit secara tidak adil. Kebanyakan mereka

menganggap sehat itu saja yang mem punyai makna. Sebaliknya sakit hanya dianggap sebagai

beban dan penderitaan, yang tidak ada maknan ya sama sekali. Orang yang beranggapan

den1ikian jelas melakukan kesalahan besar, sebab Allah SWT selalu menciptakan sesuaru

atau memberikan suatu ujian kepada hambanya pasti ada hikmah atau pelajaran dibalik iru

semua. (Q.S. Shaad : 27)

1.2 Rumusan Masalah

I. .Apa yang dimaksud dengan sehat dan sakit secara

medis? 2.Bagain1ana konsep sehat menurut islam ?

3.Upaya apa yang harus kita lakukan untu k mempertahankan kesehatan m enurut agama

islan1?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengkaji tentang konsep sehat sakit secara m edis

2. Mengkaji tentang konsep sehat sakit berdasarakan agama islam

3. Memberikan infom1asi tentang upaya-upaya m empertahankan kesehatan menurut agama

islam

1.4 lVlanfaat Penulisan

Ada beberapa manfaat yang dapat dipetik dari hasil penelitian ini, antara lain:

);>- Bagi pembaca :

1. Memberika informasi tentang konsep sehat sakit secara umum

2. Memberikan informasi tentang konsep sehat sakit menuru t agama islam

3. Memberikan infom1asi tentang upaya-upaya mempertahankan kesehatan menurut agama

islam

);>- Bagi penulis :

1. Melatih dalam m enyusun makalah.

2. Memotivasi u ntuk menyusu n makalah selanju tnya yang lebih baik.

BAB II
PElVIBAHA SAN

2.1Definisi konsep sehat sakit secara medis


Sehat meru pakan sebuah keadaan yang tidak hanya terbebas dari penyakit akan tetapi

juga meliputi seluruh aspek kehidu pan manusia yang meliputi aspek fisik, emosi, sosial dan

spiritual. Menu ru t WHO (1947) Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang
sempu rna baik secara fisik, men tal dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau

kelemahan (WHO, 1947).UU No.23,1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa: Kesehatan

adalah keadaan sejahtera dari badan , jiwa dan sosial yang memungki nkan hidup produktif

secara sosial dan ekonon1i. Dalam pengertian ini maka kesehatan harus dilihat sebagai satu

kesatuan yang utuh terdiri dari u nsur-unsur fisik , mental dan sosial dan di dalamn ya.

Kesehatan jiwa merupakan bagian integral kesehatan.Dalam pengertian yang pali ng luas

sehat m eru pakan suatu keadaan yang dinan1is dimana individu men yesuaikan diri dengan

perubahan -perubahan lingkungan internal (psikologis, intelektual , spiritual dan penyakit) dan

eksternal(lingkungan fisik, social, dan ekonon1i) dalam mempertahankan kesehatannya .Istilah

sehat dalam kehid upan sehari-hari sering dipakai u ntuk menyatakan bahwa sesuatu dapat

bekerja secara normal. Kebanyakan orang mengatakan sehat jika badannya merasa segar dan

nyaman. Bahkan seorang dokterpu n akan menyatakan pasienn ya sehat manakala men urut

hasil pemeriksaan yang dilakukannya m endapatkan seluruh tubu h pasien berfungsi secara

nom1al. Namu n den1ikian , pengertian sehat yang sebenarnya tidaklah seperti itu.Pengertian

sehat menurut UU Pokok Kesehatan No. 9 tahu n 1960, Bab I Pasal 2 adalah keadaan yang

meliputi kesehatan badan (jasmani), rohani (mental), dan sosial, serta bu kan hanya keadaan

bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan. Batasan kesehatan tersebut di atas sekarang telah

diperbaharui bila batasan kesehatan yang terdahulu itu hanya mencakup tiga dimensi atau

aspek, yakni: fisik, mental , dan sosial, maka dalam Undang- Undang NO. 23 Tahun

1992,kesehatan m encakup 4 aspek, yakni: fisik (badan), mental (jiwa), sosial, dan ekonon1i.

Batasan kesehatan tersebut diilhami oleh batasan kesehatan menu ru t WHO yang paling baru .

Pengertian kesehatan saat ini memang lebih luas dandinamis , diband ingkan dengan batasan

sebelum nya.

Pengerti.an Sak it - Setelah kemarin kita mengetahui akan pengertian sehat maka kali ini akan

memposting berkaitan dengan hal yang disebu t dengan pengertian sakit. Langsung saja
menuJU kepada apa yang disebu t dengan peng ertian sakit Jn!.

Beberapa pengertian sakit dan diantara pengertian sakit ini adalah sebagai beriku t :

1. Sakit adalah gangguan dalam fungsi nom1al individ u sebagai totalitas termasuk

keadaan organisme sebagai sistem biologis dan penyesuaian sosialnya.(Menu rut

Pemons , 1972)

2. Sakit adalah sebagai suatu keadaan yang tidak menyenangkan yang memmpa

seseorang sehingga seseorang menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari bai k itu

dalam aktivitas jasmani , rohani dan sosial. (Menurut Perkins)

3. Sakit sebagai suaru keadaan dari badan atau sebagian dari organ badan dimana

fungsinya terganggu atau menyimpang. (Menu ru t Oxford English Dictionary)

2.2 Definisi konsep sehat sakit menurut agama islam

A.Mukadimah

Sakit dan penyakit meru pakan suatu peristi wa yang selalu menyertai hidup man usia sejak

jaman Nabi Adam a.s.. Kita memahan1i apapu n yang meni mpa man usia adalah takdi r, sakit

pu n merupakan takdir. Lantas kalau sakit merupakan takdi r, kalau kita sakit kenapa harus

mencari sehat/kesembuhan? Lantas buat apa dan apa manfaat berobat? Dari sinilah landasan

kita berpijak dalam memahan1i sehat, sakit, obat dan upaya pengobatan.

B.Sehat dan Sakit Pandangan al-Quran

"Dan (ingatlah kisah) Ayyub, ketika ia menyeru Tuhannya: "(Ya Tuhanku), sesungguhnya

aku telah ditimpa penyakit dan Eng kau adalah Tuhan yang J\1aha Penyayang di antara

semua Penyaya ng" . Maka Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan
penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat

gandakan bilangan mereka, sebag ai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi

pering atan bagi semua yang menyembah Allah". (QS al-Anbiya', 21: 83-84)

Ayat di atas mengisahkan bahwa Nabi Ayyu b a.s. yang ditimpa pen yakit, kehilangan harta

dan anak-anakn ya. Dari seluruh tu buhnya hanya hati dan lidahnya yang tidak tertimpa

pen yakit, karena dua organ inilah yang dibiarkan Allah tetap baik dan digunakan oleh Nabi

Ayyub a.s. un tu k berdzikir dan memohon keridhaan Allah, dan Allah pu n mengabulkan

doanya, hingga akhirnya Nabi Ayyub a.s. sembuh dan dikembalikan harta dan keluarganya.

Dari sini dapat diambil pelajaran agar manusia tidak berprasangka bu ruk kepada Allah, tidak

berpu tus asa akan rahmat Allah serta bersabar dalam menerima takdir Allah. Karena kita

sebagai manusia perlu meyakini bahwa apabila Allah menakdirkan sak:it maka kita akan

sakit, begitu pula apabila Allah menakdi rkan kesembuhan, tiada daya upaya kecuali dengan

izin-Nya kita sembuh.

..!. <..? ·-'J·'··'<--UJ·lij' V ' ,- ·•I j'I- · :iiI- -'


) \ •) ) · .
I
J
I' 1....,,
<..? ·,·,·, - .- ' .•"' ·•\ I\ "')
- J ) lj, J ) (,J:l , -· u

"(Yaitu Tuhan) yang telah mencipt.akaku, maka Dia/ah yang memberi petunjuk kepadaku.

Dan Tuhanku, yang Dia memberi makan dan minum kepadaku. Dan apabila aku sakit,

Dialah yang menyembuhkanku. Dan yang akan mematikan aku, kemudian akan

menghidupkanku (kembali). Dan yang amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada

hari kiamat". (QS asy-Syu'ara' 26: 78-82)

1. Konsep Sehat

Allah dan Rasul-Nya (Nabi Muhan1mad s.a.w.) melalui ayat-ayat al-Quran dan sunnah

Rasulullah s.a.w. memberi perhatian yang serius terhadap kesehatan manusia. Nabi

Mu hammad s.a.w. bahkan menganggap keselamatan dan kesehatan sebagai nikn1at Allah

yang terbesar yang harus diterin1a dengan rasa syukur.


Firman Allah dalam QS Ibrahim, 14:7,

"Dan (ingatlahjuga), tatka/a Tuhanmu memaklumkan: "sesungguhnya jik a kamu bersyukur,

pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku),

maka sesung guhnya azab-Ku sangat pedih ".

Bentuk syuku r terhadap nikmat Allah melalui kesehatan m1 adalah senantiasa menJaga

kesehatan sesuai dengan sunnatullah.

Rasulullah s.a.w. bersabda:

"Dua nikmat ya ng sering tidak diperhatikan oleh kebanyakan manusia ya itu kesehatan dan

waktu luang. "(Hadis Riwayat al-Bukhari dari lbnu Abbas)

Kesehatan Dalam Perspektif Islam

"Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi , (daging hewan) yang
disembelih atas nama selain Allah , yang tercekik, yang terpu kul, yang jatu h, yang ditanduk ,
dan diterkam bi natang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihn ya, dan (diharan1kan
bagimu ) yang disembelih u ntuk berhala. Dan (diharam kan juga) mengu ndi nasi b dengan anak
panah, (mengu ndi nasi b dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang
kafir telah putus asa untu k (mengalahkan) agamamu , sebab itu janganlah kamu takut kepada
mereka dan taku tlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempu makan untuk kamu agamamu ,
dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat -Ku , dan telah Ku-rid hai Islam itu jadi agama
bagimu . Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa,
sesunggu hnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang"(QS. Al Maa'idah, 5: 3).
Islam men1iliki perbedaan yang n yata dengan agama-agama lain di muka bun1i ini. Islam
sebagai agama yang sempu ma tidak hanya mengatur hu bungan manusia dengan
Sang Khalik-nya dan alam syurga, namun Islam men1iliki aturan dan tuntunan yang bersifat
komprehensif l , harmonis, j elas dan logis. Salah saru kelebi han Islam yang akan dibahas
dalam tulisan ini adalah perihal perspektif Islam dalam mengajarkan kesehatan bagi individu
maupun masyarakat.
"Kesehatan merupakan salah satu hak bagi tubuh manusia" den1ikian sabda Nabi Muhan1mad
SAW. Karena kesehatan merupakan hak asasi man usia, sesuatu yang sesuai dengan fitrah
manusia, maka Islam menegaskan perlu nya istiqomah memantapkan dirinya dengan
menegakkan agama Islam. Satu-satunya jalan dengan melaksanakan peri n tah peri ntah-Nya
dan meni nggalkan larangan-Nya. Allah berfim1an:
"Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan
penyembu h-penyembu h bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunju k dan
rahmatbagi orang-orangnya yang beriman" (QS:Yu nus 57). Sehat menuru t
batasan World Health Organization (WHO) adalah keadaan sejahtera dari badan , ji wa, dan
sosial yang m emungki nkan setiap orang hid up produktif secara sosial dan ekonon1is.
Tujuan Islam mengajarkan hidup yang bersih dan sehat adalah menciptakan individu
dan masyarakat yang sehat jasmani , rokhani, dan sosial sehingga u mat man usia
mampu menjad i umat yang pilihan .

Beberapa Hadist yang berkaitan dengan kesehatan


1. Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda:

"Tidaklah Allah menurunkan sebuah penyakit melainkan menurunkan pula obatnya ."
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)
2. Dari Ibnu Mas'ud radhiallahu 'anhu, bahwa Rasululla h Shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda:

"Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala tidaklah menurunkan sebuah penyakit


melai nkan menurunkan pula obatnya. Obat itu diketahui oleh orang yang bisa mengetahuinya
dan tidak diketahui oleh orang yang tidak bisa mengetahuinya." (HR. Ahmad , Ibn u Majah,
dan Al-Hakin1, beliau m enshahihkannya dan disepakati oleh Adz-Dzahabi. Al-Bushiri
menshahi hkan hadits ini dalam Zawa'id-nya. Lihat takhrij Al-Arnauth atas Zadul Ma 'ad,
4112-13)
3. Penegasan Rasulullahu 'alaihi wa sallam dalam sabdanya:

"Sesungguhnya Allah telah menurunkan penyakit dan obatnya, demikian pula Allah
menjad ikan bagi setiap penyakit ada obatnya. Maka berobatlah kalian dan janganlah berobat
dengan yang haram." (HR. Abu Dawud dari Abud Darda' radhiallahu 'anhu)

4. 'Aisyah radhiallahu 'anha, beliau berkata: "Dahulu bila salah seorang dari kami
mengeluhkan rasa sakit maka beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam mengusapnya dengan
tangan kanan beliau dan membaca:
"Ya Allah, Rabb sekalian manusia, yang menghilangkan segala petaka , sembuhkanlah,
Engkaulah Yang Maha Penyembu h, tak ada yang bisa menyembuhkan kecuali Engkau ,
sebuah kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit."(HR Al-Bu khari).

5. Dari 'Abdullah bin 'Abbas radhiallahu 'anhuma, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam ,
bahwa beliau bersabda:

"Barangsiapa mengunjungi orang sakit selama belum datang ajalnya, lalu dia bacakan di
sisinya sebanyak tujuh kali:

"Aku memohon kepada Allah Yang Maha Agung, Pemilik 'Arsy yang besar, semoga
menyembuhkanmu,' niscaya Allah akan menyembuhkannya dari penyakit itu." (HR. Abu
Dawud , At-Turmud zi , dan dihasankan oleh Al-Hafizh dalam Takhrij Al-Adzkar)
6. Dari Sa'd bin Abi Waqqash radhiallahu 'anhu, beliau berkata: "Nabi Shallallahu 'alaihi
wa sallam mengunju ngiku (ketika aku sakit) dan beliau membaca:
"Ya Allah, sembuhkanlah Sa'd Ya Allah, sembuhkanlah Sa'd. Ya Allah, sembuhkanlah
Sa 'd."(HR Muslim)
7. Hadits Abdullah bin Mas'ud radhiallahu 'anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi
wa sallam bersabda:

"Tidaklah seorang muslim ditimpa gangguan berupa sakit atau lainnya, melainkan Allah

menggugurkan kesalahan-kesalahannya sebagaimana pohon menggugurkan dau n-daunnya."

(HR. Al-Bukhari no. 5661 dan Muslim no. 6511)

2. Konsep Sakit

Di hadapan Allah, orang sakit bu kanlah orang yang hina. Mereka justeru men1iliki kedudukan

yang sangat mulia.

"Tidak/.ah seorang muslim tertimpa suatu penyaki t dan keletihan, kehawatiran dan

kesedihan, dan tidak jug a gangguan dan kesusahan bahkan duri yang melukainya melainkan

Allah akan meng hapus kesalahan-kesalahannya". (Hadis Riwayat al-Bukhari dari Abu

Hurairah)

Bahkan Allah menjanji kan kepada orang yang sakit apabila ia bersabar dan berikhtiar dalam

sakitnya, Allah akan menghapus dosa-dosanya.

"Tid.ak/ah seorang muslim tertimpa derita dari penyakit kecuali Allah hapuskan deng annya

(dari sakit tersebut) kejele kan-kejelekannya (d.osa-dosanya) sebagaimana gugurnya

dedaunan sebuah pohon ". (Hadis Riwayat al-Bukhari dari Abdullah bin Mas'ud)Sakit

sebagai salah satu ciptaan Allah SWT yang ditimpakan kepada manusia juga pasti ada

maksudnya. Salah satu hikmah Allah SWT kepada hamba-Nya adalah sebagai ujian dan

cobaan u ntuk membuktikan siapa-siapa saja yang benar-benar beriman. Firman Allah SWT :
Artinya : 214- Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masu k surga, padahal belum datang

kepadamu (cobaan) sebagairnana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka

ditin1pa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digu ncangkan (dengan bermacam -macam

cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beri man bersamanya: "Bilakah

datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.

(Q.S. Al Baqarah : 214)

Den1ikianlah Allah SWT akan menguji hamba -hamba-Nya dengan kebaikan dan

keburukan . Dia menguji manu sia berupa kesehatan, agar mereka bersyuku r dan m engetahui

keu tamaan Allah SWT serta kebaikan-Nya kepada mereka. Kemudian Allah SWT juga akan

menguji manusia dengan keburukan seperti sakit dan miski n, agar mereka bersabar dan

memohon perlindungan serta berdo'a kepada-Nya.

Amat banyak orang yang tidak memahami kenapa ia harus sakit, sehingga secara

tidak sadar ia menganggap bahwa pen yakit yang dideritanya tersebut sebagai malapetaka atau

ku tu kan Allah yang dijatuhkan kepadan ya. Tidak sedikitpu n orang yang tatkala ditin1pa

penyakit menjad i putus asa, kehilangan pegangan, bahkan berburuk sangka kepada Allah

SWT. Lalu ti mbul rasa tidak puas kepada Allah SWT, merasa bahwa dengan sakitnya

itu Allah bersikap tidak adil, sehingga ia tidak lagi menjalankan kewaji ban-kewaji ban-Nya

sebagai hamba Allah. Padahal di waktu sehat, ia selalu mengucapkan dalam salatnya :

Arti nya : "Sesu ngguhn ya salat, ibadah , hidu p dan matiku hanyalah untu k Allah, Tuhan

semesta alam " (Q.S. Al An'am : 162).

Dalam pandangan Islam, penyakit merupakan cobaan yang diberikan Allah SWT kepada

hamba-Nya untuk menguji keirnanannya. Ketika seseorang sakit disana terkandung pahala,

ampu nan dan akan m engi ngatkan orang sakit kepada Allah SWT. Aisyah pernah

meriwayatkan , bahwa Rasulullah SAW bersabda : Tidak ada musibah yang menimpa diri
seorang muslim, kecuali Allah mengampuni dosa-dosanya, sampai -sampai sakitnya karena

tertusuk duri sekalip un" (H.R. Buchari) Sabda Rasulullah SAW :

.b.i..... JI .oJi04.J .;JI .oJ i .; 04iet':Jl,.:i .al l..J .i i 1ji c.s JI.a .:i .ill u!J

(.JJIO 1..,..u l o j IJu.s)

Arti nya : Dan sesungguhnya bila Allah SWT menci ntai suatu kaun1, dicobanya dengan

berbagai cobaan. Siapa yang rid ha menerimanya , maka dia akan memperoleh keridhoan

Allah. Dan barang siapa yang murka (tidak ridha) dia akan memperoleh kemurkaan Allah

SWT. (H.R. Ibnu Majah dan At Turmud zi)

Dalam hadist lain Rasulullah SAW bersabda :

.i 04 ..... ..JI '.,..\/ - ":! l.. : Jl .i ..... J '-,! J .ill c.sJ - c.,r. .i JI :'-.i .ill i,,f .; o.; U- i,,f .al

ol ":! \.+ .a .ill .; i: 'i!'+.5W. ":! 4-.s_,.;;. i;.'iJ .sji 'ij 'ij et' 'ij (.;( ...., ,.. j '5.J JI olj

Arti nya : Dari Abu Hu rairah r.a. Nabi Mu hammad SAW. Bersabda : Tidaklah seorang

muslim ditimpa musibah , kesusahan , kesedihan, penyakit , gangguan menu mpu k pada dirinya

kecuali Allah SWT hapuskan akan dosa-dosanya (H.R. Buk11ari dan Muslim ).Allah SWT

menci ptakan cobaan antara lain untu k mengi ngatkan manusia terhadap rahmat -rahmat yang

telah diberikan-Nya. Allah SWT memberikan penyakit agar setiap insan dapat m enyadari

bahwa selama ini dia telah diberi rahmat sehat yang begiru banyak. Nam un kesehatan yang

din1ilikinya iru sering kali di abaikan, bahkan mungkin disia-siakan. Padahal ia mempunyai

harga yang sangat bernilai tiada tolak u kur dan bandi ngann ya.Disampi ng itu , sakit juga

digu nakan oleh Allah SWT untu k memperingatkan manusia atas segala dosa-dosa dan

perbuatan jahatnya selama hidu p di dunia. Kalau dahulu seorang insan yang banyak berbuat

kesalahan tidak berfikir tentang dosa dan pahala, maka disaat sakit biasanya manusia teri ngat

akan dosa-dosanya sehingga ia berusaha untu k bertau bat dan memohon ampu nan kepada

Allah SWT.
2. 3 Upaya-upaya mempertahankan kesehatan menurut agama islam

Beberapa contoh pengobatan Nabawi (pengobatan dalam islam pada zaman Rasullulah SAW)

1. Pengobatan dengan men1inum madu.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman tentang madu yang keluar dari perut lebah:

"Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya , di

dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia." (An-Nahl:69)

Mad u dapat digu nakan untuk mengobati berbagai jenis pen yakit dengan izin Allah

Subhanahu wa Ta'ala. Di antaranya u ntuk mengobati sakit peru t, seperti ditunjukkan dalam

had its berikut ini:

"Ada seseorang menghadap Nabi Shallallahu 'alaihi wa sailam, ia berkata : 'Saudaraku

mengeluhka n sakit pada perutnya.' Nabi berkata : 'Minumkan ia madu.' Kemudian orang itu

datang untuk kedua kalinya, Nabi berkata: 'Minllnlkan ia madu.' Orang itu datang lagi pada

kali yang ketiga, Nabi tetap berkata: 'Minllnlkan ia madu.' Setelah itu, orang itu datang lagi

dan menyatakan: 'Aku telah melakukannya (namun belum sembuh juga malah bertambah

mencret).' Nabi bersabda: 'Allah Maha benar dan perut saudaramu itu dusta. Minumkan lagi

madu.' Orang itu meminumkannya lagi, maka saudaranya pun sembuh." (HR Al-Bukhari no.

5684 dan Muslin1no. 5731)

2. Pengobatan dengan habbah sauda' (jintan hitam)

Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Sesungguhnya habbah sauda' ini merupakan obat dari semua penyakit, kecuali dari

pen yakit as-samu". Aku (yakni'Aisyah radhiallahu 'anha) bertanya: "Apakah as-samu itu?"

Beliau menjawab: "Kematian."(HR. Al-Bukhari no. 5687 dan Muslin1no. 5727)

Jinten hitam atau al Habbah as Sauda ini dikenal juga sebagai Syuwainiz dalam bahasa

Persia, disebut juga Kan1mu n hitam atau Kan1mun India, disebut juga dengan biji al Barakah.

Dari biji ini bisa dibuat nlinyak yang berkhasiat mengobati batu k, membantu pencernaan,
menghilangkan masu k angm dan seJen1snya. Namu n saat ini, biasanya jinten hitam ini

dikonsumsi dalam bentuk pil. Imam Ibnu Qayyim al Jauziyah berkata, "Jinten hitam memiliki

banyak sekali khasiat. Arti sabda Nabi, 'obat dari segala jenis penyak it', seperti firman Allah ,

'Menghancurkan sega la sesuatu dengan perintah Rabb-nya ', yakni segala sesuatu yang bisa

hancur. Banyak lagi ungkapan-ungkapan sejenis. Jinten hitam memang berkkhasiat

mengobati segala j enis penyakit dingin, bisa juga membantu kesembuhan berbagai penyakit

panas karena faktor temporal" (Metode Pengobatan Nabi ShallallaHu 'alaiHi wa sallam, hal.

365)

3. Pengobatan dengan memi nu m susu dan air kenci ng unta

Anas radhiallahu 'arihu menceritakan : "Ada sekelompok orang 'Urainah dari pendudu k

Hijaz menderita sakit (karena kelaparan atau keletihan). Mereka berkata : 'Wahai Rasulullah,

berilah tempat kepada kami dan berilah kami makan.' Ketika telah sehat, mereka berkata:

'Sesungguhnya udara kota Madinah tidak cocok bagi kami (hingga kami menderita sakit).'

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pu n menempatkan mereka di Harrah, di dekat tempat

pemeli haraan u nta-unta beliau (yang berjumlah 3-30 ekor). Beliau berkata: 'Minumlah dari

susu dan kenci ng unta-unta itu.'Tatkala mereka telah sehat, mereka justru membunuh

penggembala u nta-unta Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam (setelah sebelun1nya mereka

mencu ngkil matanya) dan menggiring u nta-un ta tersebut (dalam keadaan mereka juga mu rtad

dari Islam). Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam pun m engi rim utusan untu k mengejar mereka,

hingga mereka tertangkap dan diberi huku man dengan dipotong tangan dan kaki-kaki mereka

serta dicungkil mata mereka."(HR. Al-Bukhari no. 5685, 5686 dan Muslim no. 4329)

4. Pengobatan dengan berbekam (hijamah)

Ibnu 'Abbas rad hiallahu 'an huma mengabarkan


"Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berbekam pada bagian kepalanya

dalam keadaan beliau sebagai mu hrim (orang yang berihram) karena sakit pada sebagian

kepalanya. " (HR Al-Bukhari no. 5701)

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda:

"Obat/kesembuhan itu (antara lain) dalam tiga (cara pengobatan) : minum madu, berbekam

dan dengan kay, namun aku melarang umatku dari kay."11 (HR.Al-Bukhari.No.5680)
BAB ill
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Mengikuti jejak Rosulullah Muhan1mad SAW, merupakan suatu keharusan bagi u mat

Islam. Termasuk mewarisi metodologi pengobatan yang dilakukan Nabi Muhammad SAW.

Pengobatan yang dilakukan Rosulullah menggunakan tiga cara, yaitu melalui do'a atau

pengobatan dengan menggunakan wahyu -wahyu Ilahi yang lebih dikenal dengan istilah do'a-

do'a ma-tsur yang datang dari Al Qur'an dan Sunnah Nabi SAW yang shahih. Kedua

menggunakan obat-obat tradisional baik dari tanaman mau pun hewan. Dan ketiga adalah

menggunakan kombinasi dari kedua metode tersebut.

Allah berfirman:

"Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan

pen yembu h-penyembu h bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunju k dan

rahmat bagi orang-orangn ya yang beri man" (QS:Yunus 57).

Kemud ian dalam penegasan Rasullulah Shallallahu 'alaihi wa sallam;

"Sesungguhnya Allah telah menurunkan penyakit dan obatnya, demikian pula Allah

menjad ikan bagi setiap penyakit ada obatnya. Maka berobatlah kalian dan janganlah berobat

dengan yang haram." (HR. Abu Dawud dari Abud Darda' radhiallahu 'anhu).

Dalam sebuah hadist disebutkan "Hendaknya kalian menggunakan dua macam obat yaitu

madu dan Al Qur'an". Dari hadist tersebut madu merupakan lambang atau perwakilan dari

obat-obat tradisional yang ada di bu n1i dan kita sebagai manusia yang diberikan akal sehat

harus dapat menggali obat-obat tradisional yang banyak terdapat di muka bun1i ini, bahkan

letaknya tidak jauh dari sekitar kehidupan kita.

ill.2 Saran
"Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu)

bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak

menyebut Allah" (Al Ahzab : 21)

Dalam sejarah Rasulullah dikenal sebagai pribadi yang sehat luar biasa, hampi r tidak

pernah terganggu sakit yang serius kecuali saat menjelang ajal beliau. Dengan bekal sehat

irulah maka beliau lalu bisa maksi mal pula melaku kan kegiatan pribadi , berkeluarga, dan

melaku kan tugas sosial-kenegaraan, termasu k berjuang menyebarkan dan membela Agama

Islam. Meneladani Kepribad ian Rasullulah Shallallahu 'alaihi wa sallam berikut ini beberapa

poin prinsip cara hidu p Nabi yang secara rasional bisa menjelaskan mengapa beliau men1iliki

kesehatan yang begitu luar biasa,

1. Memantapkan keimanan-ketaqwaan pada Allah swt. Hanya kepada Allah kita menyembah

dan hanya kepadaNya kita memohon pertolongan. Umat harus bekerja keras namun ujung

dari kerja itu adalah tawakkal pada kehendak Allah. Keimanan-ketaqwaan seperti ini akan

membuat hati tenang-tenteram, tidak gelisah dan terlanda ketaku tan. Di sinilah makna janji

Allah yang banyak terkandung dalam al Qur'an: 'Barang siapa yang benar-benar beriman dan

beramal shaleh maka akan memperoleh berkah dari Allah dan hatinya akan terhindarkan dari

rasa ketakutan dan kekecewaan '. Hati menjadi nyaman dan ba hagia. Dari sisi Ilmu

Kedok teran sudah terbukti bahwa jiwa yang gelisah merupakan 'stessor ' yang mengind uksi

produksi melimpah berbagai hormon yang memberi efek negatif bila berlebilian , seperti

adrenalin dan kortisol.


2. lbadah mahdhah yang dilaku kan Nabi secara intensif ternyata men1iliki banyak peranan

dalam menyehatkan tubu h manusia. Rahasia Shalat yang telah teru ngkap antara lain

membantu proses pelancaran aliran darah un tu k menjangkau ke organ otak, bagian yang

paling tersembunyi sekalipun. Di dalam otak manusia memang ada area yang penyaluran

aliran darah ke sana amat minim dan baru bisa maksi mal jika melakukan gerak sujud.

Dengan sujud maka otak akan memperoleh asupan makanan yang bai k via aliran darah

sehingga fungsinya maki n optimal. Puasa j elas men1iliki peran besar pada berbagai organ,

dan yang mutahir diberitakan adalah terjadinya produksi sitokin melatoni n yang membuat

orang menjad i semakin baik kekebalannya , tidu r lebih nyaman, dan m emperkecil resiko

terkena kangker. Justru usus yang tidak kenyanglah yang akan memprodu ksi sitokin itu

secara bai k. Dzikir mengucapkan Kalin1ah Toyyibah diketahui akan mem buat saluran

pernapasan terbuka secara maksi mal sehingga lebi h m emperlancar aliran udara ke dalam

paru-paru manusia sehingga membantu proses oksigenisasi.

3. Dalam al Qur'an banyak sekali memberi petunjuk tentang cara makan-n1inum. Makanan

manusia haruslah yang halal dan baik, juga dilarang minurn 'khamr ' yang memabukkan.

Makan n1inu m juga tidak boleh berlebihan. Banyak makanan -n1inuman yang temyata

menjad i sumber penyakit, apakah penyakit infeksi oleh kuman dan virus, maupu n oleh bahan

kandungan makanan -minun1an itu sendiri yang ternyata berperan sebagai racun un tu k tubu h

manusia. Kajian terbaru juga menyebutkan bahwa protein babi memberi efek tidak baik pada

perkembangan karakt er manusia selain dalam daging babi sering mengandu ng telur cacing

pita. Darah yang diharanlkan dalam Islam juga bisa banyak mengand ung bahan berbahaya ,

den1ikian pula u ntuk bangkai binatang.

4. Perilaku Rasulullah dalam kegiatan fisik sehari-hari juga j elas menunju kkan tauladan

hidup sehat. Dalam al Qur 'an ditegaskan bahwamalam hari itu u ntuk istirahat dan siang hari

untu k bekerja. Rasulullah jugam eninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat sesuai peri ntah al
Qur'an. Beliau selalu aktif bekerja tidak kenal lelah, tennasuk berbelanja di pasar atau

menjahid baju sendiri yang robek. Beliau berperang, men1impin rapat , bermusyawarah ,

berku njung, men erima tamu dsb. Beliau j elas orang yang aktif , tidak mem buang waktu

berharga seperti bermain, begadang, atau 'nyangkruk ' yang tida k produktif dan merusak

kesehatan. Dari tinjauan Ilrn u Kedokteran aktifitas beliau bisa dikatakan terkait dengan

melatih-menggerakkan semua organ tubuhnya, ibaratkan seperti berolahraga intensif saban

hari. Hidup beliau juga senantiasa selalu terpapar matahari yang dalam ilmu kedokteran

semakin disadari pentingnya untu k membantu proses metabolisme kiamiawi tubuhnya.

5. Al Qur'an juga memberi tuntunan manusia untuk menjaga lingkungannya, bail< kebersihan

pribadi maupun kondisi di sekitar dirinya (lihat surat al Mudatsir, surat kedua yang turun

setelah Iqra '). 'Kebersihan adalah setengah dari iman ' begitu slogan ya ng amat terkenal di

tengah masyarakat muslim. Sudahkah umat Islan1 menjaga kerapian dan kebersihan

lingku ngan sekitarnya, mulai dari kamar tidur, rumah , halaman, ruang kerja, maupu n

kampung dan kota-desanya? Jika belum maka wajib umat menjaga kesehatan lingkungannya

agar menjadi terhi ndar dari berbagai ancaman gangguan kesehatan.

Lima pri nsip hidup sehat cara Nabi sebagaimana yang diuraikan di atas insyaAllah akan bisa

membuat un1at Islam m en1iliki kesehatan yang prin1a untuk beramal sholeh secara maksimal

yang akan menghantarkannya ke keberhasilan dunia-akherat. Dalam Ilmu Kedokteran aspek

mengobati itu han ya satu kompon en saja dari sistem Upaya Penyehatan lndi vidu dan

Masyarakat. Rasulullah malah menekankan pada cara hid up sehat itu bukan pengobatan

penyakitnya. Tidak ada satu ayat dalam al Qur'an yang memerintahkan cara tertentu untuk

mengobati penyak it, kecuali pernyataan umum seperti 'madu' memiliki nilai obat bagi

manusia. Juga tidak ditemu kan hadits Rasulullah yang men yatakan obatilah penyakit itu

seperti cara saya mengobati nya. Beliau han ya mengajarkan doa men1inta kesem buhan secara

umu m, atau menasehatkan bahan tertentu sebagai bahan obat seperti mad u , habbatusaudah
atau jintan hitam , susu onta, dan semacan1nya. Oleh sebab itu kita juga tidak boleh berlebihan

dalam menggali cara pengobatan pada masa Rasulullah karena kemajuan Ilmu Kedokteran

j elas juga sebagai bagian dari sunnatullah tentang cara pengobatan itu send iri.
DAFTAR PUSTAKA

http://azzan1herbal.wordpr ess.com/2011/ 12/07/konsep-sehat-dan-sakit-menu rut-islam/


http://www.dokumenpemudatqn .com/20l2/05/konsep-sehat-perspektif -islam-
222status.htn11#ixzz2Df.lx0g00
http://qurand ansunnah.wordpress.com/2009/ 10/ 12/tata-cara-pengobatan -rasulullah-
shallallahu -%E2%80%98alaihi-wassalam/
http://www.elitha-eri.net/2007I11121/petunjuk -al-quran-tentang-pengobatan/
http://fuadamsyari.word press.com/2010/06/08/hid up-sehat-cara-nabi-vs-pengobatan -ala-nabi-
thibbu n-nabawi-sebagai-muslim -jangan -lupa-hidu p-sehat/
http: /an-naba.com/kesehatan-dalam -pandangan -islam

Anda mungkin juga menyukai