PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan dalam Islam adalah pelayanan kesehatan yang berkaitan dengan merawat
pasien, individu, keluarga, dan masyarakat sebagai manifestasi cinta kepada Allah dan Nabi
Muhammad. Keperawatan sebagai profesi bukan hal baru bagi Islam. Pada kenyataannya, itu
adalah atributif untuk simpati dan tanggung jawab terhadap yang bersangkutan membutuhkan.
Usaha ini telah dimulai selama pengembangan Islam sebagai agama, budaya, dan peradaban.
Pada dasarnya manusia tersusun dari dua unsur yaitu jasmani dan rohani. Jasmani adalah
bentuk fisik atau lahiriah manusia yang disebut dengan raga. Sedangkan rohani adalah hakekat
dan substansi manusia yang sering disebut jiwa atau roh (Sholeh dan Musbikin, 2005:33).
Kedua-duanya harus sehat, karena apabila manusia sedang sakit akan sangat berpengaruh pada
kehidupannya, selain dia merasakan sakit juga membuat manusia tidak produktif lagi dan merasa
kurang percaya diri. Orang sakit dengan kondisi seperti itu sangat memerlukan bantuan yang
tidak hanya bantuan fisik saja tetapi juga bantuan non fisik yang berupa bantuan spiritual atau
bimbingan keagamaan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah akhlak perawat menurut agama Islam ?
2. Peran perawat profesional menurut nilai-nilai Islami?
3. Bagaimana membimbing pasien muslim dalam beribadah
C. Tujuan
1. Dapat memahami bagaimana akhlak perawat menurut agama Islam.
2. Dapat memahami peran perawat profesional menurut nilai-nilai Islami.
3. Dapat memahami bagaimana membimbing pasien muslim dalam beribadah.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Ikhlas
Ikhlas disini dalam artian sikap yang murni, semata-mata demi memperoleh ridhla dan perkenan
Allah dalam proses keperawatannya. Allah menerangkan dalam surat Al-Bayyinah 98 : 5
Ramah dan santun seorang perawat yang patut kita hadirkan adalah :
Wajah Yang Selalu Ceria Entah kenapa wajah yang cerah ceria selalu tampak menyenagkan,
sebaliknya wajah yang cemberut, angkuh, musam, selalu saja terlihat tidak menyenangkan.
Rasulullah SAW bahkan bersabda : “Janganlah selalu membebani jiwamu dengan sesungguh
hati. Hiburlah dirimu dengan hal-hal yang ringan dan lucu. Sebab, bila hati terus dipaksakan
dengan memikul beban-beban yang berat, ia akan menjadi buta”. (HR Abu Dawud)
3. Belas Kasih
Belas kasih dalam merawat pasioen, yakni sikap simpati terhadap penderitaan orang lain
sehingga menimbulkan kesungguhan untuk menollong.
Rasulullah SAW bersabda :
“Belaskasihanilah penduduk kami, niscaya yang ada dilangit mengasihani kamu”. (HR Abu
Dawud)
Belas kasihan seorang perawat sangatlah penting yang perlu kita hadirkan ialah :
Bersikaplah Sangat Sopan Dan Penuh Penghormatan.
Jika Rasulullah SAW berbincang dengan para sahabatnya, beliau selalu berusaha
menghormatinya sebagai perawat kita yang wajib mencontoh, berilah penghormatan kepada
pasien dengan cara perhatian, cara mengobatinya, mendengarkankeluhannya dan sebaginya.
Dalam keperawatan ada sebutan bahwa kasih sayang dan belas kasihan seseorang perawat seperti
seorang ibu terhadap anaknya.
5. Bersikap Tenang
Bersikap tenang disini mempunyai arti tidak tergesa-gesa, teliti yakni seksama, dengan hati-hati
sekali, cermat dan rapi dalam merawat pasien.
“Bila Engkau hendak melakukan suatu pekerjaan, hadapilah dengan tenang, hingga Allah
menjalankan kepada engkau jalan keluar”.
1. Peran Pelaksana
Peran ini dikenal dengan istilah care giver. Peran perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan secara langsung atau tidak langsung kepada klien sebagai individu keluarga dan
masyarakat. Dalam melaksanakan peran ini perawat bertindak sebagai comforter, protector, dan
advokat, communicator, serta rehabilitator.
Sebagai comforter, perawat berusaha memberi kenyamanan dan rasa aman pada klien.
Islam mengajarkan bagaimana umat manusia dapat menolong terhadap sesamanya, pertolongan
itu diberikan secara tulus ikhlas dan holistic, sehingga kita dapat merasakan apa yang klien kita
rasakan. Ibarat orang mukmin saling mencintai kasih mengasihi dan saling menyayangi adalah
lukisan satu tubuh “jika salah satu angggota tubuhnya sakit maka seluruh tubuh akan merasa
sakit”. ( HR.Muttafaq Alaih)
Peran sebagai protector lebih berfokus pada kemampuan perawat melindungi dan
menjamin agar hak dan kewajiban klien terlaksana dengan seimbang dalam memperoleh
pelayanan kesehatan. Misalnya, kewajiban perawat memenuhi hak klien untuk menerima
informasi dan penjelasan tentang tujuan dan manfaat serta efek samping suatu terapi pengobatan
atau tindakan keperawatan. Dalam islam kita tidak boleh membuka aib saudara kita sendiri
karena jika kita membukanya sama saja kita memakan bangkai saudara kita yang mati
sebagaimana dalam surah al-hujurat ayat 12:
يرا اجْ تَنِبُوا آ َمنُوا الَذِينََ أَيُّ َها يَا ً ِن ِمنََ َكث َ ض إِنََ ال
َِِّ ظ ََ ن بَ ْع َِِّ سوا َو ََال ۚ إِثْمَ ال َظ
ُ سَ ب َو ََال ت َ َجَْ َ ض ُك َْم يَ ْغت
ُ بَ ْع
ب ۚ بَ ْعضًا َْ َ ّللاَ َواتَقُوا ۚ فَك َِر ْهت ُ ُموهَُ َم ْيتًا أ َ ِخي َِه لَحْ ََم يَأ ْ ُك ََل أ َ َح ُدك ُْمأ
َُّ ن أَيُ ِح ََ ۚ ََّللاَ إِن ََ ََر ِحيمَ ت َ َواب
Artinya: ”hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya
sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah mencari-cari kesalah orang lain dan jangan lah
sebahagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seseorang diantara kamu
memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan
bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima lagi Maha Penyayang.”
Peran sebagai communicator akan nampak bila perawat bertindak sebagai mediator antara
klien dengan anggota tim kesehatan lainnya. Peran ini berkaitan erat dengan keberadaan perawat
mendampingi klien sebagai pemberi asuhan keperawatan selama 24 jam. Perawat dalam islam
harus memberikan dukungan. Rehabilitator berhubungan erat dengan tujuan pemberian askep
yakni mengembalikan fungsi organ atau bagian tubuh agar sembuh dan dapat berfungsi normal.
َّللاُ آتَاكََ فِي َما َوا ْبت َ ِغ ََ س َو ََال ۚ ْاْل ِخ َر َةَ الد
ََ َار ََ ِن ۚ ال ُّد ْنيَا ِمنََ نَ ِصيبَكََ ت َ ْن َْ سنََ َك َما َوأَحْ س َ ّْللاُ أَح
ََ ََتَب َِْغ َو ََال ۚ ِإلَيْك
َ َضۚ ِفي ا ْلف
سا ََد َ ِ ّللاَ ِإنََ ْاْل َ ْر
ََ ب ََال
َُّ سدِينََ يُ ِحِ ا ْل ُم ْف
Artinya: “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu negeri akhirat, dan
janganlah kamu melupakan bahagiamu dari duniawi dan berbuat baiklah sebagaimana Allah
telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah berbuat kerusakan dibumi. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.”
BAB III
KESIMPULAN
Keperawatan dalam Islam adalah pelayanan kesehatan yang berkaitan dengan merawat
pasien, individu, keluarga, dan masyarakat sebagai manifestasi cinta kepada Allah dan Nabi
Muhammad. Keperawatan sebagai profesi bukan hal baru bagi Islam. Pada kenyataannya, itu
adalah atributif untuk simpati dan tanggung jawab terhadap yang bersangkutan membutuhkan.
Usaha ini telah dimulai selama pengembangan Islam sebagai agama, budaya, dan peradaban.
Peran Pelaksana, Peran ini dikenal dengan istilah care giver. Peran perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan secara langsung atau tidak langsung kepada klien sebagai
individu keluarga dan masyarakat. Dalam melaksanakan peran ini perawat bertindak sebagai
comforter, protector, dan advokat, communicator, serta rehabilitator.