PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
daya masyarakat.
Setiap orang berkewajiban ikut mewujudkan, mempertahankan dan
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini yaitu jelaskan teori dan konsep
A. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
kemampuan dari pihak yang memiliki daya kepada pihak yang kurang
subyek.
mandiri.
fisik-material.
c. Tahap-Tahap Pemberdayaan
membutuhkankapasitas diri.
A. PARTISIPASI MASYARAKAT
dilaksanakan.
sumber daya masyarakat secara lebih efektif dan efisien, baik dari
rasio tersebut lebih kecil dari satu maka berarti tidak efektif. Efisiensi
menjadi lebih terarah, artinya rencana atau program yang disusun itu
program secara efektif dan efisien, berarti distribusi dan alokasi faktor-
mereka.
kepentingan diri sendiri. Dari dua definisi diatas, sudah jelas bahwa
yang telah dilakukan, merupakan inti proses dari evaluasi ini. (5)
dilaksanakan.
Selain itu satu hal yang juga penting dalam konsep partisipasi
dilihatdari aspek fisikal semata. Selama ini ada kesan bahwa sesorang
kehidupan manusia.
suatu proses yang terus menerus (Taneko, 1984: 133). Artinya, bahwa
tetapi perubahan antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain
tidak selalu sama, ada masyarakat yang mengalami perubahan yang lebih
masyarakat pada waktu tertentu (Ritzer, 1987 dalam Piotr Sztomka, 2010:
5).
lembaga dan struktur sosial pada waktu tertentu (Farley, 1990 dalam Piotr
dianggap ciri utama suatu sistem. Suatu struktur sosial, hubungan terpola
yang terjadi dalam suatu sistem sosial selain bersifat normatif, pola
gambaran umum para tokoh diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
kehidupanmasyarakat.
269-274).
dikehendaki.
TINJAUAN KASUS
kondisi pasca bencana. Timbulnya masalah kesehatan antara lain berawal dari
minimnya air bersih dan buruknya sanitasi lingkungan, yang merupakan pintu
awal penyebab terjadinya berbagai jenis penyakit menular. Penyakit menular yang
sering muncul pasca terjadinya bencana salah satunya malaria dan penyakit
menular lain spesifik lokal. Pada umumnya, penyakit menular yang muncul
salah satu daerah endemis malaria. Pasca bencana gempa bumi, kasus penyebaran
orang terinfeksi malaria, termasuk ibu hamil dan anak-anak (The Jakarta Post, 15
dampak yang lebih besar, terutama pada kelompok rentan seperti ibu hamil dan
anak-anak. Patut disadari bahwa penyebaran malaria pasca bencana lebih cepat
merupakan daerah endemis malaria, sehingga vector penyebab malaria sudah ada
di sana.
malaria di wilayah tersebut di atas prevalensi Nasional yaitu sebesar 9%. Menurut
laporan profil kesehatan Nusa Tenggara Barat Tahun 2017, kasus malaria
terbanyak terdapat di Kabupaten Lombok Barat sebesar 268 kasus. Pasca bencana,
Wilayah Lombok menjadi lebih rentan terserang penyakit malaria. Bencana telah
apabila lubang tersebut berisi air, maka dapat menjadi sarang perkembangbiakan
nyamuk. Populasi nyamuk meningkat, lebih banyak dari kondisi biasanya. Selain
Lombok akibat bencana gempa, yaitu: sebanyak 37 faskes rusak ringan, 67 faskes
Faktor lain yang ikut meningkatkan risiko penularan penyakit malaria pasca
lingkungan yang buruk serta kurangnya konsumsi minuman dan makanan yang
higienis dan bergizi. Daya tahan tubuh yang lemah menyebabkan seseorang
mudah terserang penyakit. Kondisi tempat pengungsian yang padat, terisi oleh
pengungsi dari beragam latar belakang serta usia, semakin mempermudah
penyebaran penyakit menular seperti malaria. Tidak hanya karena kondisi yang
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat, terdapat 103
Kasus tersebut terus meningkat. Per 13 September 2018, tercatat sebanyak 128
orang terinfeksi malaria, termasuk ibu hamil, 2 bayi dan 2 anak di 4 wilayah. Data
terakhir menyebutkan, sebanyak 137 orang telah terinfeksi malaria (The Jakarta
PEMBAHASAN
PENUTUP