Anda di halaman 1dari 11

KONSEP SEHAT SAKIT DAN

PENYAKIT MENURUT AGAMA

Disusun oleh :
1. Fathia Asri W (201908006)
2. Adisthi Amellinda G
(2019008009)
Konsep Sakit Menurut Islam
• Sakit pada dasarnya merupakan keadaan terganggunya
seseorang dalam proses tumbuh kembang fungsi tubuh
secara keseluruhan atau sebagian, serta terganggunya proses
penyesuaian diri manusia

• Pandangan islam tentang sakit adalah sebagai berikut :


1. Sakit Sebagai Ujian
2. Sakit Sebagai Isyarat atau Hikmah
3. Sakit Sebagai Penebus Dosa
4. Sakit Sebagai Barokah
5. Sakit Sebagai Azab
6. Sakit Adalah Cinta
Konsep Sehat Menurut Islam
• Kesehatan dalam ajaran islam selalu menekankan agar
setiap orang memakan makanan yang baik dan halal
sebagaimana Firman Allah SWT yang artinya : “wahai
sekalian manusia, makanlah makanan yang halal lagi baik
dari apa yang dibumi. Wahai orang-orang yang beriman,
makanlah dari apa yang baik-baik yang Kami rezekikan
kepadamu.”
• Tokoh muslim dalam ilmu kesehatan
1. Hunain Ibnu Ishaq
2. Abu Bakar Muhammad Ibnu Zakaria Ar-Razi
3. Ibnu Sina
4. Abu Mawar Abdul Malik Ibnu Abil ‘Ala Ibnu Zuhur
• Klasifikasi Penyakit menurut Islam
1. Penyakit Hati atau Rohani
Penyakit hati atau rohani ialah sifat dan sikap buruk
dan merusak rohani, yang akan mengganggu
kebahagiaan manusia, merintanginya untuk
memperoleh keridhaan Allah dan mendorongnya untuk
berbuat buruk dan merusak.
Macam-macam penyakit hati
- Nifak atau Munafik - Al-Bukhtan
- Hasad atau Iri Hati - Takkabur
- Tabzir atau Mubadzir - Riya’
- Anniyah
2. Penyakit Jasmani
Penyakit jasmani ialah penyakit badan, penyakit yang
tampak dan dapat kita rasakan.
Manajemen Menghadapi Respon Sakit dan
•Penyakit
Pengertian Empati
Empati dapat diartikan sebagai sesuatu keadaan jiwa yang merasa iba
melihat suatu penderitaan orang lain dan terdorong dengan kemauan sendiri
untuk menolong tanpa mempersoalkan perbedaan latar belakang agama, budaya,
bahasa, kebangsaan, etnik, golongan darah dan sebaginya
• Pengertian Simpati
Simpati adalah kecenderungan untuk merasakan perasaan, pikiran dan
keinginan orang lain. Namun kerena melibatkan perasaan, seringkali
penilainnya menjadi subyektif.
• Perbedaan Empati dan Simpati
Simpati Empati
Memberikan perhatian terhadap perasaan Memberikan perhatian yang sama
sedih saja terhadap perasaan duka dan suka
Larut dalam berbagai perasaan duka Tidak terlalu larut dalam perasaan
dukanya
Cenderung memberikan pendapat Memberikan pendapat dan lebih
memahami keluhan yang berduka
Bersifat subjektif Bersifat objektif
Peran Perawat Profesional Menurut Nilai-Nilai
Islami
• Nilai – Nilai Islami dalam Peran dan Fungsi Perawat
Profesional :
1. Peran Pelaksana
- Sebagai comforter - Sebagai communicator
- Sebagai protector - Sebagai rehabilitator
2. Peran Sebagai Pendidik (Health Educator)
Sebagai pendidik, perawat berperan mendidik individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat serta tenaga keperawatan atau tenaga kesehatan
yang berada dibawah tanggung jawabnya
3. Peran Sebagai Peneliti
Sebagai peneliti dibidang keperawatan, perawat diharapkan mampu
mengidentifikasi masalah penelitian, menerapkan prinsip dan metode
penelitian serta memanfaatkan hasil penelitian untuk meningkatkan mutu
asuhan atau pelayanan dan pendidikan keperawatan.
Akhlaq Perawat Muslim yang Profesional
1. Ikhlas
2. Ramah dan Santun
3. Belas Kasih
4. Sabar dan Tak Lekas Marah
5. Bersikap Tenang
6. Tenaga Kesehatan Harus Kuat Menyimpan Rahasia
7. Tenaga Kesehatan Harus Selalu Bersih, Rapih, Baik Jasmani
Maupun Rohani.
8.Penampilan yang Menyenangkan
9. Mempunyai Sifat Pengabdian Pada Profesi
Peran Perawat dalam Membimbing Praktek
Ibadah Pasien
Beberapa peran perawat dalam membimbing pasien praktek
ibadah sehari-hari antara lain :
1. Membimbing Pasien Untuk Berwudhu atau Bertayamum
(Thaharah)
2. Membimbing Pasien Sholat Apabila Waktunya Telah Tiba
3. Membimbing Tadarus Al-Qur’an
4. Membimbing Agar Selalu Berdoa Kepada Allah
5. Membimbing Pasien Agar Selalu Berdzikir Kepada Allah
6. Membimbing Untuk Bersabar dan Rela Terhadap Ketentuan
Allah SWT.
7. Sebelum Pasien Pulang, Perawat Membimbing Pasien dan
Keluarga Untuk Berdoa (Mensyukuri Nikmat Sembuh)
Konsistensi Beribadah dalam Berbagai Kondisi
Sakit
Pengertian Konsistensi Beribadah dalam Berbagai Kondisi
Sakit
Seorang Muslim mempunyai kepribadian konsisten, dengan
berlandaskan akidah yang benar, ia tak mudah goyah karena bencana dan
kejadian apa pun. Akidahnya tetap, karena kekuatan konsistensi, serta
keyakinannya yang tidak goyah.
Selain ketaatan serta ibadahnya yang tetap, ruang batinnya pun tak
berbeda dengan apa yang dinyatakannya. Ia beribadah bukan agar dilihat
manusia. Di antaranya adalah ibadah hati berupa kesabaran dan menerima
takdir. Serta ibadah zhahir seperti shalat dalam keadaan sakit, membaca Al
Qur’an, berdzikir, dan berdoa.
Tata Cara Ibadah dalam Kondisi Sakit
1. Diperbolehkan Tayamum
2. Sholat Semampunya
3. Dihitung pahala seperti ketika sehat
4. Do’a obat mujarab bagi orang sakit
Ibadah yang Dilakukan Saat Sakit
1. Membaca Al Qur’an
Satu nasehat yang ditekankan ulama adalah mengisi dan “mencuri
waktu” ketika sakit untuk membaca Al Qur’an. Karena Al Qur’an
memang bisa mengobati kesedihan, kegelisahan hati, serta bisa
mengobati penyakit fisik.
2. Berdzikir kepada Allah
Waktu luang sangat banyak ketika sakit. Mungkin anggota badan
lemah dan tidak bisa bergerak tetapi kebanyakan orang sakit lisan
mereka masih mudah untuk digerakkan berdzikir kepada Allah
3. Berdoa kesembuhan kepada Allah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Letakkan
tanganmu dibagian tubuh yang sakit, lalu ucapkanlah, “bismillāh”
tiga kali, lalu ucapkan sebanyak tujuh kali “A’ūdzu billāhi wa
qudrātihi min syarri maa ajidu wa uḥaadzir”
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai