Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam

DISUSUN OLEH : KELOMPOK IV

IKHWAN NURFALAH 1441010


NURMASARI 144101101
ADHIKA PRAMUDYA 144101120
MUTIA ROSALINA 144101115

KELAS I C 2014

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS NEGERI SILIWANGI


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Pendidikan Agama Islam tentang
“PERAWATAN ORANG SAKIT”,

Adapun makalah pendidikan agama islam tentang perawatan orang sakit ini telah
kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga
dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan
banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan
makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya, maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan
lapang dada dan tangan berbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin
memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah pendidikan agama islam


tentang Perawatan orang sakit ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya, sehingga dapat
memberikan inspirasi terhadap pembaca.

Tasikmalaya, Oktober 2014

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Sakit merupakan kondisi dimana tidak diinginkan oleh semua orang. Setiap orang
ingin selalu sehat dan berupaya menjaga kesehatan. Tetapi, sakit kadang mesti diterima
sebagai takdir dan cobaan.

Keperawatan islami adalah keperawatan kepada klien baik dalam tindakan, asuhan
keperawatan, sikap, cara merawat pasien yang semuanya berpedoman pada nilai-nilai islami,
tidak menyimpang dari Al-Qur’an dan As-Sunnah.

2. Rumusan Masalah

3. Tujuan dan Manfaat


BAB II

PEMBAHASAN

PERAWATAN ORANG SAKIT

Sakit adalah suatu keadaan yang tidak menyenangkan yang dapat menimpa seseorang
sehingga menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari baik itu dalam aktivitas jasmani dan
rohani. Setiap Muslim wajib percaya bahwa Allah SWT yang menurunkan penyakit dan
hanya Dia Yang Mahakuasa menyembuhkan.

A. Kewajiban Orang Sakit dalam Pandangan Islam

Ada beberapa kewajiban yang harus dilakukan jika serorang muslim dalam keadaan
sakit dalam pandangan islam, diantaranya adalah :

1. Orang yang sakit harus ikhlas dan sabar


Apabila kita mendapat penyakit, kita harus ikhlas kerena penyakit merupakan salah
satu ujian dari Allah. Kita juga harus bersabar karena sesungguhnya Allah bersama
orang yang sabar. Dengan ikhlas dan bersabar membuktikan bahwa kita beriman
kepada Allah dan qadar baik dan qadar buruk
2. Orang yang sakit harus berusaha untuk berobat
Sesungguhnya saat Allah menurunkan suatu penyakit, Allah juga menurunkan
obatnya. Disini kita harus berusaha untuk menemukan obatnya.
3. Orang yang sakit tersebut harus tetap bermukim di tepat yang terjangkit jika
seandainya penyakit yang dideritanya adalah penyakit menular
Dalam suatu hadits, rasulullah pernah bersabda bahwa jika seandainya kita terjangkit
suatu penyakit menular di suatu daerah, maka kita dianjurkan untuk tetap diam di
daerah itu karena jika kita keluar dari daerah itu ditakutkan penyakit itu juga itu
terbawa oleh kita dan menular ke orang di daerah itu. Ini dilakukan agar penyakit
menular itu tidak menyebar ke daerah lain.
B. Merawat Orang Sakit (dalam Islam)
a. Definisi Keperawatan

Keperawatan islami adalah keperawatan kepada klien baik dalam tindakan,


asuhan keperawatan, sikap, cara merawat pasien yang semuanya berpedoman pada nilai-nilai
islami, tidak menyimpang dari Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Perawatan adalah cara pengobatan dimana si sakit harus menginap di rumah


sakit. Sebagai tenaga kesehatan harus memberi perhatian penuh, memonitor dan menilai
perkembangan penyakit dan kesembuhannya. Berbagai tugas mulia harus dilakukan dengan
tekun dan tulus, seperti : membantu buang hajat, mengganti pakaian, menjaga auratnya,
jasmaninya selalu bersih / thaharah, membantu berjalan, berbicara, makan-minum.

Juga membantu untuk beribadah / shalat karena dalam keadaan apapun seorang
muslim diwajibkan untuk melaksanakan shalat kecuali dalam keadaan tidak sadarkan diri,
membaca Al-Qur’an, mendengar radio, berilah hiburan yang berjiwa keagamaan, ciptakan
pula suasana yang Islami dan sebagainya. Namun, bila pasien sudah dalam keadaan sakaratul
maut, ia dituntun membaca : Laa ilahaa illallah, muhammadarrusulullah. Apabila ia
meninggal, segera tutupkan kelopak mata dan mulutnya, kemudian menutupinya dengan kain
yang bersih.

b. Tujuan Keperawatan Islami


1. Tujuan utama perawatan islami yakni sebagai media dakwah dan ibadah, Lillahita’ala.
2. Competitive advantage layanan rumah sakit Islam dengan non Islam
3. Keperawatan adalah Core bisnis rumah sakit
4. Interaksi kepada pasien lebih banyak (40% untuk rawat inap), sehingga perawatan
selama pasien menginap merupakan waktu yang dibutuhkan untuk perawat agar dapat
membimbing pasien sebagaimana posisinya dengan sebaik-baiknya.

c. Prinsip-prinsip Keperawatan Islami


1. Profesional
Perawatan yang professional yakni perawatan yang sesuai kaidah ilmiah yang
berlaku, perawat yang Fathonah yakni pandai, berilmu dan cerdas.
Sesuai dengan Al Qur’an Surat Al Mujadalah ; 11

“Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang beriman diantaramu dan orang-


orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat”

2. Ramah
Ramah merupakan satu diantara prinsip perawatan pada pasien (orang sakit) yakni
Komunikasi dengan pasien dan keluarganya dengan cara :
- Good Communication (sifat Tabligh)
- Muka Cerah / berseri
- Senyum, Senyum bagaikan penyejuk hati, Senyum non obat bagi pasien tetapi
stimulus untuk ketenangan dan keakraban.
- Bersikap menyejukkan
“Sesungguhnya jika kamu tidak menolong orang banyak dengan hartamu, maka
(dapat juga) kamu menolong mereka dengan muka berseri dan pekerti yang baik”
(HR. Abu Ya’la)

3. Amanah
Sifat amanah diantaranya :
- dapat dipercaya
- jujur
- bertanggung jawab

“Sesungguhnya Allah memperintahkan kamu sekalian untuk menunaikan amanat


kepada ahlinya” (QS An Nisa ; 58)

4. Istiqomah
Istiqomah ini merupakan perbuatan yang didasari oleh rasa sungguh-sunggah.
Istiqomah ini juga memiliki banyak makna diantaranya ialah :
- Konsisten
- Komitmen tinggi
- Bekerja secara sungguh-sungguh
- Bekerja keras, ulet
- Tidak mengenal lelah yakni merupakan Salah satu sifat Rasulullah SAW

5. Sabar
Yakni sebuah kata yang memiliki arti untuk tetap menahan amarah, menahan
nafsu dari perbuatan tidak terpuji serta menjadi keimanan diri sebagai hamba Allah SWT.
Sabar ini juga memiliki banyak pengertian diantaranya sebagai berikut :
- Bekerja dengan tenang
- Tidak tergesa-gesa tetapi cepat dan tepat
- Tetap sabar walaupun pasien / keluarganya rewel
- Sabar tidak berarti lamban
- Innallaaha ma’ashobiriin (Sesungguhnya Allah menyukai orang yang sabar)

6. Ikhlas
Bekerja harus ikhlas, jangan terpaksa. Ikhlas ini suatu kata yang mudah saja diucapkan
oleh stiap otang, tetapi sangat sulit untuk diaplikasikan dalam kehidupan atau untuk
dilaksanakan. Oleh itulah butuh perbaikan niat setiap saatnya agar setiap yang kita lakukan
bernilai pahala di mata Allah, tanpa mengharap pujian dari manusia.
- Al ‘amalu bin niyah (Setiap pekerjaan dinilai sesuai niatnya)
- Niat ikhlas maka Allah akan memberi pahala.
- Tidak ikhlas maka konsekuensinya tidak berpahala

“Dan tidaklah mereka disuruh, kecuali supaya menyembah Allah dengan


mengikhlaskan ketaatan kepadaNya dalam menjalankan agama dengan lurus” (QS
Al Bayyinah ; 5)
d. Filosofi Perawat Islami
1. Memiliki nilai spiritual
2. Meyakini Allah-lah yang memberi kehidupan dan kematian
3. Meyakini dan menyebarkan keyakinan kepada pasien dan keluarganya bahwa
Faidza maridtu fahuwa yasfin (Jika engkau sakit maka Allah lah yang
menyembuhkan)
4. Memiliki sikap yang tangguh (sabar, memberi kesan terpercaya, sopan pada semua,
dan rendah hati)
Mempunyai pengetahuan tentang fikih orang sakit.

e. Landasan Normatif dan Sosiologis Perawatan Orang Sakit


Islam memandang profesi keperawatan merupakan manifestasi kekuatan iman (QS.
39:39, 9:105, 3:110)
Katakanlah: "Hai kaumku, bekerjalah sesuai dengan keadaanmu, sesungguhnya aku
akan bekerja (pula), maka kelak kamu akan mengetahui”.
Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang orang
mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada(Allah) Yang
Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa
yang telah kamu kerjakan

Profesi keperawatan dimana tugas dan pekerjaannya adalah memberikan pelayanan


kesehatan yang bersifat professional dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia (biologis,
psikologis, sosial dan spiritual) merupakan pekerjaan mulia yang mendapat legalitas
agama.

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan
tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan
diminta pertanggungan jawabnya. (QS. Al-Isra’ : 36)
Dari aspek sosiologis, manusia adalah makhluk social (zoon politicon), memiliki
rasa kemanusiaan, belas kasihan dan tolong menolong. Profesi keperawatan merupakan
refleksi dari rasa kemanusiaan.
"Perumpamaan orang-orang beriman di dalam kecintaan, kasih sayang, dan
hubungan kekerabatan mereka adalah bagaikan tubuh. Bila salah satu anggotanya
mengaduh sakit maka sekujur tubuhnya akan merasakan demam dan tidak bisa tidur."

f. Karakteristik Perawat Muslim dalam Perawatan Orang Sakit


• Dapat bekerjasama dengan baik
• Berpenampilan sesuai dengan kaidah seorang muslim
• Menghindari banyak tawa dan senda gurau (yang tidak perlu) saat memberikan
pelayanan pada pasien.
• Berdoa sebelum bekerja dan sebelum melakukan tindakan keperawatan.
• Membimbing pasien berdoa saat pasien akan operasi
• Tulus ikhlas dalam bekerja / tidak terjebak dalam rutinitas kerja.
• Sabar dalam menghadapi masalah
• Berdoa untuk pasien
• Tidak membanggakan diri.
• Selalu berbuat baik kepada orang lain. (pasien, keluarga pasien, teman sejawat dll)
• Menjaga kebersihan hati (tidak iri, sombong dll).
• Menjaga kata-kata ketika bercakap/dapat berkomunikasi dengan baik.
• Berusaha memberikan pelayanan yang lebih dari apa yang diharapkan pasien

g. Asuhan Keperawatan Islam


Pada zaman Nabi perawat dapat diberi nama ”Al Asiyah “ dari kata Aasa yang berarti
mengobati luka, dengan tugas utama memberi makanan dan memberikan obat. Pelayanan
kesehatan telah dimulai sejak zaman Nabi Muhammad SAW dengan seorang perawat wanita
yang pertama yang bernama Rufaidah. Islam sangat menghargai seorang petugas kesehatan
karna petugas ini adalah petugas kemanusiaan yang sangat mulia.
Pelayanan kesehatan adalah memberi pelayanan kesehatan kepada orang yang
membutuhkan baik itu berupa asuhan keperawatan atau pelayanan kepada pasien. Hubungan
antara petugas kesehatan dan pasien adalah sebagai penjual jasa dan pemakai jasa.
Antara petugas kesehatan dan pasien terjadi akad Hijrah. Akad Hijrah adalah suatu akad
dimana satu pihak memanfaatkan Barang, Tenaga, Pikiran dan Keahlian. Islam sangat
memperhatikan masalah kesehatan, baik kesehatan Fisik, Mental maupun kesehatan
lingkungan.
h. Hak dan Kewajiban antara Perawat dengan Pasien
1. Kewajiban Petugas Keperawatan
 Melaksanakan tugas sesuai dengan sumpah jabatan
 Memberikan pelayanan dengan baik
 Menetapkan tarip yang terjangkau oleh masyarakat
 Mengusahakan keringanan biaya
 Bertanggung jawab atas kematian /penderitaan dan kerugian pasien yang
disebabkan oleh kesalahan perawat
 Melindungi pasien dari sasaran propaganda agama lain
 Menyampaikan wasiat pasien yang meninggal kapada keluarganya
 Membantu pemakaman jenazah secepat mungkin
 Menolak permintaan pelayanan yang bertentangan dengan ajaran agama.

2. Hak-Hak Petugas Keperawatan


 Mendapatkan Gaji dan Honorer
 Mendapatkan penghargaan yang layak dari pemerintah
 Mendapat perlindungan hokum
 Melindungi pasien dari ancaman luar kehidupan keselamatan jiwanya.
 Menolak pelanyanan kesehatan yang bertentangan dengan ajaran Agama

Profesi keperawatan dalam islam adalah dipandang sebagai profesi yang mulia.akan
tetapi hal itu berlaku apabila asuhan keprawatan yang dilakukan sesuai dengan syari’ah
islam,yaitu dengan memperhatikan kaidah-kaidah dan aturan-aturan dalam islam.dalam Al-
Qur’an disebutkan bahwa:
“Bertolong-tolonglah kamun dalam hal kebaikan,dan janganlah kamu bertolong-
tolong dalam hal keburukan atau kejahatan”.
Dari ayat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Al-Qur’an menganjurkan untuk
membantu orang orang yang sedang kesulitan dalam hal ini adalah pada keadaan sakit.
Seperti yang dicontohkan oleh Rufaidah di zaman Rasulullah Saw.sebagai perumpamaan
dalam penerapan asuhan keperawatan yang sesuai dengan aturan-aturan yang ada dalam
islam.misalnya adalah bagaimana cara bersuci dan shalat bagi pasien yang sedang sakit.
Allah berfirman dalam surat Al-baqarah ayat 185:
Artinya : “Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran
bagimu”(QS.Al-baqarah;185)

3. Tata Cara Bersuci Bagi Orang Yang Sakit


 Diwajibkan bersuci dengan air, berwudhu jika berhadats kecil dan mandi jika
berhadats besar
 Jika tidak bisa dengan air karena dikhawtirkan dapat memperlambat kesembuhan,
maka boleh tayamum
 Bila tidak mampu bersuci sendiri maka dapat dibantu orang lain
 Jika pada tubuh terdapat luka yang digips atau dibalut maka cukup mengusap balutan
tadi dengan air
 Cara bertayamum ialah memukulkan dua tangannya ketanah yang suci sekali
pukulan, kemudian mengusap wajahnya lalu mengusap telapak tangannya
 Jika sebagian tubuh yang harus disucikan terluka, maka dibasuh dengan air jika
membahayakan cukup diusap sekali saja jika membahayakan juga maka bias
bertayamum
 Dibolehkan bertayamum pada dinding yang mengandung debu yang suci
 Jika tidak mungkin bertayamum diatas tanah atau dinding atau tempat lain yang
mengandung debu maka boleh menggunakan sapu tangan
 Orang yang sakit juga wajib membersihkan tubuhnya dari najis, jika tidak mungkin
maka ia solat apa adanya, dan solatnya sah
 Orang yang sakit wajib menggunakan pakaian yang suci dalam melaksanakan solat
jika tidak memungkainkan maka solat apa adanya dan solatnya sah
 Orang yang sakit juga wajib solat ditempat yang suci jika tidak mungkin maka cara
sholat ditempat apa adanya dan sholatnya sah.

4. Tata Cara Shalat Bagi Orang Sakit


 Diwajibkan berdiri meskipun tidak tegak atau bersandar pada dinding atau bertumpu
pada tongkat
 Bila tidak mampu berdiri maka hendaklah solat dengan duduk
 Bila tidak mampu duduk maka solat dengan berbaring miring dengan bertumpu pada
sisi tubuh sebelah kanan menghadap kiblat
 Jika tidak mampu berbaring maka dapat dengan telentang dan kaki menuju arah kiblat
dan kepala agak ditinggikan
 Jika tidak mampu juga maka solat dengan menggunakan isyarat tubuh seperti kepala
jika kepala tidak mampu maka dengan mata
 Jika memang semua itu tidak mampu maka dapat solat didalam hati
 Jika orang sakit merasa kesulitan mengerjakan solat pada waktunya, maka dibolehkan
menjamak

Para pemimpin rumah sakit-rumah tidak boleh menugaskan seorang perawat laki-laki
dan seorang perawat wanita untuk piket dan jaga malam bersama, ini suatu kesalahan dan
kemungkaran besar, dan ini artinya mengajak kepada perbuatan keji. Jika seorang laki-laki
hanya berduaan dengan seorang wanita di suatu tempat, tidak bisa dijamin aman dari godaan
setan untuk melakukan perbuatan keji dan sarana-sarananya.
Karena itu Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
“Tidaklah seorang laki-laki bersepi-sepian dengan seorang wanita (yang bukan mahramnya)
kecuali yang ketiganya setan"
Menurut islam kesehatan yang bersifat (Preventif) lebih diutamakan dari pada Kuratif
(pengobatan).
Hak dan kewajiban petugas kesehatan lebih besar dari pada hak dan kewajiban pasien
karna hak dan kewajiban petugas kesehatan bertanggung jawab atas jiwa dan raga pasien.
Menurut Islam bahwasanya orang sakit wajib melakukan berobat untuk mengobati penyakit
nya.sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW.
“Berobatlah kamu, hai hamba-hamba Allah! Sebab sesungguhnya Allah SWT tidak
membuat penyakit kecuali membuat pula obat nya, selain itu penyakitnya, ialah sakit tua.”
(Hadis riwayat Ahmad, Ibnu Hibban, dan Al-Hakim)
Menurut hukum Islam, seseorang yang melakukan praktek kedokteran dan
pengobatan, sedangkan ia bukan ahlinya, misalnya, ia “Kunter” (dukun yang melakukan
praktek dokter seperti operasi), atau “Terkun “ (dokter yang melakukan praktek dukun).
Seperti ia tidak memberikan resep obat kepada pasiennya yang sesuai dengan disiplin ilmu
kedokteran yang ia pelajari, tetapi ia harus bertanggung jawab atas kerugian pasien nya, jiwa
/ materialnya. Hal ini berdasarkan sabda Hadist Nabi :
“Barang siapa melakukan praktek kedokteran/pengobatan, sedangkan ia bukan
ahlinya, maka ia harus bertanggung jawab menggung kerugian”.
Kemudian ketika memberikan pelayanan perawatan bagi pasien yang perempuan
hendaknya dirawat oleh perawat perempuan begitu juga sebaliknya,pasien laki-laki dirawat
oleh perawat laki-laki pula.

Ruang lingkup itu mencakup berbagai aspek dan keadaan yang sesuai dengan kaidah
dan aturan dalam islam, misalnya
 Tata cara dan aturan tentang alat kontrasepsi atau KB
 Proses dan pasca melahirkan
 Transplantasi organ tubuh
 Tranfusi darah
 Aturan dan cara pengadopsian anak dan lain sebagainya.

Sebagai seorang praktisi keperawatan kita harus bertindak professional sesuai fungsi
dan tujuan dari asuhan keperawatan. Dengan demikian, dapat tercapai pelaksanaan asuhan
keperawatan yang bermutu dan sesuai dengan syari’ah Islam.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Keperawatan islami adalah keperawatan kepada klien baik dalam tindakan, asuhan
keperawatan, sikap, cara merawat pasien yang semuanya berpedoman pada nilai-nilai islami,
tidak menyimpang dari Al-Qur’an dan As-Sunnah. Ada beberapa kewajiban yang harus
dilakukan jika serorang muslim dalam keadaan sakit dalam pandangan islam, diantaranya
adalah :

1. Orang yang sakit harus ikhlas dan sabar


2. Orang yang sakit harus berusaha untuk berobat
3. Orang yang sakit tersebut harus tetap bermukim di tepat yang terjangkit jika
seandainya penyakit yang dideritanya adalah penyakit menular

B. SARAN

Sebagai manusia biasa kami menyadari bahwa dalam makalah tersebut masih terdapat
banyak kekurangan dan permasalahan, meskipun kami sudah berusaha semaksimal mungkin,
tapi itulah hasil usaha kami. Oleh karena itu, kritik dan saran pembaca yang bersifat motivasi
sangatlah kami harapkan sebagai saran buat kami untuk ke depannya.

Anda mungkin juga menyukai